TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Basis Gigi Tiruan
Gigi tiruan penuh merupakan protesa gigi lepasan yang bertujuan untuk
menggantikan fungsi pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertainya
pada satu lengkung gigi rahang atas maupun rahang bawah. Protesa tersebut
dibuat dari gigi-gigi tiruan yang dilekatkan pada basis protesa. Basis protesa
didukung dengan kontak yang erat terhadap jaringan mulut di bawahnya
(Anusavice, 2003).
Basis merupakan bagian gigi yang menggantikan tulang alveolar yang
sudah hilang dan berfungsi mendukung (elemen) gigi tiruan yang di desain
sesuai di atas sisa alveolar ridge dan disekitar gingiva. Basis protesa dapat
dibuat dari bermacam-macam bahan seperti logam atau campurannya, namun
kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan polimer. Pemilihan polimer
yang digunakan sebagai basis protesa tersebut dipilih berdasarkan kestabilan
dimensi,
warna,
karakteristik
penanganan,
keberadaannya,
serta
kekompakkan dengan jaringan mulut. Jenis polimer yang dipilih juga harus
dapat memperbaiki ketepatan dan kestabilan dimensi dari protesa gigi
lengkap (Anusavice, 2003).
Pada tahun 1950 diperkenalkan bahan termoplastik untuk gigi tiruan
yang terdiri dari poliamida dengan tingkatan yang berbeda (plastik nilon),
kemudian pada tahun 1962 diperkenalkan bahan flexite termoplastik yang
merupakan flouropolymer (menyerupai teflon). Resin berbahan dasar nilon
yang diperkenalkan selanjutnya adalah Valplast, sebuah resin termoplastik
semi-transparan yang fleksibel. Jika bahan tidak cukup kuat untuk dudukan
rest tulang gigi konvensional, fleksibilitas ditambahkan agar pasien nyaman
memakai piranti tersebut (Negrutiu dkk., 2011).
2.
Definisi Valplast
Nilon termoplastik (Valplast) merupakan suatu basis gigi tiruan resin
fleksibel yang ideal untuk gigi tiruan sebagian lepasan, dan
biokompatibel dengan sifat fisik. Valplast memungkinkan warna alami
dari jaringan mulut tampak melalui bahan tersebut, yang disesuaikan
dengan kategori warna dasar, misalnya medium, light pink atau meharry
(Negrutiu dkk., 2011).
Nilon termoplastik (Valplast)
digunakan dalam proses relining. Bahan ini memiliki sifat yang lentur,
estetika yang baik, dan sangat fungsional.
Komposisi unik dari Valplast menghasilkan
stabilitas
dan
plat.
Komposisi Valplast
Nilon adalah nama generik untuk beberapa tipe polimer
termoplastik yang masuk ke dalam kelas yang dikenal sebagai poliamid.
Bahan ini merupakan famili dari polimer kondensasi yang berasal dari
reaksi diacid dengan diamine. Nilon ini menghasilkan variasi poliamid
dengan sifat fisik dan mekanik yang tergantung pada kelompok ikatan
antara kelompok acid dengan kelompok amine (Thakral dkk., 2012).
Keuntungan Valplast
Menurut Prashanti (2010), Keuntungan Valplast adalah sebagai berikut :
a) Keuntungan
Estetika
Material yang translusen menunjukkan warna jaringan
dibawahnya, sehingga hampir tidak mungkin untuk terdeteksi
dalam mulut. Tidak ada clasp yang terlihat pada permukaan gigi
(bila digunakan dalam membuat clasp), sehingga meningkatkan
fungsi estetik. Valplast memungkinkan warna alami dari jaringan
mulut tampak melalui bahan tersebut, yang disesuaikan dengan
fleksibel
yang
dibuat
dengan
yang
lebih
baik
dibandingkan
dengan
teknik
dengan
baik
pada
daerah
undercut.
Jumlah
regenerasi jaringan tulang yang lebih banyak dari pada gigi tiruan
6
dan toko obat, aman apabila digunakan sesuai dengan instruksi pabrik.
b. Persyaratan
Bahan pembersih gigi tiruan yang ideal umumnya memiliki
persyaratan seperti
tidak
toksik,
mempunyai
kemampuan
namun
dan
tablet,
dan
pengunaan
peroksida
terbagi
antara
lain:
Steradent
Fittydent
Original,
And
Gambler
Ltd, Egham,
Surrey,
Inggris),
pembersih
ini
dianjurkan
sebagai
perawatan
Chlorhexidin
yang
pembersih
secara
mekanis
berupa
alat
satu
contoh
dan
lebih
lapisan
dari
luar
ke
dalam
adalah
fibrillar
layer,
tiga
macam
interaksi
yang
mungkin
terjadi
antara sel Candida dan sel epitel inang yaitu: interaksi protein-protein,
interaksi lectin-like, dan interaksi yang belum diketahui. Interaksi
protein-protein terjadi ketika protein pada permukaan Candida albicans
mengenali ligand protein atau peptida pada sel epitelium atau
endotelium. Interaksi lectin-like adalah interaksi ketika protein pada
permukaan Candida albicans mengenali karbohidrat pada sel epitelium
atau endotelium. Interaksi yang ketiga adalah ketika komponen Candida
albicans menyerang ligand permukaan epitelium atau endothelium
tetapi
komponen
dan
sel
inang
melakukan
kontak).
Map-kinase juga
Perubahan
bentuk
khamir
menjadi
hifa
sangat
isolat
yang
rentan
tidak
mampu
membentuk
(Kusumaningtyas, 2005).
5. Biji Pinang
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari sirih adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Arecales
Familia
: Arecaceae
Genus
: Areca
Spesies
: A. catechu
hifa
Nama binomial
: Areca catechu L.
pinang
dalam
Ordo
Familia
Genus
Spesies
Nama binomial
:
:
:
:
:
Piperales
Piperaceae
Piper
Piper betle
Piper betle Linn
aromanya,
sirih
dibedakan
Daun sirih banda berdaun besar, berwarna hijau tua dan kuning di
beberapa bagian, memiliki rasa dan aroma yang menusuk hidung.
2) Daun Sirih Cengkeh
Daun sirih cengkeh
berdaun
kuning,
dan
rasanya
tajam
aroma yang khas tersebut disebabkan oleh kavikol dan bethelphenol yang
terkandung dalam minyak atsiri.
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana komponen utamanya terdiri
atas fenol dan senyawa turunannya seperti kavikol, kavibetol, karvacol, eugenol,
dan allilpyrocatechol. Selain minyak atsiri, daun sirih juga mengandung
karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tannin, gula, pati dan
asam amino. Daun sirih yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini
mengandung zat antiseptik yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak
digunakan sebagai antibakteri dan antijamur. Hal ini disebabkan oleh turunan
fenol yaitu kavikol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif
dibandingkan fenol biasa. Kandungan eugenol dalam daun sirih bersifat
antifungal dengan menghambat pertumbuhan yeast (sel tunas) dari Candida
albicans dengan cara menghambat pertumbuhan dinding sel. Ini menyebabkan
gangguan fungsi dinding sel dan peningkatan permeabilitas membran terhadap
benda asing dan seterusnya menyebabkan kematian sel. Daun sirih juga
memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans, Streptococcus
sanguis, Streptococcus viridans, Actinomyces viscosus, dan Staphylococcus
aureus.
Praja (2009) melaporkan bahwa ada pengaruh perendaman bahan basis
gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam rebusan daun sirih terhadap
pertumbuhan Candida albicans.
7. Sabouraud Dextrose Agar
Sabouraud agar dikembangkan untuk mendukung studi dermatofit, yang
membutuhkan masa inkubasi yang lama (minggu). Ada dua kekuatan pendorong
di belakang pengembangan Sabouraud tentang media ini yaitu: kebutuhan untuk
menghindari kontaminasi bakteri sementara dermatofit kultur dan jamur lainnya,
dan kebutuhan untuk menyediakan media yang akan menghasilkan hasil yang
dapat
diandalkan
untuk
identifikasi
jamur
di
laboratorium.
Menurut
B. Kerangka Teori
Nilon termoplastik (Valplast)
Flavonoid
Eugenol
Kematian sel
Antifungi