Sistem pertandingan setengah kompetisi adalah sistem pertandingan dimana pada babak
penyisihan turnamen biasanya menggunakan sistem kompetisi. Kemudian setelah turnamen
sudah memasuki babak seperempat final akan dilanjutkan dengan sistem gugur. Misalnya
sebuah kejuaraan pertandingan sepak bola diikuti oleh 16 peserta. Pada babak penyisihan
semua peserta pertandingan dibagi menjadi 4 group, yaitu group A peserta nomor 1 - 4,
Group B peserta nomor 5 - 8, group C peserta nomor 9 - 12, dan group D peserta nomor 13
-16.
Goup A
1 vs 2
2 vs 3
3 vs 4
1 vs 3
2 vs 4
1 vs 4
Goup B
5 vs 6
6 vs 7
7 vs 8
5 vs 7
6 vs 8
5 vs 8
Goup C
9 vs 10
10 vs 11
11 vs 12
9 vs 11
10 vs 12
9 vs 12
Goup B
13 vs 14
14 vs 15
15 vs 16
13 vs 15
14 vs 16
13 vs 16
Untuk menentukan juara dalam pertandingan sistem kompetisi dilakukan dengan cara
mempertandingan setiap tim. Kemudian tim yang paling banyak memperoleh kemenangan
maka itulah yang menjadi juara. Namun jika ada dua tim yang sama dalam perolehan
kemenangan maka akan ditentukan dengan mengitung banyaknya gol yang berhasil dicetak.
Dalam bagan di atas kita dapat mengambil contoh untuk menjadi juara group misalnya group
A juara berhasil diambil oleh no.2. Group B juaranya peserta no. 8. Group C juaranya No.14.
Dan Group D yang berhasil menjuarai adalah peserta no. 13.
Setelah selesai melakukan babak penyisihan dengan sistem kompetisi dan sudah diperoleh
juara setiap group. Pertandingan dilanjutkan dengan sistem gugur. Dalam sistem gugur setiap
tim atau pemain yang kalah maka dia tidak berhak lagi untuk mengikuti pertandingan pada
putaran berikutnya. Namun dalam pertandingan final biasanya yang menang akan bertanding
dengan yang menang untuk menentukan juara ke-1 dan juara ke-2. Dan peserta yang kalah
akan bertanding dengan peserta yang kalah untuk menentukan juara ke-3. Aturan disesuaikan
dengan kesepakatan sebelumnya.