Anda di halaman 1dari 2

Penelitian terapan adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi

atas permasalahan tertentu secara praktis.[1] Penelitian ini tidak berfokus pada pengembangan
sebuah ide, teori, atau gagasan, tetapi lebih berfokus kepada penerapan penelitian tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.[2] Ciri utama dari penelitian ini adalah tingkat abstraksi yang rendah, dan
manfaat atau dampaknya dapat dirasakan secara langsung.[1]

Tipe-tipe desain
Terdapat tiga tipe penelitian terapan, yaitu:
1. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap
setiap tahapan yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga hasil penelitian.[2]
2. Penelitian aksi adalah penelitian yang fokusnya pada tindakan sosial. Tujuannya ialah
untuk mengembangkan kehidupan dan kondisi dari para subjek penelitian.[1]
3. Penelitian mengenai penilaian akan dampak sosial, yang membahas mengenai
konsekuensi apa yang kira-kira akan muncul dari pembuatan rencana dan pilihan dari
beberapa alternatif kebijakan.[2]

Kelebihan dan kelemahan


Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat digunakan dalam jangka pendek, praktis, tidak
memakan waktu yang lama, serta dapat digunakan oleh para pelaku bisnis, kantor pemerintahan,
fasilitas pelayanan kesehatan, dan institusi pendidikan.[2] Sedangkan, kelemahannya adalah dapat
berakibat fatal jika terjadi salah penginterpretasian, pembuat keputusan hanya mau tahu hasil
akhirnya saja, hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik, dan mudah
menimbulkan implikasi (dampak) tertentu.[2]

Penelitian terarapan (applied research)


Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu
pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan
kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan penggunaan teori
kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian solusi untuk masalah yang
akan ditangani. Pada umumnya, penelitian terapan adalah jenis penelitian
deskriptif.
Beberapa jenis penelitian terapan, antara lain: action research, social impact
assesment, dan evaluation research.
1) Action Research
Adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan
menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial. Banyak jenis dari

penelitian tindakan, namun demikian ada beberapa karakteristik yang berlaku


umum, meliputi: 1) mereka yang dipelajari berpartisipasi dalam proses penelitian;
2) penelitian berkaitan dengan pengetahuan yang umum atau sudah populer; 3)
fokus penelitian adalah pada kekuatan (power) dengan tujuan penguatan
(empowerment); 4) arah penelitian adalah untuk menumbuhkan kesadaran atau
meningkatkan keperdulian; dan 5) penelitian terkait secara langsung dengan
tindakan politik.
2) Social Impact Assessment
Merupakan bagian dari Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang seringkali
diperlukan untuk menaksir dampak social yang akan timbul atau menganalisis
dampak social yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu
kebijakan tertentu.
Wilayah yang dikaji, antara lain mencakup:
- Pelayanan masyarakat (mis. school enrolments, speed of policy responses)
- Kondisi sosial (mis. Rata-rata kejahatan)
- Dampak ekonomi (mis. business failure rate)
- Konsekuensi demografi (mis.pergerakan penduduk keluar atau masuk suatu
wilayah).
- Lingkungan (mis., perubahan kualitas lingkungan kita)
- Hasil kesehatan (mis. Perubahan jenis penyakit)
- Efek terhadap psikologi (mis. Perubahan perilaku, stres)
3) Evaluation Research
penelitian jenis ini biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah
kebijakan/program ini bekerja sebagaimana seharusnya?. Smith and Glass (1987:
31) mendefinisikan penelitian evaluasi sebagai the process of establishing value
judgments based on evidence.
Evaluation research mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau cara
melakukan sesuatu. Penelitian ini dapat berbentuk deskriptif, eksploratif, maupun
eksplanatif. Namun demikian, pada umumnya adalah deskriptif. Jenis penelitian ini
meliputi formative dan summative. Formative evaluation dilaksanakan berbarengan
dengan monitoring (built-in monitoring). Sedangkan Summative evaluation
dilaksanakan setelah kegaitan selesai dan ditujukan untuk mengetahui hasil dari
penerapan kebijakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai