Anda di halaman 1dari 80

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

REDAKSI

Dari Sudut Aula Kami Berkarya


Menjadi sebuah tradisi ketika perayaan Natal di Paroki St. Thomas, maka Warta Thomas
pun hadir dalam sebuah kekhususan. Bedanya, kali ini kami terbit tidak pada hari Natal,
tapi setelah perayaannya. Maksudnya, supaya momen-momen Natal juga tertangkap oleh
lensa para fotografer dan ditampilkan di Warta Edisi Khusus Natal ini.

Kepanitiaan Natal 2015 kali ini ditugaskan kepada Wilayah II. Dari seksi Publikasi dan
Dokumentasi bekerja sama dengan Seksi Komunikasi Sosial (Sie Komsos) DPP St. Thomas.
Maka tim Warta Paroki pun segera membuat komposisi isi Warta dan bagaimana kami
mulai mengumpulkan bahan-bahan penulisan serta materi lain dan foto-foto.
Komunikasi antar-tim pun dibangun, kami sangat terbantu karena kemajuan teknologi
untuk saling mengirimkan materi melalui surat elektronik. Tetapi, secara berkala kami
pun tetap bertatap muka untuk saling mengkoordinasikan pekerjaan yang sudah terselesaikan. Kami berkumpul dalam satu meja, mengambil tempat di sudut aula, dengan
diiringi lagu-lagu Natal, untuk saling cek dan ricek isi, serta me-layout tampilan Warta
Edisi Khusus Natal 2015.

Dan inilah hasil kerja sama yang bisa kami sajikan dalam Warta Edisi Khusus Natal 2015.
Berbagai artikel dari berbagai penulis dan foto-foto berbagai kegiatan yang kami sajikan
secara full colors.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang indah dari Tim Warta ini. Terima
kasih juga atas dukungan semua pihak, hingga akhirnya kami dapat menyelesaikan Warta
Edisi Khusus Natal 2015 ini. Kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila pelayanan kami tidak memuaskan.
Kami berharap Warta Edisi Khusus Natal 2015 ini bisa menjadi souvenir bagi umat
Paroki St. Thomas.
Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Tuhan memberkati kita semua.
Tim Warta Thomas Edisi Khusus Natal 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

DAFTAR ISI

Redaksi
Penanggung Jawab:
DPP St. Thomas
Pemimpin Redaksi:
Th. C. Indri Kristyana

Sambutan Panitia Adven & Natal 6


Sambutan Pastor Paroki 7

Sukacita Keluarga 10
Yang Membawa Damai

Editor:
Katharina Tatik
Redaksi:
Petrus JS
K. Tatik W.
Yulia Resa Ernawati
Yustina Yanti
Fotografer:
Agustinus Eko
Fransisca Briantika P.
Yanuarius Slamet
Layout/Setting:
Yudistiro Sampurna
Elisabeth Arin Wahyu R.
Iklan:
Tim Dana Panitia Natal
Distribusi:
Panitia Natal
Ketua Wilayah

Memilih Pasangan Hidup 14


Keluarga sebagai Rahim Belas 18
Kasih Allah: Potret Hak dan
Kewajiban Keluarga Katolik
Hidup Berkeluarga adalah Pilihanku 24
Mensyukuri Rahmat Kehidupan 28

Kasih dan Pengampunan 32

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

38 Tahun Yubileum Kerahiman


Mengundang Anak Remaja
Belajar Mengampuni
42 Susunan Panitia Adven & Natal
46 Menjadi Matahari
58 Donor Darah & Dokter Gratis
59 Lomba Anak-anak
61 Malam Natal di Paroki
62 Natal Fajar & Natal Anak-anak
64 Natalku, Natalmu: Natal Kita
66 Kegiatan Adven di Stasi BMR
67 Malam Natal di Stasi BMR
68 Natal Pagi di Stasi BMR

52 Harapan OMK
Terhadap Gereja

74 Komik: Sukacita Natal dalam Keluarga


76 Panitia in Action

70 Tradisi Natal di Belahan Dunia

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN

PANITIA NATAL
Salam damai dalam kasih Kristus.
Tahun 2015 Wilayah II Santo Yohanes Rasul, yang terdiri dari Lingkungan
St. Yustinus dan St. Yulius, mendapat tugas sebagai panitia Natal 2015.
Kami menyadari tugas tersebut tidaklah ringan, tetapi berkat kerja sama
di antara warga dan panitia, maka kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik meskipun masih ada kekurangan. Mengingat Lingkungan St.
Yustinus merupakan Lingkungan yang sebagian besar masuk usia senja,
untunglah lingkungan St. Yulius sebagian besar warganya masih aktif.
Walau dengan kondisi ini kami tetap semangat menerima tugas yang
diberikan Dewan Pastoral Paroki St. Thomas. Berkat bantuan tangan Tuhan, maka segala tugas yang
ada dapat dijalankan dengan rasa kekeluargaan, dan berjalan dengan baik serta lancar walaupun
masih banyak kekurangan. Kepanitiaan ini dibagi dengan 2 bagian, yaitu Liturgi dan Non Lliturgi.
Kegiatan Liturgi meliputi persiapan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksaan tugas Perayaan Ekaristi. Sementara non liturgi meliputi lomba anak-anak.
Berkaitan dengan hal tersebut panitia bekerjasama dengan PSE Paroki antara lain melakukan
kegiatan donor darah, pemeriksaan dokter gratis, dan tidak ketinggalan dengan tim parkir dan
pengamanan dari Mako Brimob, unsur Polsek Cimanggis, Polres Depok, Koramil, serta bantuan dari
unsur BANSER dan FKPM. Pada kesempatan yang baik ini kami menghanturkan terimakasih atas
bantuan, baik secara moril maupun materil kepada seluruh umat paroki St.Thomas, para Romo,
Frater, Suster, Dewan Pastoral Paroki, Ketua Stasi, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, OMK, Kelompok Kategorial dan rekan-rekan panitia, tidak lupa kepada Komandan Mako Brimob Kelapadua,
Tim Gegana, Subdit Satwa, Polres Depok, Polsek Cimanggis, Koramil Cimanggis, Pengurus Masjid
Agung Mako Brimob, para Donatur, Pemasang iklan, dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga segala sumbangsih yang telah diberikan, mendapat berkat dari Tuhan.
Kami menyadari bahwa dalam tugas pelayanan kepanitiaan Natal ini masih banyak terdapat
kekurangan yang tidak memuaskan semua pihak. Untuk itu kepada Pastor Paroki, Pastor rekan, dan
kepada seluruh umat Paroki Santo Thomas, Kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya dan setulusnya. Semoga dengan Perayaan Natal 2015 ini kita boleh memaknai tema masa
Adven dan Natal yaitu, Keluargaku Rahim Belas Kasih dan Pengampunan. Sehingga kita semakin
bersuka cita dalam menyambut kelahiran Juru Selamat kitaYesus Kristus dalam keluarga-keluarga
kita. Semoga!
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA

Fredericus Pondaag
Penanggungjawab & Ketua Wilayah II

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN

PASTOR PAROKI
Saudara/saudariku, umat Paroki St.Thomas yang terkasih,
Tanpa terasa kita sudah di penghujung tahun 2015. Tema Perayaan
Natal tahun ini berbicara tentang Keluarga. Betapa pentingnya arti
kata ini. Hal ini mencerminkan Kebersamaan Allah dengan umat-Nya,
yang membuat kita merasa lebih nyaman, bila kita membangun
keakraban sungguh-sungguh bersama-Nya. Juga membuat kita merasa tenteram karena segala persoalan pasti ada jalan keluarnya. Dan
yang pasti, kita yakin bahwa pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.
Pada umumnya, kehidupan ekonomi yang makin maju membuat
manusia cenderung makin eksklusif (menyendiri), mereka merasa kebersamaan dengan orang lain
sudah tidak penting lagi bagi mereka. Tentunya fenomena ini kontradiktif dengan apa yang dilakukan oleh Allah melalui kelahiran Yesus.
Sementara manusia modern yang penuh dosa tidak lagi memandang dan mengabaikan kebersamaan dengan sesamanya dan lebih memilih hidup eksklusif, maka Allah yang Suci dan Mulia justru
memilih tinggal bersama umatNya untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal akibat dosa
mereka. Peristiwa Kelahiran Yesus mengubah zaman. Bukan hanya dikenal sebagai awal dimulainya
kalender Masehi, tapi juga merupakan awal sejarah kebersamaan Allah dengan umatNya.
Itu semua berkat pengampunan dan belas Kasih Allah yang mau peduli dengan Umat-Nya.
Kalau kita ditanya sebagai umat Paroki St. Thomas, bagaimana dengan kita? Apakah ego dan kesibukan kita setiap hari tanpa disadari sudah mengabaikan kebersamaan itu? Masih adakah waktu
untuk bersekutu dengan suami, istri, anak, orangtua dan keluarga kita. Adakah teman / sahabat
atau kerabat yang kehilangan kebersamaannya dengan kita? Adakah sisa waktu kita yang masih
dapat dipersembahkan untuk ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan? Masihkah kita bergairah untuk
berdoa bersama saudara seiman dan mendukung pelayanan di Gereja? Masih dapatkah kita makin
serupa dengan Yesus? Bagaimana keadaan rohani kita (mundur, maju, statis/tak menentu)?
Umat Paroki St.Thomas yang terkasih, dalam waktu yang tinggal beberapa hari menjelang tahun
baru 2016, marilah kita membuat kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bernilai kekal. Mari
kita upayakan untuk selalu datang kepada Tuhan dan membangun kebersamaan yang mendalam
dengan teman dan sahabat kita, karena mereka juga membutuhkan kasih Tuhan melalui kita.
Mari kita rentangkan jembatan kebersamaan dengan orang-orang yang ada disekitar kita, karena
selama ini mereka terabaikan. Kita pertajam kepekaan terhadap kebutuhan kebersamaan dan
komunitas di sekitar kita untuk mereka yang membutuhkan Kasih Allah dan Jawaban dari setiap
persoalan mereka, karena dunia ini sedang kesepian di tengah keramaian dan sedang mengalami
kematian di tengah kehidupan.
Selamat Natal & Tahun Baru 2016

RD. Robertus Eeng Gunawan


Pastor Kepala Paroki St. Thomas

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

RENUNGAN

SUKACITA KELUARGA YANG


MEMBAWA DAMAI

RD. Robertus Eeng Gunawan


Pastor Kepala Paroki St. Thomas

Kita boleh bersyukur dan menaikkan pujian


bagi kemuliaan Tuhan yang sungguh mau hadir
dalam hidup dan hati kita. Waktu memang terus
bergulir dan tak terasa kita akan memasuki hari
yang di nantikan oleh semua orang beriman,
yakni Hari Kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus
Kristus.
Selama empat minggu kita mempersiapkan
diri lewat masa adven, masa penantian dimulai. Bapak Uskup yang menandai dimulainaya
masa Adven dengan Surat Gembala Keuskupan
Bogor, Keluarga sebagai Rahim Belas Kasih dan
Pengampunan. Pada momen Natal kali ini kita
dituntun untuk bisa membawa keluarga dalam
sukacita yang membawa damai.

bawa damai, bisa diandaikan melihat festival


paduan suara. Pernahkah Anda menonton
festival paduan suara? Mengapa orang begitu
berambisi untuk menang dan mendapatkan
piala, dan sering kali sangat kecewa atau bahkan
marah atau ngamuk jika kalah?
Segala berkat kemenangan adalah buah dari
kesetiaan atau usaha, jerih payah latihan, kebersamaan, kekompakan, dan kejujuran. Tetapi,
jika belum menang, maka kita diingatkan untuk
berusaha lebih keras lagi.

Di dalam iman, Tuhan sendiri yang akan menilainya. Mari kita memandang keluarga Zakaria
dan Elizabeth, yang membuat kita tercengang.
Mereka adalah pasangan suami-isteri yang setia
Apakah dalam perjalanan kehidupan yang sudah kepada Tuhan. Kesetiaan pasangan keluarga ini
mendatangkan sukacita, yaitu berkat. Bahkan
dianugerahkan dari Tuhan kepada kita di tahun
berkat yang melampaui logika, karena Elizabeth
2015 ini telah membawa hidup damai? Atau
yang sudah tua dan disebut mandul, tetapi berhanya karena kita akan merayakan Natal, baru
ada sesuatu yang dilakukan, seperti saling mem- oleh berkat anak. Tidak ada yang mustahil bagi
bantu, memperhatikan orang-orang yang butuh Tuhan.
pertolongan? Dan berhenti hanya sampai di situ
Saudara/saudari yang terkasih, merenungkan
saja?
bacaan di Natal (Luk.2:1-14), kita bisa memperhatikan bagaimana para gembala ambil bagian
Merenungkan Natal 2015 yang lebih memfokuskan pada sukacita keluarga yang memdengan kehadiran mereka di masa Kelahiran

10

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

paian berita penting, bukan untuk mereka atau


orang Yahudi saja, tetapi untuk seluruh bangsa.
Ketika mereka mendengar kabar malaikat itu,
rasa takut, keraguan yang dirasakan oleh para
gembala yang direspon dengan sukacita dan
pujian karena mereka dijadikan saksi pertama
Kelahiran Yesus. Oleh karena itu, Penulis Injil
mau menjelaskan bahwa ada kabar sukacita
yang menggembirakan yang disampaikan oleh
malaikat, yaitu: Memberitakan (Evangelion)
kesukaan besar yang diperuntukkan bagi seluruh
bangsa dan diperluas lagi ditujukan bagi setiap
orang yang percaya.

Yesus. Mereka itu termasuk komunitas (kelompok) orang yang tidak di perhitungkan atau
kaum marginal (pinggiran).
Lihat saja, sementara di Kota Bethelhem ada
pendataan penduduk/sensus, tetapi para gembala itu justru tinggal di padang rumput. Jadi ada
kemungkinan besar mereka itu tidak turut serta
dalam aktivitas kemasyarakatan yang sedang
dilangsungkan oleh pemerintah. Apresiasi masyarakat Yahudi terhadap mereka bisa dikatakan
nyaris tidak ada. Ini mau menunjukkan bahwa
mereka dianggap kurang penting, tetapi justru
merekalah yang pertama mengetahui berita
Kelahiran Yesus. Penginjil Lukas menjelaskan
bahwa malaikat mengurai rasa takut para gembala dengan sapaan yang menguatkan, Jangan
takut!.
Penguatan ini kemudian diikuti dengan penyam-

Berita kesukaan dan sukacita itu diikuti dengan


penyampaian tanda mengenai bayi itu, yakni
dibungkus dengan lampin dan berbaring di
palungan. Tanda ini melukiskan realitas yang
sarat kesederhanaan jika dibandingkan dengan
kelahiran di masa kini. Hal ini juga mau disampaikan bahwa Yesus dilahirkan di palungan, tempat biasanya orang menaruh makanan ternak
di kandang. Kalau seorang bayi lahir di tempat
seperti ini, pasti sudah dikritik oleh para dokter
karena tidak higienis. Namun dari segi lahir di
palungan adalah unsur kedamaian. Bunda Maria
dan Yosef yang selalu mendampingi dan memberi kehangatan.
Tuhan Yesus menjadi hangat, sebab ada napas
yang keluar dari hidung gembala dan domba.
Napas memang mempunyai arti yang mendalam dalam Kitab Suci. Ketika Allah menciptakan
manusia pertama, yaitu Adam, Allah memberikan napas kehidupan. Inilah kedamaian sejati.
Kedamaian berarti ada suatu hubungan yang
harmonis antara :
Manusia dengan Tuhan
Manusia dengan diri sendiri. Bagaimana kita
merawat jiwa kita?
Manusia dengan sesama/orang lain
Manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Akhirnya kedamaian batin ternyata pertamatama muncul dalam kehangatan keluarga. Maka

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

11

benarlah ungkapan bahwa keluarga adalah


Gereja Kecil.

damai bagi sesama/keluarga yang lain.

Saudara/saudari yang terkasih, di hari Natal


ini kita kembali diingatkan dan diajak untuk
menyatakan diri dan menjadi alat damai bagi
sesama. Sebab Kelahiran Yesus membuktikan
bahwa Ia lahir dan diutus memberitakan kabar
baik supaya semua orang saling menguatkan,
menolong yang lemah, saling membantu mereka
yang berkekurangan, berani berkata benar di
Karena di tempat yang hina dan kotor justru
atas yang tidak benar, berlaku adil serta meada sukacita dan pujian Gloria In Excelsis Deo,
negakkan keadilan bagi sesama dengan demikisebab peristiwa kelahiran itu mengandung arti
an kehidupan kita diselamatkan dan berkenan
kemuliaan bagi Allah di Surga dengan Kesekepada-Nya. Itulah maksud berita Natal yang
jahteraan/Keselamatan dan damai bagi umat
mau disampaikan bagi kita dimana sikap Tuhan
manusia di bumi.
(good Will) yang membawa damai dan sukacita
Saudara/saudari yang terkasih, bagi setiap orang diperuntukkan bagi semua orang.
yang percaya, Natal merupakan puncak persiap- Mari kita sambut dan rayakan Natal Keluarga
an batin kita untuk menyambut Sang Juru Selakita dalam sukacita dan damai dalam hubungan
mat. Tetapi terkadang tanpa kita sadari momen dengan Tuhan, diri sendiri, sesama dan lingNatal sering kita abaikan, karena kita disibukkan kungan di sekitar kita.
dengan mempersiapkan hal-hal yang dipakai dan
dipergunakan di hari Natal.
Tuhan memberkati. Selamat Natal
Belajarlah menjadi orang sederhana yang menciptakan damai. Maka tak salah kalau parade
sejumlah besar malaikat yang menyenandungkan kemuliaan dan damai sejahtera menjadi
pengalaman hebat lainnya yang dinikmati oleh
para gembala itu.

Berita Kelahiran Yesus Kristus mau mengingatkan kita bahwa Ia yang telah lahir dengan kesederhanaan, telah diutus, diurapi untuk memberitakan kabar baik bagi semua orang sehingga
dengan berita itu maka kelahiranNya membawa
hidup menjadi damai atau bisa dikatakan bahwa
dengan Natal ini sukacita keluarga membawa

12

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

13

ARTIKEL

MEMILIH
PASANGAN HIDUP
RD. Albertus Kurniadi
Pastor Vicarius Parocus St. Thomas
Membaca surat panitia Natal, saya terkejut,
atas tema memilih pasangan hidup. Pikirku,
siapa saya ini bisa-bisanya disodorkan tema
ini, punya pasangan aja tidak. Bercermin secara mendalam, rasanya berhadapan dengan
kenyataan jelek-jelek gini juga menentukan
pilihan loh, jelek-jelek gini pernah mengalami jatuh bangun dalam menentukan pilihan
loh, pernah juga sih mengalami jatuh cinta,
memperjuangkan cinta dan akhirnya melamar
sebagai calon imam keuskupan Bogor. Memilih berarti memiliki keberanian untuk menentukan sebuah langkah yang diterima, dihayati,
dan diperjuangkan sepanjang hidup.
Mari Ikutlah Aku
Mari Ikutlah Aku, merupakan kata-kata yang
disampaikan oleh Yesus sendiri, kata-kata
inilah yang membuat para murid Yesus datang
mendekat pada Yesus. Kalau kita melihat kata-kata yang disampaikan kepada para murid,
terdengar sederhana, dan tak ada jaminan
apapun. Beda dengan manusia, kalau manusia saling berjumpa mengandung janji, ada
pemikat, yang membuat orang tertarik dan
ikut sekalipun apa yang dijanjikan itu sebuah
jebakan.
Mari Ikutlah Aku, memberi satu arah strategis,
di mana manusia diminta untuk datang tanpa
ada iming-iming, tapi dengan kekuatan penuh
mau menerima diri serta menggembleng
bersama sang guru. Dalam memilih pasangan
hidup kata-kata Yesus untuk Mari Ikutlah

14

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Aku menjadi kata pamungkas. Pamungkas


karena sebelum memilih diadakan satu sikap
untuk ikut dulu, memperhatikan dulu. Sikap
ini penuh dengan risiko yang tidak kecil, karena bisa saja disesatkan, bisa saja membuat
sebuah sandiwara yang memikat. Namanya
saja berkenalan pasti menampilkan yang
baik-baik, menggembirakan, sisi negatif selalu
disembunyikan untuk mendapatkan kesan
baik dan membahagiakan.
Strategi Mari Ikutlah Aku menjadi strategi yang membuat manusia berani untuk
menyelami arti persahabatan yang murni,
manusia yang ingin bersatu itu menempa
diri untuk saling melibatkan diri, saling membantu, saling menghargai, dan saling mendewasakan dalam pengalaman hidup yang
dijumpainya. Strategi ini memiliki arti bahwa
saya berusaha untuk memasrahkan diri, bukan
pasrah yang membabi buta tetapi pasrah yang
memungkinkan saya, dan calon pasangan ini

menemukan satu sikap discerment, yaitu


sikap yang membuat saya berani memberi
pertimbangan serta keputusan yang obyektif
atas pribadi yang menuntunku pada kerja
sama untuk saling membahagiakan.
Mari ikutlah Aku, hendak mengantar mereka
dalam memilih pasangan hidup untuk menemukan satu identitas atas calon pasangan.
Penemuan identitas ini tidak hanya soal bibit,
bebet, dan bobot semata melainkan menghantar mereka pada apa yang hendak dikerjakan dan diperjuangkan dalam hidup bersama
membentuk sebuah berkeluarga nantinya.
Menghidupkan Pilihan
Menghidupkan pilihan sengaja diangkat
karena manusia berziarah. Manusia peziarah
adalah gambaran manusia yang mengalami
berbagai macam pergolakan dan tantangan.
Peristiwa-peristiwa ini sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

15

Perjumpaan kita dengan sesama dengan


latar belakang yang berbeda membuat kita
mengalami berbagai macam pergolakan,
tantangan yang mengajari manusia sebuah
arti hidup. Sehingga manusia berusaha untuk
menempatkan diri sedemikian rupa agar berani menjadi berkat bagi sesamanya.
Dalam menentukan pilihan hidup, manusia
berhadapan dengan situasi tidak sederhana,
penuh konflik, serta penuh risiko. Konflik
terjadi karena dua insan tidak pernah selalu
bersama, ada berbagai macam pihak yang
berpenampilan positif maupun berpenampilan negatif. Penampilan positif membuat
dua insan ini mendapat dukungan semangat,
kekuatan untuk saling mendekat, sehingga
mereka saling membiasakan diri untuk berbicara tentang mereka sendiri. Di sisi negatif,
dua insan ini diolah dalam sebuah perbedaan
yang mendalam. Karena perbedaan satu
sama lain, mereka berada dalam posisi yang
serba saling bertentangan sehingga dengan
mudah diadu domba. Sangat mudah dipancing
emosinya sehingga posisi konflik membuat
mereka melihat siapa saya bagi pasangan
saya.

jadi diri pasangan serta menemukan kekuatan


untuk saling mendukung dalam kebersamaan.
Sikap ini ditemukan bila kedua insan bersedia
untuk melihat dan memelihara sifat-sifat baik
yang dimiliki oleh pasangan, untuk menjaga
serta memelihara kekuatan cinta yang saling
menguatkan dan membahagiakan. Kalau
dilihat, ini merupakan tindakan sederhana
namun berarti bagi hidup pasangan. Dengan
memelihara kekuatan cinta, apa yang baik dalam diri pasangan membuat pasangan berani
mempercayakan diri mereka secara penuh
dan menjadi serta menghadirkan berkat satu
sama lain.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya
apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yoh.
15:16)

Nasihat ini menjadi dasar pergolakan manusia yang ingin menjawab panggilan Allah
dalam hidup berkeluarga. Yesus mengatakan
bukan kamu yang memilih aku, apa yang
disampaikan Yesus itu ada benarnya. Lihatlah
banyak yang awalnya nampak serasi karena ke mana-mana mereka selalu bersama,
namun akhirnya bubar. Juga mengandung
satu keseriusan dalam membangun komitmen
hidup. Keseriusan ini nampak dalam sebuah
keputusan yang dipilih bukan hanya sekali jadi
tetapi dirayakan dalam seluruh hidup manusia, di dalam janji tersebut terdapat identitas
pribadi, dalam arti bahwa siapa saya ini
sesungguhnya berhadapan dengan apa yang
saya katakan di hadapan Allah, imam, orang
tua, dan semua orang yang mencintai dan
Dengan situasi yang serba tak menguntungkan membesarkanku selama ini.
ini apa yang harus dihidupi dan diperjuangkan
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
dalam memilih pasangan? Sebagai orang yang
yang memilih kamu tergantung sebuah haraberada dalam tahap perkenalan, memiliki
pan penyertaan Allah dalam sebuah pilihan.
harapan terdalam bahwa mereka menemukan
dan keputusan yang kujalani sampai mati.

16

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

17

ARTIKEL

KELUARGA SEBAGAI RAHIM BELAS KASIH ALLAH:


POTRET HAK DAN KEWAJIBAN
KELUARGA KATOLIK

RD. Yustinus Joned Saputra


Pastor Vicarius Parocus St. Thomas

Suami dan istri memiliki kewajiban dan hak


yang sama mengenai hal-hal yang menyangkut persekutuan hidup pernikahan (lih. kanon
1135).
Sebagai orang tua, mereka berkewajiban
berat, dengan sekuat tenaga mengusahakan
pendidikan anak, baik fisik, sosial, kultural,
moral, maupun religius (lih.kanon 1136).

anak. Keluarga memiliki hak untuk mendidik


anak-anak sesuai dengan tradisi-tradisi
keluarga sendiri, dengan nilai-nilai religius
dan budayanya, dengan perlengkapan upayaupaya serta lembaga-lembaga yang dibutuhkan. Setiap keluarga yang miskin dan menderita memiliki hak untuk mendapat jaminan
fisik, sosial, politik, dan ekonomi.

Di samping itu, orang tua juga harus memperhatikan dan menghormati martabat dan hakKeluarga sebagai sel dasar masyarakat dan
hak anak. Sebenarnya sudah dengan sendimenjadi prasyarat adanya masyarakat. Oleh
rinya, martabat pribadi manusia dikenakan
karena itu, keluarga memiliki hak dasar untuk pada anak yang adalah manusia. Tetapi dalam
dilindungi keberadaannya oleh masyarakat/
kenyataan, sering kali martabat anak kurang
negara. Setiap keluarga memiliki hak untuk
diperhatikan, misalnya dalam sikap orang tua
mengembangkan diri dan memajukan keseyang memperalat anak untuk tujuan, impian,
jahteraannya tanpa harus dihalangi oleh nega- dan obsesinya sendiri. Contohnya, memaksara. Dalam hal-hal tertentu, keluarga memiliki
kan anak untuk berprestasi demi gengsi orang
hak pribadi.
tua sehingga anak merasa tertekan. Menghormati martabat anak dapat dikonkretkan
Keluarga memiliki hak untuk hidup dan
dengan menghormati hak-hak asasi anak. Berberkembang sebagai keluarga, artinya hak
dasarkan kodratnya, perkawinan terarah pada
setiap orang betapa pun miskinnya, untuk
kelahiran anak. Anak yang telah dikonsepsi
membantu keluarga serta memiliki upayaupaya yang memadai untuk menggunakannya. harus dipelihara dan dirawat dengan penuh
cinta sehingga anak yang merupakan mahkota
Keluarga memiliki hak untuk melaksanakan
perkawinan dan buah cinta sungguh dapat
tanggung jawabnya berkenaan dengan petumbuh menjadi manusia yang utuh. Melalui
nyaluran kehidupan dan pendidikan anakhal ini, suami-istri menjadi mitra Allah dalam
Hak-hak dasar keluarga

18

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

menurunkan kehidupan baru.


Kewajiban Keluarga Kristiani: Keluarga
sebagai Ecclesia Domestica (Gereja rumah
tangga)
Keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang
hidup, tempat pertama iman akan Kristus
diwartakan dan sekolah pertama tentang doa,
kebajikan- kebajikan dan cinta kasih Kristiani.
Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1656 : keluarga-keluarga Kristen itu sangat penting sebagai
pusat suatu iman yang hidup dan meyakinkan. Karena itu Konsili Vatikan II menamakan keluarga menurut sebuah ungkapan tua
Ecclesia domestica [Gereja-rumah tangga]
(Lumen Gentium 11, Bdk. Familiaris Consortio
21). Dalam pangkuan keluarga hendaknya
orang-tua dengan perkataan maupun teladan
menjadi pewarta iman pertama bagi anakanak mereka; orang-tua wajib memelihara
panggilan mereka masing-masing, secara
istimewa panggilan rohani (LG 11, 2).
KGK 1666: Keluarga Kristiani adalah tempat
anak-anak menerima pewartaan pertama
mengenai iman. Karena itu tepat sekali ia
dinamakan Gereja-rumah tangga satu
persekutuan rahmat dan doa, satu sekolah
untuk membina kebajikan-kebajikan manusia
dan cinta kasih Kristiani.

menyambut sakraman- sakramen, berdoa dan


menerapkan kasih. KGK 1657: Di sini dilaksanakan imamat yang diterima melalui Pembaptisan, yaitu imamat bapa keluarga, ibu,
KGK 2685: Keluarga Kristiani adalah tempat
anak-anak, semua anggota keluarga atas cara
pendidikan doa yang pertama. Atas dasar
yang paling indah dalam menyambut SakraSakramen Perkawinan, keluarga adalah Geremen-sakramen, dalam berdoa dan bersyukur,
ja rumah tangga, di mana anak-anak Allah
dengan memberi kesaksian hidup suci, dengan
berdoa sebagai Gereja dan belajar bertekun
pengingkaran diri serta cinta kasih yang aktif
dalam doa. Teristimewa untuk anak-anak
(LG 10). Dengan demikian keluarga adalah
kecil, doa sehari-hari dalam keluarga adalah
sekolah kehidupan Kristen yang pertama dan
kesaksian pertama untuk ingatan Gereja yang
suatu pendidikan untuk memperkaya kehidup, yang dibangkitkan dengan penuh kesamanusiaan (GS 52,1). Di sini orang belajar
baran oleh Roh Kudus.
ketabahan dan kegembiraan dalam pekerjaan,
Keluarga Kristiani merupakan tempat dilakcinta saudara sekandung, pengampunan
sanakannya misi imamat bersama yang
dengan jiwa besar, malahan berkali-kali dan
diterima melalui Pembaptisan, yaitu dengan
terutama pengabdian kepada Allah dalam doa
dan dalam penyerahan hidup.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

19

Keluarga Kristiani merupakan presentasi dan


pelaksanaan persekutuan Gereja, yaitu persekutuan iman, harapan dan kasih. KGK 2204:
Keluarga Kristen adalah satu penampilan dan
pelaksanaan khusus dari persekutuan Gereja.
Karena itu, ia dapat dan harus dinamakan juga
Gereja rumah tangga (FC 21, Bdk. LG 11). Ia
adalah persekutuan iman, harapan, dan kasih;
seperti yang telah dicantumkan di dalam Perjanjian Baru (Bdk. Ef 5:21 6:4; Kol 3:18-21;
1 Ptr 3:1-7), ia memainkan peranan khusus di
dalam Gereja.
Keluarga sebagai Gereja kecil (Ecclesia domestica) dengan cara tertentu dan dengan
caranya sendiri menjadi gambaran yang
hidup dan penampilan historis dari misteri
Gereja (lih. Familiaris Consortio 49). Dengan
demikian, keluarga sebagai Ecclesia domestica merupakan tempat yang kudus, karena di
dalam keluarga Allah sendiri hadir di tengah
umat-Nya. Secara khusus dalam doa keluarga
digenapilah Sabda Tuhan yang mengajarkan
bahwa jika dua atau tiga orang yang bersekutu di dalam nama-Nya, Tuhan hadir (lih. Mat
18:20). Tempat yang kudus dalam keluarga
tidak untuk diartikan secara jasmani, di mana
keluarga menyediakan tempat khusus untuk
berdoa; tetapi juga tempat kudus rohani, di
mana keluarga bersama-sama menerapkan
iman, pengharapan dan kasih yang melibatkan pengorbanan dan pemberian diri seturut
teladan Kristus (lih. Familiaris Consortio 49).
Dengan menerapkan kasih dan pengorbanan,
setiap anggota keluarga mengambil bagian
dalam kurban Kristus bagi pengudusan umat
manusia dan turut mengambil bagian dalam
tugas Gereja menjadi sarana keselamatan (lih.
Lumen Gentium 1).
Berkat Sakramen Baptis, suami istri dan anak
menerima dan memiliki tiga martabat Kristus,
yakni martabat kenabian, imamat, dan rajawi.
Dengan martabat kenabian mereka mempunyai tugas mewartakan Injil; dengan
martabat imamat, mereka mempunyai tugas

20

menguduskan hidup, terutama dengan menghayati sakramen- sakramen dan hidup doa;
dan dengan martabat rajawi, mereka mempunyai tugas untuk melayani sesama.
Berkat sakramen Baptis pula, mereka menjadi
anggota dan ikut membangun Gereja. Keluarga bukan hanya merupakan sebuah komunitas basis manusiawi belaka, melainkan juga
komunitas basis gerejawi yang mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah. Hidup
berkeluarga ini menampakkan hidup Gereja

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

a. Persekutuan (Koinonia)
Keluarga adalah persekutuan seluruh hidup
(consortium totius vitae) antara seorang
laki- laki dan seorang perempuan berlandaskan perjanjian antara kedua belah pihak
dan diteguhkan melalui kesepakatan perkawinan. Persekutuan antara mereka berdua
diperluas dengan kehadiran anak- anak dan
keluarga besar. Ciri pokok dari persekutuan
tersebut adalah hidup bersama berdasarkan
iman dan cinta kasih serta kesediaan untuk
saling mengembangkan pribadi satu sama
lain. Persekutuan dalam keluarga diwujudkan
dengan menciptakan saat- saat bersama, doa
bersama, kesetiaan dalam suka dan duka, untung dan malang, ketika sehat dan sakit.
b. Liturgi (Leiturgia)

sebagai suatu persekutuan (Koinonia) dalam


bentuk yang paling kecil namun mendasar,
yang merayakan iman melalui doa peribadatan (Leiturgia), mewujudkan pelayanan (Diakonia) melalui pekerjaan, dan memberi kesaksian (Martyria) dalam pergaulan; semuanya
itu menjadi sarana penginjilan (Kerygma) yang
baru.

Kepenuhan hidup Katolik tercapai dalam


sakramen-sakramen dan hidup doa. Melalui
sakramen-sakramen dan hidup doa, keluarga
bertemu dan berdialog dengan Allah. Dengannya mereka dikuduskan dan menguduskan jemaat gerejawi serta dunia. Relasi
antara Kristus dengan Gereja terwujud nyata
dalam Sakramen Perkawinan, yang menjadi
dasar panggilan dan tugas perutusan suamiistri. Suami-istri mempunyai tanggung jawab
membangun kesejahteraan rohani dan jasmani keluarganya, dengan doa dan karya. Doa
keluarga yang dilakukan setiap hari dengan
setia dakan memberi kekuatan iman dalam
hidup mereka, terutama ketika mereka sedang
menghadapi dan mengalami persoalan sulit
dan berat, dan membuahkan berkat rohani,
yaitu relasi yang mesra dengan Allah.
c. Pewartaan Injil (Kerygma)

Karena keluarga merupakan Gereja Rumah


tangga, keluarga mengambil bagian dalam
tugas Gereja untuk mewartakan Injil. Tugas itu
dilaksanakan terutama dengan mendengarMaka keluarga adalah sungguh- sungguh
kan, menghayati, melaksanakan, dan mewarGereja rumah tangga karena mengambil bagitakan Sabda Allah. Dari hari ke hari mereka sean dalam lima tugas Gereja seperti berikut ini:
makin berkembang sebagai persekutuan yang
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

21

dan anak Allah. Pelayanan keluarga hendaknya bertujuan memberdayakan mereka yang
dilayani, sehingga mereka dapat mandiri.
e. Kesaksian Iman (Martyria)
Keluarga hendaknya berani memberi kesaksian imannya dengan perkataan maupun
tindakan serta siap menanggung resiko yang
muncul dari imannya itu. Kesaksian iman
itu dilakukan dengan berani menyuarakan
kebenaran, bersikap kritis terhadap berbagai
ketidakadilan dan tindak kekerasan yang merendahkan martabat manusia serta merugikan
masyarakat umum.
hidup dan dikuduskan oleh Sabda. Keluarga,
seperti Gereja, harus menjadi tempat Injil
disalurkan dan memancarkan sinarnya. Dalam
keluarga, yang menyadari tugas perutusan itu,
semua anggota mewartakan dan menerima
pewartaan Injil. Orang tua tidak sekedar menyampaikan Injil kepada anak- anak mereka,
melainkan dari anak- anak mereka sendiri,
mereka dapat menerima Injil itu juga, dalam
bentuk penghayatan mereka yang mendalam.
Dan keluarga seperti itu menjadi pewarta Injil
bagi banyak keluarga lain dan bagi lingkungan
di sekitarnya. (Paus Paulus VI, Himbauan
Apostolik, Evangelii Nuntiandi, EN, 71).

Pada akhirnya, berdasarkan Surat Gembala


AAP 2015 dari Mgr. Paskalis Bruno Syukur, beliau menyampaikan: Keluarga Kudus Nazareth
telah melaksanakan hidup bersama dalam
keluarganya sehari-hari sebagai sebuah Rahim Ibu yang menenteramkan hati. Kepribadiaan Bunda Maria yang sederhana, taat pada
bimbingan Allah, serta ketulusan hati Santo
Yosep dan kesediaan penuh cinta memahami
dan menerima istrinya penuh belas kasih
(bdk. Mat 1:24) menjadikan keluarga sebagai
Rahim Belas kasih dan pengampunan. Dalam
keluarga seperti itulah, Anak Allah, Yesus dari
Nazareth, bertumbuh menjadi kuat, penuh
hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya
(Bdk. Luk 2:40).

Sabda Allah itu termuat dalam Kitab Suci, yang


Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
tidak selalu mudah dipahami, maka keluarga
sebaiknya ikut mengambil bagian secara aktif
dalam kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab
Suci.
d. Pelayanan (Diakonia)
Keluarga merupakan persekutuan cinta kasih,
maka keluarga dipanggil untuk mengamalkan cinta kasih itu melalui pengabdiannya
kepada sesama, terutama bagi mereka yang
papa. Dijiwai oleh cinta kasih dan semangat
pelayanan, keluarga katolik menyediakan diri
untuk melayani setiap orang sebagai pribadi

22

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

23

HIDUP BERKELUARGA ADALAH

PILIHANKU

Ig. Amrih Dumadi


Wakil Ketua I DPP St. Thomas

24

Institusi keluarga sebagai sebuah ikatan sosial


antara laki-laki dan perempuan sebenarnya hal yang amat biasa terjadi dari zaman
ke zaman. Lantas mengapa Gereja Katolik
menganggap isu keluarga merupakan salah
satu topik sentral yang menjadi napas utama
kegiatan Pastoral?
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI
November 2015 lalu, mengambil tema sentral
masalah keluarga, Keluarga Katolik: Sukacita Injil, panggilan dan Perutusan Keluarga
dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia yang
Majemuk. Ditegaskan bahwa keluarga Katolik
sebagai Gereja Rumah Tangga berarti menjadi
bentuk terkecil dari Gereja, serta mengajak
seluruh keluarga Katolik ini mengambil bagian
dalam tugas perutusan karya keselamatan
Allah, melalui tiga fungsi imamat umum Yesus
Kristus. Melalui Gereja Rumah tangga inilah
keluarga Katolik diutus menjadi garam dan
terang di tengah masyarakat. Caranya dengan
memberikan pelayanan dan kasih kepada
sesama anggota keluarga dan akhirnya kepada
keluarga-keluarga lain dan masyarakat sekitarnya.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Sebagian besar orang termasuk diri kita,


mengalami kehidupan berkeluarga sebagai
sebuah tradisi yang mengalir turun-temurun
sepanjang jaman. Ketika proses pertemuan
dua sejoli yang berlanjut ke upacara perkawinan di depan altar dan dirayakan di pesta
pernikahan selesai, rumah tangga yang baru
saja terbentuk segera larut dalam kesibukan
harian dengan irama yang mengalir bagai
ayunan irama lagu kehidupan, sebagai suatu
proses yang amat biasa.

biru tersebut berada di posisi sulit antara menerima atau menolak kehadiran imigran dari
luar. Akankah hal ini akan terjadi di Indonesia,
suatu hari nanti ?

Ya, sesungguhnya ada sejuta perkara dalam


isu keluarga, dan beberapa di antaranya
merupakan hal yang krusial dan genting serta
memerlukan uluran tangan serta kerja keras
kita sebagai warga Gereja Katolik. Persoalannya, mungkin kita tidak menyadari urgensi
penanganan permasalahan tersebut, atau
kita mengetahui tetapi tidak peduli. Contoh
riil adalah fenomena pertumbuhan negatif
demografi di Benua Eropa akibat pergeseran nilai-nilai yang membuat ikatan keluarga
semakin renggang dan kelahiran anak tidak
dapat mengimbangi kematian penduduk.
Padahal Allah telah bersabda, beranak-cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu. Berkuasalah atas ikanikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segalah binatang yang merayap di bumi
(Kej 1 : 26-29). Kini beberapa negara di benua

Ada beberapa status dan posisi keluarga kita


saat ini, yaitu keluarga yang baru akan dibangun dan keluarga yang sudah berjalan.
Masing-masing memiliki alur perjuangan yang
berbeda tahapan, dengan materi yang mengandung persamaan pada titik tertentu.

Kita dipanggil untuk mengikuti dan mewujudkan arahan para gembala agung yang bersusah payah menyatukan langkah bagi umatnya,
agar dampak negatif pergeseran nilai-nilai
kehidupan dapat dikelola secara baik. Hendaknya kita semua berada di jalan lurus yang
telah ditunjukkan para gembala. Apabila kita
Lalu, mengapa aku berkeluarga? Dan mengapa sudah berada di jalan yang lurus itu, mungkin
pula para gembala agung di seluruh bumi
tempo dan kecepatan perjalanan perlu ditingberkumpul hanya untuk memperbincangkan
katkan.
keluarga? Sebuah pertanyaan yang amat
Hidup Berkeluarga Adalah Panggilan dan
sederhana dan mungkin dianggap tidak menarik untuk diperbincangkan karena sebagian Pilihanku
besar kaum keluarga telah dan akan menPeta perjalanan hidup keluarga kita, sudah
jalani kehidupan ini sebagai sebuah kelaziman disiapkan dalam SAGKI ke-4 maupun Sinode
dan rutinitas biasa. Dan lebih daripada itu,
Keluarga di Vatikan, sebagai keluarga Katolik
keluarga kita sejauh ini baik-baik saja. Mari
yang mengemban tugas sebagai agen perukita mencoba untuk merenungkan sesaat per- tusan untuk Gereja dan Masyarakat melalui
tanyaan tadi.
model Gereja Rumah Tangga.

Bagi keluarga yang baru akan dibangun, calon


suami atau istri diharapkan merefleksikan
kembali bahwa keputusan untuk membangun
rumah tangga adalah sebuah keputusan yang
benar serta mendapatkan rahmat Tuhan dan
sekaligus perjuangan. Allah telah memberikan
tugas sekaligus mandat kepada setiap insan,
melalui Kitab Kej. 1:16-29 di atas. Ayat ini
menjadi payung biblis dalam ajaran Gereja
Katolik bagi setiap orang yang berniat membangun keluarga.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

25

Hal yang perlu dilakukan bahwa seiring dengan keputusan dan sukacita ini, para calon
suami dan istri wajib melakukan upaya-upaya
pencegahan atau mitigasi agar batu-batu
sandungan yang mungkin menghadang dalam
perjalanan keluarga dapat dihindarkan, sehingga keluarga mampu berperan sebagai
Gereja Rumah Tangga.

pembatalan rencana perkawinan jika potensi


penghalang sudah diupayakan untuk dieliminasi tetapi tidak dapat diselesaikan. Gereja
Katolik memfasilitasi persiapan perkawinan
ini secara terbatas dengan penyelenggaraan
Kursus Persiapan Perkawinan (KPP).

Bagi keluarga yang sudah terbentuk, kita patut


bersyukur dan bangga, kita telah mengambil
keputusan hidup yang tepat. Langkah paling
Upaya yang pertama dan utama, para calon
penting kini mengusahakan agar keluarga yang
suami dan istri harus paham bahwa tujuan
perkawinan adalah membentuk persekutuan telah menjadi pilihan hidup kita ini tetap utuh.
hidup bersama demi kesejahteraan pasangan Sebagai suami dan isteri harus senantiasa
ingat pada mantra tujuan perkawinan, yaitu
dan terbuka pada kelahiran dan pendidikan
membentuk persekutuan hidup bersama demi
anak. Selain tujuan, para calon wajib memahami ciri perkawinan Katolik, yaitu monogami, kesejahteraan pasangan dan terbuka pada
tak terceraikan dan sakramental. Dari titik ini, kelahiran dan pendidikan anak. Karena ada
banyak godaan dalam hidup berkeluarga
calon suami atau istri sudah bisa mengukur
dalam zaman modern.
apakah rumah tangga mereka kelak akan
berjalan mulus atau ada kemungkinan kandas
di tengah jalan. Tidak ada cara lain bagi calon Misalnya, godaan untuk selingkuh, pasti luntur
ketika kita ingat pada mantra tadi. Bila kepasangan suami istri ini kecuali memperutuhan keluarga pilihan kita terpelihara, maka
siapkan perkawinan mereka dengan baik.
benih-benih pelayanan, kasih dan semangat
pengampunan antar sesama anggota keluApabila ada perbedaan yang berpotensi
arga bisa tumbuh dan terpelihara, dan tidak
menjadi penghalang bagi tercapainya tusulit mewujudkan misi Gereja Rumah Tangga.
juan-tujuan keluarga, maka perlu ada upayaupaya penanganan (mitigasi) atau mungkin
Semoga!

26

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

27

ARTIKEL

MENSYUKURI

RAHMAT KEHIDUPAN

Petrus JS
Koord. Bidang Kategorial DPP St. Thomas

Engkaulah Yang menciptakan hatiku dan


menenun aku dalam
kandungan ibuku. Aku
bersyukur kepadaMu
atas segala keajaiban
ini! Aku luar biasa. Karyamu mengagumkan.
(Mazmur 139, 13 dan
14)

Keluarga mempunyai akarnya dalam hakikat


manusia dan yang telah terbukti selama
berabad-abad menjadi landasan latihan atau
pendidikan keutamaan-keutamaan (kebajikan)
moral dan peradaban yang memberi sumbangan bagi penghormatan terhadap sesama,
solidaritas serta kesejahteraan masyarakat.
Pencipta alam semesta telah menetapkan
suami-istri menjadi asal-mula dan menjadi dasar masyarakat manusia.. Keluarga
sendiri me nerima perutusan dari Allah, untuk
menjadi sel pertama dan sangat penting bagi
masyarakat. Gereja diterangi oleh iman,
yang memberinya pengertian tentang segala
kebenaran tentang tingginya nilai pernikahan
dan keluarga, dan mengenai maknanya yang
terdalam.
Mahkota cinta kasih suami-istri tergambar,
tatkala seorang ibu yang melahirkan anaknya
merasa bahagia. Dengan gembira dan kasih
sayang yang hangat ia memegang bayinya
yang mungil dan lenyaplah segala rasa sakit
dan kesulitan selama masa kehamilan serta
waktu melahirkan. Anaknya adalah sukacitanya. Ibu dan anaknya tidak akan melupa-

28

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Meskipun demikian, Sang Pencipta sudah


mengenal dan memanggil setiap orang sejak
awal hidupnya dalam kandungan ibunya (bdk
Yes 49,1; Yer 1,5 dan Luk 1, 44). Bahwa hidup
kita ini fana tidak berarti hidup ini menjadi
kurang bernilai: dalam masa hidup kita di dunia ini dan dari apa yang kita lakukan dengan
bantuan rahmat ilahi atau yang kita lalaikan,
terbentuklah nasib abadi kita.
Martabat setiap manusia berakar dalam
kodratnya sebagai citra Allah, yang memungkinkan ia dapat dipanggil untuk menjalin
hubungan anak-Bapa dengan Sang Penciptanya. Hubungan ini membahagiakan.

kan hari kelahiran itu.

Sehingga setiap anugerah selalu mengandung


suatu tugas, yaitu memelihara dan mengembangkan sebaik-baiknya apa yang sudah
diterima itu. Apa lagi, jika anugerah itu sangat
berharga, seperti kehidupan. Maka dari itu,
rasa syukur dan tanggung jawab kita terhadap
Sang Pencipta diamalkan, diwujudkan dengan
memelihara ciptaanNya dengan bijaksana dan
Kita sudah hidup selama sembilan bulan. Pada penuh hormat.
hari ke-lahir-an kita keluar dari suatu dunia
Sang Pencipta memberikan tempat yang
yang lain dan sangat terbatas, namun begitu
hangat dan aman. Dunia kecil ini adalah rahim khusus kepada manusia di antara segala
makhluk hidup. Ia diciptakan menurut citraibu, tempat kita dilindungi selama sembilan
bulan terhadap segala yang dapat merugikan Nya sendiri dan serupa denganNya (lih. Kej 1,
26 dst). Bahwa manusia ditempatkan sebagai
kita, selama badan kita masih sangat rapuh
citra Allah di dalam alam semesta ini, pasti
dan lemah. Bentuk kehidupan apa pun di
menunjuk pada kedudukan serta tugasnya
dunia ini selalu berubah: berkembang dan
yang khusus di dalam ciptaan Allah. Allah
melayu. Manusia pun hidupnya singkat sepmempunyai perhatian pribadi dan penuh:
erti rumput, ia berkembang seperti bunga di
ladang; bila tertiup angin lenyaplah dia, malah Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
tempatnya tidak diketahui lagi (Mz 103, 15
dst; bdk Mz 37, 2; 90, 5 dst).
Hari ulang tahun penting bagi kita dan sering
harus disebut dan dicantumkan dalam berbagai dokumen. Pada hari itu kita di-lahir-kan
ke dalam dunia ini. Maka, sebelumnya kita
berada di dalam. Oleh karena itu pantas kita
tanya: Apakah hari kelahiran adalah hari pertama hidup kita? Memang, tidak.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

29

gambar dan rupa Kita.


Sejak hidup, wafat dan kebangkitan Kristus, Putra Allah Yang adalah Kehidupan itu
sendiri, dunia baru sudah mulai berada di
tengah-tengah kita (Mrk 1,15; Luk 4,16-21)
yang masih hidup yang mengeluh karena
menderita seperti seorang ibu pada waktu
melahirkan bayinya ke dunia ini (Rom 8,22),
yakni Kristus, diatas dunia kita ini. Oleh karena
itu, kehidupan setiap manusia yang sudah
memiliki nilai yang dasar atau melekat kepada
kemanusiaannya, memperoleh nilai baru yang
melampaui nilai duniawi apa pun (bdk Mat
16,20). Maka, sebagai umat beriman, kita terpanggil untuk menghormati kehidupan setiap
manusia sejak saat pembuahannya. Dengan
demikian, kita bertingkah laku sebagai wakil
Sang Pencipta yang mempercayakan dunia ini
kepada kita dan sebagai anak-anak Bapa kita
di surga, yang tidak melupakan salah satu satu
dari saudara-saudara kita, biarpun dia sangat
lemah dan tidak berdaya (bdk Mat 18, 6-14).
Martabat pribadi manusia ini tak terganggugugat. Martabat luhur ini mencegah manusia
bertuan atas kehidupan orang lain, walaupun
manusia dengan rela boleh mengurbankan
hidupnya sendiri untuk mengabdi kepada
sesama dan Allah. Yesus Kristus sebagai terang
yang dapat mengubah hidup kita layak dihadirat Bapa dan memperoleh martabat baru
sebagai anak-anak Allah.
Di sinilah pentingnya iman yang diajarkan dan
diawali dari keluarga, dalam mengajarkan
bahwa Allah sungguh menyayangi kehidupan.
Sekaligus manusia sebagai ciptaan yang luhur
itu untuk melihat Allah sebagai sumber hidup
dan kehidupan.
Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

30

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

31

ARTIKEL

KASIH DAN PENGAMPUNAN

Yoseph Siyono
Pemerhati Keluarga, Lingkungan St. Yulius,
Wilayah II Yohanes Rasul
Dalam perjalanan hidup ini pastilah kita
pernah merasakan pengalaman yang saling
berlawanan; yang satu dirasakan positif yang
satunya negatif, ada pengalaman diterima,
ada pengalaman ditolak.
Dalam kasih ada pengampunan dan dalam
pengampunan ada kasih karena pengampunan adalah salah satu wujud kasih. Kasih
dan pengampunan merupakan pengalaman
manusia dari zaman ke zaman, seperti dilukiskan dalam Kitab Suci.
Kasih setia Adam Hawa dan Pengampunan
Allah
Dalam kitab Kejadian dilukiskan betapa
indahnya dan bahagianya ketika manusia
(Adam-Hawa) masih bersama dengan Allah.
Pembangkangan dan penolakan kasih setia
dari Allah mengakibatkan manusia kehilangan
hidup berahmat, hidup terpisah dari Allah
sumber bahagia.
Dari awal Allah menganugerahkan kemerdekaan dalam diri manusia untuk menentukan
pilihan yakni setia kepada Allah atau menolak.
Tetapi manusia cenderung menentukan
pilihan yang menolak kehendak Allah.

32

Akibat terbesar dari dosa adalah manusia


menderita karena terpisah dari Allah sumber
bahagia. Manusia kehilangan hidup karena
kejatuhannya dalam dosa. Dosa juga berkembang sedemikian rupa seiring perkembangan
manusia. Suasana persaudaraan dan persahabatan berubah menjadi iri hati, benci, dan
dendam, seperti digambarkan dalam diri Kain
yang membunuh Abil, adiknya, hanya karena didorong oleh rasa iri dan dendam pada
adiknya.
Pada zaman kini, hal yang sama juga sering
terjadi. Melihat sesamanya berhasil lalu
timbul pikiran negatif, jangan-jangan dia
korupsi. Padahal keberhasilan itu diperoleh
karena hasil jerih payah, kerja keras, dan hidup
hemat. Betapa kita mudah melihat cacat dan
kelemahan sesama sementara kesalahan
sendiri yang jauh lebih besar tidak disadari.
Selumbar orang lain dilihatnya, tetapi balok
di mata sendiri tidak dilihatnya. (Mat. 7:3)
Manusia yang terlanjur hidup dalam lembah dosa dengan kekuatannya sendiri tidak
mampu membebaskan dirinya sendiri. Maka
haruslah ada penolong yang mampu membebaskan dan menyelamatkan manusia dari
dosanya.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Janji keselamatan Allah


Melalui tokoh Abraham, Allah menyatakan
janjinya kepada Abraham, janji Allah itu adalah:
1. Abraham akan diberi tanah terjanji yang
subur,
2. Keturunan Abraham akan menjadi bangsa
yang besar bagaikan bintang-bintang di
langit dan pasir di pesisir yang tak terhitung jumlahnya,
3. Dari keturunan Abraham akan lahir seorang Juru Selamat dan semua orang akan
mendapat berkat.
Janji itu satu persatu dipenuhi oleh Allah.
Akan halnya janji tentang keturunan Abraham
akan menjadi bangsa yang besar dan akan
datangnya Sang Juru Selamat.
Melalui perjalanan sejarah dan rentang waktu
yang panjang mereka mengalami hidup di

pengasingan di Mesir, dalam pemerintahan


raja-raja, pendampingan para nabi. Mereka
begitu teguh memelihara pesan dari para leluhur secara turun-temurun untuk mengharap
kedatangan Sang Juru Selamat yang dijanjikan dengan bertobat dan berharap.
Natal wujud kasih dan pengampunan Allah
Kasih dan pengampunan ibarat barang yang
ditimbang dengan pendulumnya. Semakin berat barang yang ditimbang semakin diperlukan
pendulum yang lebih berat pula agar terjadi
kondisi yang seimbang atau impas
Bagaimana dengan dosa manusia? Sebagaimana kita maklumi akibat terberat dosa manusia
adalah kehialngan hidup berahmat yang abadi,
maka diperlukan pendulum hidup yang tak
tertandingi pula. Supaya dengan pendulum
yang hebat tersebut manusia terselamatkan
dari dosanya. Injil Yohanes menyebutkan
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

33

ini sehingga Ia mengutus Putera Tunggalnya


ke dunia ini, supaya setiap orang yang percaya
padaNya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Menjadi jelaslah
dalam ayat ini kebesaran kasih Allah lah yang
menggerakkan hati Allah untuk membebaskan
kembali manusia dari dosanya.
Namun demikian, jalan yang ditawarkan oleh
Tuhan bukan seperti jalan tol yang bebas
hambatan tetapi jalan salib yang banyak
rintangan seperti dialami oleh Yesus sendiri
ketika menuju Kalvari mesti mengalami jatuh
bangun sampai tiga kali menanggung malu
dan derita, dicerca, dan diperolok orang,
disiksa, dan puncaknya, dipaku di kayu salib.
Sebelum Yesus mengalami kemuliaan dalam
kebangkitan pun harus merasakan gelapnya
alam kubur. Kisah sengsara yang dialami oleh
Yesus sebelum kebangkitan-Nya memberikan
pemahaman bahwa sebelum menerima mahkota kemuliaan Yesus pun harus mengalami
jalan salib, jalan penderitaan.
Penerapan dalam keluarga
Hubungan kasih manusia dengan sesamanya merupakan perwujudkan kasih manusia
terhadap Allah. Setiap pribadi adalah tanda
kehadiran Allah sendiri. Ingat bahwa manusia
adalah citra Allah.
Keluarga Katolik dibangun atas dasar amanat
kasih yang tulus dari seorang suami kepada
isteri, dan sebaliknya. Ibarat tepuk tangan
haruslah dilakukan kedua tangan agar menghasilkan bunyi yang diinginkan.
Sama halnya dengan cinta kasih dalam
keluarga, diperlukan adanya perawatan dan
pemeliharaan yang seksama pula agar tumbuh subur dan menghasilkan buah-buah
cinta yang diharapkan. Tidak ada resep yang
berlaku umum karena setiap pribadi, setiap
keluarga bersifat unik, memiliki kekhasan

34

masing-masing. Memang ada nilai-nilai yang


bersifat umum seperti kejujuran, kebenaran,
kesetiaan, pengampunan, dsb. Namun ketika
berhadapan dengan pribadi akan menjadi
hal yang unik pula. Sehingga sesuatu yang
dianggap baik dan cocok untuk suatu keluarga
belum tentu baik dan cocok untuk keluarga
lainnya.
Warta damai sejahtera sebagai wujud kasih
dan pengampunan Allah digambarkan sebagai
keadaan permusuhan menjadi persaudaraan
dan kerukunan. Keterbukaan hati isteri dan
anak-anaknya itulah yang memungkinkan
mereka mengalami kedamaian. Demikian pula
dalam peristiwa Natal.
Hanya para gembala yang mampu menerima
warta damai suka cita Natal. Karena mereka
yang memiliki kesederhanaan dan keterbukaan hati. Demikian pula orang yang jujur
dan rendah hati akan mampu menerima warta
damai suka cita Natal, akan tetapi tidak bagi
orang yang sombong dan tertutup hatinya
seperti digambarkan pada diri Herodes.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Kel. Agustinus Gandung


Lingkungan Sta. Maria

Lingkungan St. Filipus


dan Bartolomeus

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal
2015
dan
Tahun Baru
2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Lingkungan
Ratu Pencinta
Damai

Lingkungan
St. Yustinus

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

35

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Kel. Antonius Hermawan
Lingkungan St. Yulius
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

36

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Kel. Antonius Budiono
Lingkungan St. Aloysius

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Kel. Aris Wago
Lingkungan
St. Antonius
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Lingkungan
St. Yohanes Pembaptis

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Neza

Lingkungan Yulius
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Kel. Besar RF. Soedjanto M


Lingkungan St. Yustinus

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Lingkungan St. Nicolaus


Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

37

ARTIKEL

TAHUN YUBILEUM KERAHIMAN


MENGUNDANG
Tahun 2016 adalah Tahun Yubileum Agung
ANAK REMAJA
Kerahiman. Paus Fransiskus telah mencanangBELAJAR
kannya dan memulainya pada tanggal 8
Desember 2015 pada Hari Raya Santa PerMENGAMPUNI
awan Maria Dikandung Tanpa Noda, dan akan

ditutup pada Hari Raya Kristus Raja Semesta


Alam, 20 November 2016. Dalam surat Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman), yang
ditulis oleh Paus Fransiskus tanggal 11 April
2015 Paskah II, atau Hari Minggu Kerahiman
Ilahi; beliau mengatakan bahwa Tahun 2016
menjadi sebuah waktu yang khusus dimana
kita umat Kristiani diajak untuk merenungkan
secara terus menerus misteri kerahiman Allah.
Allah adalah sumber sukacita, ketenangan,
dan kedamaian. Kerahiman mengungkapkan
sungguh-sungguh misteri Tritunggal Mahakudus, dan merupakan tindakan utama dan
tertinggi yang olehnya Allah datang untuk
menemui kita.

38

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Tahun Kerahiman ini menjadi Tahun yang


penuh rahmat, karena semua umat Allah
diundang untuk merenungkan kemurahan hati
Allah. Anak dan remaja misioner, dipanggil
secara lebih dekat kepada Allah. Tindakan konkrit yang dapat dilakukan oleh anak dan remaja misioner adalah mengampuni teman-teman
atau saudara-saudarinya yang bersalah. Allah
yang penuh kasih dan Maha Rahim telah lebih
dahulu mengampuni kita. Melalui teladan
orang tua, guru atau pendamping anak belajar
untuk rendah hati untuk mohon ampun dan
mengampuni teman yang bersalah. Tindakan
ini akan menjadi nyata terutama dalam keluarga. Kata-kata maaf dan minta maaf harus
dibiasakan dalam kehidupan rumah tangga,
dengan demikian anak dan remaja misioner
akan lebih muda juga melakukan dalam kehidupan sehari-harinya.

dan balas dendam adalah kondisi-kondisi yang


diperlukan untuk hidup dengan penuh sukacita. Karena itu marilah kita mengindahkan
nasihat Rasul Paulus, Janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu. (Ef.
4:26). Terutama, marilah kita mendengarkan
kata-kata Yesus yang menjadikan kerahiman
sebagai sebuah ideal kehidupan dan sebuah
kriteria untuk kredibilitas iman kita, Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena
mereka akan beroleh kemurahan. (Mat 5:7);
sabda bahagia yang kepadanya seharusnya secara khusus kita cita-citakan di Tahun Suci ini.

Dalam Kitab Suci, kerahiman adalah sebuah


kata kunci yang menunjukkan tindakan Allah
terhadap kita. Ia tidak membatasi diri-Nya
hanya untuk menegaskan kasih-Nya, namun
membuatnya terlihat dan nyata. Pada dasar
nya, ia menunjukkan sesuatu yang nyata: niat,
Anak dan remaja dipanggil untuk menunjuksikap, dan perilaku yang ditampilkan dalam
kan kerahiman Allah karena kerahiman perta- kehidupan sehari-hari. Kerahiman Allah adalah
ma-tama telah dilakukan oleh Allah. Mengam- perhatian-Nya yang penuh kasih kepada kita
puni kesalahan-kesalahan umat-Nya menjadi
masing-masing. Ia merasa bertanggung jawab;
ungkapan yang paling jelas dari kasih yang
yaitu, Ia menginginkan kesejahteraan kita dan
penuh kerahiman. Anak dan remaja misionIa ingin melihat kita bahagia, penuh sukacita,
er disadarkan bahwa hal ini sangat penting
dan penuh damai. Ini adlaah jalan yang juga
dalam hidup ini yakni memaafkan orang lain
harus diarungi kasih yang penuh kerahiman
dan juga memaafkan diri sendiri. Kadang-kadari orang-orang Kristiani. Sebagaimana Bapa
dang betapa sulit tampaknya mengampuni!
mengasihi, demikian juga anak-anak-Nya.
Namun pengampunan adalah tindakan yang
Sama seperti Ia penuh kerahiman, demikian
harus dilakukan untuk mendapatkan ketenan- juga kita dipanggil untuk penuh kerahiman
gan hati. Melepas amarah, murka, kekerasan, satu sama lain.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

39

Anak dan remaja misioner diundang secara


khusus di Tahun Yubileum Kerahiman ini untuk
merendahkan diri di hadapan Tuhan. Melalui
pengampunan dalam sakramen tobat, mereka
akan dipulihkan. Relasi yang telah rusak antara
allah dan sesama akan damaikan kembali.
Allah yang penuh kasih, selalu menunggu
kedatangan kita, bagaikan anak yang hilang,
yang mau pulang ke rumah Bapa. Selain relasi
dengan sesama melalui maaf dan memaafkan,
dan yang lebih penting yaitu membangun
relasi kita dengan Tuhan melalui sakramen
pengampunan dosa. Mohon Sakramen Tobat
ini, relasi kita mulai dipulihkan dan dibangun
kembali.

ulangi terus-menerus karena kasih setia-Nya


untuk selama-lamanya, sebagaimana yang
dilakukan pemazmur, tampak menerobos
dimensi ruang dan waktu, memasukkan segala
sesuatu ke dalam misteri kasih yang abadi. Hal
ini seolah-olah mengatakan bahwa tidak
hanya dalam sejarah, tetapi untuk seluruh
keabadian manusia akan selalu berada di
bawah tatapan Bapa yang penuh kerahiman.

Kerahiman menjadikan sejarah Allah bersama


Israel sebuah sejarah keselamatan. Meng-

Kerahiman) Paus Fransiskus)

Apakah yang dapat dilakukan oleh anak dan


remaja misioner di Tahun Yubileum Kerahiman
ini? Pertama-tama mereka menyadari bahwa
mereka dipanggil sebagai tanda kemurahan
hati Allah. Allah yang penuh belas kasih, Allah
yang Maha Pengampun. Anak dan remaja
Kitab Mazmur mengedepankan kemegahan
misioner belajar mengampuni seperti yang
tindakan Allah yang penuh kerahiman, Dia
Tuhan Yesus ajarkan. Dengan mengampuni
yang mengampuni segala kesalahanmu, yang mereka akan mengalami damai sukacita
menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang dalam dirinya. Jika mereka sudah mengmenebus hidupmu dari lobang kubur, yang
alami sukacita, sukacita itu akan memancar
memahkotai engkau dengan kasih setia dan
bagi orang lain. Dengan demikian, anak dan
rahmat (Mzm 103:3-4). Dalam Mazmur lain, remaja misioner dapat menjadi petunjuk jalan
dengan cara yang lebih eksplisit, membuktikan kebenaran, bagaikan bintang yang menuntun
tanda-tanda nyata kerahiman-Nya; Ia yang
para majus sampai di hadapan Tuhan Yesus.
menegakkan keadilan untuk orang-orang yang Sebagai Bintang Misioner anak dan remaja
diperas, yang memberi roti kepada orangberusaha menjadi anak-anak yang penuh keorang yang lapar. Tuhan membebaskan orang- rahiman, belas kasih, dan cinta kepada sesama
orang yang terkurung, Tuhan membuka mata serta orang-orang di sekitarnya.
orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang
yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang Semoga di tahun kerahiman ini, anak dan
benar. Tuhan menjaga orang-orang asing, anak remaja misioner dapat menjadi bintang
misioner, yang memancarkan cahaya terang
yatim, dan janda, ditegakkan-Nya kembali,
kebenaran dan sukacita. Semoga.
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
(Mzm 146:7-9)
(Sumber: surat Misericordiae Vultus (Wajah

40

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

41

SUSUNAN PANITIA ADVEN & NATAL 2015


Pelindung
RD. Robertus Eeng Gunawan
RD. Albertus Kurniadi

Ketua
E. C. Lustyo Widanarto
Fransiscus Toto Supanto

Panitia Pengarah
DPP Paroki St. Thomas

Sekretaris
Yustina Yanti
Yohanes Setiabudi
Martha Seravi Jeanette
Lukas Heri Wasito (DPP)

Penasihat Wilayah
Ign. Budisantoso
Yoseph Siyono
Penanggung Jawab
Fredericus Pondaag

Bendahara
Theresia Suyatini
Margaretha Ena
Christina Sri Wahyuni
Fransisca Sri Puji H. (DPP)

BIDANG LITURGI
E. C. Lustyo Widanarto
Sie Liturgi
Ignatius Sunar Edyarto
Hugo Tito Sancaya
KD Udyantoro
RF Soedjanto M.
Edy Purwadi
Maria M. Sudarini Sutardjo
Martha Seravi Jeanette
N. Bambang W. (DPP)
Sie Perayaan Natal Lansia
Fransiscus Toto Supanto
Muratno
A. Kusni
Christiana Sulastri
LM. Dwi Ekaning Kapti
Irene Wiendarti
Ibu Decky
Petrus JS (DPP)

42

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Sie Perayaan Natal Anak


& Goa Natal
Christophorus Krisno
Rino Chandra
OMK Wilayah II
Marcelina Resti P. (DPP)
Sie Pewartaan
Ignatius Sunar Edyarto
Ir. F. Dedi Darmantyo
Yanuarius Slamet
Aloysius Pramuji (DPP)
Sie Dekorasi & Tata Bunga
Maria M. Sri Sardiyanti
M. Miranda Jonathan (DPP)

BIDANG NON LITURGI


Fransiscus Toto Supanto
Sie Perlengkapan
dan Kebersihan
Albertus Sukarjo
Markus Paino
OMK Wilayah 2
FX Larno
Christophorus Krisno
Lukas Eko
Kristiminto
Ramson Manulang
Jonson Damanik
Suitbertus Eko N. (DPP)
B. Herry Susanto (DPP)
Sie Keamanan
Antonius Hermawan
Rapinus Rudi Hartono
Petrus Hartono
Johanes Abay
Kosmas Kaju Gae (DPP)
Sie Parkir
Tim OMK Wilayah 2
Devin (Ketua OMK Paroki)

Sie Kesehatan
RF Soedjanto M.
Hetty Maria Kurniawaty
Christiana Sulastri
Irene Wiendarti
Dr. Frisca Angreni (DPP)

Sie Sosial
Demitria Sih Dwiyani
Theresia Kunarwati
Lusy C.
Imelda Rina Handayani
Theresia Murjani

Sie Konsumsi
Imelda Rina Handayani
Rosalia Hari Kunanti
Anna Maria Elvirayati
Yulita Yurini
Theresia Kunarwati
Yazintha Harni
Yunita Kristiani
Christina Christiyanti
Frederik Made
Bertha Stepani Melina

Sie Dana
PN Soenarso
J.Suhartopo
Fransiska Nina
Yohanes Simbolon
Veronika Marsel D
Yulius Laka
Frederik Made
Maria M. Sri Sardiyanti
Wilson Sitanggang
E. Sri Rahayu
V. Andari Haratnawati
Yulia Hendrikus
Ita Sediono
Yanuarius Slamet
Ketua Wilayah 1-9

Sie Dokumentasi & Publikasi


Th. C. Indri Kristiyana
Agustinus Eko W.
Katharina Tatik (DPP)

Segenap Panitia Adven & Natal 2015

mengucapkan

Selamat Natal 2015 & Tahun Baru 2016


kepada Pastor Paroki, Para Romo, Frater, Suster, Dewan Paroki,
dan seluruh Umat Paroki St. Thomas Kelapadua
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

43

44

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

45

ORGANISASI

MENJADI MATAHARI

Ditto Santoso
Wakil Ketua Pengurus Kopdit Dian Padua

Hati saya tersentuh tatkala seorang anak


muda yang aktif bergiat di OMK datang ke
kantor pelayanan koperasi kredit dan mengajukan permohonan pinjaman. Ketika
ditanyakan perihal tujuan pemanfaatan
pinjaman, ia mengutarakan bahwa ini akan
digunakan untuk membantu usaha orangtuanya. Orangtuanya pelaku usaha mikro
yang berdagang sembako. Wow!
Pada kesempatan lain, saya bertemu seorang
pelajar SMA yang menjadi anggota koperasi kredit. Ia juga terlibat sebagai relawan di
beberapa kegiatan sosial. Di sela-sela jam
kegiatan belajar di sekolahnya, ia dengan
penuh semangat beredar dari kelas ke kelas
menjajakan kue-kue buatan dia dan ibunya.
Ia terdorong menjadi anggota koperasi kredit
karena ingin menabung serta suatu saat ingin
mengajukan pinjaman untuk memperbesar
skala usahanya bersama ibunya.

ialah mereka yang berusia 0-18 tahun) dapat


berpartisipasi melalui dialog, interaksi, maupun bentuk-bentuk lainnya dalam pengelolaan
ekonomi keluarga. Hal tersebut bisa terjadi secara alami atau karena terpaksa oleh keadaan.
Pengelolaan ekonomi keluarga bisa membawa keluarga kepada dua arah yang berbeda. Pertama, membawa pada kerekatan
dan pemenuhan kesejahteraan yang akan
bermuara pada peningkatan kualitas hidup
keluarga. Sedangkan yang kedua, berpotensi
memicu perselisihan dalam keluarga apabila
tidak dikelola dengan baik. Melihat dua arah
yang bertolak belakang tersebut, dibutuhkan
kedewasaan dalam bersikap dan membangun
tata kelola ekonomi keluarga yang baik.

Pengelolaan ekonomi keluarga, secara khusus


dalam hal keuangan, dapat dijelaskan sebagai
sebuah proses perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, serta evaluasi atas aktivitasPerjumpaan saya dengan dua anak muda yang aktivitas keuangan dalam keluarga. Pasangan
luar biasa ini menguatkan pemikiran saya
suami-istri diharapkan dapat sama-sama
bahwa pengelolaan ekonomi keluarga bukan- berdiskusi untuk membuat sebuah rencana
lah area yang hanya didominasi orang tua atau keuangan yang baik. Bagaimana anak dapat
orang dewasa saja. Anak-anak (definisi anak
dilibatkan? Pengelolaan keuangan merupakan
menurut Konvensi Hak Anak Internasional
salah satu aspek pendidikan yang penting bagi
anak. Bukan sekadar belajar tentang membuat

46

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

jurnal keluar-masuk uang, neraca, serta laporan laba-rugi, melainkan lebih pada pembentukan karakter serta sikap tentang menghargai
dan mengelola uang secara cerdas. Orang tua
merupakan figur yang diharapkan bisa memberikan pendidikan keuangan dini bagi anak,
karena pertama-tama mereka sosok terdekat
dengan anak.
Bagaimana praktek sederhananya? Contoh
pertama, mendorong anak untuk membuat
rencana keuangan sederhana atas uang saku
yang diperolehnya setiap minggu. Berapa
yang harus dikeluarkan untuk jajan, berapa
untuk ditabung, berapa yang dialokasikan
untuk persembahan di gereja, serta berapa
yang didermakan kepada sesama yang membutuhkan. Selain mendorongnya berencana,
anak juga diajak untuk berbela rasa dengan
melakukan pengamatan dan mewujudkan
kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.

Apakah yang bisa dilakukan dengan potensi


yang dimilikinya? Misalkan, ada teman mainnya yang sedang sakit. Apakah ia punya ide
untuk saweran bersama teman-temannya
yang lain untuk membeli kue atau buahbuahan dan menengok temannya yang sakit
itu.
Kedua, mendorong anak untuk membuat
prioritas. Andaikan ia memiliki daftar kebutuhan, seperti buku, gitar, atau mainan,
manakah yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Jika uang atau tabungan yang dimiliki tidak
cukup, ajaklah anak berdiskusi kembali, mana
yang perlu diprioritaskan. Hal yang sama juga
bisa dilakukan ketika anak diajak berbelanja
atau pergi ke mall atau toko buku. Mereka
perlu membuat prioritas dan memilih secara
bijak. Mendorong anak untuk membuat
prioritas akan memberikan pembelajaran
baginya mengenai perbedaan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

47

Buatkan mereka buku anggota atau buku tabungannya masing-masing untuk membangun
rasa tanggung jawab atas uang yang dimilikinya. Selalu ajak mereka berdiskusi saat
mereka hendak menarik tabungannya untuk
suatu tujuan tertentu.

Ketiga, menyambung contoh di atas, jika ada


kebutuhan yang perlu segera dipenuhi, sementara tabungan belum mencukupi, ajaklah
anak mendiskusikan jalan yang bisa ditempuh
agar dana bisa tersedia dalam jangka waktu
cepat. Tentu saja peruntukannya ialah untuk
membeli barang yang ia butuhkan tadi. Mintalah anak untuk melakukan pengamatan awal
di dalam rumah. Adakah yang bisa dikaryakan? Misalkan, ada barang-barang yang
sudah lama tidak terpakai, mungkin bisa dijual
ke pengepul barang bekas dan menghasilkan
uang. Atau ajaklah anak mengumpulkan sampah-sampah jenis tertentu lalu membawanya
ke bank sampah. Dengan demikian, selain
mengajarkan kepada anak bagaimana nilai
kegigihan dalam upayanya mengejar tujuan,
juga mengajarkan mengenali nilai ekonomi
sebuah barang dan kepedulian pada lingkungan sekitar.
Keempat, mengenalkan anak pada instrumen
menabung dan lembaga keuangan. Hal ini
bisa dilakukan dengan membawa anak pergi
ke lembaga keuangan seperti koperasi kredit
atau bank. Ajaklah mereka melakukan pengamatan dan jelaskan apa saja yang ada disana.

48

Yang tak kalah penting dan menjadi landasan bagi contoh-contoh diatas, hendaknya orangtua bisa menjadi matahari bagi
anak-anaknya. Sekian miliar tahun matahari
menyinari dunia tanpa sebentar pun absen. Ia
menjadi sumber inspirasi bagi insan Tuhan di
jagad ini. Ibarat matahari, orangtua pun harus
menjadi inspirator dalam pendidikan keuangan dini bagi anak. Menjadi inspirator tidak
hanya memberikan ajaran baik melainkan juga
menjadi panutan perilaku (role model) bagi
anak dalam mengelola keuangannya.
Pendidikan keuangan dini bagi anak dalam
lingkungan keluarga merupakan salah satu
pondasi dalam membangun karakternya di
masa depan. Beberapa contoh diatas barulah sebagian kecil saja yang bisa dilakukan.
Topik ini tak luput dari perhatian Gereja yang
tak jemu-jemu mendorong keluarga menjadi ecclesia domestica, menjadi tempat
persemaian kehidupan menggereja, dimana
benih-benih kasih tumbuh dan berkembang dalam terang Injil. Materi pendalaman
iman dalam aksi adven pembangunan 2015
di keuskupan kita serta digarisbawahi oleh
hasil-hasil SAGKI IV (2015) juga telah mengantarkan kita pada peneguhan atas dinamika kehidupan keluarga kristiani termasuk di
dalamnya aspek pertumbuhan dan pendidikan
ekonominya. Gereja sudah peduli. Bagaimana
dengan Anda?

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

49

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Legio Mariae St. Thomas

Lingkungan
St. Yulius

Presidium Maria Ratu Surga,


Presidium Ratu Para Bapa Bangsa,
Presidium Imacullata,
Presidium Ratu Rosari - Stasi

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Kel. Franky Pasaribu

Lingkungan Bunda Hati Kudus


Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

50

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Lingkungan
Bunda Pencipta

Lingkungan
Bunda Gereja

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
St. Gregorius Agung

PDKK
St. Thomas

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

51

OPINI

HARAPAN

terhadap

OMK
GEREJA

Nama: Intan Puspa Prayualita


Wilayah: IX - Santo Lukas
Harapan untuk diriku sendiri semoga makin dapat melayani
di dlm gereja serta masyarakat, senantiasa jadi berkat
untuk sesama dgn menyebarkan energi positif, semangat dan
senyuman kepada sesama. Sedang utk Gereja 2016, semoga
semakin mewartakan kebaikan dan kasih Tuhan tidak hanya
untuk umat yg seiman, tetapi lebih inklusif kepada antar
umat beragama lain. Selamat Natal 2015 dan Selamat Tahun
Baru 2016. Berkah Dalem!

Nama: Nicolaus Ernest Mamonto


Wilayah: VII - Santo Benardus
Semoga Gereja ke depan lebih merakyat, lebih peduli
terhadap umat yang kurang berada, lebih peka, lebih
nyaman untuk didatangi. Semoga rasa kekeluargaan dalam
gereja lebih terjalin.

Nama: Antonius Prasetyo Nugroho


Wilayah: I - Santo Agustinus
Ke depannya saya berharap semoga Gereja Kita lebih membekali Umatnya ke arah Modernisasi Teknologi, dengan
begitu Gereja St Thomas sudah termasuk gereja Modern
yang sudah diawali dengan Seminar Database beberapa
waktu lalu, saya berharap semoga ke depan lebih banyak
lagi seminar-seminar yang berisi tentang Teknologi Terkini dalam penerapan di Lingkungan Gereja.

52

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Nama: Yulian Benedichtus


Wilayah: IV - Santo Stefanus
Harapan saya pribadi di tahun 2016, saya lulus
studi dengan tepat waktu dapat menjadi pribadi
yang rendah hati dan dapat berbagi dengan apa yang
saya punya. Harapan terhadap gereja, supaya OMK4
dapat semakin akrab dan makin semangat untuk
berkarya di wilayah dan pastinya di gereja supaya
gereja dapat menjadi tempat yang nyaman bagi OMK
untuk berekspresi

Nama: Andreas Dwi Nurcahyo


Wilayah: VIII - Santo Benediktus

Semoga Gereja semakin baik dalam segala hal internal


maupun eksternal Gereja. Manajemen di dalam kepengurusan semakin lebih baik. Makin banyak program yang
mencakup segala usia mulai dari bina iman sampai
lansia. Transparasi dalam segala kegiatan. Gereja
makin menjadi tempat yang disukai anak muda untuk
berkumpul dan berproses. Memperbanyak program cinta
lingkungan dan peduli terhadap sesama baik didalam
Gereja maupun di luar Gereja. Semoga di tahun 2016
partisipasi warga dalam kegiatan semakin banyak dan
sukses dalam semua program Gereja. Gereja semakin
maju dan berkembang.

Nama: Lusia Puspita Giriningtyas


Wilayah: III - Santo Paulus
Semoga dapat menjadi orang muda yang menjadi pembawa perubahan bagi semua orang dan menjadi orang
muda yang membuat Gereja dapat berkembang, karena
karya-karya orang muda. Oleh karena itu, Gereja
hendaknya terus memfasilitasi karya-karya orang
muda baik di tingkat wilayah maupun paroki.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

53

54

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Bp. Ig. Amrih Dumadi

Kel. FX. Djokosoejono

Lingkungan Sta. Lucia

Lingkungan St. Filipus

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Wil II St. Yoh. Rasul


Lingkungan St. Yulius,
Lingkungan St. Yustinus
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Komunitas Keluarga
Muda Katolik
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

55

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Wil III St. Paulus

Lingkungan St. Aloysius,


Lingkungan St. Matius, Lingkungan St. Laurensius
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster,
dan seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
Sta. Katarina
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

56

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Kel. FX. Suyatno
Lingkungan St. Filipus
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

PANITIA ADVEN & NATAL 2015


WILAYAH II YOHANES RASUL
Mengucapkan Terima kasih kepada Para Donatur.
Yang telah berpartisipasi dan bekerja sama
dalam membantu menyukseskan kepanitiaan dari
awal, pertengahan, hingga akhir kegiatan.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

57

KEGIATAN

58

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

KEGIATAN

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

59

60

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

KEGIATAN

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

61

KEGIATAN

62

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Lingkungan
Ignatius Loyola

Lingkungan
Sta. Maria Goretti

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
Bernardino Realino
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Kel. Edward Budiono


Lingkungan Ratu Rosari

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

63

ARTIKEL

Natalku, Natalmu: Natal Kita


oleh RD. Yustinus Joned Saputra

Sang Juru Selamat


bukankah lahir di sebuah
kandang! Bukankah Yesus
yang kelahiranNya selalu
dirayakan setiap natal itu
lahir dalam
kesederhanaan?

64

Berbagai penegasan dan pertanyaan penghiburan ini menguatkan sebuah pernyataan,


kalau begitu perayaan natal tidak usah mewah-mewah!. Yesus lahir dalam kesederhanaan nan asali, amat jauh dari kegemerlapan
yang mencolok mata. Kelahiran-Nya dalam
perjalanan, mengisyaratkan tanda penting kesederhanaan yang jauh dari keruwetan rasionalisasi manusia yang serba gelisah. Palungan
dan lampin pun menandai kesederhanaan
yang mendalam. Gembala-gembala di padang,
yang mendapatkan warta kelahiran Yesus dari
malaikat pun menandai kesederhanaan yang
bermakna. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus lampin dan
terbaring di dalam palungan. (Lukas 2:11-12)
Namun, semua kesederhanaan itu sungguh
akan mengawali kedamaian: Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya. (Lukas 2:14).
Natal yang setiap tahun kita rayakan menyedot perhatian kita. Yesus yang lahir dalam
palungan yang menjadi Juru Selamat Dunia
memberikan inspirasi di balik kesederhanaan,
mampu menampilkan keagungan. Ia menggugah setiap hati bahwa perayaan kelahiranNya
bukan sekedar untuk si bayi tetapi adalah
perayaan seluruh dunia. Ia tidak pernah meminta untuk dipestakan secara wuah, Dia
tidak meminta untuk semua orang dengan
segala kemampuannya memberikan kemeriahan. Yang pasti, Dia dahulu tidak sempat
bermimpi bahwa kelahiranNya akan menjadi
perayaan Agung.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Natal memang merupakan gambaran nyata


tentang bagaimana Allah memilih kemiskinan
dan kesederhanaan untuk menyapa manusia
yang dikasihi-Nya. Dari kandang Natal, kita
melihat bagaimana Kristus sendiri memenuhi ajaran pertama yang diajarkan-Nya pada
khotbah di bukit, Berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Surga (Mat 5:3).
Pertanyaannya, adalah apakah arti miskin
di hadapan Allah ini? Banyak orang menghubungkannya dengan ketidak-terikatan kita
dengan harta duniawi, kemewahan dan kekayaan. Maka tak jarang orang berpendapat, ini
hanya mampu dilakukan oleh para biarawan
biarawati. Padahal tidak demikian halnya,
sebab dalam kondisi kita masing-masing, kita
dapat menerapkan ketidak-terikatan kepada
kekayaan.
Stasiku: wajah kesederhanaan
Merayakan Natal dalam kebersamaan di
Gereja Stasi BMR Sukatani menjadi gambaran
nyata Inilah Natal Kita!, Natal dalam kesederhanaan fisik, tetapi kaya dalam kebersamaan dan persaudaraan. Gereja yang menjadi
tempat kita merayakan Perayaan Iman ini
bukanlah Gereja yang megah, malah patut
dipertanyakan sungguhkah tempat ini adalah

gereja?. Apa pun istilah yang kita gunakan


sebagai julukan untuk kita merayakan Pesta
Iman ini, pada realitasnya kita telah merayakan itu semua dengan kesederhanan. Sebuah
hal yang secara langsung telah ditampilkan
oleh Maria dan Yosef dalam mempersiapkan
kelahiran Yesus Kristus.
Saya membayangkan seandainya mengikuti perjalanan Bunda Maria dan Santo Yosef
dari Nazareth ke Bethlehem, ikut berjalan di
belakang keledai mereka. Saya membayangkan, pasti mereka sungguh sangat lelah. Hari
sudah malam, namun dari penginapan satu ke
penginapan yang lain, tidak ada yang bersedia menerima mereka. Alangkah tragisnya,
bahwa kelahiran Tuhan semesta alam ditolak
oleh umat ciptaanNya, sampai Ia harus lahir di
kandang yang bau. Namun, kelihatannya hal
itu tidak mengambil suka cita Bunda Maria,
Yosef, dan para gembala. Oleh kabar malaikat,
para gembala pun datang menghampiri dan
menyembah bayi Yesus yang dibaringkan di
dalam palungan. Nampaknya memang Allah
memilih orang-orang yang sederhana dan miskin untuk menerima kabar sukacita ini: Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus(Luk 2:11). Mereka yang miskin hatinya
di hadapan Allah itulah yang dapat melihat
kemuliaan Allah di dalam kesederhanaan.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

65

KEGIATAN

66

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

KEGIATAN

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

67

KEGIATAN

68

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

69

serba serbi

TRADISI NATAL
DI BELAHAN DUNIA

ARGENTINA

Di Argentina musim hangat mengawali saat Hari


Natal. Persiapan Natal dimulai awal bulan Desember
bahkan di bulan November. Argentina yang mayoritas
penduduknya beragama Katolik mulai merayakan
persiapan Natal dengan Adven.
Rumah dihias dengan indahnya menggunakan lampu-lampu hias dan rangkaian bunga berwarna hijau,
emas, merah, dan putih. Rangkaian bunga merah dan
putih digantungkan di depan pintu rumah. Pohon
Natal mulai dipasang pada tanggal 8 Desember. Beberapa menambahkan bulatan kapas di Pohon Natal
yang melambangkan salju.
Beberapa keluarga mengadakan acara tukar kado di
antara mereka dan teman-teman secara tertutup.
Lalu, umat Katolik berkumpul mulai sore hari. Makan
malam saat Natal akan dimulai pada pukul 10 atau
11 malam. Biasanya disajikan dalam bentuk barbecue di taman. Menu utamanya adalah kalkun, babi
panggang (di utara Argentina makan daging domba),
tomat stuffed, salad, roti Natal, serta puding seperti
Pan Dulce dan Panetone.
Saat tengah malam, mereka menyalakan kembang
api dan melakukan toast untuk dimulainya hari
Natal. Tradisi lainnya saat malam hari disebut juga
globos yaitu mendekorasi menggunakan kertas
yang di dalamnya terdapat lampu (mirip lampion China). Langit Argentina pun dipenuhi cahaya lampion
saat malam Natal.

70

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Di Bolivia, Natal dirayakan mulai dari Hari Raya


Natal hingga Epifani (Hari Raya Penampakan Tuhan).
Sebagian besar penduduknya yang beragama Katolik
mengikuti Misa Tengah Malam yang disebut Misa
de Gallo (misa ayam).

BOLIVIA

Mereka lalu mengadakan makan malam, dengan


makanan tradisional picana, yaitu sup yang terbuat
dari ayam, daging sapi (atau domba), dan babi yang
disajikan dengan kentang dan jagung. Ada juga salad,
daging babi panggang, atau sapi panggang, dan
buah-buahan tropis. Juga acara tukar kado.
Diorama kelahiran Yesus menjadi dekorasi Natal di
Bolivia. Bahkan Gereja meletakkannya di luar Gereja.
Bayi Yesus diletakkan di palungan setelah Misa de
Gallo.
Di bulan Desember ini, para pengusaha wajib membayarkan para pekerjanya tiga kali gaji! Perusahaan
juga memberikan keranjang akhir tahun, yaitu
keranjang atau wadah besar yang berisi barang
kelontong, botol Cidra (sari buah non-alkohol), dan
paneton (roti buah manis).

Di Pakistan, tanggal 25 Desember adalah hari libur untuk umum, tetapi untuk mengenang Jinnah,
pendiri Pakistan. Seperti halnya di India, orang-orang
Kristen merupakan penduduk minoritas. Kebanyakan
dari mereka hidup dengan sangat miskin.

PAKISTAN

Prosesi besar terjadi di Lahore dari Gereja St. Anthony ke Katedral. Dibutuhkan berjam-jam untuk mencapai Katedral, namun warga melakukannya dengan
antusias. Sebelum dan selama Adven, dilangsungkan
seminar spiritual untuk membantu orang mempersiapkan Natal atau Bara Din (yang dalam bahasa
Urdu dan Punjabi berarti Hari Besar). Ungkapan
ini sangat populer, bahkan di kalangan umat Islam di
Pakistan.
Saat Adven terakhir, kelompok paduan suara pergi
ke rumah-rumah menyanyikan lagu-lagu Natal dan
keluarga memberikan imbalan untuk mereka. Uang
yang terkumpul digunakan untuk karya amal atau
diberikan kepada gereja.
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

71

Saat malam Natal, Gereja memberikan Misa tengah


malam dengan paduan suara menyanyikan lagu-lagu
Natal. Di beberapa tempat, mengadakan festival
kembang api untuk merayakan Bara Din. Orang menari, bertukar kado, dan menikmati malam khusus.
Esoknya, mereka pergi ke gereja memakai pakaian
terbaik dan berwarna-warni, dan tinggal berjam-jam
di halaman gereja dengan menikmati makanan dari
berbagai tempat. Malam harinya, mereka merayakan
dengan keluarga atau kerabat dekat.
Salam Natal tradisional di Punjabi adalah Bara Din
Mubarrak Ho, yang berarti berkat Natal pada Anda.
Sementara Santa Claus dikenal sebagai Christmas
Baba.

ETHIOPIA

Ethiopia (dan terutama Gereja Ortodoks Ethiopia)


masih menggunakan kalender Julian tua, sehingga
mereka merayakan Natal pada 7 Januari, tidak 25
Desember! Perayaan Natal di Gereja Ortodoks Ethiopia disebut Ganna, yang dimulai pada pukul 04.00.
Kebanyakan orang pergi ke Gereja pada hari Natal.
Banyak orang melakukan puasa malam Natal (6
Januari). Saat fajar, orang-orang berpakaian putih.
Kebanyakan, mereka juga memakai pakaian tradisional yang disebut Shamma, yaitu sepotong kain
katun tipis dengan garis-garis berwarna cerah pada
ujung-ujungnya. Kain ini dipakai seperti toga.
Makanan Natal tradisional di Ethiopia termasuk
wat yang merupakan sup kental dan pedas yang
berisi daging, sayuran, dan kadang-kadang telur.
Wat dimakan pada piring injera, yaitu roti datar.
Potongan injera digunakan sebagai sendok yang
dimakan untuk meraup wat.
Di Ethiopia, dalam bahasa Amharik, Santa Claus disebut Ygena Abat, yang berarti Bapa Natal. (Tatik
pelbagai sumber)
# Pada Warta Natal 2010, dimuat juga tulisan berbagai
Tradisi Natal di Dunia, yang berbeda dari negara yang
disebutkan di atas.

72

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Lingkungan Sta. Ursula


mengucapkan

Selamat Natal 2015 & Tahun Baru 2016


Kel. Indra Hidayat
Kel.Leonard H Hendrawan
Kel. Agus Setiawan
Kel. Ricky Budi Hendarto
Kel. F Rusli
Kel. Yulius F Lamury
Kel. Budi Nugroho
Lanny Yustina
Fenti Haryono

Kel. Y. Sunardi P - AF Siane B


Brigitta Emilly Carren
Sammy - Grace
Kel. A Hani Mestaka
Kel. Budi Anggoro
Kel. FX Rukmo Hartono
Kel. Michael Geraldine S.P
Kel. Yohanes B Lystyawan
Kel. L Suharyono

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan
seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

73

KOMIK

Sukacita Natal
dalam Keluargaku
by: Agatha Nainggolan (Wilayah III)

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

74

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

75

KEGIATAN

76

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

77

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Lingkungan
Sta. Lucia
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua

Proficiat! Anggota Gereja Katolik


Yang Baru
Baptis Dewasa
Ignatia Nurzahara Rahmadani Zebua, Raphael Justin Verdian, Gabriel Jeffrey Adi Wijaya,
Madeline Kartika Andita Pertiwi, Antonius
Ngadiyono, Yosefina Kho Soei King, Gracia Ellen
Sumitro, Dominique Ni Wayan Etik, Maria Immaculata Hedy Retno Koesoemo, Klara Nurmi
Jufri, Agatha Novi Febriyani, Flaviana Kembang Pandanwangi, Agatha Destiara Walukaw,
Theresia Amabelleh Siahaan, Sesilia Indah Ayu
Lestari, Helen Amanda Esterina Siahaan.
Penerimaan ke dalam Gereja Katolik
Mikhaella Devianty, Fransiska Rita Ernawaty,
Gisela Fitri Martha Ningrum, Yohanes Bangkit
Hutagalung, Margareta Julita Parida Siburian,
Ignasius Benaya Tigang Bahi, Lusia Purwaning
Astiti Mulyo Hudiyanti Robin, Ruth Olvy Olga
Frida, Gabriela Naomi Caroline, Gabriel Giovanno Drew Carolan, Immanuel Dippos Hasoloan
Sihotang.

Selamat Natal 2015


dan
Tahun Baru 2016

Ignatius Lioe Teddy


Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan
seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua
78

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

79

80

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015

Anda mungkin juga menyukai