Preventive
D
entistry
Kedokteran Gigi
KARIES
DAN
KLASIFIKASI
Universitas Jenderal
Soedirman
REFERENSI
Newbrun, 1978
Sumber : Diagnosis and Risk Prediction of Dental Caries Per Axelsson (2000)
1. Peranan Mikroflora
Kariogenik Spesifik
Mikroorganisme
. Plak
. Permukaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3. Diet (Karbohidrat)
Dibutuhkan
Karbohidrat
Sukrosa
3. Diet (Karbohidrat)
Makanan
Oleh
Frekuensi Makan
Setiap
Karies
Stephan curve
(1944)
feed
feed
criticalpH
primaryt.
youngp.t.
maturedp.t.
time
salivavolume(+)
bufferingactivity(+)
salivaclearance(+)
Scale : 20 minutes
time
salivavolume()
bufferingactivity()
salivaclearance()
Sugar clocks
Johansson & Birkhed, 1994
Sumber : Diagnosis and Risk Prediction of Dental Caries Per Axelsson (2000)
4. Waktu
Saliva
Gigi
ATTACK
POWER
sugar
acid
bacteria
DEFENCE
POWER
Fluoride
saliva
sealant
Demineralization and
remineralization
repeat in oral cavity
Accelerativefactorsof
demineralization
(mutansstreptococci,
sucrose)
Demineralization
Accelerativefactorsof
remineralization
(saliva,fluoride)
Remineralization
As demineralized period is
longer, caries would be more
progressive
sucrose
mutans
Demineralization
Remineralization
Demineralization
saliva
Remineralization
1. Pemeriksaan
visual langsung
Sebelum gigi diperiksa secara teliti, gigi harus
dibersihkan dari plak dan dikeringkan. Tanda paling dini
terlihat bercak putih pada enamel dengan kontur
permukaan enamel normal. Tanda berikutnya adalah
hilangnya kontur permukaan bila karies telah mengenai
dentin, warna dentin menjadi kuning kecoklatan atau
coklat
2.
Transluminasi
. Jika gigi disinari lesi karies akan terlihat bayangan hitam
. Fibreoptic transillumination (FOTI)
.. Menggunakan high intensity light
.. Lesi karies Gelap
.. Dentin Orange
Fibreoptic Transillumination
3. Penggunaan
sonde
. Sonde dapat digunakan untuk mendeteksi pit dan
fisure yang melunak karena karies, bila telah terjadi
kavitas maka sonde akan menyangkut pada enamel
ataupun dentin
. Pada permukaan proksimal gigi, sonde yang
digunakan sebaiknya berbentuk lengkung kecil
. Sonde yang digunakan untuk mendeteksi karies di
sekitar restorasi dengan jalan mengamati seberapa
jauh penembusannya, bila penetrasi lebih dari 0,5
mm dan sonde tersangkut diantara restorasi dan
dinding kavitas maka berarti sudah terjadi karies gigi.
. Pada lesi karies yang masih baru mulai (white-spot
lesion) Hal ini jangan dilakukan karena sonde yang
tajam akan merusak lesi dan akan ada bakteri yang
terbawa ke dalam lesi sehingga menyebarkan karies.
White-spot
Lesion
4.
5. Radiografi
Karies akar
Dimungkinkan
Karies
B.
terjadi
.Karies sekunder / recurrent caries : Karies
pada restorasi karies primer
The
It
In
Secondary Caries
B. Klasifikasi
Karies
Parah
Jika karies telah menyerang gigi anterior, suatu
daerah yang biasanya bebas karies
Karies Rampan
Adalah kerusakan gigi yang meliputi beberapa
gigi yang cepat sekali terjadinya dan biasanya
permukaan gigi yang terserang karies adalah
permukaan gigi yang biasanya bebas karies.
Dijumpai pada :
a.
b.
c.
NURSING CARIES
RAMPANT CARIES
Seen
Seen
in infant and
toddler
Affects primary dentition
Mandibular incisors are
not involved
ETIOLOGY
Improper bottle
feeding
Pacifier dipped in honey /
other sweetness
in all ages,
including adolescence
Affects primary and
permanent dentition
Mandibular incisors are
also affected
ETIOLOGY
MULTIFACTORIAL
Frequent snacks
Decreased salivary flow
Genetic background
Karies Terhenti
C.
Karies
Superficial
Karies
Media
Karies
Profunda
(Perforasi)
Tahap-tahap Terjadinya
Karies
E. KLASIFIKASI KARIES
MENURUT SISTEM BLACK
Metode yang
dikemukakan oleh Dr. G.
V. Black sekitar 100
tahun yang lalu dan
masih banyak digunakan
sampai saat ini
Klasifikasi ini
menggunakan lokasi
spesifik dari lesi karies
pada gigi
Klas I
Klas II
Semua permukaan
proksimal gigi molar
dengan akses dari
permukaan oklusal
Klas III
Semua permukaan
proksimal gigi anterior
dengan kemungkinan
perluasan ke arah labial
atau lingual
Klas IV
Semua permukaan
proksimal gigi anterior
yang melibatkan incisal
angle
Kavitas ini
merupakan
kelanjutan dari klas
III, yaitu lesi telah
meluas dari
aproksimal ke
sudut insisal gigi
anterior
Klas V
kavitas permukaan
halus.
Terlepas dari etiologinya
(karies, abrasi, atau
erosi), tipe lesi yang
mengenai sepertiga
servikal disebut klas V
Dapat terjadi pada
permukaan labial atau
lingual, namun lebih
dominan pada
permukaan labial dan
dapat mengenai
sementum selain
enamel
Klas VI
Kavitas klas VI
sesungguhnya bukan
diidentifikasi oleh Dr.
Black, tapi pada
daerah-daerah
geografis tertentu
ditambahkan dan
menjadi bagian dari
sistem klasifikasinya
Blacks Classification
Klas III
Klas VI
Blacks Classification
Klas II
Klas I
Blacks Classification
Klas VI
Klas IV
Blacks Classification
Klas V
Click icon to
add picture
Terima Kasih
PENGUMUMAN
CASE STUDY
1
2
3
4
5
6
SKENARIO
1
6
2
4
3
5
PENGUMUMAN
Gambar outline dari semua penampang
(oklusal, proksimal, bukal, lingual,
palatal) dibuat proporsional.
Semua bagian kavitas (kedalaman,
dinding, bevel, undercut, groove) diberi
keterangan.
PENGUMUMAN
Map