Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK

Law of Overload (hukum beban


berlebih)
Law of Specificity (hukum
kekhususan)
Law of Reversibility (hukum
reversibilitas)

Law of Overload
(hukum beban berlebih)
Jika pembebanan optimal (tidak

terlalu ringan dan juga tidak terlalu


berat) maka setelah pemulihan
penuh tingkat kebugaran akan
meningkat lebih tinggi daripada
tingkat sebelumnya.

Durasi Latihan
Adalah panjang atau lama waktu

yang digunakan untuk melakukan


latihan
Waktu total dikurangi waktu
istirahat

Intensitas Latihan
Menunjuk pada kualitas pelaksanaan kerja
dalam periode waktu tertentu.
Kesungguhan melakukan latihan dan
benar melaksanakan gerakan merupakan
tuntutan pencapaian intensitas latihan
Contoh: tingkat kecepatan lari, tingkatan
berat beban, frekuensi gerakan
Intensitas latihan dapat diwujudkan
berupa kecepatan (waktu), besarnya atau
jumlah beban latihan, tempo atau waktu
permainan dan dapat juga berupa
frekuensi gerakan

Frekuensi Latihan
Adalah ulangan (repetisi) berapa kali

atlet harus melakukan gerakan setiap


set atau giliran
Frekuensi dapat pula diartikan jumlah
latihan dalam seminggu

Law of Specificity
(hukum kekhususan)
Prinsip ini melatih kapasitas dan

teknik yang dibutuhkan untuk


aktivitas khusus atau nomor khusus

Law of Reversibility
(hukum reversibilitas)
Hukum ini menyatakan bahwa

tingkat kebugaran akan menurun jika


pembebanan latihan tidak
dilanjutkan (continued). Ada istilah
bahwa if you dont use it, you lose
it.

Daya Tahan Kardiovaskular


Adalah kemampuan jantung dan pembuluh darah

dalam memasok gizi dan oksigen ke otot-otot selama


melakukan latihan (Kent: 1994)
Daya tahan kardiovaskular menunjuk pada efisiensi
membawa oksigen ke dalam paru-paru dan ke dalam
aliran darah dan mengangkut ke berbagai bagian
badan yang memerlukan (Golding & Bos, 1968)
Adalah kemampuan sistem jantung, paru-paru dan
pembuluh darah berfungsi secara efisien selama
periode waktu yang panjang
Secara langsung berhubungan dengan fungsi ini
adalah kapasitas kerja fisik. Sistem jantung dan
peredaran darah berfungsi sangat tinggi, yaitu
menghantar banyak darah, juga membuat banyak
oksigen dapat digunakan untuk kerja otot (Gabbard,
LeBlanc dan Lowy, 1987)

Mengembangkan Daya Tahan


Kardiovaskular
1. Frekuensi latihan 3 5 kali dalam seminggu
2. Intensitas latihan: 60 % - 90% dari maksimum

denyut nadi cadangan atau 50% - 85%


pengambilan oksigen maksimum (VO2 max)
3. Lama latihan: 15 60 menit melakukan kegiatan
aerobik terus menerus
4. Jenis kegiatan: kegiatan yang menggunakan
kelompok otot, dipelihara secara terus menerus
dengan irama dan aerobik secara alami. Misalnya:
lari dan lari pelan, jalan dan mendaki, berenang,
bersepeda, mendayung, ski lintas alam, lompat tali
dan berbagai permainan daya tahan (Strauss,1979)

Pengaruh Latihan
terhadap Sistem
Kardiovaskuler
Peningkatan volume darah

Meningkatkan volume sedenyut (stroke volume)


Cardiac out put meningkat
Pada keadaan istirahat terjadi bradycardia
Kembali normal lebih cepat
Meningkatkan ukuran besar jantung (cardiac
hypertrophy)
Tekanan darah istirahat berkurang secara
signifikan
Menurunkan sistolik, diastolik dan rata-rata
tekanan darah arterial pada keadaan istirahat

PENINGKATAN UKURAN JANTUNG

Ruang jantung orang terlatih

membesar sekitar 40 %, sehingga


massa otot akan meningkat dan
menyebabkan hipertrophy pada otot
jantung.
Pembesaran jantung dan kenaikan
kapasitas pompa hanya pada latihan
daya tahan.

PENINGKATAN
CURAH JANTUNG

Konsumsi oksigen

metabolisme otot
vasodilatasi intramuscular
meregangkan dinding arteriol
aliran balik vena
curah jantung
Orang yang tidak terlatih dapat
meningkatkan curah jantung 4 kali lipat.
Sedangkan orang terlatih dapat
meningkat 6 kali lipat.

Tekanan darah istirahat


berkurang secara signifikan
Vasodilatasi intramuskular

tekanan balik vena


tekanan
darah
Sehingga tekanan diastolik dan
sistolik menurun pada saat istirahat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai