STATUS PASIEN
I Identitas Pasien
a Nama/Jenis Kelamin/Umur : Tn. P / Laki-laki / 52 tahun
b Pekerjaan
: Pensiunan
c Alamat
: RT 29 Telanaipura
II
III
VI
Pasien datang keluhan nyeri pada punggung bawah sejak 2 hari sebelum
ke Puskesmas. Keluhan dirasakan terus menerus. Nyeri menjalar sampai
ke ujung kaki. Keluhan bertambah berat jika pasien melakukan perubahan
posisi, duduk lama, atau tiba-tiba berubah posisi. Keluhan berkurang jika
pasien berbaring. kesemutan pada kaki kanan (+). Mual (+), muntah 1 kali
isi makanan (+), demam (-), batuk (-), penurunan berat badan 1 bulan
terakhir (-). Keringat dingin (+), penuruan berat badan 1 bulan terakhir (-),
BAK dan BAB tidak ada keluhan, riwayat keluar keluar batu saat kencing
disangkal. Pasien mengaku skala nyeri sangat hebat (VAS 7-8). Pasien
belum pernah berobat dengan keluhan yang serupa. Pasien memiliki
kebiasaan mengangkat beban berat sejak muda.
.
VII.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
1 Keadaan sakit
2 Kesadaran
3 Tekanan Darah
4 Suhu
5 Nadi
6 Pernafasan
Pemeriksaan Organ
1 Kepala
2 Mata
3 Hidung
4 Telinga
5 Mulut
6 Leher
7 Thorax
:
: tampak sakit ringan
: compos mentis
: 140/90
: 36,5C
: 76x/menit
: 18 x/menit, irama reguler
: normocephal
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
: tak ada keluhan
: tak ada keluhan
: tidak ada keluhan
: pembesaran KGB (-)
Bentuk
: simetris
Pergerakan dinding dada
: tidak ada yang
tertinggal.
Pulmo
Pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kanan
Statis & dinamis: simetris
Stem fremitus normal
Sonor
Vesikuler (+) Normal,
Wheezing (-), rhonki (-)
Kiri
Statis & dinamis : simetris
Stem fremitus normal
sonor
Vesikuler (+) normal.
Wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
splenomegali (-)
Timpani
Bising usus (+) normal
Ekstremitas Atas
Edema (-), akral hangat
Ekstremitas bawah
Edema (-), akral hangat
10 Pemeriksaan Khusus :
Diagnosis Banding
-
Promotif :
dirasakan
Menghindari faktor-faktor yang memperberat: tidak mengangkat
c
Resep dari puskesmas
Resep ilmiah
Kuratif :
Non Farmakologis
Fisioter
api
Medikamentosa
: 123/456
SIP
: 123/456
Tanggal : 27 -11-2015
Tanggal : 27-11-2015
BAB II
R/ Na. Diclofenac tab 25 mg
R/no.
Na.XDiclofenac no. XIV
S3dd tab 1 p.c
R/ Bcompleks tab no X
S3dd tab 1
adalah
R/ Ranitidin tab 40 mg no VI
R/ Ranitidin tab 40 mg no VI
S2dd tab 1 a.c
Pro
: tn. P
antara
S2ddtab 1 a.c
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
LBP (low back pain)
nyeri
daerah
punggung
bawah
suduh
bawah
kosta
samapi
ke lumbosakral. Nyeri
juga
dapat
daerah
Umur : 52 tahun
Pro
: tn. P
menjalar
ke
Umur : 52 tahun
4
Sepengetahuan Dokter
bagian atas dan sampai ujung jari. LBP merupakan salah satu gangguan
neuromuskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
2.2. EPIDEMIOLOGI
LBP ( nyeri punggung bawah) menempati urutan kedua tersering setelah
nyeri kepala. Data dari bagian neurologi menjukkan bahwa pasien diatas 40 tahun
banyak yang mengeluhkan nyeri punggung bawah. Di Amerika Serikat lebih dari
80% penduduk mengeluh nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah
cendrung terjadi pada pasien dengan obesitas, hal ini dikarenakan tulang belakang
fungsi dari tulang belakang sebagai penopang tubuh. Nyeri punggung bawah juga
berkaitan erat dengan mengangkat beban berat.
2.3 ETIOLOGI
Penyebab nyeri punggung bawah antara lain :
1. Kelainan kongenital
2. Proses degeneratif
3. Reaksi inflamasi
4. Hernia nucleus pulposus
5. Referred pain
6. Trauma
7. Tumor
8. Psikoneurotik
2.4 PATOGENESIS
Patogenesis pada nyeri punggung bawah berbeda-beda tergantung
penyebab dari nyeri punggung bawah itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku
dan tidak enak namun lokasi tidak jelas.
Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai
yang sakit difleksikan.
Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang
terkena
Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat
stenosis kanal lumbal.
Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada
20% kasus
2.6 DIAGNOSIS
Anamnesis
Anamnesa tentang sifat nyeri, saat timbulnya, lokalisasi serta radiasinya
sangat diperlukan dalam menetapkan diagnosa. Perlu ditanyakan tentang peristiwa
sebelumnya yang mungkin menjadi pencetus keluhan, seperti adanya trauma,
sikap tubuh yang salah, misalnya waktu mengangkat beban, kegiatan fisik atau
olahraga yang tidak biasa, dan penyakit yang dapat berhubungan dengan keluhan
nyeri pinggang tersebut. Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa
menyebabkan bertambahnya nyeri. Kondisi psikologis juga perlu ditanyakan,
karena salah satu penyebab LBP adalah kondisi psikis.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:
Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.
pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada hiperefleksia yang
menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron (UMN).
Pemeriksaan khusus
a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien (dalam posisi 0) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat. Positif bila pasien
merasa nyeri pada sudut kurang dari 60.
a. Braggard Test
Modifikasi yang lebih sensitive dari tes laseggue. Caranya sama seperti
Lassegue dengan ditambah dorsofleksi kaki.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi
sakro iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan
ekstensi.
10
c. Test Kontra-Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kontra-Patrick positif menunjukkan kepada
sumber nyeri di sakroiliaka
Pemeriksaan penunjang
1.X-Ray
X-ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan
keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang diagnosis
pertama untuk mengevaluasi nyeri pinggang bawah. Foto X-ray dilakukan pada
posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila perlu oblique kanan dan kiri.
2. Myelografi
Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan kanalis spinalis.
Myelografi merupakan tindakan invasif, yaitu cairan yang berwarna medium
disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat
pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Myelogram digunakan untuk
diagnosa pada penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis,
tumor spinalis, atau untuk abses spinal.
11
12
13
Terapi andjuvant yang dapat diberikan adalah relaksan otot, antidepresan trisiklik,
dan antiepileptika seperti fenitoin, karbamazepin, gabapentin, dan topiramat.
Fisioterapi
a. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dinginkantong panas. Dengan menaruh sebuah
kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-
14
10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating
pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus, contohnya :
- Acupunture
- Ultra Sound
- Radiofrequency Lesioning
- Spinal Endoscopy
- Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)
- Electro Thermal Disc Decompression
- Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
c. Traction
Tarikan pada badan (punggung) untuk kontraksi otot.
d. Pemijatan atau massage
Dengan
terapi ini
bisa menghangatkan,
dan
melancarkan
perdarahan.
Operasi
Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada kelainan tulang
belakang/punggung pasien sesuai dengan indikasinya. Biasanya prosedurnya
menyangkut pada laminectomy pada bagian yang diinginkan untuk diangkat dari
vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari nyeri pinggang
bawah pasien. Jika diskus menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan
melakukan laminectomy, mengidentifikasi diskus yang ruptur, dan mengambil
15
atau memindahkan bagian yang baik dari diskus yang bergenerasi, khususnya
kepingan atau potongan yang menindih saraf.
16
BAB III
ANALISA KASUS
a. Hubungan diagnosis dengan rumah dan lingkungan sekitar
Pasien datang keluhan nyeri pada punggung bawah sejak 2 hari sebelum
ke Puskesmas. Keluhan dirasakan terus menerus. Nyeri menjalar sampai ke ujung
kaki. Keluhan bertambah berat jika pasien melakukan perubahan posisi, duduk
lama, atau tiba-tiba berubah posisi. Keluhan berkurang jika pasien berbaring.
kesemutan pada kaki kanan(+). Mual (+), muntah 1 kali isi makanan (+), demam
(-), batuk (-), penurunan berat badan 1 bulan terakhir (-). Keringat dingin (+),
penuruan berat badan 1 bulan terakhir (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan,
riwayat keluar keluar batu saat kencing disangkal. Os mengaku skala nyeri sangat
hebat (VAS 7-8). Pasien belum pernah berobat dengan keluhan yang serupa.
Pasien tinggal di rumah berukuran 6x15 m memiliki 2 kamar tidur yang
dilengkapi dengan jendela dan ventilasi, memiliki ruang tamu yang menyatu
dengan ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi mengggunakan wc jongkok. Untuk
mandi dan memasak menggunakan air sumur. Kondisi rumah lembab dan kurang
pencahayaan karena ventilasi kurang disebabkan rumah berdempetan dengan
rumah yang lain.
Tidak terdapat hubungan antara penyakit yang diderita oleh pasien dengan
kondisi rumah maupun lingkungan sekitarnya.
b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga
Pasien tidak mempunyai hubungan yang baik dalam keluarga, sehingga
tidak terdapat hubungan keluarga pasien dengan keluhan yang dirasakan.
c. Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini
Kemungkinan penyebab pada pasien ini adalah kebiasaan terjadinya
penjepitan syaraf pada tulang belakang. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kebiasaan
pasien mengangkat beban berat dari dulu. Selain itu berat badan pasien berlebih
sehingga mempermudah terjadinya nyeri punggung bawah. Hal ini dikarenakan
salah satu fungsi dari tulang belakang adalah menopang tubuh, sehingga apabila
17
berat badan berlebih maka beban pada tulang belakang semakin berat sehingga
mempermudah terjadinya nyeri punggung bawah. Nyeri punggung dipengaruhi
oleh factor usia. Pasien laki-laki berumur 52 tahun memiliki resiko yang cukup
tinggi untuk menderita nyeri punggung bawah, hal ini dikarenakan pada proses
menua terjadi pengapuran pada tulang sehingga mempermudah terjadinya
penjepitan syaraf pada tulang belakang.
d. Analisis untuk mengurangi paparan atau memutuskan rantai penularan
dengan factor resiko atau etiologi pada pasien ini
Pasien didiagnosis dengan low back pain ec. Suspeck HNP dicurigai dikarenakan
kebiasaan pasien yang sering mengangkat beban berat. Untuk itu pasien diberikan
penyuluhan, diantaranya :
1
2
3
4
5
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton, A C & Hall, J E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor Bahasa
Indonesia: Irawati Setiawan Edisi 9. Jakarta: EGC. 1997
18
Lampiran
19
20