Anda di halaman 1dari 4

NAMA

: DIANA RAHMA AYUNITA

OFF

:B

MATA KULIAH

: UNSUR DAN SENYAWA

Soal
1. Mengidentifikasi komponen pada udara
2. Menggolongkan komponennya termasuk golongan unsur atau
senyawa
Jawab
Gas
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbon dioksida
Neon
Methan
Helium
Hidrogen
Xenon

Simbol
N2
O2
Ar
CO2
Ne
CH4
He
H2
Xe

Volume
78.08 %
20.95 %
0.93 %
0.035 %
0.0018 %
0.00017 %
0.0005 %
0.000009 %
0.000004 %

Unsur / Senyawa
Senyawa
Senyawa
Unsur
Senyawa
Unsur
Senyawa
Unsur
Unsur
Unsur

Pergerakan udara yang terjadi di atmosfer meyebabkan komposisi gas tetap terjaga
secara seragam. Akan tetapi pada ketinggian diatas 90 km peran proses difusi gas menjadi
lebih penting dari pada sirkulasi. Pada lapisan yang paling tinggi keberadaan gas gas yang
lebih ringan seperti hidrogen dan helium menjadi lebih banyak.

Gambar 1. Diagram komposisi unsur di atmosfer


Beberapa jenis gas berada pada konsentrasi yang bervariasi seperti uap air (H 2O),
karbon dioksida (CO2), ozon (O3), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Para
ahli berpendapat bahwa selain disebabkan oleh peristiwa secara alami, perubahan konsentrasi
gas tersebut di atmosfer juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, salah satunya adalah
penggunaan bahan bakar fosil yang melepaskan lebih banyak CO2 ke atmosfer.
Adapun variasi konsentrasi (dalam persen volume) masing masing gas tersebut
dinyatakan dalam tabel berikut :
Variasi konsentrasi gas diatmosfer (dalam % volume)
Jenisa Gas
Uap air (H2O)
Karbon dioksida
Ozon
Sulfur dioksida
Nitrogen dioksida

% volume
0 s/d 7
1.1 s/d 0.1
0 s/d 0.01
0 s/d 0.0001
0 s/d 0.000002

Fungsi gas penyusun atmosfer


Gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Meskipun berada dalam jumlah yang sangat kecil, keberadaan gas gas ini memegang peranan
yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan kehidupan di planet bumi.Gas mulia berasa
dalam atmosfer secara monoatomik (atom tunggal), dan tidak berikatan dengan atom lainnya.
Titik didih gas mulia sangat rendah dan karena begitu rendahnya tidak dikenal titik leleh gas
ini karena gas mulia tidak dapat dipadatkan.
Salah satu sifat kimia yang paling menarik dari gas mulia adalah reaktifitasnya yang
sangat rendah. Helium, neon, dan argon tidak bereaksi dengan senyawa lainnya di alam.
Hanya beberapa senyawa gas mulia yang dikenal saat ini antara lain senyawa gas xenon,
kripton dan radon. Sifat ridak reaktif gas mulia terkait dengan konfigurasi penuh elektron
terluar gas tersebut. Karena susunannya yang sangat stabil, gas mulia tidak mempunyai
kecenderungan untuk bereaksi dengan senyawa lain.
Sebagaimana dengan materi dan senyawa lainnya, penggunaan dan fungsi gas mulia
di atmosfer sangat terkait dengan sifat fisika dan kimia senyawa tersebut. Sebagai contoh
helium memiliki kerapatan jenis dan reaktivitas yang sangat rendah sehingga mengisi dan
sebagian besar terdapat pada atmosfer bagian atas. Karena mempunyai titik didih yang sangat
rendah dan sangat inert, gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) menjadi pengisi yang sangat ideal
bagi atmosfer yang memiliki fluktuasi suhu dan tekanan yang sangat besar seiring perubahan
ketinggian. Perlu ditambahkan bahwa suhu atmosfer berkisar antara -900C di bagian mesosfer
sampai dengan 15000C pada lapisan termosfer.

Nitrogen (N2)
Merupakan gas yang sangat inert, karena ikatan kovalen antar kedua atomnya sangat kuat.
Oleh karenanya nitrogen di udara merupakan pelarut yang sangat baik bagi komponen
komponen gas lainnya seperti oksigen dan gas gas minor. Dengan adanya nitrogen, terjadinya
kebakaran (dapat dipahami sebagai proses oksidasi) secara tak terkendali pada permukaan
bumi akan dapat di cegah. Nitrogen tidak dapat digunakan secara langsung dari udara oleh
mahluk hidup. Penambatan nitrogen dari udara (fiksasi) hanya bisa dilakukan oleh jasad renik
penambat nitrogen seperti rhizobium, yang selanjutny dimanfaatkan oleh mahluk hidup lain
melalui daur nitrogen sebagaimana gambar di bawah.

Gambar 2. Daur Nitrogren

Oksigen (O2)
Oksigen merupakan unsur dan senyawa yang sangat berguna bagi seluruh mahluk hidup.
Dalam atmosfer, oksigen mempunyai konsentrasi sebesar 21% volume. Oksigen berperan
dalam respirasi atau pernafasan yang terjadi pada makhluk hidup. Oksigen berperan dalam
proses pembakaran (oksidasi) berbagai senyawa lainnya.
Argon (Ar)
Merupakan senyawa yang sangat inert. Sifat inert (mulia) gas argon ini berperan dalam
menjaga keseimbangan campuran aerosol atmosfer. Dalam kehidupan sehari hari gas argon
digunakan gas pengisi dalam bola lampu. Konsentrasi gas argon di atmosfer sekitar 0,9%
volume.

Gas minor (helium, neon, kripton, xenon, radon)


Konsentrasi gas minor dalam atmosfer adalah sangat kecil, akan tetapi keberadaanya sangat
penting dalam menjaga keseimbangan aerosl udara. Peran ini melekat kepada gas ini karena
sifatnya yang sangat inert (sangat sukar bereaksi dengan senyawa lain).
Uap Air (H2O)
Uap air merupakan sumber seluruh presipitasi (hujan dan salju) melalui daur hidrologi. Uap
air juga merupakan penyerap dan pelepas radiasi sinar inframerah.
Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida bersama molekul air terlibat dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan untuk menghasilkan gula sederhana dan gas oksigen (O 2) sebagai hasil samping.
Karbon dioksida bersama uap air juga menjadi penyerap dan pelepas radiasi sinar inframerah
di atmosfer, menjadikan suhu bumi sedemikian hangat melalui apa yang dikenal sebagai efek
rumaha kaca (greenhouse effect). Konsentrasi gas karbon dioksida dalam atmosfer sekitar
0,03% volume. Diperkirakan kegiatan manusia menggunakan bahan bakar fosil akan
mempengaruhi konsentrasi karbon dioksida di atmosfer.
Ozon (O3)
Ozon bersama dengan oksigen merupakan senyawa yang berperan dalam menyerap 95
sampai dengan 99,9% radiasi gelombang ultra ungu (UV-C dan UV-B) yang berasal dari
matahari. Menjadikannya semacam perisai sehingga radiasi sinar UV tidak mencapai
permukaan bumi yang dapat membahayakan berbagai bentuk kehidupan. Sinar ultra ungu
akan sangat berbahaya terhadap berbagai jenis kehidupan seperti kanker kulit, kerusakan
jaringan, kerusakan mata dan kerusakan jaringan tumbuhan. Para ahli mempercayai bahwa
kehidupan di bumi tidak akan pernah ada tanpa kehadiran lapisan ozon.

Daftar Pustaka
Pollack, S. 2006. Udara. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : ITB
Zaki, Fahmi. 2012. Menyelidiki Udara. Jakarta : PT. Musi Perkasa Utama

Anda mungkin juga menyukai