a. Selulitis Orbita
Selulitis orbita merupakan peradangan supuratif jaringan ikat longgar intraorbita di
belakang septum orbita. Selulitis orbita akan memberikan gejala demam, mata merah,
kelopak sangat edema dan kemotik, mata proptosis, atau eksoftalmus diplopia, sakit terutama
bila digerakkan, dan tajam penglihatan menurun bila terjadi penyakit neuritis retrobulbar.
Pada retina terlihat tanda stasis pembuluh vena dengan edema papil. 1
b. Hordeolum
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Dikenal bentuk
hordeolum internum dan eksternum. Horedeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar
Zeiss atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di
dalam tarsus. Gejalanya berupa kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal,
merah dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum atau radang kelenjar Zeis atau Moll akan
menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak. 1
2.10 Terapi
Pengobatan dakriosistitis pada anak (neonatus) dapat dilakukan dengan masase
kantong
air
mata
ke
arah
pangkal
hidung.
Dapat
juga
diberikan
antibiotik
amoxicillin/clavulanate atau cefaclor 20-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam tiga dosis dan dapat
pula diberikan
2,5
. Amoxicillin
. Untuk
angka
rekurensi.
Prosedur
pembedahan
yang
sering
2.11 Komplikasi
Dakriosistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan pecahnya kantong air mata
sehingga membentuk fistel. Bisa juga terkadi abses kelopak mata, ulkus, bahkan selulitis
orbita.2
Komplikasi juga bisa muncul setelah dilakukannya DCR. Komplikasi tersebut di
antaranya adalah perdarahan pascaoperasi, nyeri transien pada segmen superior os.maxilla,
hematoma subkutaneus periorbita, infeksi dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas.6
2.12 Prognosis
Dakriosistitis sangat sensitif terhadap antibiotika namun masih berpotensi terjadi
kekambuhan jika obstruksi duktus nasolakrimalis tidak ditangani secara tepat, sehingga
prognosisnya adalah dubia ad malam. Akan tetapi, jika dilakukan pembedahan baik itu
dengan dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi internal, kekambuhan sangat
jarang terjadi sehingga prognosisnya dubia ad bonam. 4
BAB 3. KESIMPULAN
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis).
Dakriosistitis terbagi atas akut dan kronik. Bentuk spesial dari inflamasi pada saccus
lacrimalis adalah dakriosistitis kongenital, dimana patofisiologinya terkait erat dengan
embryogenesis sistem eksresi lakrimal. Pada orang dewasa, perempuan lebih sering terkena
dakriosistitis. Umumnya dakriosistitis mengenai umur lebih dari 40 tahun, dan tertinggi pada
usia 60-70 tahun.
Pada dakriosistitis kongenital, kanalisasi yang tidak lengkap dari duktus
nasolakrimalis memiliki peran yang penting dari pathogenesis yang terjadi. Obstruksi dari
bagian bawah duktus nasolakrimalis seringkali ditemukan pada orang dewasa yang terkena
dakriosistitis. Bakteri aerob dan anaerob bisa didapatkan pada kultur dari anak-anak dan
orang dewasa dengan dakriosistitis.
Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak merah dan
membengkak. Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah. Selain itu,
penderita juga mengalami demam. Jika infeksi yang ringan atau berulang berlangsung lama
maka sebagian besar gejala mungkin menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap.
Dakriosistitis akut biasanya berespons terhadap antibiotika sistemik yang memadai,
dan bentuk kronis sering dapat dipertahankan dengan tetesan antibiotika. Kompres dengan
menggunakan desinfektan juga berpengaruh positif terhadap gangguan klinis. Meskipun
begitu, menghilangkan obstruksi adalah penyembuhan satu-satunya.
DAFTAR PUSTAKA
1
Bahar,
Ardiansyah.
2009.
Dakriosistitis.
[serial
online].
http://arbaa-
Ilyas, Sidharta. 2008. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Mamoun,
Tarek.
2009.
Chronic
Dacryocystitis.
[serial
online].
http://
O'Brien,
Terrence
P.
2009.
Dacryocystitis.
[serial
online].
Sowka, J.W., Gurwood, A.S., dan Kabat, A.G. 2010. Review of Optometry, The
Handbook of Occular Disease Management Twelfth Edition. [serial online].
http://www.revoptom.com/. [11 Desember 2015]
Duktus
Nasolakrimalis.
[serial
online].