Anda di halaman 1dari 3

RSUP H.

ADAM
MALIK

SPO

PASIEN DENGAN PENANGGULANGAN KASUS INFEKSI


DAN
PENYAKIT MENULAR
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
UK.01.09/I.30/2041/20
3
1/1
15
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN
DIREKTUR UTAMA
01 JUNI 2015

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Dr. dr. Yusirwan, Sp.B, Sp.BA (K), MARS


NIP. 19621122 198903 1 001
Tata cara penanggulangan penyakit-penyakit yang dapat
menular melalui kontak langsung (cairan tubuh, alat-alat bedah
dan lain-lain)
Untuk mencegah infeksi silang
Keputusan Direktur Utama UK.01.09/I.30/334/2015 Tentang
Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi di RSUP H. Adam Malik
1. Petugas yang menolong pasien harus :
- Melaksanakn Universal Precaution dengan benar
- Memakai sarung tangan
- Tidak ada luka atau goresan di kulit atau tergores alat
berkas pasien (seperti jarum suntik dan lain-lain)
- Memahami cara penularan penyakit tersebut
- Memperhatikan teknik isolasi dan teknik aseptic
- Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien dibatasi /
tertentu dan sebelum menangani pasien tidak boleh
menangani pasien lain dalam waktu bersamaan.
2. Pasang pengumuman di depan kamar operasi yang
sedang dipakai yang menyatakan bahwa DILARANG
MASUK KARENA ADA KASUS INFEKSI .
3. Bagi anggota tubuh yang akan dan sudah diamputasi
dibungkus rapat dengan kantong plastik tebal berwarna
hitam yang cukup besar agar bau tidak menyebar dan
tidak menimbulkan infeksi silang.
4. Instrumen yang digunakan diperlakukan sesuai dengan
prosedur pembersihan untuk pasien infeksi.
5. Alat tenun yang digunakan dimasukkan ke dalam plastik
kemudian diberi label.
6. Ruangan dibersihkan dengan menggunakan disinfektan
yang mengandung klorin.
1. Instalasi Bedah Pusat
2. Instalasi CSSD
3. Instalasi PPI

RSUP H. ADAM
MALIK

SPO

PENATALAKSANAAN PENDERITA ODHA DI KAMAR


TINDAKAN BEDAH
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
PM.01/IX/2017/2015
1/1
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN
DIREKTUR UTAMA
01 JUNI 2015

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Dr. dr. Yusirwan, Sp.B, Sp.BA (K), MARS


NIP. 19621122 198903 1 001
Adalah suatu tata cara pengelolaan pasien dengan infeksi HIV
AIDS di semua unit pelayanan medis tindakan operasi maupun
diagnostik , sebagai suatu standar pelayanan kesehatan
Menghindari dan mencegah terjadinya resiko penularan silang
pada petugas kesehatan ataupun pada pasien lain di kamar
tindakan bedah
1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RS & fasilitas pelayanan kesehatan lain Depkes RI Tahun
2011 .
2. Keputusan Direktur Utama No.PM.01/IX/171/2015.
Prosedur sebelum tindakan :
1. Berikan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) termasuk
inform consent kepada pasien, sekaligus penjelasan
tentang perlakukan khusus yang akan dilakukan.
2. Lakukan pemeriksaan penunjang yang relevan
3. Lakukan konsultasi pre operasi yang secara khusus
menyampaikan tentang informasi diagnosis HIV AIDS
4. Siapkan alat yang berisiko menjadi sumber penularan
dengan menggunakan jenis sekali pakai (disposable),
sedangkan alat lain yang dapat digunakan kembali harus
direncanakan dengan cermat untuk didekontaminasi
sesuai standar.
5. Siapkan wadah (container) alat penampung untuk benda
tajam seperti pisau, jarum.
6. Sediakan kantong kuning (sampah non infeksius) untuk
kain kasa yang sudah tercemar oleh cairan tubuh
penderita dan kantong hitam (sampah non infeksi)
untuk sampah yang tidak tercemar.
7. Sediakan alat pelindung diri (APD) untuk petugas
pelaksana operasi (operator, asisten operator,
instrumentator) berupa sarung tangan, pelindung wajah
(masker dan atau kacamata khusus) jubah plastik, topi
bedah dan sepatu boot karet.
8. Sediakan APD untuk petugas pembersih (pramubakti)
seperti sarung tangan rumah tangga, sepatu karet, jubah
plastik dan masker.
9. Meja operasi dilapisi dengan underpad.
Semua unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai