Anda di halaman 1dari 19

I.

Akhir perang dunia II

Perang Dunia IIdiakhiri dengan


berbagai perjanjian antara pihak yang
kalah perang (Jerman, Jepang, dan Italia)
dan yang menang perang (pihak Sekutu:
AS, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dll).
Perjanjian yang penting adalah perjanjian
Sekutu dengan Jerman dan Sekutu
dengan Jepang. Selain itu, pasca-Perang
Dunia II juga ditandai dengan berbagai
konferensi.

Konferensi Selama Perang


Dunia II

a. Konferensi Atlantik
b. Konferensi Casablanca
c. Konferensi Moskow
d. Konferensi Kairo
e. Konferensi Teheran
f. Konferensi Yalta

Perjanjian-Perjanjian Pasca
PerangDunia II

Perjanjian sekutu-jerman
1. Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi
dua, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur,
1 zona dikuasai oleh Uni Soviet, sedangkan Jerman Barat,
3 zona dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
2. Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan
Uni Soviet juga dibagi dua. Berlin Timur diduduki oleh Uni
Soviet dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat,
Inggris, dan Prancis.
3. Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur
Sungai Oder dan Niesse diberikan kepada Polandia.
4. Demiliterisasi bagi Jerman.
5. Penjahat perang harus dihukum.
6. Jerman harus membayar kerugian perang.

Perjanjian sekutu-jepang
1. Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara
pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
2. Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan
kepada Uni Soviet, sedangkan Manchuria dan
Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan Jepang
di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea
akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu
dibagi dua wilayah pendudukan dengan batas 38
lintang utara. Di bagian utara diduduki Uni Soviet,
sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
3. Penjahat perang harus dihukum.
4. Jepang harus membayar ganti rugi perang.

Perjanjian sekutu dengan negara


lainnya
1. Perjanjian SekutuItalia dilaksanakan di Paris pada
tahun 1945 dengan beberapa keputusan, antara lain
sebagai berikut.
a. Wilayah Italia diperkecil.
b. Triastie menjadi negara merdeka di bawah
perwalian PBB.
c. Abbesynia dan Albania memperoleh
kemerdekaannya kembali.
d. Semua jajahan Italia dan Afrika Utara dikuasai
Inggris.
e. Italia harus membayar ganti rugi akibat perang
yang ditimbulkannya.

1. Perjanjian SekutuAustria dilaksanakan di


Austria pada tahun 1945 dengan berbagai
keputusan, antara lain sebagai berikut.
a. Kota Wina dibagi menjadi empat wilayah
pendudukan dan dikuasai oleh Amerika
Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.
b. Persyaratan lain menyusul karena belum ada
keputusan dan persetujuan dari keempat
negara pemenang Perang Dunia II di Wina.
1. Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Rumania,
Bulgaria, dan Finlandia di Paris tahun 1945
dengan beberapa keputusan yang pada intinya
sama, yaitu:
a. setiap negara wilayahnya diperkecil
b. setiap negara harus mengganti biaya perang.

Hubungan Dekolonisasi di
Asia dan Afrika dengan
Transformasi Politik dan
Sosial di Berbagai Negara

Gerakan Nasionalisme di Kawasan


Asia Disebabkan oleh beberapa factor
di antaranya:
a.Kenangan kejayaan masa lampau.
b.Penderitaan dan kesengsaraan
akibat imperialisme
c.Munculnya golongan cendekiawan
d. Kemenangan Jepang atas Rusia
(1905)
e. Kemajuan dalam bidang politik,
sosial, ekonomi.

Berikut ini gerakan-gerakan nasionalisme


yang tumbuh dan berkembang di Asia dan
Afrika.
1). Gerakan Nasionalisme Jepang
2). Pergerakan Kebangsaan India.
3).Gerakan Kebangsaan Filipina
4). Gerakan Nasionalisme China
5). Pergerakan Turki Muda (1908)
6). Pergerakan Nasionalis Mesir
7). Gerakan Nasionalisme Mozambique
8). Gerakan Nasionalisme Afrika Selatan
9). Gerakan Nasionalisme Angola.

Perkembangan sistem ekonomi


internasional setelah perang dunia II

Sistem ekonomi yang berkembang


pasca Perang Dunia II adalah
liberalisme dan sosialis-komunisme,
dimana kedua sistem inilah yang
dijadikan landasan kinerja
pembangunan ekonomi bangsa
Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak
akibat perang.

Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari


berakhirnya Perang Dunia II.
1. Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia
adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial
ke ekonomi nasional.
~ Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi
Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan
laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang
Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi
dari Belanda.
~ Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal
kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman
Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading
Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia,
rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami
kegagalan.
~ Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan
karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai
pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha
Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih
berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

2. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 19501959 adalah liberalisme.


~ Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia
karena Belanda sebagai negara yang pernah berkuasa
atas Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.
~ Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme
berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini
disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja
yang sangat singkat yang disertai dengan program yang
selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah
untuk mengatasi masalah ekonomi selalu gagal.
~ Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia
menyebabkan muncul sikap anti kolonialisme dan
imperialisme.

3. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969


adalah Sosialisme.
~ Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan
Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan
dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca
kegagalan liberalisme.
~ Pemerintah Indonesia periode 1959-1965 memperkuat
sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan
mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK
(UUD45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol
adalah dokumen yang berisi tentang pokok dan program
umum Revolusi Indonesia.
~ Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai
dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan dilaksanakannya
program pembangunan nasional sistem berencana
dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan
sejahtera.

~ Berbagai langkah dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna


menanggulangi masalah ekonomi masa ini adalah Deklarasi Ekonomi
(DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF tidak juga
dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan Indonesia
semakin diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga
keadaan ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan
yang signifikan.
~ Presiden Sukarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi
terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran
komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu,
sistem ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat
mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
~ Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet
mempengaruhi sistem dan pembangunan perekonomian Indonesia pasca
Perang Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin supaya di Indonesia terwujud
sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau
melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya
Indonesia mengalami kegagalan.

4. Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)


~ Sistem ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem
ekonomi terpimpin) tidak dapat terlepas dari pengaruh sistem
ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan,
dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).
~ Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA,
tahapan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang
sampai tinggal landas.
~ Selama Orde Baru pembangunan hanya diarahkan demi
pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan
budaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai
aspek kehidupan. Atas nama pembangunan banyak tanah dirampas,
hutan ditebang, dan modal hanya bertumpuk pada segelintir orang
yang dekat dengan kekuasaan.
~ IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting
bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara
berkala mengatur supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara
pengutang tetapi mereka tidak mengontrol dan mempengaruhi
pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah negara.

~ Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas
sehingga mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata
perekonomiannya kalau mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat
itu dimulailah era neoliberalisme yang sama sekali tidak memberikan ruang bagi
campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola perekonomian semua
diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka
memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte
Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia sehingga
pada tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
~ Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank
Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik
negara lainnya, mergernya banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi
(seperti BBM) yang mampu mendatangkan dampak buruk (negatif) bagi
Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus dijalankan di Indonesia
dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan rakyat
Indonesia.
~ Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II yang
mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini
yaitu sistem kapitalisme dan neoliberalisme.

Anda mungkin juga menyukai