Soal Ujian Tengah Semester Kelas Xi Ips
Soal Ujian Tengah Semester Kelas Xi Ips
MATA PELAJARAN:
KELAS
:
HARI/ TANGGAL :
WAKTU
:
GEOGRAFI
XI IPS
SELASA/ 5 APRIL 2010
07.00 09.00 WIB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Berdasarkan KTT Bumi di Rio de Janeiro (1992) dan Johannesburg (2002) telah
ditetapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ideal kota sehat minimal . . . .
a. 20 % dari total luas kota
b. 30 % dari total luas kota
c. 50 % dari total luas kota
d. 60 % dari total luas kota
e. 80 % dari totalo luas kota
11. Pencemaran udara di Jakarta sebagaian besar (sekitar 80%) disebabkan oleh. .
a. sektor industri
b. limbah rumah tangga
c. pembakaran sampah kota
d. emisi gas buang kendaraan bermotor
e. intrusi air laut
19. Lingkunga hidup yang tidak dapat berfungsi kembali disebut sebagai
a. fungsi lingkungan
b. kerusakan lingkungan
c. kualitas lingkungan
d. dampak lingkungan
e. manfaat lingkungan
20. Kemajuan teknologi yang dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan
adalah
a. penggunaan traktor
b. penggunaan alat penyaring air
c. penggunaan mesin pemotong padi
d. penggunaan pestisida
e. penggunaan alat pancing modern
21. Sungai tercemar dengan banyaknya sampah yang membuat aliran air
tersumbat. Sampah sebagai bahan pencemar disebut
a. benda
b. polutan
c. sumber masalah
d. pencemaran
e. organik
22. Negara di dunia yang memiliki peran penting dalam mengurangi efek dari
global warming adalah
a. Jerman dan Laos
b. Afrika Selatan dan Maroko
c. Indonesia dan Brazilia
d. Malaysia dan Jepang
e. Cina dan India
23. Cara-cara untuk menghindarai dampak bencana tsunami dapat dilakukan
dengan
a. lari ke daerah yang lebih tinggi
b. membuat bangunan yang tahan gempa
c. menata interior rumah yang taha gempa
d. pengembangan sistem pengamatan gempa
e. melakukan simulasi akan bahaya longsor
24. Perhatikan pernyataan berikut :
1. merupakan paru-paru dunia
2. menahan erosi
3. habitat pelestarian flora dan fauna
4. udaranya panas
5. menghasilkan devisa
Yang merupakan fungsi hutan secara ekologis dari poin-poin di atas adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 2, 3 dan 4
e. 2, 4 dan 5
25. Perhatikan pernyataan berikut :
1. erosi tanah
2. banjir bandang
3. punahnya habitat flora dan fauna
4. jumlah air tanah berlimpah
5. makhluk hidup berkembang dengan baik
Yang merupakan akibat kerusakan hutan dari poin-poin di atas adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 2, 3 dan 4
e. 2, 4 dan 5
26. Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan bom ikan dilarang, karena
a. mematikan semua jenis ikan yang berukuran besar atau pun kecil
b. menyebabkan abrasi pantai
c. menurunkan kadar oksigen dan air
d. meningkatkan karbondioksida terlarut
e. merusak terumbu karang
27. Perhatikan pernyataan berikut :
1. menggunakan energi minyak bumi secara berlebihan
2. menggunakan kendaran irit bahan bakar
3. mengurangi pengunaan mobil pribadi
4. pemanfaatan sumber dayaalam yang terbatas
Upaya pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 2, 3 dan 4
e. 2, 4 dan 5
28. Kualitas lingkungan dapat diukur dengan menggunakan acuan
a. kualitas air
b. kualitas udara
c. kualitas tanah
d. kualitas manusia
e. kualitas tumbuhan
29. Berikut ini adalah akibat postif dari meletusnya gunung api terhadap
lingkungan hidup
a. kerusakan tumbuhan akibat lahar panas
b. kandungan abu vulkanis menyebabkan kesuburan
c. matinya tanaman akibat awan panas
d. banjir lahar yang menghanyutkan rumah penduduk
e. abu vukanis menyebabkan pencemaran udara
30. Zat yang menjadi sumber pencemaran udara dan bukan termasuk unsur gas
akhir-akhir ini di Sumatera adalah
a. Karbondioksida
b. Karbonmonoksida
c. Argon
d. Asap
e. Nitrogen
31. Upaya pemerintah melaksanakan pemerataan hasil
ekonomi adalah
a. listrik masuk desa
b. pemberatasan buta huruf
c. program inpres desa tertinggal
d. TNI masuk desa
e. Memasyrakatkan program KB
pembangunan di bidang
32. Berikut ini contoh pemanfaatan lingkungan hidup yang berwawasan lingkungan
yaitu
a. berburu hewan yang dilindungi
b. menebang pohon di kawsaan cagar alam
c. menangkap ikan dengan menggunakan bom
d. menggunakan pancing dalam menangkap ikan
e. menebang pohon di hutan kemudian menanaminya kembali
33. Berikut ini sumber daya dukung pembangunan yang berasal sumber daya
manusia
a. komunikasi, udara, pendidikan dan tanah
b. air, tanah, udara, hutan dan kandunga mineral
c. keanekaragaman hayati, pendidikan, kesehatan dan rekayasa
d. transportasi, komunikasi, teknologi dan ilmu pengetahun
e. jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, ketrampilan dan kebudayaan
34. Unsur utama terjaidnya global warming yang sesuai pada pernyataan berikut
adalah
a. adanya aktivitas gunung meletus
b. adanya pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga
c. adanya udara bising yang berasal dari aktivitas industri
d. adanya pencemaran akibat sampah yang tidak terui oleh tanah
e. adanya pencemaran udara yang berasla dari asap kendaraan bermotor dan
asap pabrik
35. Diantara pernyataan berikut yang merupakan kriteria dari daerah kumuh di
perkotaan adalah
a. penduduknya memiliki tingkat pendidikan tinggi
b. sanitasi kesehatan yang menjamin adanya pemenuhan kesehatan
c. kesadaran penduduk yang tinggi untuk melestarikan lingkungan hidup
d. bangunan perumahan berwawasan lingkungan
e. daerahnya kurang memperhatikan kesehatan
maka
Studi Kasus
Sejarah Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan RTH Jakarta
http://archive.kaskus.us/thread/6431041 dan
http://www.tempointeraktif.com/hg/tata_kota/2010/06/21/brk,20100621-257195,id.html
TahapPembangunan 1958
Pengelola stadion ini adalah Yayasan Gelora Bung Karno, yang hingga saat ini masih
dipercaya sebagai operator kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno. Pada era
Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga
kawasan Geloran Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektar ini telah menyusut
hingga tinggal 136,84 hektar ( 49 % ) saja.
Dari jumlah yang 51 % itu, 67,52 hektar atau sekitar 24,2 % dari luas semula
digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti gedung MPR/DPR, Kantor
Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung TVRI,
Graha Pemuda, Kantor Keluragan Gelora, SMA Negeri 24, Puskesmas, dan rumah
makan.
Sisanya, yang 26,7 % atau 74,4 hektar disewakan atau dijual untuk berbagai
bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton, kompleks perdagangan Ratu Plaza,
Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria
Remaja Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan
komersial lainnya.
Melalui kerja sama dengan Pemda DKI Jakarta disusun Rencana Induk Kawasan
Gelora Senayan yang menetapkan Koefisien Dasar Bangunan maksimum 20 persen,
ini berarti 80 persen dari luas kawasan dipertahankan tetap terbuka. Ruang terbuka
itu kemudian menjadi 84 persen setelah peningkatan dan penataan Parkir Timur
menjadi Taman Parkir, pembangunan gerbang di Plasa Selatan (menghadap ke Jalan
Jenderal Sudirman), dan penggantian pagar lingkungan pada pertengahan 2004.
Luas wilayah yang menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah DKI Jakarta hingga
saat ini belum mencapai persentase yang disyaratkan Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Dalam undang-undang disebutkan bahwa setiap
provinsi idealnya memiliki RTH seluas 30 persen dari total wilayahnya. "Itu tidak
mungkin," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pada hari ini, di Hotel Borobudur,
Jakarta. Menurut Fauzi, dari total 657 kilometer persegi luas wilayah Jakarta, RTHnya baru sekitar 9,6 persen. "Satu persen RTH di Jakarta, sama dengan enam kali
luas Monas," kata Fauzi. Bisa dibayangkan berapa luas wilayah terbuka yang harus
disiapkan untuk memenuhi target 30 persen sesuai dengan yang dipersyaratkan
undang-undang.
Ke depannya, hingga tahun 2030, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mentargetkan
peningkatan RTH hingga 14 persen. "Menambah ruang terbuka hijau memang sudah
sebuah keharusan, dan ini akan kita lakukan secara konsekuen dari waktu ke waktu.
Salah satunya dengan mengembalikan fungsi-fungsi lahan terbuka hijau," kata
Fauzi. Contohnya adalah dengan pembongkaran SPBU yang berada di wilayah yang
seharusnya sebagai lahan terbuka hijau.
Pemprov DKI Jakarta juga memfokuskan pembukaan ruang terbuka di sekitar
wilayah-wilayah yang padat penduduk. "Harapannya bisa memberi nilai tambah
bagi komunitas di wilayah tersebut," kata Fauzi. Pembukaan lahan terbuka
umumnya terhambat oleh pembebasan lahan. Pemprov DKI Jakarta tidak bisa
membebaskan lahan yang statusnya tidak jelas, juga lahan yang harganya tidak
terjangkau.
Jawablah pertanyaan berikut dengan melihat artikel di atas !
41. Gelora Bung Karno pada artikel di atas termasuk wilayah kota admistratif
a. Jakarta Pusat
b. Jakarta Barat
c. Jakarta Selatan
d. Jakarta Timur
e. Jakarta Utara
42. Luas minimum Ruang Terbuka Hijau sebuah kota yang diisyaratkan oleh
Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang adalah
a. 10 % luas wilayah
b. 20% luas wilayah
c. 30% luas wilayah
d. 30% luas tanah
e. 40% luas tanah
43. Jika luas wilayah DKI Jakarta adalah 567 km2, maka luas RTH yang harus ada
sesuai dengan Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang adalah
a. 160 km2
b. 170 km2
c. 180 km2
d. 190 km2
e. 200 km2
44. Salah satu program yang dilaksanakan gubernur DKI untuk menambah RTH
adalah membongkar SPBU yang berada di jalur hijau. Dua SPBU yang telah
diubah fungsinya menjadi lahan hijau tersebut adalah
a. SPBU Lapangan Ros dan Jembatan Semanggi
b. SPBU Lapangan Ros dan Mampang Prapatan
c. SPBU Jalur Hijau Tebet dan Soepomo
d. SPBU Gatot Subroto dan Kuningan
e. SPBU Ngurah Rai dan Tol Cikampek Km 98
45.
Jika saja RTH Gelora Bung Karno mempunyai luas yang sama saat awal
pembangunannya, maka Jakarta sudah tercukupi akan kebutuhan RTH yang
30%. Kondisi ini berubah saat Jakarta memerlukan kawasan bisnis sejalan
dengan perkembangan dan mordenisasi Jakarta. Berapa prosenkah perubahan
luas Gelora Bung Karno tersaebut ?
a. 45%
b. 47%
c. 48%
d. 49%
e. 55%
46. Pemusatan bisnis dan perkantoran di sekitar Gelora Bung Karno, mempunyai
dampak yang signifikan terhadap pencemaran udara di Jakarta. Hal itu
disebabkan oleh
a. asap kendaraan bermotor yang mengalami kemacetan pagi dan petang
b. pemborosan energi, sehingga AC dalam keadaan hidup
c. jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta melebihi beban jalan
d. angkutan kendaraan bermotor dengan mesin tanpa perawatan