Hitam = Proteus
Jawaban : masalah
Tidak usah buat novel intinya aja yg ditulis kenapa pasien itu mondok
Jadi px fisik waktu masuk tanda panah waktu keluar (kalau ditanya centang membaik saat pulang
maka ini data yg mendukung)
Ditulis lab awal masuk dan lab pas pulang atau lab terakhir
7. Jangan lupa dihapal ya beliau sering bertanya dasar diagnosa pneumonia : demam, sesak, infiltrat
8.Care plan: harus jelas tujuan terukurnya ga boleh lebih dari ga boleh kurang dari harus fix berapa
target yg kamu harapkan
9. intruksi itu harus diisi dengan awalan kata perintah contoh berikan, antarkan, periksa.
10. Jangan pernah menulis masalah : *melena* melena itu symptom bukan masalah
11. Yang seri ditanya juga, apa itu infeksi : interaksi antara host dan agen yg menimbulkan gejala
klinis infeksi
Kapan infeksi harus diobati: jawaban jika sudah terjadi akibat klinis
12. Bila ada pasien leader tropmed beliau, jangan dikonsulkan ke bagian lain kecuali atas advice
beliau (sesuai peraturan care of patient)
- dari ts UPD : Pastikan ada tulisan atau readback permintaan konsul ke tropmed dari DPJP
2. Menetap : jika waktu masuk dan saat follow up belum ada perubahan
8. Belum dapat diketahui perkembangannya : apabila belum dilakukan pemeriksaan untuk evaluasi
15. Follow-up harus disertai visit konsulen, atau minimal dilaporkan kemudian di readback
17. Belajarlah, terutama setiap kasus yg dipegang, beliau dengan senang hati menjawab pertanyaan
18. Tunggu beliau di kantor irna 1 sekitar pukul 08.00 atau 08.30
2. Bila ada pasien yg konsul ke beliau maka pastikan ada permintaan konsul dari dpjp, berupa hasil
visit atau readback. *tapi tetap periksa saja pasiennya, namun ga usah di follow-up, dan matur ke dr.
Anna saat visit, kadang beliau mau langsung liat tanpa permintaan tertulis dpjp kdg tidak*
3. Konsul ke tropmed dari bagian non UPD, pastikan ada permintaan konsul darj DPJP
4. perkenalkan diri kepada petugas poli edelweis
5. Pasien yg diserahkan kepada kita adalah pasien baru dan pasien bermasalah. Pasien lama yg tidak
bermasalah biasanya diserahkan ke dr. Umum di poli edelweis.
6. Pasien baru yang masuk ke dalam *penelitian HATI* dan lolos screening, maka ikuti sesaui
algoritma penelitian HATI (terlampir)
7. Pasien baru yg tidak ikut HATI atau tidak lolos screening HATI, maka lakukan pemeriksaan rutin
sebelum memulai ARV. Antara lain darah lengkap (DR, SGOT, SGPT, BUN, Creatinin, albumin, gds,
elektrolit sesuai keperluan, cd4, rontgen thorax PA dan cek BTA sputum, bila perlu gen expert kalau
pasien ada kecurigaan TB, untuk pemeriksaan torch sebaiknya izin dpjp poli hari itu apabila ada
indikasi periksa). Untuk pasien dr. Yanri, kalau ingin periksa macam2 sebaiknya lapor beliau dulu.
ARV dan beberapa obat lain bs diresepkan lewat komputer. Masuk dengan Password dan username
kita seperti untuk membuat e resume. Pilih menu *e-prescribing*, klik pilihan hemodialisa dan ganti
menjadi edelweis, klik pilihan semua dokter, klik nama pasien yg akan diresepkan.
Klik ambil template pada pojok kanan tengah, klik obat yg akan di resepkan, klik simpan resep. Maka
resep otomatis terprint di tempat pak prapto. Resep di luar komputer di resep dengan kertas resep
biasa.
9. Cara konsul :
- dr. Anna, via wa, namun apabila telat dibalas, bisa di misscall ke nomor yg ujungnya 588. Bila
pasien banyak, beliau bersedia di konsul via telw
- dr. Doni, via sms, menyampaikan pasien beliau ada berapa d poli, habis zuhur biasanya beliau ke
poli. Bila konsul cito bisa via telpon. Bila konsul setelah beliau udah pulang dari poli, bisa via sms
atau telpon.
10. Merawarinapkan pasien harus seizin konsulen, dan jangan lupa lapor ugd dan chief ugd bila
lewat ugd. Dan ke r6, chief bangsal dan chief jaga bangsal bila lewat poli.
- EFV = efaviren
- dll
12. Pasien yang mempunyai ketaatan berobat yg baik, lulus screening tb, bisa ditawarkan PP INH
(pencegahan TB selama 3,5 tahun dengan minum INH 6 bulan), tp harus koordinasi dengan pak abid
di poli
13. Pelajari jenis obat ARV, kriteria gagal dan berhasil terapi, stadium B20, khatamkan permenkes
HIV
E. *POLI*
1. Yang di poli tropmed adalah yg dengab dr. Rizka dan dr. Yanri
*POLI TROPMED*
2. Cara konsul :
- dr. Anna, via wa, namun apabila telat dibalas, bisa di misscall ke nomor yg ujungnya 588. Bila
pasien banyak, beliau bersedia di konsul via telp. Jangan lupa menulis nama beliau dan tanda
tanganin di lembar borang2 kotak2. Serahkan sendiri sttus pasien yg telah diperiksa ke pak wi.
- dr. Doni, via sms, menyampaikan pasien beliau ada berapa d poli, habis zuhur biasanya beliau ke
poli. Bila konsul cito bisa via telpon. Bila konsul setelah beliau udah pulang dari poli, bisa via sms
atau telpon. Jangn sampai poli kosong dan ga ada residen.
- dr. Faisal, periksa pasiennya namun jangan menulis apapun di status. Bisa nitip pesan ke stase yg
ikut beliau ada pasien berapa di poli, ngabarin jangan kesiangan.
3. Bila dipanggil ke poli kaki, langsung datangin, periksa pasiennya, foto kakinya. Nanti pasien akan
ke poli tropmed setelah dari poli kaki. Kita nulis status nya saat pasien ke poli tropmed. Tanyakan
apakah ini konsulen by name atau sesuai konsulen poli di hari itu
4. Bila ada pasien Pribadi, maka bisa dikonsulkan ke dokter yg bersangkutan.
5. Jangan lupa menulis nama konsulen yg dikonsulkan dan tanda tanganin di lembar borang2 kotak2.
*POLI EDELWEIS*
2. Pasien yg diserahkan kepada kita adalah pasien baru dan pasien bermasalah. Pasien lama yg tidak
bermasalah biasanya diserahkan ke dr. Umum di poli edelweis.
3. Pasien baru yang masuk ke dalam *penelitian HATI* dan lolos screening, maka ikuti sesaui
algoritma penelitian HATI (terlampir)
4. Pasien baru yg tidak ikut HATI atau tidak lolos screening HATI, maka lakukan pemeriksaan rutin
sebelum memulai ARV. Antara lain darah lengkap (DR, SGOT, SGPT, BUN, Creatinin, albumin, gds,
elektrolit sesuai keperluan, cd4, rontgen thorax PA dan cek BTA sputum, bila perlu gen expert kalau
pasien ada kecurigaan TB, untuk pemeriksaan torch sebaiknya izin dpjp poli hari itu apabila ada
indikasi periksa). Untuk pasien dr. Yanri, kalau ingin periksa macam2 sebaiknya lapor beliau dulu.
ARV dan beberapa obat lain bs diresepkan lewat komputer. Masuk dengan Password dan username
kita seperti untuk membuat e resume. Pilih menu *e-prescribing*, klik pilihan hemodialisa dan ganti
menjadi edelweis, klik pilihan semua dokter, klik nama pasien yg akan diresepkan.
Klik ambil template pada pojok kanan tengah, klik obat yg akan di resepkan, klik simpan resep. Maka
resep otomatis terprint di tempat pak prapto. Resep di luar komputer di resep dengan kertas resep
biasa.
6. Cara konsul :
- dr. Anna, via wa, namun apabila telat dibalas, bisa di misscall ke nomor yg ujungnya 588. Bila
pasien banyak, beliau bersedia di konsul via telw
- dr. Yanri, via wa
- dr. Doni, via sms, menyampaikan pasien beliau ada berapa d poli, habis zuhur biasanya beliau ke
poli. Bila konsul cito bisa via telpon. Bila konsul setelah beliau udah pulang dari poli, bisa via sms
atau telpon.
7. Merawatinapkan pasien harus seizin konsulen, dan jangan lupa lapor ugd dan chief ugd bila lewat
ugd. Dan ke r6, chief bangsal dan chief jaga bangsal bila lewat poli.
8. Singkatan obat :
- EFV = efaviren
- dll
9. Pasien yang mempunyai ketaatan berobat yg baik, lulus screening tb, bisa ditawarkan PP INH
(pencegahan TB selama 3,5 tahun dengan minum INH 6 bulan), tp harus koordinasi dengan pak abid
di poli
10. Pelajari jenis obat ARV, kriteria gagal dan berhasil terapi, stadium B20, khatamkan permenkes
HIV
F. *DR. YANRI*
1. Laporkan pasien beliau setiap hari via wa grup, bila beliau visit, maka beliau akan mengabari
*DR. DONI*
1. Kabari jumlah pasien dan lokasi pasien beliau lewat sms tiap jam 9, beliau akan membalas nyuruh
nunggu dmn
G. *VISIT BESAR*
1. Setiap selasa visit besar di bangsal anak, yg sm dr. Faisal wajib ikut, yg lain trgantung kalau
konsulen yg diikuti lg visit, gpp ga ikut
3. Mintalah kasus H-1 kegiatan, biasanya pasien yg dipilih adalah pasien dengan leader tropmed,,
seringkali pasien dr. Rizka atai dr. Faisal
Mas iim 💐
Residen pk 💐
Bu ika 💐
Mba beatrice 💐
Mba rofi 💐
Bu tati 💐
Dr. Anna 💐
Dr. Rizka 💐
7. Ibu tatik perawat meminta kita untuk mengentik kasus yg diperrsentasikan rabu, saat rapat ppra