Diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status
kesehatan/resiko perubahan pola ) dari individu atau kelompok dimana perawat dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi , mencegah dan merubah (carpenito 2000 dan Nursalam 2001 ).
NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputasan klinis
tentang respon
individu keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar
an
seleksi dan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat.
Diagnosa keperawatan yang timbul pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah (menurut
doenges Marilyn, 2000 & Nursalam, 2006).
a.
Diagnosa keperawatan I
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin dan retensi air dan
natrium.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, nausea, vomitus,
c.
metabolisme tulang
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan berhubungan dengan kurang terpajannya
informasi.
g. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan elektrolit dan
akumulasi toksin.
h. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan gastrointestinal.
i. Resiko tinggi perubahan mukosa oral berhubungan dengan ulserasi mukosa.
3.
Rencana Keperawatan
Intervensi adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk kepentingan tindakan
keperawatan bagi perawat yang menulis dan perawat lainnya (carpenito 2000).
a.
Diagnosa keperawatan I
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin dan retensi air dan
natrium.
:
kriteria hasil
Intervensi
asional
asional
asional
asional
asional
:
b.
an
ria hasil
tinggi
- Mengkonsumsi makanan tinggi kalori dalam batasan diet
- Melaporkan peningkatan nafsu makan menunjukan tidak adanya
penurunan berat badan yang cepat
vensi
1.
Kaji status nutrisi :
Pola berat badan
sional
Rasional
Pengukuran antropometik
Nilai laboratorium (elektrolit serum, BUN, kreatinin, protein, transferin dan kadar besi )
:
Menyediakan data untuk memantau perubahan dan mengevaluasi
intrvensi
Kaji pola diet nutrisi pasien :
riwayat diet
Makanan kesuakaan
:
3.
asional
pola diet dahulu dan sekarang dapat di pertimbangkan dalam menyusun menu
5.
asional
Anjurkan makanan yang tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium diantaranya waktu makan
:
asional
Maningkatkan
Sediakan daftar makanan yang di anjurkan secara tertulis dan anjurkan untuk memperbaiki rasa
tanpa menggunakan natrium dan kalium untuk pasien dan keluarga dapat di gunakan di rumah
asional
asional
dihilangkan
9.
asional
asional
masukan protein yang tidak normal dapat menyebabkan albumin protein lain
asional
sional
pemasukan oral
c.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi toksin dalam kulit, gangguan turgor
area
sirkulasi
buruk/kerusakan
yang
dapat
menurunkan
iskemia.
Peninggian
meningkatkan
aliran
balik
stasi
vena
terbatas/pembentukan edema.
Berikan peralatan kulit. Batasi penggunaan sabun. Berikan salep atau krim ( mis; lanolin,
aquaphor ).
Rasional
Kristal fosfat
( berkenan dengan hiperparatiroidisme pada penyakit tahap akhir ).
Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan ( dari
pada garutan ) pada area pruritus. Pertahankan kuku pendek; berikan sarung tangan selama tidur
bila diperlukan.
Rasional
cidera dermal.
9. Anjurkan menggunakan pakaian katun longgar.
Rasional
: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit.
orasi
1. berikan matras busa/flotasi.
asional
:
Menurunkan tekanan lama pada jaringan, yang dapat membatasi perfusi
selular yang menyebabkan iskemia/nekrosis.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah.
an
ia hasil
:
:
latihan
- melaporkan peningkatan rasa kesejateraan
- berpartisipasi dalam aktivitas dalam perawatan mandiri yang
pilih
:
rvensi
Rasional :
Anemia
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Retensi produk sampah
Depresi
Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan
2.
Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat
ditoleransi : bantu jika keletihan terjadi
:
Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan memperbaiki harga diri.
3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat
asional
Rasional
asional
diperlukan
jika
pasien
simtomatik
5.
Berikan indikasi sesuai resep mencakup suplemen zat besi dan asam folat dan
multivitamin
: Sel darah merah membutuhkan zat besi , asam folat dan multivitamin untuk produksi
asional
e.
Kriteria hasil
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan atau tahanan, gangguan
muskuloskeletal.
Tujuan
(kotraktur,) dekubitus
Intervensi
1.
keitdakmampuan
Rasional
2.
Rasional
Rasional
Rasional
dan
Rasional
Rational
Rasional
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan berhubungan dengan kurang terpajannya
informasi.
an
Meningkatkan
eria Hasil
bersangkutan
:
pengetahuan
kondisi
dan
penangan
yang
konsekuensinya
- Pembatasan cairan dan diet sehubungan dengan kegagalan
regulasi ginjal
- Menanyakan tentang pilihan terapi, yang merupakan petunjuk
kesiapan belajar
- Menyatakan rencana untuk melanjutkan kehidupan normalnya
sedapat mungkin.
vensi
1.
dan penanganannya
Penyebab gagal ginjal pasien
Pengertian gagal ginjal
Pemahaman mengenai fungsi renal
Hubungan antara cairan, pembatasan diet
Rasional
Rasional
Jelaskan fungis renal dan konsekuensi gagal ginjal sesuai denga tingkat
perubahan akibat panyakit dan penangan yang mempengaruhi dan penanganan yang
mempengaruhi hidupnya.
Rasional
4.
Rasional
digunakan untuk
klasifikasinya di rumah
g. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan elektrolit dan
ia evaluasi
akumulasi toksin.
:
frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian
kapiler.
si
1. Auskultasi bunyi jantung dan paru. Evaluasi adanya edema perifer / kongesti vascular dan
Rasional
keluhan dispnea.
:
aldosteron renin angiontensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal ). Meskipun hipertensi umum,
hipotensi ortostatik dapat terjadi sehubungn dengan defisit cairan, respon terhadap obat anti
hipertensi, atau temponade pericardial uremik.
3. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan lokasi radiasi, beratnya
Rasional
4. Evaluasi bunyi jantung takanan darah, nadi perifer, pengisian kapiler, kongesti vaskuler, suhu
Rasional
( catapres ), hidralazin
:
( aprezoline).
Menurunkan tahanan vascular sistemik dan/atau pengeluaran renin
untuk menurunkan kerja miokardial dan membantu mencegah GJK dan/atau IM.
4. Bantu dalam perikardiosentesis sesuai indikasi.
Rasional
:
Akumulasi cairan dalam kantung perikardial dapat mempengaruhi
pengisian jantung dan kontraktilitas miokardial menganggu curah jantung dan potensial resiko
henti jantung.
5. Siapkan dialisis.
Rasional
:
eria hasil
Rasional
perkiraan kasar kehilangan darah (misalnya tekanan darah < 90 mmHg, dan nadi > 110 di duga
25 % penurunan volume atau kurang lebih 1000 ml)
2.
perubahan mental, kelembaban, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat, takipnea, peningkatan suhu
Rasional
Rasional
valuasi
keefektifan terapi, misalnya 1 unit darah lengkap harus meningkatkan hematokrit 2-3 poin
BUN/kadar kreatinin
Rasional
i.
si
sional
sional
sional
1. Inspeksi rongga mulut, perhatikan kelembaban, karakter saliva adanya inflamasi, ulserasi.
Rasional
infeksi.
2. Berikan cairan sepanjang 24 jam dalam batas yang di tentukan
:
Mencegah kekeringan mulut berlebihan dari priode lama tanpa
masukan oral.
3. Berikan perawatan mulut sering/.cuci dengan larutan asam asetik 25 %, berikan permen karet,
mint pernapasan antara makan.
:
Membran mukosa dapat menjadi kering dan pecah-pecah.
Perawatan mulut menunjukan , melumasi, dan membantu menyegarkan rasa mulut, yang sering
tak menyenangkan karena uremia dan keterbatasan masukan oral. Pencucian dengan asam asetik
membantu mentralkan pembentukan amonia dengan mengubah urea.
4. Anjurkan hiegyne gigi yang baik setelah makan dan pada saat tidur. Anjurkan menghindari floss
gigi.
:
sional
menimbulkan ketidaknyamanan.
Kolaborasi
1. Berikan obat-obatan sesuai indikasi, mis; anti histamine : kiproheptadin ( periactin ).
Rasional
:
Dapat diberikan untuk menghilangkan gatal.
4. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat dan klien
(Nursalam,2001)
Implementasi keperawatan dibedakan atas 3 bagian berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara professional sebagaimana terdapat dalam standar praktek keperawatan
(Nursalam, 2001)
a.
Independen
Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa
dengan tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
Dependen
Tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan tindakan medis. Tindakan tersebut
menandakan suatu cara dimana tindakan dilaksanakan.
5. Evauasi
Evaluasi adalah fase pengkajian proses keperawatan yang menilai keefektifan tindakan
keperawatan dan mengindikasi kemajuan klien terhadap tujuan pencapaian(Nursalam, 2001).