Anda di halaman 1dari 16

Matematika Teknik I

Kode Mata Kuliah : TE 3218


SKS

: 3

Prasyarat

: Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

Tujuan

: Mahasiswa memahami permasalahan teknik dalam bentuk


PD atau integral, serta dapat menerapkan metode
penyelesaiannya

Pokok Bahasan

: PD orde satu, PD separable, PD eksak, PD linier homogen


dan non-homogen, sistem persamaan diferensial.
Integral garis riil, teorema Green, integral permukaan,
teorema Stokes, teorema Gauss, integral garis kompleks,
deret Laurent, metode integral residu.

Kepustakaan

: 1. Kreyzig, Erwin, Advanced Engineering Mathematics, 8th


Edition, John Wiley & Sons Inc.,1999.
2. Pipes,L.A, Applied Mathematic for Engineer and Physicis,
McGraw-Hill,1976

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Matematika Teknik I

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Persamaan Diferensial Biasa dan


Ordenya
z

Persamaan diferensial biasa diartikan sebagai suatu


persamaan yang melibatkan turunan pertama atau
lebih dari fungsi sembarang y terhadap variabel x.
Contoh :
y = cos x
dy
y' =
y + 4y = 0
dx
2
x
2
2
x yy + 2e y = (x + 2)y

Orde suatu persamaan diferensial ditentukan dari turunan


tertinggi yang terdapat dalam persamaan tersebut.
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Istilah biasa membedakan dengan persamaan


diferensial parsial
Contoh :
2
u

2u
2
=c
2
x 2
t
2
u

u
= c2 2
t
x
2u 2u
+ 2 =0
2
y
x

Persamaan Gelombang Dimensi Satu


Persamaan Aliran Panas Dimensi Satu

Persamaan Laplace Dimensi Satu

2u 2u
+ 2 = f ( x, y )
2
x
y
2u 2u 2u
+ 2 + 2 =0
2
x
y
z
09/10/2007

Persamaan Poisson Dimensi Dua


Persamaan Laplace Dimensi Tiga
Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Konsep Penyelesaian
z

Suatu fungsi y = g(x) dikatakan suatu penyelesaian


persamaan diferensial orde pertama yang diberikan pada
interval a<x<b, jika g(x) didefinisikan dan dapat
dideferensiasikan seluruhnya pada selang tersebut
sehingga persamaan tersebut menjadi suatu identitas,jika
y dan y masing-masing digantikan dengan g dan g

Contoh :
Buktikan bahwa fungsi y = g(x) = x2 merupakan penyelesaian
persamaan diferensial orde pertama xy = 2y
g = 2x
Sekarang subtitusikan g dan g ke persamaan diferensial
x(2x) = 2x2
(terbukti)
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Penyelesaian Implisit
z

Kadang-kadang
suatu
penyelesaian
persamaan diferensial muncul sebagai fungsi
implisit, yaitu secara implisit diberikan dalam
bentuk

G(x,y) = 0
z
z

Contoh
Fungsi terhadap x secara implisit diberikan
oleh : x2 + y2 1 = 0 merupakan penyelesaian
implisit dari persamaan diferensial yy = -x
pada selang -1 < x < 1

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Penyelesaian Umum dan Penyelesaian


Khusus
Contoh :
y = cos x
Dengan mengintegralkan maka didapat penyelesaiannya :
y = sin x + c (c = konstanta sembarang)
Bila c = 0 maka penyelesaiannya adalah y = sin x
Bila c = 1,5 maka penyelesaiannya adalah y = sin x + 1,5 dan
sebagainya
Bila c belum diketahui/ditentukan disebut Penyelesaian Umum
Bila c sudah diketahui/ditentukan disebut Penyelesaian
Khusus
z

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Suatu persamaan diferensial orde pertama dapat


mempunyai lebih dari satu penyelesaian
z

Penyelesaian y = cos x
y = sin x + c

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

Penyelesaian Singular
z

Dalam beberapa kasus terdapat penyelesaian lain


dari persamaan yang diberikan oleh penyelesaian
tersebut ternyata tidak dapat diperoleh dengan
memberikan nilai tertentu pada sembarang
konstanta dari penyelesaian umum, penyelesaian
yang demikian disebut penyelesaian singular dari
persamaan tersebut.
Contoh :
y2 xy + y = 0
mempunyai penyelesaian umum
y = cx - c2
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

10

Penyelesaian singular
z

Setiap penyelesaian khusus menggambarkan


suatu garis singgung pada parabola yang
digambarkan oleh penyelesaian singular

09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

11

Persamaan Diferensial Terpisah


Beberapa persamaan diferensial dapat dirubah ke
dalam bentuk :
dy
y'=
g(y)y = f(x)
dx
g(y)dy = f(x)dx
Persaman ini disebut persamaan diferensial terpisah
Dengan mengintegralkan maka didapat
z

g ( y)dy = f ( x)dx + c
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

12

Contoh :
Selesaikan persamaan diferensial
y ' = 2 xy

Penyelesaian :
dy
dy
= 2 xy
= 2 xdx
dx
y
Dengan integrasi didapat :
ln y = x 2 + c
y =e

x2 +c

y = Ae
09/10/2007

x2

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

A=e

c
13

Persamaan Diferensial Eksak


z

Suatu persamaan diferensial orde pertama


berbentuk :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0
Dikatakan eksak jika ruas kiri persamaan
tersebut merupakan diferensial total atau
eksak

u
u
du =
dx + dy
y
x

dari suatu fungsi u(x,y)


09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

14

u
u
dx + dy
du =
x
y

Syarat Eksak
u
=M
x

u
=N
y

M
u
=
y yx
Syarat eksak
2

N
u
=
x xy
2

M N
=
y
x
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

15

Contoh :

a. y dx + 2 xydy = 0
2

b. (4 x + 3 y 2 )dx + 2 xydy = 0

Apakah
eksak ?

N
a. M = 2 y
= 2y
x
y
M N
=
Karena
, maka persamaan tersebut eksak
y
x
b.

M = 4x + 3y2,

N = 2 xy

M
N
= 6y2
= 2y
y
x
M
N

Karena
, maka persamaan tersebut tidak eksak
y
x
09/10/2007

Ir. I Nyoman Setiawan, MT.

16

Anda mungkin juga menyukai