Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah kenari besar, letaknya di bawah kandung kemih.
Normal beratnya prostat pada orang dewasa diperkirakan 20 gram.
Patofisiologi
Biasanya ditemukan gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. Adanya obstruksi jalan kemih berarti
penderita harus menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus, menetes pada akhir miksi,
pancaran miksi menjadi melemah, dan rasa belum puas selesai miksi. Gejala iritasi disebabkan
oleh hipersentivitas otot detrusor, berarti bertambahnya frekuensi miksi, nokturia, miksi sulit
ditahan dan disuria. Gejala obstruksi terjadi karena detrusor gagal berkontraksi dengan cukup
kuat atau gagal berkontraksi cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus. Gejala iritasi terjadi
karena pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat menyebabkan
rangsangan pada kandung kemih, sehingga vesica sering berkontraksi meskipun belum penuh.
Keadaan ini membuat sistem scoring untuk menentukan beratnya keluhan klinik penderita
hipertropi prostat.pabila vesica menjadi dekompensasi, akan terjadi retensi urine sehingga pada
akhir miksi masih ditemukan sisa urine di dalam kandung kemih dan timbul rasa tidak tuntas
pada akhir miksi.
Jika keadaan ini berlanjut, pada suatu saat akan terjadi kemacetan total, sehingga penderita tidak
mampu lagi miksi karena produksi urine terus terjadi maka pada suatu saat vesika tidak mampu
lagi menahan urine, sehingga tekanan vesika terus meningakat. Apabila tekanan vesika menjadi
lebih tinggi dari pada tekanan spincter dan obstruksi, akan terjadi Inkotinensia Paradoks Retensi
kronik menyebabkan refluks vesicoureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal. Proses
kerusakan ginjal dipercepat bila ada infeksi.
Pada waktu miksi penderita harus selalu mengedan sehingga lama kelamaan menyebabkan
hernia atau haemorhoid. Karena selalu terdapat sisa urine dapat terbentuk batu endapan di dalam
kandung kemih. Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuria. Batu
tersebut dapat pula menyebabkan cystitis dan bila terjadi refluks dapat terjadi pyelonefritis.
Ada 3 cara untuk mengukur besarnya hipertropi prostat, yaitu (a) rectal grading (b) clinical
grading dan (c) intra urethra grading.
Rectal grading
Recthal grading atau rectal toucher dilakukan dalam keadaan buli-buli kosong. Sebab bila bulibuli penuh dapat terjadi kesalahan dalam penilaian. Dengan rectal toucher diperkirakan dengan
beberapa cm prostat menonjol ke dalam lumen dan rectum. Menonjolnya prostat dapat
ditentukan dalam grade. Pembagian grade sebagai berikut :
0 1 cm.: Grade 0
1 2 cm.: Grade 1
2 3 cm.: Grade 2
3 4 cm.: Grade 3
Lebih 4 cm.: Grade 4
Biasanya pada grade 3 dan 4 batas dari prostat tidak dapat diraba karena benjolan masuk ke
dalam cavum rectum. Dengan menentukan rectal grading maka didapatkan kesan besar dan
beratnya prostat dan juga penting untuk menentukan macam tindakan operasi yang akan
dilakukan. Bila kecil (grade 1), maka terapi yang baik adalah T.U.R (Trans Urethral Resection)
Bila prostat besar sekali (grade 3-4) dapat dilakukan prostatektomy terbuka secara trans vesical.
Clinical grading
Pada pengukuran ini yang menjadi patokan adalah banyaknya sisa urine. Pengukuran ini
dilakukan dengan cara, pagi hari pasien bangun tidur disuruh kemih sampai selesai, kemudian
dimasukkan catheter ke dalam kandung kemih untuk mengukur sisa urine.
i. Pemeriksaan lain
Secara spesifik untuk pemeriksaan pembesaran prostat jinak belum ada, yang ada ialah
pemeriksaan penanda adanya tumor untuk karsinoma prostat yaitu pemeriksaan Prostatic
Spesifik Antigen (PSA), angka penggal PSA ialah 4 nanogram/ml.
Diagnosa banding
Oleh karena adanya proses miksi tergantung pada kekuatan kontraksi detrusor, elastisitas leher
kandung kemih dengan tonus ototnya dan resistensi urethra yang merupakan faktor dalam
kesulitan miksi. Kelemahan detrusor disebabkan oleh kelainan saraf (kandung kemih neurologik)
misalnya : Lesi medulla spinalis, penggunaan obat penenang. Kekakuan leher vesica disebabkan
oleh proses fibrosis, sedangkan resistensi urethra disebabkan oleh pembesaran prostat jinak atau
ganas, tumor di leher kandung kemih, batu di urethra atau striktur urethra.
Pengobatan
Setiap kesulitan miksi yang diakibatkan dari salah satu faktor seperti berkurangnya kekuatan
kontraksi detrusor atau menurunya elastisitas leher vesica, maka tindakan pengobatan ditujukan
untuk mengurangi volume prostat, mengurangi tonus leher vesica atau membuka urethra pars
prostatica dan menambah kekuatan kontraksi detrusor agar proses miksi menjadi mudah.
Pengobatan untuk hipertropy prostat ada 2 macam :
a.Konsevatif
b.Operatif
Dalam pengobatan ini dilakukan berdasarkan pembagian besarnya prostat, yaitu derajat 1 4.
a.Derajat I
Dilakukan pengobatan koservatif, misalnya dengan fazosin, prazoin dan terazoin (untuk relaksasi
otot polos).
b.Derajat II
Indikasi untuk pembedahan. Biasanya dianjurkan resekesi endoskopik melalui urethra.
c.Derajat III
Diperkirakan prostat cukup besar dan untuk tindakan yang dilakukan yaitu pembedahan terbuka
melalui transvesical, retropubic atau perianal.
d.Derajat IV
Membebaskan penderita dari retensi urine total dengan memasang catheter, untuk pemeriksaan
lebih lanjut dalam pelaksanaan rencana pembedahan.
Konservatif.
Pengobatan konservatif ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan pembesaran prostat.
Tindakan dilakukan bila terapi operasi tidak dapat dilakukan, misalnya : menolak operasi atau
adanya kontra indikasi untuk operasi.
Tindakan terapi konservatif yaitu :
a.Mengusahakan agar prostat tidak mendadak membesar karena adanya infeksi sekunder dengan
pemberian antibiotika.
b.Bila retensi urine dilakukan catheterisasi.
Operatif
Pembedahan merupakan pengobatan utama pada hipertropi prostat benigna (BPH), pada waktu
pembedahan kelenjar prostat diangkat utuh dan jaringan soft tissue yang mengalami pembesaran
diangkat melalui 4 cara yaitu (a) transurethral (b) suprapubic (c) retropubic dan (d) perineal.
Transurethral.
Dilaksanakan bila pembesaran terjadi pada lobus medial yang langsung mengelilingi urethra.
Jaringan yang direseksi hanya sedikit sehingga tidak terjadi perdarahan dan waktu pembedahan
tidak terlalu lama. Rectoscope disambungkan dengan arus listrik lalu di masukkan ke dalam
urethra.Kandung kemih di bilas terus menerus selama prosedur berjalan.Pasien mendapat alat
untuk masa terhadap shock listrik dengan lempeng logam yang di beri pelumas di tempatkan
pada bawah paha.Kepingan jaringan yang halus di buang dengan irisan dan tempat-tempat
perdarahan di tutup dengan cauter.
Setelah TURP di pasang catheter Foley tiga saluran yang di lengkapi balon 30 ml.Setelah balon
catheter di kembangkan, catheter di tarik ke bawah sehingga balon berada pada fosa prostat yang
bekerja sebagai hemostat.Ukuran catheter yang besar di pasang untuk memperlancar pengeluaran
gumpalan darah dari kandung kemih.
Kandung kemih diirigasi terus dengan alat tetesan tiga jalur dengan garam fisiologisatau larutan
lain yang di pakai oleh ahli bedah.Tujuan dari irigasi konstan ialah untuk membebaskan kandung
kemih dari ekuan darah yang menyumbat aliran kemih.Irigasi kandung kemih yang konstan di
hentikan setelah 24 jam bila tidak keluar bekuan dari kandung kemih.Kemudian catheter bisa
dibilas biasa tiap 4 jam sekali sampai catheter di angkat biasanya 3 sampai 5 hari setelah
operasi.Setelah catheter di angkat pasien harus mengukur jumlah urine dan waktu tiap kali
berkemih.
Suprapubic Prostatectomy.
Metode operasi terbuka, reseksi supra pubic kelenjar prostat diangkat dari urethra lewat kandung
kemih.
Retropubic Prostatectomy
Pada prostatectomy retropubic dibuat insisi pada abdominal bawah tapi kandung kemih tidak
dibuka.
Perianal prostatectomy.
Dilakukan pada dugaan kanker prostat, insisi dibuat diantara scrotum dan rectum.
Komplikasi
a.Perdarahan
b.Inkotinensia
c.Batu kandung kemih
d.Retensi urine
e.Impotensi
f.Epididimitis
g.Haemorhoid, hernia, prolaps rectum akibat mengedan
h.Infeksi saluran kemih disebabkan karena catheterisasi
i.Hydronefrosis
Hal-hal yang harus dilakukan pada pasien setelah pulang dari rumah sakit adalah ;
latihan berat, mengangkat berat dan sexual intercourse dihindari selama 3 minggu setelah
dirumah.
Tidak boleh membawa kendaraan.
Mengedan pada saat defekasi harus dihindari, faeces harus lembek kalau perlu pemberian obat
untuk melembekkan faeces.
Menganjurkan banyak minum untuk mencegah statis dan infeksi dan membuat faeces lembek.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan pasien dengan hipertropi prostat melalui pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
Pengkajian Keperawatan
Pengumpulan data
Data dasar yang berhubungan dengan post operasi hipertropi prostat. Mengelompokkan data
merupakan langkah yang dilakukan setelah mengadakan pengumpulan data yang diperoleh
sebagai berikut :
Nyeri pada daerah tindakan operasi.
Pusing.
Perubahan frekuensi berkemih.
Urgensi.
Dysuria
Flatus negatif.
Luka tindakan operasi pada daerah prostat.
Retensi, kandung kemih penuh.
Inkontinensia
Bibir kering.
Puasa.
Bising usus negatif.
Ekspresi wajah meringis.
Pemasangan catheter tetap.
Gelisah.
Informasi kurang.
Urine berwarna kemerahan.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan disusun menurut prioritas masalah pada pasien post operasi hipertropi
prostat, adalah sebagai berikut :
1. Perubahan eliminasi urine berhubungan obstruksi mekanikal : bekuan darah, oedema, trauma,
prosedur bedah, tekanan dan iritasi catheter/balon.
2. Resiko terjadi kekurangan volume cairan berhubungan dengan area bedah vaskuler : kesulitan
mengontrol perdarahan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive : alat selama pembedahan, catheter,
irigasi kandung kemih sering, trauma jaringan, insisi bedah.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa kandung kemih : refleks
spasme otot sehubungan dengan prosedur bedah dan / tekanan dari balon kandung kemih.
5. Resiko terjadi disfungsi seksual berhubungan dengan situasi krisis (inkontinensia, kebocoran
urine setelah pengangkatan catheter, keterlibatan area genital).
6. Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, salah interpretasi informasi, tidak
mengenal sumber informasi.
Perencanaan Keperawatan
Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi mekanikal : bekuan darah, oedema,
trauma, prosedur bedah, tekanan dan irigasi catheter/balon, ditandai dengan :
Nyeri pada daerah tindakan operasi.
Perubahan frekuensi berkemih.
Urgensi.
Dysuria.
Pemasangan catheter tetap.
Adanya luka tindakan operasi pada daerah prostat.
Rasional :
Penarikan/gerakan catheter dapat menyebabkan perdarahan atau pembentukan bekuan darah.
Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan.
Rasional :
Indicator keseimbangan cairan dan kebutuhan penggantian. Pada irigasi kandung kemih, awasi
perkiraan kehilangan darah dan secara akurat mengkaji haluaran urine.
Evaluasi warna, komsistensi urine.
Rasional :
Untuk mengindikasikan adanya perdarahan.
Awasi tanda-tanda vital
Rasional :
Dehidrasi/hipovolemia memerlukan intervensi cepat untuk mencegah berlanjut ke syok.
Hipertensi, bradikardi, mual/muntah menunjukkan sindrom TURP, memerlukan intervensi medik
segera.
Kolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi (Hb/Ht, jumlah sel darah merah)
Rasional :
Berguna dalam evaluasi kehilangan darah/kebutuhan penggantian.
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan, catheter, irigasi kandung kemih
sering, trauma jaringan, insisi bedah, ditandai dengan :
Nyeri daerah tindakan operasi.
Dysuria.
Luka tindakan operasi pada daerah prostat.
Pemasangan catheter tetap.
Tujuan : Menunjukkan tidak tampak tanda-tanda infeksi, dengan kriteria :
Tidak tampak tanda-tanda infeksi.
Inkontinensia tidak terjadi.
Luka tindakan bedah cepat kering.
Intervensi :
Berikan perawatan catheter tetap secara steril.
Rasional :
Mencegah pemasukan bakteri dan infeksi/cross infeksi.
Ambulasi kantung drainase dependen.
Rasional :
Menghindari refleks balik urine, yang dapat memasukkan bakteri ke kandung kemih.
Awasi tanda-tanda vital.
Rasional :
Klien yang mengalami TUR beresiko untuk syok bedah/septic sehubungan dengan instrumentasi.
Ganti balutan dengan sering, pembersihan dan pengeringan kulit sepanjang waktu.
Rasional :
Balutan basah dapat menyebabkan iritasi, dan memberikan media untuk pertumbuhan bakteri,
peningkatan resiko infeksi.
Kolaborasi medis untuk pemberian golongan obat antibiotika.
Rasional :
Dapat membunuh kuman patogen penyebab infeksi.
Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa kandung kemih : refleks
spasme otot berhubungan dengan prosedur bedah dan/tekanan dari balon kandung kemih,
ditandai dengan :
Nyeri pada daerah tindakan operasi.
Luka tindakan operasi.
Ekspresi wajah meringis.
Retensi urine, sehingga kandung kemih penuh.
Intervensi :
Kaji tingkat nyeri.
Rasional :
Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan klien dan memudahkan kita dalam memberikan
tindakan.
Pertahankan posisi catheter dan sistem drainase.
Rasional :
Mempertahankan fungsi catheter dan sistem drainase, menurunkan resiko distensi/spasme
kandung kemih.
Ajarkan tekhnik relaksasi.
Rasional :
Merileksasikan otot-otot sehingga suplay darah ke jaringan terpenuhi/adekuat, sehingga nyeri
berkurang.
Berikan rendam duduk bila diindikasikan.
Rasional :
Meningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan edema dan meningkatkan penyembuhan.
Kolaborasi medis untuk pemberian anti spasmodic dan analgetika.
Rasional :
Golongan obat anti spasmodic dapat merilekskan otot polos, untuk memberikan/menurunkan
spasme dan nyeri.
Golongan obat analgetik dapat menghambat reseptor nyeri sehingga tidak diteruskan ke otak dan
nyeri tidak dirasakan.
Resiko terjadi disfungsi seksual berhubungan dengan situasi krisis (inkontinensia, kebocoran
urine setelah pengangkatan catheter, keterlibatan area genital) ditandai dengan :
Tindakan pembedahan kelenjar prostat.
Tujuan : Fungsi seksual dapat dipertahankan, kriteria :
Pasien dapat mendiskusikan perasaannya tentang seksualitas dengan orang terdekat.
Intervensi :
Berikan informasi tentang harapan kembalinya fungsi seksual.
Rasional :
Impotensi fisiologis : terjadi bila saraf perineal dipotong selama prosedur bedah radikal ; pada
pendekatan lain, aktifitas seksual dapat dilakukan seperti biasa dalam 6 8 minggu.
Diskusikan dasar anatomi.
Rasional :
Saraf pleksus mengontrol aliran secara posterior ke prostat melalui kapsul. Pada prosedur yang
tidak melibatkan kapsul prostat, impoten dan sterilitas biasanya tidak terjadi.
Instruksikan latihan perineal.
Rasional :
Meningkatkan peningkatan kontrol otot kontinensia urine dan fungsi seksual.
Kolaborasi ke penasehat seksualitas/seksologi sesuai indikasi.
Rasional :
Untuk memerlukan intervensi professional selanjutnya.
Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, salah interpretasi informasi, tidak
mengenal sumber informasi, ditandai dengan :
Gelisah.
Informasi kurang
Tujuan : Klien mengungkapkan anxietas teratasi, dengan kriteria :
Klien tidak gelisah.
Tampak rileks
Intervensi :
Kaji tingkat anxietas.
Rasional :
Mengetahui tingkat anxietas yang dialami klien, sehingga memudahkan dalam memberikan
tindakan selanjutnya.
Observasi tanda-tanda vital.
Rasional :
Indikator dalam mengetahui peningkatan anxietas yang dialami klien.
Berikan informasi yang jelas tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
Rasional :
Mengerti/memahami proses penyakit dan tindakan yang diberikan.
Berikan support melalui pendekatan spiritual.
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan tidak putus asa dalam menjalankan pengobatan untuk
penyembuhan
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan, yang pelaksanaannya berdasarkan
rencana keperawatan yang telah disesuaikan pada langkah sebelumnya (perencanaan tindakan
keperawatan).
Evaluasi Keperawatan.
Asuhan keperawatan dalam bentuk perubahan prilaku pasien merupakan focus dari evaluasi
tujuan, maka hasil evaluasi keperawatan dengan post operasi hipertropi prostat adalah sebagai
berikut :
Pola eliminasi urine dapat normal.
Kriteria hasil :
Menunjukkan prilaku untuk mengendalikan refleks kandung kemih.
Pengosongan kandung kemih tanpa adanya penekanan/distensi kandung kemih/retensi urine.
Terpenuhinya kebutuhan cairan.
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital normal
Nadi perifer baik/teraba.
Pengisian kapiler baik.
Membran mukosa lembab.
Haluaran urine tepat.
Mencegah terjadinya infeksi.
Kriteria hasil :
Tercapainya penyembuhan dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Balas
6.
ARIE, on Maret 31, 2009 at 1:00 pm said:
mbak,aku nyari all about blader training..
Balas
7.
masmuliadi, on September 24, 2009 at 6:26 pm said:
makasi banyak dengan info yg ada di bloknya ya mbak.cukup membantu sy memberikan
pertimbangan u/ intervensi keperawatan buat org tua di rumah.
Balas
8.
aveus halawa, on Oktober 14, 2009 at 10:51 am said:
makasih y mbak, o ya kirimn dong mbak askep impotensi
Balas
9.
yohan, on November 15, 2009 at 2:56 am said:
mantap
Balas
10.
nurdin, on Januari 13, 2010 at 7:37 pm said:
Saya 44 thn kena pembesaran prostat dan sudah di bedah tur, sdh 2 minggu masih mengeluarkan
darah tiap kencing dan msh terasa nyeri. saya ucapkan terima kasih infonya terutama hal2 yg
perlu dilakukan setelah pulang.
Balas
11.
andez, on Februari 24, 2010 at 1:39 pm said:
thx to askep_a mbax sngt2 bmanfaat. LOVE U
Balas
12.
arief, on Maret 13, 2010 at 6:14 pm said:
you awesome !!
Balas
13.
sulhan yahya, on Juni 28, 2010 at 3:26 pm said:
thx refresi x buat lg yg lain ya..
Balas
14.
listami rizki ayu septian, on Juli 7, 2010 at 9:36 am said:
aku agy butuh askep pro of tumor testis nie .. bantuin dwnk ?????
Balas
15.
aLin, on November 9, 2010 at 12:45 pm said:
toLong aku dibantu wat cari sumber,,,,,,ambuLasi dini pada post operasi hernia
Balas
16.
Nova, on September 14, 2011 at 1:30 pm said:
ToLon9 aQ dbantu.
Apa penyebabnya diuresis dan pen9obaTanx???
Balas
17.
Askep Hipertropi Prostat | Luph Eny_mint, on Maret 28, 2012 at 4:08 am said:
[] HIPERTROPI PROSTAT []
Balas
Berikan Balasan
MY TWEET
#HappyWeekend #Riyadhah#Akhawatifillah #Solihat#MissPurpleinstagram.com/
p/_Le3Eok7x6vC 5 days ago
o
#DreamHouse#PurpleLivingRoom#LovePurple #MissPurpleinstagram.com/p/_mE0gk7yLMM1 week ago
CALENDER
S
Maret 2008
K
Feb
3
10
17
24
31
o
o
Apr
4
11
18
25
5
12
19
26
ASUHAN KEPERAWATAN
KUMPULAN ASKEP
MASTER ASKEP
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
BEAUTY WORLD
KOSMETIK
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Blogroll
hadija.wordpress.com
harnawatiaj.wordpress.com
mailmkes.multiply.com
MUTIARAKATANGKA
WordPress.com
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
www.cybermq.com/
www.harunyahya.com/
www.islamway.com/
www.islamworld.com/
ymessengerblog.com
o
o
o
o
o
o
o
BULETIN
BINUS
BKN
HIZBUT TAHRIR
ISLAMUDA
LITBANG DEPKES
MELSA
STUDIA
DIGITAL PRAYER
QUANTUM IKHLAS
DISKUSI
KICK ANDY
DUNIA HUKUM
LINTAS KRIMINAL
o
o
o
DUNIA SASTRA
ANDREA HIRATA (LASKAR PELANGI)
DOWNLOAD NOVEL KCB
KANG ABIK (PII MESIR)
o
o
o
o
HEPI-HEPI
KETAWA
KOMIK
NGAKAK
SMILE
INFO KESEHATAN
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
AKUPUNTUR
ASH
BLOGDOKTER
DOKTER KITA
HALOHALO
INDON
INFEKSION
KESEHATAN GIGI
KESEHATAN IBU
LITBANG DEPKES
MEDICASTROE
NOVA
PUSDIKNAKES
SOLUSI SEHAT
o
o
o
o
o
INFORTAINMENT
FILM
IDOLA CILIK
SELEB
SELEBRITIS
SINEMA
o
o
o
JURNALISTIK
JONRUNET
LINGKAR PENA
RUMAHDUNIA
KAMUS ONLINE
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
KAMUS ELEKTRONIK
KOLEGA
A ABLOGGER
A BLOGGER
B BLOGGER
C BLOGGER
D BLOGGER
E BLOGGER
F BLOGGER
G BLOGGER
H BLOGGER
H BLOGGER
I BLOGGER
J BLOGGER
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
K BLOGGER
K BLOGGER
K BLOGGER
L BLOGGER
M BLOGGER
M BLOGGER
N BLOGGER
O BLOGGER
P BLOGGER
R BLOGGER
S BLOGGER
T BLOGGER
U BLOGGER
V BLOGGER
W BLOGGER
Z BLOGGER
Z BLOGGER
o
o
o
MOBILE
CIA
EVENT
TELKOMSEL
MY WORLD
SALIMAH
o
o
o
o
o
o
o
NEWS
o
o
o
o
o
o
NURSE
ALL ABOUT NURSING
ANA
DEPKES
PERAWAT GAWAT DARURAT
PPNI
PPNI AS
PARPOL
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGOBATAN ALTERNATIF
BREAKING NEWS
DETIKCOM
KABAR INDON
KOMPAS
LIPUTAN 6
SEKALIGUSCOM
UJUNG PANDANG EKSPRESS
METODE PENNASIA
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
PERGURUAN TINGGI
AL-AZHAR
BUNG HATTA
HARVARD
ITB
MEDAN
OXFORD
PARAMADINA
POLTEKKES MAKASSAR
TRISAKTI
UGM
UI
UIA
UKM
UNHAS
UNM
UNPAD
o
o
o
PUBLIK
FRIENSTER
GOOGLE
YAHOO
o
o
o
o
o
o
o
REFERENSI
BOOKSTORE
BUKU ISLAMI
BUKU KITA
DARUL NUMAN
ELEXEMEDIA
GRAMEDIA
PELAJARAN UMUM
o
o
o
RUMAH SAKIT
DHARMAIS
JANTUNG HARAPAN KITA
RSPP : STROKE CENTRE
o
o
o
o
o
META
TAG
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.