Anda di halaman 1dari 20

SKRIPSI PENELITIAN

PERBEDAAN HARI RAWAT PADA PASIEN


LUKA BERSIH MENGGUNAKAN BETADIN
DENGAN PERAWATAN LUKA
MENGGUNAKAN NaCL 0,9% DI PUSKESMAS
PRINGKASAP KABUPATEN SUBANG TAHUN
2012
Di Susun Oleh :
Agus Herdiana
NIM : 4201.0111.B.075

Latar Belakang
Dewasa ini perawatan luka telah mengalami

perkembangan yang sangat pesat terutama


dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam
bidang kesehatan juga memberikan kontribusi
yang sangat menunjang praktek perawatan luka
ini. Disamping itu manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien,
dimana pasien dengan kondisi penyakit
degeneratif dan kelainan metabolik semakin
banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya
sering menyertai kekomplekan suatu luka dimana
perawatan yang tepat diperlukan agar proses
penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
dirumuskan permasalahan : Adakah
perbedaan hari rawat pada pasien
luka bersih menggunakan betadin
dengan perawatan luka
menggunakan NaCL 0,9% di
Puskesmas Pringkasap Kabupaten
Subang Tahun 2012?.

Bagan Kerangka Konsep


Perawatan Luka dengan NaCL

Perawatan luka dengan betadin

Lama hari rawat pasien


Yang mengalami luka
bersih

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian

komparatif yaitu suatu penelitian yang


bersifat membandingkan. Variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih
dari satu atau dalam waktu yang berbeda

Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek


yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya. Hasil data
register Puskesmas Pringkasap
Kabupaten Subang didapatkan
sejumlah 150 Pasien dengan luka
bersih pada periode bulan maret
sampai mei 2012

Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari

keseluruhan objek yang diteliti dan


dianggap mewakili seluruh populasi.
Teknik sampel yang digunakan
adalah accidental sampling adalah
sampel yang diambil tanpa
direncanakan terlebih dahulu.

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
1.Jenis Kelamin
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin
No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase
%

Laki-laki

10

31,3

Perempuan

22

68,7

Total

32

100

2. Pekerjaan
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan Pekerjaan
No

Pekerjaan

Frekuensi

Persentase
%

Karyawan

3,1

Wiraswasta

15,6

Buruh

15,6

Tani

13

40,6

Tidak Bekerja

25

Total

32

100

3. Pendidikan
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan pendidikan
No

Pendidikan

Frekuensi

Persentase
%

SD

15,6

SMP

14

43,8

SMA

10

31,3

Perguruan
Tinggi

9,4

Total

32

100

Univariat
1.Perawatan luka
Distribusi berdasarkan perawatan luka
No

Perawatan
Luka

Frekuensi

Persentase
%

NaCl

16

50

Betadin

16

50

Total

32

100

2. Lama Hari Rawat


No Hari Perawatan
Luka

Frekuensi

Persentase
%

NaCl <3 hari

15

46,9

Betadin >3 hari

17

53,1

Total

32

100

Bivariat
Perbedaan lama hari rawat pada
perawatan luka bersih dengan
menggunakan NaCl dan Betadin
variabel

mean

SD

SE

NaCl

3,13

1,088

0,27
2

Betadin

4,25

1,125

0,28
1

P
value

N
16

0,007

16

PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi responden berdasarkan

lama hari rawat di Puskesmas Pringkasap


Subang
berdasarkan hasil perhitungan dapat
disimpulkan bahwa dari 32 responden
sebagian besar memiliki lama hari rawat >3
hari sebanyak 17 Responden (53,1%). Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden
mengalami lama hari rawat >3 hari, faktor
yang mempengaruhi kesembuhan luka : usia,
infeksi, hipovolemia, hematona, benda asing,
iskemia, diabetes, dan pengobatan.

Penyembuhan Luka dapat terjadi


1. Per Primam : penyembuhan tejadi setelah
segera diusahakan tertautannya pada tepi
luka biasanya dengan jahitan
2. Per Sekundem : luka tang tidak
mengalami penyembuhan per primam,
proses penyembuhan terjadi lebih kompleks
dan lebih lama
3. Per Tertiam atau Per Primam Tertunda :
luka yang dibiarkan terbuka selama
beberapa hari, tetapi adanya tindakan
debridemen dan diyakini bersih, tetapi luka
dipertautkan selama (4-7 hari)

Perbedaan lama hari rawat pada perawatan

luka bersih dengan menggunakan larutan NaCl


dan Betadin di Puskesmas Pringkasap Subang
Berdasarkan hasil perhitungan dapat
disimpulkan bahwa dari 32 responden
berdasarkan lama hari rawat pada perawatan
luka bersih dengan menggunakan larutan NaCl
dan Betadin, diketahui bahwa rata-rata kadar
lama hari rawat pada responden dengan
perawatan luka menggunakan larutan NaCl
adalah 3,13 dengan standar deviasi 1,088,
sedangkan untuk responden dengan
perawatan luka menggunakan Betadin adalah
4,25 dengan standar deviasi 1,125.

Hasil uji statistik didapatkan nilai

p=0,007 <(a) maka Ha diterima, berarti


pada alpha 5% terlihat perbedaan yang
signifikan rata-rata lama hari rawat pada
perawatan luka bersih dengan
menggunakan larutan NaCl dan Betadin
di Puskesmas Pringkasap Subang

SIMPULAN
1. Distribusi responden berdasarkan perawatan luka,

dari 32 responden sebanyak 16 responden (50%)


dengan menggunakan NaCl, dan sebanyak 16
responden (33,7%).
2. Distribusi berdasarkan lama hari rawat, dari 32
responden sebanyak 15 responden (46,9%)
dengan lama hari rawat < 3 hari, dan sebanyak 17
responden (53,1%) dengan lama hari rawat > 3
hari.
3. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama hari
rawat pada perawatan luka bersih dengan
menggunakan larutan NaCl dan Betadin di
Puskesmas Pringkasap Subang

SARAN
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Institusi Keperawatan
3. Bagi Perawat
4. Bagi Peneliti
5. Bagi Responden
6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai