Anda di halaman 1dari 2

Step no 2 dan 3

2. Pengertian dan contoh Gawat Darurat, Gawat Tidak Darurat, Darurat Tidak Gawat
dan Tidak Gawat Tidak Darurat
Menurut Oman (2008), definisi dan contoh dari gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak
gawat dan tidak gawat tidak darurat adalah
a. Gawat darurat adalah keadaan yang menganca nyawa atau terdapat gangguan ABC dan
perlu tindakan segera. Contohnya yaitu cardiac arrest, penurunan kesadaran dan trauma
mayor dengan perdarahan berat
b. Gawat tidak darurat adalah keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat. Setelah dilakukan diresusitasi maka dapat dilakukan tindak lanjut oleh dokter
spesialis. Contohnya yaitu pasien kanker, sickel cell dan pasien ICU.
c. Darurat tidak gawat adalah keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan
tindakan darurat. Pasien sadar tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan
terapi definitive. Untuk tindak lanjut dapat ke poliklinik. Contohnya yaitu laserasi, fraktur
minor, sistitis dan otitis media.
d. Tidak gawat tidak darurat adalah keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak
memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tanda klinis ringan atau asimptomatis.
Contohnya yaitu penyakit kulit, batuk dan flu.
3. Tata Cara Bantuan Hidup Dasar (BLS)
Menurut Ana (2015), definisi bantuan hidup dasar (BLS) merupakan menyelamatkan
seseorang dari henti jantung dan henti nafas. Sering disebut dengan chain of survival yang dibagi
menjadi dua yaitu serangan jantung diluar rumah sakit dan serangan jantung dalam rumah sakit
(tim medis).Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan
dari korban / pasien.
a. Henti napas merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan bantuan hidup dasar. Henti
napas dapat terjadi pada keadaan tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas, epiglotitis,
overdosis obat-obatan, tersengat listrik, infark miokard, tersambar petir dan koma akibat
berbagai macam kasus.
b. Henti jantung secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini akan dengan
cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan oksigen. Pernapasan yang terganggu
(tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadinya henti jantung.

Henti jantung atau henti napas diberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
korban melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Resusitasi Jantung Paru (RJP) dilakukan dengan cara:
a. Pastikan 3 aman yaitu aman diri, aman pasien dan aman lingkungan
b. Cek respon korban, dengan cara tepuk bahu penderita. Jika tidak ada respon panggil bantuan
c.
d.
e.
f.
g.
h.

ke pihak medis untuk mengirim ambulan


Cek nadi karotis < 10 detik
Jika nadi tidak teraba lakukan kompresi 30x
Jika ada respon cek nadi lagi, dan lakukan kompresi dan ventilasi dengan rasio 30:2
Lakukan look, listen dan feel dan cek berapa nadi pasien
Lakukan rescue breathing sampai nafas adekuat
Lakukan posisi mantap

Anda mungkin juga menyukai