BASIC KNOWLEDGE
PENULISAN Harap menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca. Serta isilah rekam medik
REKAM MEDIK dengan lengkap.
WAJIB WAJIB WAJIB diisi (dan sudah sering ditegur manajemen) : Jam visite, tanggal,
tanda tangan, nama dokter, vital sign.
Tuliskan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan lengkap. Jika memberikan instruksi
pemberian obat ke perawat, baik injeksi, peroral, nebulisasi, harus dituliskan di lembar
pink bagian plan/terapi.
“Do what you write, write what you do”
Pasien bedah yang konsul via residen, ditulis konsul jam berapa ke residen siapa.
Penulisan konsul ke spesialis di lembar CPPT, harus lengkap SOAP. JAM KONSUL harus
ditulis. Jika sudah dihubungi berkali2 belum terhubung, tulis di lembar CPPT.
PEMERIKSAAN LAB yang bisa dikerjakan di IGD :
PENUNJANG DL, GDS, UR, CR, ELEKTROLIT, troponin T, BGA, sgot, sgpt, HBsAg 112, CT, BT, albumin,
bilirubin, UL, PP test, pt, aptt.
Selain ini tidak dapat dikerjakan di igd (bisa diperiksa setelah di ruangan), tapi boleh
dikonfirmasi ke laboratorium jika butuh pemeriksaan lain.
Yang digarisbawah, adalah pemeriksaan rutin hampir seluruh pasien rawat inap. Yang
tidak digaris bawahi, diperiksa sesuai indikasi.
Contoh: ikterik, boleh tambah cek bilirubin. Suspek TB relaps, boleh cek 112. Suspek
sirosis, cek ot, pt, HBsAg, albumin.
Jika belum ada indikasi, sebaiknya pertimbangkan masalah biaya juga, terutama pasien
umum yang sepertinya akan rawat jalan.
Tulis keterangan klinis pasien di blanko lab.
Jika pasien bawa hasil Lab di tanggal yang sama dengan datang ke igd, maka
pemeriksaan tidak usah diulang, cukup lengkapi yang belum ada (pesan SpPK) untuk
menghemat paket BPJS
Kecuali untuk melihat perkembangan (contoh : Hb serial, gds atau kalium post koreksi)
Pasien yang akan operasi, wajib cek DL, GDS, UR, CR, SE, HBSAG, 112, CT, BT.
Pasien yang tampak pucat dari awal, ingatkan perawat untuk ambil sampel condar
(contoh darah) untuk jaga2 ketika butuh pesan darah di PMI.
Jika spesialis minta pemeriksaan Hapusan Darah Tepi, sampel diambil saat pasien
masih di igd, sebelum ke ruangan dan sebelum ditransfusi.
Tulis klinis pasien. Klinis lebih penting dari diagnosis (pesan dr. Dompak SpRad)
Contoh, dyspnea + batuk kronis + rhonki +--/--- suspek TB Paru, hemiparese dextra
suspek SNH dd SH, hematom region parietal e.c CKR
KONSUL SPESIALIS
Malaria, HIV, tetap ke dokter on call dulu, kalau diminta konsul dr Carta baru telfon beliau
Walaupun kasus ginjal, tetap konsul dokter on call sesuai jadwal. Kecuali dokter on call
minta konsul dr. Kun dari igd, baru telfon beliau, contohnya untuk pertimbangan HD
CITO.
Page 2
Konsultan bagian gastroenterohepatologi
SEMUA kasus GEH atau rujukan ke KGEH, langsung lapor beliau (tidak perlu ke dokter on
call dulu), kecuali hari SELASA.
DR ANITA SPPD
Dan kalau kasus2 tertentu seperti kelainan darah yang memang pasien rutin beliau dan
cuma beliau yang tau obatnya, atau dirujuk ke beliau, boleh dicoba konsul dulu lewat
telfon.
DR IFRANSYAH SPPD
Sudah tidak jaga on call IGD. tapi masih praktek di poli.
JANTUNG Jangan lupa tanya DPJP pasien perlu masuk ruang ICCU atau ruang biasa. Tulis di CPPT.
ICCU hanya untuk pasien jantung. Kalau pasien sesak tapi penyebab utama bukan jantung
(contoh CKD) jangan sampai salah masuk ke ICCU
DR FURQON SPJP
DR DIAH SPJP
Kadang2 beliau minta dikirimin foto EKG via whatsapp
PARU Pasien curiga penyakit paru semua harus RONTGEN THORAX terbaru + cek BGA sebelum
konsul.
TAPI kalau Pneumothorax akibat TRAUMA, atau bawa RUJUKAN ke BTKV, boleh langsung
ke BTKV.
Pasien asma, PPOK, nebu3x dulu sesuai guideline, kalo tidak membaik baru konsul.
Kalau DPJP menyebutkan diagnosis, tulis di SOAP di lembar CPPT (seperti nulis terapi)
Page 3
boleh coba telfon dulu.
WAJIB foto thorax terbaru, jika pasien KU jelek, tidak sempat cito bed, rontgen saat mau
diantar keruangan juga boleh, yang penting ada rontgennya ! (pesan beliau)
SARAF Kata dr Lutfi, CT Scan tidak ditanggung BPJS jika si pasien terakhir CT Scan masih dalam
1 bulan terakhir dan diagnosisnya masih sama (misal kemaren CT karena SNH, ini mau
CT lagi tapi diagnosis masih tetep SNH).
Akan ditanggung BPJS dan merupakan indikasi juga, kalau sudah lebih 1 bulan ATAU
curiga penyakit baru (misal kemaren CT karena SNH, trus sekarang mau CT lagi tapi
karena pasiennya jatuh trus cidera kepala)
Tanya jaminan pasiennya apa. Karena banyak obat stroke yang tidak ditanggung BPJS,
contoh citicolin atau piracetam.
Pasien Stroke WAJIB tanya ke DPJP : masuk STROKE CENTER atau ruang biasa, pasang
DC/tidak, pasang NGT/tidak. TULIS di CPPT.
OBSGYN Konsul Obsgyn harus memperhatikan jam aplusan jaga dokter SpOG. Jika pasien datang
mepet waktu aplusan mereka, sebaiknya dilaporkan dulu, tidak usah menunggu lab. Atau
sekalian dibuat jam datangnya setelah aplusan.
Jadwal jaga ganti setiap bulan, untuk pastinya apakah sesuai jadwal atau
Page 4
ada yang tukaran, bisa konfirmasi ke VK.
DR. PDP SPOG
Pasien rujukan harus telfon sendiri ke beliau. Kalau di acc baru kirim.
Saat konsul sebutkan gelar dan namamu di awal konsul. Saya DOKTER
siapa.
DR. NOVIA SPOG
Pesan dokter NF sih jangan memberi terapi sendiri.
Pasien yang tidak gawat darurat, kalau bisa tidak usah telfon tengah malam, ditunggu
pagi saja.
Pasien masuk PICU NICU, setelah konsul ke dokter SpA yang jaga , lapor juga ke kepala
PICU/NICU nya
Page 5
DR. ANNISA MUHYI SP.A
Kalau konsulen CITO dr. Mangalindung SpB, jangan menunda lapor karena menunggu
hasil pemeriksaan penunjang. Jika sudah pasti kasus bedah, setelah anamnesis dan
pemeriksaan fisik harus langsung telpon beliau (kalau sedang tidak punya residen
bedah)
ORTHOPEDI
Pasien multiple trauma, harus dilihat residen dari 0 menit datang di igd.
BEDAH SARAF
BEDAH DIGESTI
BEDAH ONKOLOGI
BEDAH PLASTIK
BEDAH UROLOGI
Jika ada pasien medis, sudah dicoba pasang kateter tidak bisa, lapor residen/konsul
urologi dari IGD.
Khusus beliau, yang melaporkan pasien preop adalah dokter umum, bukan residen.
Page 6
DR. FERNANTA SP.AN
THT
MATA
KULIT
Jika ada perubahan cerita dari pasien atau keluarganya, misal kecelakaan ganda, lalu
berubah jadi mengaku jatuh dari tangga. Maka yang dipakai di RM adalah keterangan
yang PERTAMA kali disampaikan saat anamnesis di igd.
Tulis anamnesis sesuai pengakuan yang disampaikan orang yang kita anamnesis.
Walaupun ceritanya tidak masuk akal/ ditutup2i. Kalau dia bohong, itu urusan dia dgn
polisi.
Walaupun pasien tidak minta visum, kalau kita curiga ini kasus kriminal, perlakukan dan
tulis dengan lengkap rekam mediknya. Sehingga kalau tiba2 ada surat visum, RM kita bisa
dipakai.
Pada kasus luka tembak, misal pencuri ditembak polisi. Boleh tulis di anamnesis dia
mengaku ditembak dan pakai diagnosis v. schlopetorum. TAPI, kalau di px fisik, jika kita
tidak melihat PELURU nya, hanya teraba corpal di dalam lukanya, atau dari rontgennya,
kita tidak boleh tulis PELURU. Cukup CORPAL. Karena belum terbukti itu peluru.
HARUS tulis jenis dan ukuran luka. Misal luka memar, luka lecet, luka tusuk, luka tembak
(schlopetorum). Dan harus ada ukurannya, misal panjang x lebar atau luasnya, dan
dasarnya sampai mana, misalnya sampai otot. Karena misal ini luka tusuk, penting banget
ukuran panjang lukanya, untuk disesuaikan dengan alat yang digunakan pelaku.
Page 7
sisa sisa bukti tanda perkosaan.
Jika lebih dari 3 hari, maka suruh kembali ke RS besoknya saja, ke bagian TIPIKER (kalau
weekend, suruh kembali senin)
Kalau pada pasien ada kegawatan medis, misal laserasi vagina, pendarahan, dsb. Silakan
konsul dan ditangani bagian obsgyn dulu, nanti akan divisum oleh bagian forensik di
ruangan.
MEMULANGKAN PASIEN
- Jika memulangkan pasien dan disuruh kontrol, sertakan surat kontrol saat pulang.
Terutama jika pasien BPJS, diberi surat kontrol untuk ke Faskes tk I dulu (WAJIB,
sering dicari dokternya jika pasien sampai di fktp tapi tidak bawa surat kontrol)
- Jika pasien BPJS disuruh kontrol ke poli, tetap disuruh minta rujukan dulu di FKTP.
Surat kontrol tidak bisa untuk langsung ke poli (KECUALI obsgyn)
PASIEN KLL
- Pasien Kecelakaan Lalu Lintas, tidak usah tulis apa versus apa, tunggal, ganda,
ataupun jatuh sendiri. CUKUP tulis “pasien KLL” disertai keluhan dan luka-lukanya.
- Pasien kecelakaan lalu lintas pakai BPJS harus lapor ke 1.Polisi, 2. Jasa Raharja, 3.
BPJS
- Tulis di status keterangan anamnesis didapatkan dari siapa. Pasien/keluarga/saksi.
Jika takut pasien/keluarga mengubah cerita, boleh diminta ttd di lembar pink bagian
bawah.
OPERASI
Persiapan operasi meliputi :
HD CITO
Page 8
HD harus persetujuan dr. Kuntjoro SpPD. Kalau ada advis HD, maka tanyakan :
- Kalau dituliskan resep, kita tinggal TTD, pastikan lagi obat yang ditulis DPJP dan di
resep yang kita ttd sudah sesuai (takutnya yang menuliskan resep salah baca tulisan
spesialis)
- Jika ada pasien yang mau dilakukan tindakan emergency, tapi tidak ada keluarga dan
pasien tidak bisa TTD SIO. Maka lapor ke wadir pelayanan dan dokter jaga yang akan
TTD di SIO atas nama wadir.
- Lembar buram jaminan PMI hanya untuk Mr./Mrs. X. Jika ada pasien tidak mampu,
dan tidak punya BPJS, urusan jaminan pembayaran tetap diselesaikan antara
keluarga dan pihak PMI. RS tidak menjamin apa-apa.
- Jika ada pasien membutuhkan trombosit > 5 kantong, lapor ke Case Manager dulu.
- Saat memasukan hasil pemeriksaan radiologi ke amplopnya, perhatikan dengan teliti
identitas di amplop dan di foto agar tidak tertukar.
- Pasien yang ampak gizi terganggu, dapat ditanyakan ke DPJP mau raber Sp. Gizi
Klinik atau tidak.
- Jika ada pasien harusnya MRS dari poli tapi TP2RI sudah tutup, lalu datang ke IGD,
konfirmasi ke DPJP sesuai dari poli untuk konfirmasi terapi dan pemeriksaan
penunjang (cito atau elektif). Jika ada yang perlu dilakukan di IGD, maka dibikinkan
lembar assessment IGD (pink)
- Kalau ada pasien waiting list cukup lama sampai besoknya, lapor ulang DPJP kalau
pasien masih di IGD, biar divisit DPJP.
- Jika ada orang ruangan/keluarga pasien minta ganti status ke IGD, konfirmasi ke
Case Manager atau dr. Josephine dulu.
- Pasien tentamen suicide, jika memiliki riwayat penyakit psikiatri/kelainan jiwa,
harus ditulis di status (karena kalau sakit jiwa ditanggung bpjs, kalau nggak ada, jadi
umum)
- Masukan dari perawat, jika menyuruh koas melakukan tindakan, kasitau perawatnya
juga, supaya tidak lupa dicatat di rekam medik.
- Masukan dari perawat, selama jaga dokter memakai Jas dokter (mungkin ada
komplain dari pasien merasa belum diperiksa dokter)
Page 9
BUKAN PROTAP, TAPI NICE TO KNOW
HAL YANG SEBAIKNYA DIKERJAKAN PERAWAT, TAPI KITA HARUS TAU DAN INGATKAN
- Menanyakan jaminan, dan meminta fotokopi BPJS. Nanti fotokopi distaples di rekam
medik.
- Menulis lembar cari kamar dengan lengkap, terutama diagnosis. Jika
infeksius/menular yang butuh ruang ISO, harus ditulis di lembar tersebut.
- Blanko Lab untuk cek BGA perlu disertai keterangan Saturasi oksigen dan Suhu
tubuh pasien.
Double lumen: “Certofix double lumen HD” 1, ceftriaxone injeksi 2, lidocaine injeksi 2,
spuit 10 cc satu, spuit 5 cc satu, aquadest 2
Antibiotik dengan skin test : ditambah aquadest dan spuit 1cc, masing-masing 1
Hecting luka : spuit 3 cc (untuk lido, TT, tetagam), lidokain injeksi, tetagam injeksi (luka
kotor), dafilon (biasanya ukuran 3/0 sampai 5/0), handschoen
Page 10