Pembimbing :
dr. Ratin Adira, Sp.B
IDENTITAS PASIEN
No. MR : 67 75 97
Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki laki
Tanggal Lahir : 13 Februari 1962
Umur : 53 tahun
Status Kawin : Menikah
Alamat : Tangerang, Kab. Banten
Pekerjaan : Pedagang
Keluhan Utama
Benjolan disertai nyeri pada
buah zakar kiri sejak 1 minggu
SMRS
Nyeri
diperberat
ketika
pasien
ingin
berpindah posisi dari tidurnya, sehingga pasien
tidak dapat bergerak bahkan duduk. Tidak ada
yang memperingan dari nyeri tersebut. Nyeri
yang dirasakan pasien disertai dengan mual dan
muntah. Dalam satu hari pasien bisa muntah
sebanyak
2-3
kali
terutama
setelah
mengkonsumsi sesuatu. Muntah yang terjadi
berisi makanan. Pasien mengaku sudah tidak
memiliki nafsu makan terutama sejak dua hari
ini.
Sejak tiga hari terakhir, pasien mengaku
belum ada buang air besar dan perut dirasakan
sangat kembung. Pasien menjadi tidak dapat
BAK dengan baik akibat benjolan yang sangat
Riwayat Kebiasaan
Pasien
menyangkal
mengenai
kebiasaan merokok, minum alkohol
maupun menggunakan obat-obatan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 75/49 mmHg
Nadi : 124 x/menit
Nafas
: 33 x/menit
Suhu
: 38,4C
Status Gizi :
Berat badan : 80 kg
Tinggi badan : 165 cm
Index massa tubuh : 29,385 (obese I)
Status Generalis
Kepala dan Wajah
Bentuk kepala normocephali, tidak tampak
adanya lesi pada permukaan kulit kepala,
pertumbuhan rambut baik, rambut terlihat
putih dan rambut tidak mudah dicabut.
Ekspresi wajah tampak lemah dan lesu,
namun simetris antara kanan dan kiri.
Pasien dapat membuka mulutnya tanpa
adanya krepitasi, tanpa nyeri.
Pada palpasi sinus frontalis dan maksilaris
tidak ada nyeri tekan. Pasien tidak ada
riwayat sinusitis
Mata
Melalui inspeksi tampak simetris kanan dan kiri.
Kedua bola mata sejajar, tidak ada kelainan pada
struktur bola mata.
Bola mata dan iris tampak normal berwarna hitam.
Konjungtiva tidak anemis, sclera berwarna putih,
pupil bulat isokor, reaktif terhadap cahaya lansung
maupun tidak langsung dan simetris.
THT
Bentuk dan ukuran liang telinga luar normal, posisi
simetris kiri dan kanan. Tidak terdapat nyeri tekan
saat dipalpasi. Pasien menyatakan tidak ada
gangguan pendengaran.
Bentuk hidung simetris, terletak pada garis tengah,
dan
bentuk
hidung
secara
keseluruhan
proporsional. Tidak ada nyeri tekan saat di palpasi,
Leher
Bentuk leher secara umum simetris, sejajar, dan
sesuai dengan posisi kepala
Tidak tampak adanya lesi atau masa
Pulsasi carotid yang normal, dapat teraba
Tidak terdapat deviasi trakea
Tidak ada pembesaran kelenajar getah bening,
maupun tiroid
Pemeriksaan JVP dalam batas normal 5+1
Thoraks
PARU
Bentuk normal dengan posisi simetris dan sejajar, tidak
menunjukkan adanya kelainan bentuk dada.
Tidak tampak retraksi iga saat inspirasi
Tidak ada nyeri tekan pada palpasi. Tidak ada lesi dan
massa
Perkembangan dada pergerakan nafas kedua sisi simetris
Taktil fremitus, getaran terasa sama di kedua lapang paru
Hasil perkusi sonor pada kedua lapang paru
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
JANTUNG
Iktus kordis tidak terlihat dan teraba
Batas jantung kanan, linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri, 1 jari ke kiri dari linea mid clavivula
sinistra
Bunyi jantung, S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung
Abdomen
Bentuk cembung, dinding perut tampak simetris, tidak
ditemukan adanya lesi/luka, bekas jarum suntik, massa
yang menonjol dan bekas operasi. Tidak ada kelainan
pada kulit, tidak tampak adanya pelebaran vena
ataupun striae, tidak terdapat protusi dari umbilikus
Terdapat penurunan bising usus di empat kuadran
Pada perkusi didapatkan adanya timpani
Dinding perut tegang, tahanan otot (+)
Nyeri tekan dan nyeri lepas pada seluruh
lapangan abdomen
Pemeriksaan hepar dan limpa tidak dilakukan
Ekstremitas
Atas
Bentuk dan ukuran secara umum normal, tidak terdapat
memar maupun deformitas, warna kulit normal berwarna
coklat sawo matang
Pergerakan aktif tidak terbatas dan tidak ada nyeri pada
pergerakan.
Kuku dalam batas normal, tidak terdapat sianosis maupun
dalam bentuk kelainan lainnya, capillary refill < 2 detik.
Palpasi nadi arteri radialis teraba dan akral hangat.
Bawah
Bentuk dan ukuran secara umum normal, tidak terdapat
memar maupun deformitas, warna kulit normal berwarna
coklat sawo matang
Pergerakan sendiri tidak terbatas dan tidak ada nyeri pada
pergerakan.
Kuku dalam batas normal, tidak terdapat sianosis maupun
Status Lokalis
REGIO INGUNALIS SINISTRA
Inspeksi
Tampak benjolan pada ingunalis sinistra hingga skrotalis sinistra kiri
dengan ukuran 15 x 15 x 10 cm, ada sedikit perubahan warna pada
benjolan jika dibandingkan dengan kulit disekitarnya. Pada saat
pasien berbaring tidak tampak perubahan ukuran dari benjolan.
Palpasi
Benjolan teraba lunak, permukaan licin dan dapat digerakan.
Terdapat nyeri tekan tetapi tanpa perubahan suhu. Batas atas dari
benjolan tidak teraba, tidak terdapat fluktuasi dan tes
transiluminasi negative. Tidak dilakukan pemeriksaan finger test,
thumb test, dan zieman test.
Auskultasi
Terdengar bising usus pada benjolan.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Result
Reference Range
Unit
Hemoglobin
16.7
13.20 17.30
g/dL
Hematocrit
49.50
40.00 52.00
Erythrocyte
5.80
4.40 5.90
106/l
12.75
3.80 10.60
103/l
Platelet count
420
150.00 440.00
103/l
Basofil
0 -1
Eosinofil
1-3
Neutrofil Batang
2-6
Neutrofil Segmen
80
50 - 70
Limfosit
15
25 - 40
Monosit
2-8
MCV
85.30
80.00 100.00
fL
MCH
28.80
26.00 34.00
pg
MCHC
33.70
32.00 36.00
g/dL
Test
Complete Blood Count
Differential Count
Test
Result
Reference Range
Unit
Ureum
79
< 50.00
mg/dl
Creatinine
1.47
0.5 1.3
mg/dl
eGFR
57.8
60
mL/mnt/1,73 m2
GDS
125.0
< 200
mg/dl
Sodium (Na)
134
137 - 145
mmol/L
Potasium (K)
3.6
3.6 5.0
mmol/L
Chloride (Cl)
98
98 - 107
mmol/L
Protrombin Time
12.00
9.3 12.7
seconds
APTT
36.70
27.5 37.1
seconds
SGOT
21
5 - 34
U/L
SGPT
23
0 - 55
U/L
Biochemistry
Electrolyte
Biochemistry
Test
Result
Reference Range
Unit
Total protein
7.60
6.40 8.30
g/dl
Albumin
28.80
3.50 5.00
g/dl
Globulin
33.70
2.0 3.50
g/dL
1.17
1.20 2.20
Asam laktat
10.8
0.6 2.2
pH
7.350
7.360 7.440
pO2
94.0
80 - 100
mmHg
pCO2
14.9
35.0 48.0
mmHg
HCO3
7.9
21.0 28.0
mmol/L
Total CO2
8.4
24.0 30.0
mmol/L
Base Excess
- 16.0
(-2.4) (+2.3)
mmol/L
O2 Saturation
97.2
95.0 98.0
mmol/L
134.0
mmol/L
2.64
mmol/L
Cl
0.31
mmol/L
Xray Thorax
Kesan :
Cardiomegaly
dengan aorta
kalsifikasi
Pneumonia
Suspek
pneumoperitone
um
ECG
Resume
Pasien mengeluhkan adanya benjolan yang
disertai nyeri pada buah zakar kiri sejak 1
minggu SMRS. Benjolan pertama kali dirasakan
sejak kurang lebih 5 tahun lalu. Awalnya
benjolan hanya pada daerah atas selangkangan
kiri kemudian selama 5 tahun ini benjolan
menjadi semakin besar hingga mencapai buah
zakar sebelah kiri. Benjolan pertama kali
dirasakan sebesar jari jempol tangan dan
ukuran berubah-ubah. Benjolan keluar terutama
saat pasien beraktivitas seperti mengangkat
barang dan akan masuk kembali saat pasien
Diagnosis
Peritonitis difus etcausa
peroforasi colon
Hernia Inguinalis Lateralis
Strangulata Sinistra
Syok Sepsis
Tatalaksana
EGDT Resuscitaiton
Bolus Cristaloid 30 ml/kg dalam 30-60 menit melalui 2 IV
Line
Endotracheal intubation dan mechanical ventilation
Central Venous Catheter, urine catheter
Pemberian sedasi = bolus propofol 1 mg/kg
Nilai :
a. Central venous pressure (CVP), target = 8-12 mmHg
Jika <8 mmHg lanjutkan pemberian cristaloid atau
colloid
b. Mean arterial pressure , target 65 mmHg
Jika < 65 mmHg vasoactive agent = norepinephrine
0.01 5 g/kg/mnt
c. ScvO2, target > 70%
Jika <70% transfusi PRC hingga Ht > 30% atau
inotropic agent (Dobutamine 5-20 mcg/kg/mnt)
Laporan Operasi
1. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
pada lapangan operasi dan sekitarnya
2. Dilakukan insisi kutis, subkutis, fascia
hingga peritoneum di inguinal sinistra
3. Ditemukan :
. Cairan peritonemum kemerahan beserta
feses
. Omentum (+) dengan ukuran 20 x 15 x 10
cm, strangulate (+)
. Colon transversum warna keunguan
4. Diputuskan untuk dilakukan laparotomy
eksplorasi
6. Ditemukan :
o.Pneumoperitoneum (+)
o.Cairan peritoneum bercampur enteric
content 1000 2000 cc
o.Perforasi colon ascending dengan
diameter 5 cm, tepi nekrotik dan lumen
tipis.
7. Dilakukan reseksi ileum sampai colon
ascending dan dilakukan ileostomy
mukofistula
8. Dilakukan pencucian abdomen
9. Abdomen ditutup dengan meninggalkan 3
buah drain, yaitu 2 drain disebelah kiri
(subphrenic dan pelvic) dan 1 drain
Pembahasan
Pada kasus ini, pasien Tn. U, laki-laki
dengan usia 53 tahun, di diagnosis
dengan peritonitis difus etcausa
suspek perforasi colon, hernia
inguinalis lateralis sinistra strangulata,
dengan syok septik.
Peritonitis
Peritonitis merupakan suatu inflamasi yang terjadi pada
peitoneum, yaitu suatu lapisan tipis yang membatasi
bagian dalam abdomen dan melapisi organ-organ
didalamnya. Proses inflamasi yang terjadi dapat secara
lokal (berupa abses) maupun difus.
Peritonitis kebanyakan disebabkan oleh infeksi pada
lingkungan peritoneum yang steril melalui organ yang
mengalami perforasi, tetapi dapat juga disebabkan oleh
faktor iritan, seperi benda asing, cairan empedu dari
kantung empedu yang mengalami perforasi atau laserasi
dari liver atau asam lambung dari perforasi lambung.
Peritonitis dapat dibagi menjadi dua, yaitu lokak atau
general
pemeriksaan fisik :
o Tanda vital : takikardi, hipertermi
o Abdomen tampak cembung
o Bising usus menurun hingga menghilang
o Nyeri tekan seluruh abdomen, Nyeri lepas,
Defans muskular
pemeriksaan penunjang :
o Laboratorium :
ditemukan leukositosis
o Xray abdomen :
udara
bebas
dibawah
diafragma
(pneumoperitoneum) yang disertai dengan
preperitoneal fat dan psoas line menghilang.
Kongenital
Reducible
Hernia
Ingunalis
Irreducible
Inkaserata
Strangulata
Hernia
Ingunalis
Lateralis
Tatalaksana
Hernia
Konservatif
Trusses
external
Taxis
Operatif
Hernitomi
Herniorafi
Syok Sepsis
Sepsis Berat
SIRS
INFECTIO
N
Gg.
Hemodinamik
ORGAN
FAILURE
Sepsis Berat
Gg.
Hemodinamik
TERIMA KASIH