Anda di halaman 1dari 84

Yang Muda Yang Berkarya

REDAKSI

Wilayah IX Santo Lukas dipercaya menjadi Panitia Natal 2016 Paroki Santo
Thomas. Pada kesempatan kali ini, Panitia Natal memilih Orang Muda
Katolik (OMK) untuk berperan aktif dalam setiap Seksi dalam kepanitiaan,
khususnya dalam Seksi Dekorasi Natal dan Tim Dokumentasi & Publikasi.
Tim Dokumentasi & Publikasi Panitia Natal mengajak Seksi Komunikasi
Sosial (Komsos) DPP Santo Thomas untuk bekerja sama dalam pembuatan
Warta Edisi Natal 2016. Pertemuan pertama bulan September antara
kedua menghasilkan rapat koordinasi yang menyenangkan, Kami pun
segera membuat komposisi isi Warta Natal dan bagaimana kami mulai
mengumpulkan bahan-bahan penulisan serta materi lain dan foto foto.
Kami berkumpul hampir setiap hari sepulang rutinitas kami sehari-hari di
Aula Paroki untuk mengerjakan Warta Natal ini secara bersama-sama.
Sering kali teman-teman OMK, yang tidak termasuk dalam tim ini, pun
membantu kami dalam proses pengerjaan Warta Natal. Menurut kami,
bekerja dengan bertatap muka lebih efektif dibandingkan pengerjaan
bertukar surat elektronik, karena lebih mudah untuk melakukan evaluasi
dan langsung diperbaiki jika ada kesalahan. Inspirasi pun terkadang
muncul ketika kami bisa bertatap muka dengan anggota tim dan yang
paling penting adalah sukacita jika kami bisa berkumpul bersama.
Inilah hasil kerja sama yang bisa kami sajikan dalam Warta Edisi Khusus
Natal 2016. Berbagai liputan, tulisan, dan opini, kami sajikan dalam Warta
Natal ini. Karena momen-momen Natal kami hadirkan di sini, maka Warta
Natal ini terbit di bulan Januari 2017.
Akhir kata, kami berharap Warta Edisi Khusus Natal 2016 dapat menjadi
hadiah Natal dan Tahun Baru bagi umat Paroki Santo Thomas.
Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Semoga sukacita dan damai
Natal menyertai kita semua.
Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017! Tuhan memberkati kita semua.

Tim warta Thomas Edisi Khusus Natal 2016

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

03

TIM
REDAKSI

DAFTAR ISI

Penanggung Jawab:

06
07
10
14
18
22
26
32
36
42
47
52
56
61
64
67
72
78

DPP St. Thomas

Pemimpin Redaksi:
Katharina Tatik

Redaksi:
K. T. Wardayati
Petrus JS
Valens Pranasetyawan
Yohana Hellyanti

Fotografer:
Bonifasius Daniel
Frederick Agustin
Leonardus Sukiyan

Layout:
Crescentia Iramika W
Devin Pramana Putra
Elisabeth Arin W
Yudistira Sampoerna

Iklan:
Tim Dana Panitia Natal

Distribusi:
Ketua Wilayah
Panitia Natal

Sambutan Panitia Adven & Natal


Sambutan Pastor Paroki
Orang Muda Katolik Merayakan
Natal dalam Keluarga

Keterlibatan OMK dalam


Kelompok Basis
Natalku bersama Anak-Anakku
Dunia Tak Akan Berakhir

Ketika Aku Menjadi Bagian


dari Mudika
Ketagihan Kumpul dengan Sesama

Menumbuhkan Semangat Orang Muda


di dalam Pelayanan Gerejawi
Aku Bagian dari Keluarga & Gereja
Gen Y Melawan Galau Keuangan
Susunan Panitia 2016
Foto Pembekalan AAP & Donor Darah

Foto Rekoleksi, Kegiatan Panitia


& Pembuatan Kandang
Foto Perayaan Ekaristi Malam Natal
Foto Pembaptisan
Harapan Orang Muda Katolik
Menengok Tradisi Natal di
Negara Lain

SAMBUTAN

Sambutan Panitia Adven & Natal


Salam Damai dalam Yesus Kristus,
Perayaan Natal merupakan sebuah perayaan
yang dibuat sederhana namun meriah
untuk mewartakan kabar suka cita bagi
semua manusia. Karena melalui kelahiran
Yesus Kristus, Allah telah memenuhi
janjiNya memberikan keselamatan bagi
mereka yang percaya. Maka sudah layak
dan sepantasnya kita bersyukur dan
mewartakan kabar gembira ini kepada
semua orang melalui serangkaian acara di
A. Budi Susanto
Paroki Santo Thomas yang perayaannya
Ketua Panitia Adven dan Natal 2016
dimulai sejak minggu pertama masa Adven
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua-Depok dan berakhir pada Hari Raya Penampakan
Tuhan.
Selaras dengan tema Aksi Adven Pembangunan 2016 yang ditetapkan oleh Keuskupan
Bogor yaitu Orang Muda Katolik Merayakan Natal dalam Keluarga, maka untuk Perayaan
Natal tahun 2016, secara khusus memberikan perhatian kepada Orang Muda Katolik
(OMK) dan Keluarga. Keluarga bisa diartikan sebagai keluarga inti, juga secara luas dapat
juga diartikan dalam suatu lingkungan, wilayah maupun paroki. Keluarga merupakan
tempat untuk para anggotanya me-ngawali, bertumbuh dan mempersiapkan kehidupan
selanjutnya. Pada kesempatan yang tepat ini Panitia berupaya memberikan ruang seluasluasnya kepada OMK untuk mengambil peran dan memberikan pendampingan dalam
menjalani proses pengkaderan melalui tahap-tahap seperti menabur benih, merawat
pertumbuhan, dan menuai panenan.
Wilayah IX Santo Lukas sebagai Panitia Adven dan Natal 2016 sangat berterima kasih
kepada para Pastor, Suster, Pengurus DPP/DKP, seluruh umat Paroki, dan semua pihak
yang telah memberikan perannya masing-masing selama berlangsungnya masa Adven
dan Perayaan Natal 2016, sehingga dapat berjalan dengan baik. Kiranya kita selalu
diberikan kesempatan dapat memberi dari apa yang kita miliki, bukan dari kelebihan.
Seperti ada pepatah tiada gading yang tak retak, maka pada kesempatan ini juga Panitia
memohon maaf jika dalam pelaksanaan Masa Adven dan Perayaan Natal 2016 terdapat
sesuatu yang kurang berkenan. Sebagai bagian dalam suatu proses perubahan kami yakin
akan menjadi lebih baik di kemudian hari.
Kami mengucapkan Selamat Merayakan Hari Natal 2016 dan Selamat Tahun Baru 2017,
semoga Allah berkenan atas karya pelayanan kita semua.
Tuhan memberkati. Amin.

06

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

SAMBUTAN

Sambutan Pastor Paroki


Umat Santo Thomas yang terkasih,
Tanpa terasa kita sudah sampai dipengunjung akhir tahun 2016. Tema Perayaan Natal kita tahun
ini, Orang Muda Katolik Merayakan Natal dalam Keluarga. Kalau kita perhatikan dari kata-kata
ini betapa pentingnya arti dan makna tema tersebut.Ini mau mencerminkan kebersamaan Allah
dalam keluarga , ya bersama OMK.Juga menimbulkan rasa aman karena selalu bersama Allah
dan keluarga. Membangun keakraban karena Allah tidak jauh dari kita.Membuat kita merasa
tenteram karena semua persoalan pasti ada jalan keluarnya. Dan yang pasti, kita yakin bahwa
pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.
Pada umumnya, kehidupan di zaman teknologi yang serba canggih dan makin maju ini, akan
mendorong manusia untuk makin ekslusif (menyendiri). Kebersamaan dengan orang lain sudah
tidak penting bagi mereka. Di bumi yang makin egois dan individualis ini, kebersamaan itu
menjadi sesuatu yang semakin pudar. Kebersamaan hanya tersisa di kamus bahasa, tapi sangat
langka dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena ini berbeda sekali dengan apa yang dilakukan Allah lewat kelahiran Yesus. Sementara
manusia mengabaikan kebersamaan Allah menjadi manusia yang ingin tinggal bersama umatNya. Peristiwa kelahiran Yesus mengubah sejarah. Bukan hanya dikenal sebagai awal dimulainya
kalender masehi, tapi juga merupakan awal sejarah kebersamaan Allah dengan umat-Nya.
Sementara manusia modern yang penuh dengan dosa tidak lagi memandang penting kebersamaan
dengan sesamanya dan lebih hidup eksklusif, maka Allah yang suci dan mulia memilih tinggal
bersama umat-Nya untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal akibat dosa.
Lalu, bagaimana dengan OMK dan umat Santo Thomas? Apakah ego dan kesibukan kita tiap hari
tanpa disadari sudah mengabaikan kebersamaan? Masih adakah waktu kita untuk bersekutu
dengan suami, isteri, anak, orang tua, dan keluarga kita?Adakah sisa waktu kita yang masih
dapat dipersembahkan untuk ambil bagian dalam pekerjaan dan pelayanan Tuhan? Masihkah
kita bergairah untuk berdoa bersama saudara seiman di lingkungan demi mendukung pelayanan
di Gereja? Masih dapatkah kita mendengar suara Roh Kudus yang mengundang kita bersekutu
bersama-Nya di dalam sabda, doa dan hadirat-Nya.
Umat Paroki Santo Thomas yang terkasih,
Marilah kita sejenak berhenti dari segala hingar bingar kesibukan kita setiap hari. Ambillah
waktu sejenak menjelang akhir tahun ini. Manfaatkan kesempatan Natal yang teduh ini untuk
mengevaluasi dan membangun resolusi hidup kita. Apa tujuan Allah membiarkan kita hidup
sampai hari ini (sedang beberapa teman sebaya kita sudah lebih dulu menghadap Tuhan)? Sejauh
mana kita mengasihi Tuhan dan melaksanakan Firman-Nya? Apakah karakter kita sudah semakin
serupa dengan Yesus? Bagaimana keadaan rohani kita (mundur, maju, statis, atau tak menentu)?
Marilah kita ciptakan kebersamaan OMK dalam keluarga dimana mereka sudah lama menunggu
perhatian kita.Marilah kita jalin kebersamaan yang mendalam dengan teman-teman dan sahabat
kita. Marilah kita pertajam kepekaan terhadap kebutuhan kebersamaan dari komunitas dan
keluarga di sekitar kita yang membutuhkan kasih Allah dan jawaban dari setiap persoalan yang
ada di Paroki Santo Thomas ini. Selamat Natal dan Tahun Baru 2017!
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

07

ARTIKEL

Orang Muda Katolik Merayakan


Kebersamaan Natal dalam Keluarga Allah
Demikian halnya pesan Paus Fransiskus
dalam kotbah Natalnya yang bisa ditafsirkan
secara keras dan dengan nada agak sinis
mengatakan bahwa Natal tak ubahnya
seperti sandiwara atau drama. Mengapa
demikian?
Mengapa peristiwa iman
yang demikian agung ini dianggap sebagai
sandiwara belaka? Apa yang dimaksudkan
oleh Paus Fransiskus ini tak lepas dari
situasi dimana kitamerayakan Natal.
RD. Robertus Eeng Gunawan
Pastor Paroki St. Thomas
Kelapa Dua-Depok

Di pengunjung tahun 2016 , kita kembali


merayakan peristiwa Natal. Dengan
peristiwa Agung ini, Allah mau membuka
diri terhadap manusia supaya bisa dialami
oleh manusia dengan cara yang sederhana.

Menarik untuk kita simak apa yang


sebenarnya dimaksudkan oleh Paus
Fransiskus ini? Tentu bisa dipahami karena
di satu pihak kita merayakan Natal dengan
upacara liturgi yang tampaknya agung
dan penuh kedamaian, tetapi di lain pihak
dalam kehidupan sehari-hari kita masih
menjumpai aneka bentuk ketidakkompakan
dalam keluarga,kekerasan, ketidakadilan,
dan peperangan terjadi di mana-mana.Di
situ pihak kita mengamini peristiwa Natal
sebagai damai dimana Allah mendamaikan
diri-Nya dengan manusia, dan mencoba
menciptakan damai dan solidaritas antar
manusia.Tetapi
dalam
kenyataannya
kita merayakan Natal dengan pesta pora
sambil menutup mata pada kenyataan
bahwa masih banyak saudara-saudara kita
di sana-sini yang hidupnya masih dalam
kekurangan. Itulah bagaimana cara kita
merayakan Natal dewasa ini, dan karena
itulah Paus mengartikulasikan kata-katanya
sebagai suatu kritikan yang tajam untuk
kita semua.

Namun yang menarik untuk disimak adalah


pesan Paus Yohanes Paulus II kepada
kaum muda dan juga umat yang berbunyi,
Dalam Kristus dan ajaranNya, kalian akan
menemukan jalan dan kebenaran dan
hidup. Dalam Dia, kalian akan menemukan
jawaban atas semua pertanyan mendasar.
Dunia dan Gereja membutuhkan orang
muda yang tahu bahwa keindahan hidup
terdapat dalam berbagi bersama orang lain,
khususnya dalam keluarga dan juga dalam
berbuat baik kepada orang lain. Biarkan
terang Kristus menerangi hati nurani kalian
untuk mengetahui tentang kebenaran
sejati, tentang kejahatan dosa dan segala Tentu sebagai jawaban dari Paus ini adalah
sesuatu yang menodai cinta sejati.
dengan pertanyaan: Bagaimana cara kita
merayakan Natal secara benar? Apa makna
Natal yang paling dalam bagi kita?

10

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL
Untuk memahami itu baiklah kita menyimak
warta Natal sebagaimana yang dikisahkan
dalam Injil Lukas 2 : 1 14.Injil Lukas ini
mau menuturkan peristiwa kelahiran
Yesus itu terjadi di sebuah kandang di
Betlehem.Dengan demikian Allah tampak
di sinilahirdalam keluarga yang sederhana,
Allah lahir di tempat yang sederhana juga.
Tidak hanya itu, justru warta bahagia dan
sukacita itu pertama-tama diwartakan
kepada komunitas yang sangat sederhana,
yaitu para gembala. Mereka adalah
kelompok yang dianggap kaum marginal,
kaum pinggiran yang seringkali dianggap
tidak ada, tidak diperhitungkan, tetapi
justru misteri keselamatan ini pertamatama diwartakan kepada mereka semua.
Apa arti warta semacam ini, apa arti kisah
Natal yang dilukiskan Injil Lukas bagi kita.
Salah satu makna yang bisa kita gali dari
peristiwa ini adalah bahwa Allah ingin
menunjukkan kehadiran-Nya di dunia ini
bisa dialami oleh orang-orang yang paling
sederhana sekali pun.
Tuhan tidak hanya milik kaum agamawan,
kaum imam, kaum religious, merekamereka yang mengaku diri taat beragama.
Tetapi, Tuhan memberikan diri-Nya kepada
manusia , justru supaya dialami oleh
manusia yang dianggap terpinggirkan,
yang seringkali tidak diperhitungkan. Itulah
makna yang terdalam, dan itu juga berarti
kalau kita ingin mengalami Allah di dalam
kehidupan kita.
Maka dari itu kita tidak boleh mengungkung
diri pada kenyamanan kehidupan kita.Kita
harus berani untuk masuk dan keluar dari
diri kita sendiri ke sudut-sudut kehidupan,
dimana orang-orang membutuhkan uluran
tangan kita.Dengan menghampiri mereka,

masuk ke dalam kehidupan mereka, kita


akan mengalami Allah hadir di sana.
Selain itu makna kelahiran Yesusdalam
peristiwa yang sederhana ini, pewartaan
akan kelahiran Yesus kepada orang-orang
yang sederhana, juga mengingatkan kita
bahwa orang-orang itu pun mengalami hak
untuk diselamatkan, mempunyai hak untuk
mengalami keselamatan yang diberikan
oleh Tuhan.
Menyadari makna Natal yang begitu dalam
ini, maka marilah kita memperbaharui
hidup kita. Kita tidak hanya mengisolasi
atau mengurung diri pada zona nyaman
kehidupan kita. Kita harus berani keluar
dari kenyamanan kita dan menjangkau
mereka-mereka
yang membutuhkan
uluran tangan, dukungan, dan perhatian
dari kita. Selain itu kita juga diingatkan
untuk memupuk dan mengembangkan
semangat persaudaraan. Kita diajak
untuk lebih menyadari
kebersamaan
kita sebagai keluarga Allah. Kalau kita
menyadari kebersamaan kehidupan kita
sebagai keluarga Allah, maka kita tidak akan
tergoda untuk mengisolasi mereka yang
terpinggirkan, mereka yang kita anggap
pandangannya berbeda dengan kita. Tetapi
sebaliknya kita akan merangkul pihak-pihak
yang berbeda dengan kita, pihak-pihak yang
seringkali kita anggap bukan kelompok kita,
menjadi bagian dari kita. Karena mereka
itu juga anggota dari keluarga Allah.Marilah
kita mengalami kembali kehadiran Tuhan
di dalam kehidupan yang baru. Tuhan
memberkati.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

11

DAN TAHUN BARU 2017

MARGO CITY DEPOK LG, Jl. Margonda Raya No.13 | T. +6221 7887 0916
ITC DEPOK GF, Blok B No. 73-74, 83-84 | T. +6221 7720 3432
CIBINONG CITY MALL LG, Jl. Tegar Beriman No.1 | T. +6221 2986 0055

www.aj-jewellery.com

IKLAN MAJALAH.pdf

12/14/16

11:29 AM

YAYASAN PENDIDIKAN MARDI UTAMA


TK/SD BUNDA MARIA
Jl. Singgalang Raya, Komplek Pondok Mekarsari Permai
Cimanggis-Depok, Telp. 021- 8721542

Yayasan Pendidikan Mardi Utama, beserta dewan guru


mengucapkan

CM

MY

CY

CMY

kepada Para Romo, Suster, dan seluruh umat


di Paroki St. Thomas, Kelapa Dua - Depok

ARTIKEL

Keterlibatan OMK dalam Kelompok Basis


Seperti apa potret Orang Muda Katolik
(OMK) Indonesia saat ini? Pertanyaan yang
kita harapkan bisa mendapat gambaran
tentang Orang Muda Katolik. Apa itu
OMK? Kuantitasnya? Bagaimana dengan
kualitasnya? Atau apa?
OMK merupakan wadah kreativitas,
pengembangan,pengkaderan
muda
di Wilayah/Lingkungan dan Paroki.
OMK berada dibawah naungan Komisi
Kepemudaan KWI yang mempunyai
tugas khusus memberi pembinaan dan
pendampingan bagi kaum muda yang telah
dibaptis, berusia diantara 13 s.d 35 tahun
dan belum menikah.

Richard Victor
Ketua Wilayah IX

Wadah OMK sangat banyak, satu hal yang menjadi pengikat semua wadah OMK dalam
bentuk apa pun itu, yaitu kesamaan iman yang mengakar pada dasar yang sama yaitu
iman pada Yesus Kristus. Choice, PMKRI, Keluarga Mahasiswa Katolik, Corpus Cordis, dan
masih banyak lainnya adalah wadah OMK. Di tingkat teritorial Paroki, biasa disebut OMK
Paroki sebagai home base-nya.
OMK adalah harapan dan pembaharu Gereja, Bangsa dan Negara di masa depan.
Oleh karena itu OMK harus tampil sebagai kader yang tangguh bahkan militan dalam
membangun Gereja, Bangsa dan Negara, 100% Katolik, dan 100% warga negara Indonesia
yang solider. Untuk itu Gereja melibatkan OMK mengambil bagian dalam perutusannya..
Seperti Yesus berjalan bersama murid- murid, demikian pula Gereja berjalan bersama
OMK. Dalam Yeremia 1:7 Allah mengutus orang muda dengan firmanNYA Janganlah
katakan aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau KU utus, haruslah engkau
pergi, dan apapun yang KU perintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Namun demikian, OMK hadir di tengah situasi sosial yang plural dan beranekaragam,
baik suku, agama, bahasa maupun budaya. Apalagi menyadari dirinya sebagai kelompok
minoritas di tengah keberagaman yang ada. Apakah OMK akan hanyut terlarut dalam
dinamika kehidupan sosial yang demikian kompleks? Apakah OMK merasa minder
karena jumlahnya yang kecil? Apakah OMK apatis dengan situasi sosial disekitarnya?
Apakah OMK adalah kelompok eksklusif di mana ia mengurung diri dan asyik dengan
kelompoknya sendiri? Apakah OMK merasa puas diri dengan segala dinamika religius dan
spiritual yang dilakoninya setiap hari?
Tema AAP Keuskupan Bogor tahun 2016 ini adalah OMK merayakan Natal dalam
keluarga. Keluarga yang positif menjadi kunci lahirnya orang muda yang positif. Keluarga
adalah gereja kecil, maka rumah menjadi suatu hal yang dirindukan dan memberi

14

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL
kedamaian lebih bagi penghuninya,
aktifitas keluarga pun menjadi kudus yang
akan turut membentuk jati diri OMK yang
tangguh.
Paroki St Thomas Kelapa Dua dapat
dikatakan sebagai keluarga dan rumah
kedua OMK Paroki, oleh karena itu
Wilayah dan Lingkunganmerupakan basis
pembinaan dasar bagi OMK Parokiuntuk
menjadi penanaman nilai-nilai iman
kepada setiap kaum muda di mana kaum
muda itu berada.
Dalam perayaan Natal Paroki St Thomas
tahun 2016, Wilayah IX St Lukas
mendapat giliran tugas menjadi Panitia
Natal, dan dengan penuh suka cita bekerja
sama dengan OMK Wilayah IX dalam tugas
tugas strategis kepanitiaan.
Salah satu pesan Bapa Paus Benediktus
XVI untuk OMK, Bertumbuh dalam
persahabatan dengan Kristus harus berarti
mengenal pentingnya partisipasi sukacita
dalam kehidupan parokimu, komunitas,
dan gerakan, juga perayaan misa minggu,
penerimaan Sakramen Tobat yang sering
dan pemeliharaan doa pribadi dan
meditasi tentang Sabda Allah.
Oleh karena itu OMK haruslah selalu
dilibatkan dalam kegiatanWilayah dan
Lingkungan serta menjadi sumber
inspirasi, motivasi untuk keterlibatan
dalam berbagai wadah kelompok,
organisasi, gerakan kategorial baik intern
maupun ekstern Gereja. Bentuk-bentuk
keaktifan OMK dalam Wilayah dan
Lingkungan dapat berupa antara lain:
Doa Lingkungan, OMK sebagai anggota
gereja diharapkan terlibat aktif dalam
doa di lingkungan. Dengan demikian OMK
merasa bahwa mereka juga memiliki tugas
dan panggilan yang sama dengan anggota
gereja yang lain.
Anggota Koor, kecintaan terhadap

lagu-lagu rohani Gereja merupakan sebuah


pertanda bahwa OMK memiliki kesadaran
spritual, berupa kemauanuntuk senantiasa
mencari kehendak Allah.
Retret, tujuan retret adalah untuk
mengembangkan kemampuan rohani pribadi
agar lebih mengenal diri dan panggilanNya
supaya lebih mengenal Allah beserta cinta
dan karya.
Rekoleksi, bertujuan melatih kemampuan
OMK untuk mengenal, menyadari kasih,
karya dan panggilan serta sikap dan
tanggapan pribadi mereka sehingga mereka
semakin matang serta dapat menghayati
tugas mereka secara penuh tanggung jawab,
semangat, gembira dan tangguh.Melalui
rekoleksi OMK diharapkan mampu mengolah
diri dan menyerahkan berbagai beban dan
kebahagiaan serta harapan pada Allah.
Legio Maria,melalui komunitas ini OMK
diajak supaya ingin tahu lebih banyak
tentang iman Katolik. Melalui perayaan
Natal tahun 2016 inisemoga OMK semakin
bersemangat dan bersukacita mengadirkan
Tuhan dalam kelompok Basis di Wilayah dan
Lingkungan.

SELAMAT HARI NATAL 2016,TUHAN YESUS


MEMBERKATI KITA SEMUA

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

15

ARTIKEL

NATALKU BERSAMA ANAK-ANAKKU


dan gemerlap, semisal gadget seperti hand
phone, ipad, dan notepad, yang menjadi
jenis hadiah impian anak-anakku. Kami
tahu barang-barang tersebut menjadi idola
para remaja dan bahkan kanak-kanak di era
modern sekarang ini.

Ig. Amrih Dumadi


Wakil Ketua I Dewan Pastoral Paroki
Santo Thomas Kelapa Dua-Depok

Bukan hanya karena kami tidak berminat


(baca: tidak mampu) memberikan hadiahhadiah itu kepada anak-anak, tapi kami
juga sadar bahwa berbagi aneka hadiah
bukan merupakan episentrum perhelatan
Natal. Kami sadar sepenuhnya bahwa
Natal adalah suatu proses yang berpusat
pada satu pribadi, yaitu Yesus. Oleh karena
itu maka seluruh pemikiran dan tindakan
terkait dengan Natal wajib mengarah pada
diri Yesus yang terlahir itu dan bukan pada
Sinterklas. Yang kemudian terjadi, impian
hadiah dari Sinterklas biasanya hanya
berakhir pada sebuah baju baru untuk
anak-anakku. Dan untungnya, mereka
menerimanya dengan senang hati. Kamipun
lega.

Ada tiga kata yang terbetik dalam pikiran


kami ketika Natal menjelang, yaitu
Sinterklas, malam Natal, dan liburan. Kata
pertama menjadi urusan kami sekeluarga
namun dari sisi yang berbeda. Anak-anak
menafsirkannya sebagai momentum untuk
menerima hadiah, sedangkan saya harus
memposisikan diri sebagai Sinterklas itu Hal lain yang selalu kami rasakan tatkala
sendiri, mencari, dan membagi hadiah Natal tiba adalah momentum untuk menjadi
untuk anak-anak saya.
pewarta kabar gembira (Evangelizer) bagi
semua orang. Tidak ada wejangan khusus
Saya tidak bisa menyalahkan anak-anak, pada anak-anak, kecuali sebuah contoh
bila dalam hati mereka merindukan tindakan kasih untuk berbagi dengan orang
sosok Sinterklas. Kita paham bahwa Natal - orang di sekeliling kami. Karena itu setiap
adalah sebuah kata yang memancarkan Natal tiba, kami sekeluarga menyempatkan
sukacita yang luar biasa, oleh karena untuk menyiapkan bingkisan berupa
itu harus ditandai oleh sebuah kejadian makanan khas lebaran yang kami berikan
yang sering diartikan sebagai datangnya kepada tetangga kanan-kiri kediaman kami,
sebuah hadiah yang luar biasa kala Natal dan meminta anak-anak mengantarkan
tiba. Begitulah gambaran tentang dunia bingkisan tersebut. Melalui cara ini saya
Natal bagi anak-anak, tak terkecuali anak- berharap anak-anak paham bagaimana
anakku. Kami orang tua pada dasarnya mewartakan kabar gembira walau secara
ingin membahagiakan anak-anak di saat- universal.
saat istimewa, walau dalam bentuk yang
sederhana, jauh dari hadiah-hadiah mahal Malam Natal menjadi hal kedua yang

18

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL
menjadi fokus perhatian kami. Seminggu
sebelum malam Natal tiba kami biasanya
sudah berunding untuk mendapatkan
jadwal yang disepakati agar dapat
menghadiri Perayaan Ekaristi Malam Natal
bersama sekeluarga. Maklum karena kami
berempat, saya, istri dan kedua anak saya,
sering mempunyai agenda yang berbeda
sehingga perlu disinkronkan. Situasi paling
sulit adalah jika tanggal 24 Desember
adalah hari kerja, sementara saya atau istri
masih berada di luar kota. Ini memerlukan
pengaturan yang cermat agar Perayaan
Ekaristi Malam Natal tidak terlewat.
Perayaan Ekaristi Malam Natal pertama,
biasanya menjadi favorit kami. Ada rasa
syukur yang demikian besar ketika alunan
lagu Malam Kudus bergema dan kami dapat
mengikutinya bersama. Terlebaih persaan
kami sebagai orangtua, di mana sejauh ini
anak-anak masih bersama kami, dan kami
masih berada di tengah-tengah mereka.
Sebuah momentum yang sangat berkesan
di hati.

Hal terakhir, adalah liburan. Banyak orang


berusaha menikmati event Natal dan
Tahun Baru sebagai sebuah rangkaian libur
panjang di akhir tahun. Kami lebih memilih
merayakan Malam Natal di Paroki sendiri,
dan berlibur di akhir tahun adalah soal lain.
Untuk mengisi libur di Hari Raya Natal, saya
mengajak anak-anak untuk bersilaturahmi
dengan para saudara. Acara kumpul
bareng dan silaturahmi keluarga ini tahun
demi tahun selalu diadakan oleh keluarga
besar kami, sebagaimana layaknya umat
muslim merayakan Lebaran. Bagi anakanakku, temu keluarga ini sungguh menjadi
peristiwa yang sangat menyenangkan
karena mereka dapat
bercanda dan
tertawa bersama saudara yang sebaya.
Bagi saya, temu keluarga besar di hari Natal
membawa rasa syukur dalam hati sanubari,
seraya berharap tahun depan dapat
berkumpul kembali.
Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru
2017

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

19

ARTIKEL

Dunia Tak Akan Berakhir

RD. Albertus Kurniadi


Pastor Kepala
Kuasi Bunda Maria Ratu-Sukatani
Dunia menjadi tempat manusia tinggal.
Di dunia manusia bebas mengekspresikan
dirinya, bebas untuk mengembangkan
diri sedemikian rupa. Dunia menyediakan
berbagai macam kebutuhan hidup manusia.
Dunia menjadi medan ekspresi manusia,
maka seberapa banyak kesalahan yang
dibuat manusia memungkinkan manusia
untuk menemukan kekuatan baru, spirit
baru untuk mengevaluasi, menata menjadi
baru. Itulah dunia manusia.
Dunia yang tak berakhir, ditemukan dalam
generasi muda, yang menghidupi dan
memberi makna dalam perjalanan waktu.
Perjalanan ini membuat manusia selalu
berhadapan dengan banyak hal baru,
baik dari sisi gaya hidup, penampilan
atau fashion. Penampilan baru membuat
satu generasi dengan generasi yang lain
saling tertawa, saling mengkritisi, saling
melengkapi, bahkan ada satu masa di mana
yang terjadi di masa lampau dihadirkan
kembali dengan segala macam koreksi yang
ada.

22

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Dunia yang tak pernah mati, dialami


oleh orang muda ataupun mereka yang
bersemangat muda karena
mereka
berkumpul menjadi satu. Berkumpul
bukan sekedar basa-basi tetapi ada hal
yang bertemu, ada asa yang diolah hingga
menghasilkan satu program ataupun satu
kegiatan dan menyalakan api dalam relungrelung jiwa yang beku. Mereka menjalankan
itu semua karena mereka anti kemapanan,
menolak untuk diam. Dalam berkegiatan,
dalam gerak pemikiran mereka mencoba
menemukan jati diri mereka dalam
masyarakat, mereka mencoba berkomitmen
atas apa yang mereka temukan sehingga
menghasilkan satu kata, satu kebersamaan.
Mau Menjadi Apa
Kalimat mau menjadi apa menjadi sebuah
tantangan bagi anak manusia. Kalimat
ini menjadi makna harapan, semangat
yang diperjuangkan orang tua terhadap
anak-anaknya sebagai persembahan bagi
bangsanya.
Orang muda dalam kacamata positif
berusaha untuk mengenal diri, menggali
potensi diri, serta mengalami benturan nilai
kemanusiaan, sehingga segala yang terjadi
dapat diperbarui dengan elegan. Benturan
yang terjadi karena perbedaan idealisme,
prinsip, pendapat, atau cara pencapaian,
bila tidak disikapi dengan bijaksana
bisa menjadi bumerang yang dahsyat,
sebaliknya akan menghasilkan koreksi yang
menyeluruh sehingga orang muda dapat
berlatih kebijaksanaan hidup serta berbela
rasa yang tinggi.
Namun, semangat orang muda atau ide
mereka yang tidak terpakai terkadang
membawa mereka mundur perlahan

ARTIKEL
dari panggung. Padahal situasi ini timbul
karena ego pihak-pihak yang ada. Mereka
hanya mempertahankan idenya sendiri,
hanya ingin menang sendiri, enggan
mendengarkan orang lain.
Aktor Kehidupan
Ada pepatah yang mengatakan pemuda
adalah tulang punggung bangsa. Pepatah
ini memiliki arti yang mendalam, ada
kepercayaan, ada keberanian untuk
regenerasi.
Hantaman dari setiap langkah, setiap
keputusan yang diambil menuntut orang
muda untuk berkonsultasi ataupun
persetujuan dari orang tua. Keharusan
untuk berkonsultasi dengan orang tua
membuat orang muda merasa terhambat,
merasa didikte, atas langkah yang
dikerjakannya. Tidak hanya berkonsultasi
dengan orang beda generasi, orang muda
pun wajib melakukan eksamen, yang berarti
berada dalam posisi pemeriksaan batin. Hal
ini berguna untuk melatih kepekaan serta
keberanian untuk memutuskan sebuah
pilihan yang diambilnya berdasarkan
penilaian yang obyektif. Penilaian yang
obyektif ini menghantar orang muda pada
keberanian untuk berhadapan dengan
hantaman nilai-nilai zaman. Discerment ini
berdampak pada karya orang muda yang
tidak menelan apapun yang dilihat dan
didengarnya itu. Tetapi berani memberi
konstribusi ataupun pemikiran yang
berbeda namun memberi penerangan dan
penyegaran walau itu masih samar-samar.

Tidak setiap kontribusi itu berkenan


dihati setiap generasi. Adanya perubahan
membawa efek bagi perkembangan
pemikiran. Maka dibutuhkan keberanian
untuk melihat, merefleksikan secara
menyeluruh atas peristiwa yang ada.
Lewat discerment orang muda mencoba
untuk melihat secara menyeluruh setiap
persoalan yang dijumpainya, sehingga lewat
penglihatan itu orang muda bisa mengambil
satu nilai yang pantas diperjuangkan karena
berasal dari satu penilaian yang obyektif
atas peristiwa ataupun atas hidup yang
dijalankannya.
Di sinilah keaktoran orang muda
dipertaruhkan. Kenapa? Karena seorang
aktor adalah orang yang memiliki
satu dedikasi, komitmen untuk terus
mengembangkan yang ada. Dengan
demikian jati diri sebagai aktor ini bukan
hal palsu tetapi identitas yang ditemui oleh
orang muda berdasarkan perkembangan
hidupnya, berdasarkan pengalamannya,
serta berdasarkan komitmennya dan
berdasarkan keputusan pribadinya yang
didasarkan atas nilai-nilai yang bersifat
obyektif yang memungkinkan orang muda
berkarya, membuat orang muda tahan
banting. Karena ada pegangan, maka
kualitas hidup dicapai dan diperjuangkan.
Tanpa nilai obyektif yang ditemukan oleh
orang muda tak mungkin bertahan hingga
akhir.

Maka jadilah orang muda sebagai aktor


ataupun aktris yang muncul berdasarkan
satu nilai pribadi dan obyektif yang siap
Memang orang muda mesti berkontribusi untuk diwujudkan hingga akhir sehingga
terhadap zamannya. Kontribusi ini memberi rasa pada zamannya. Dunia tak
dimungkinkan karena karakter orang akan berakhir.
muda yang terus bergerak, yang terus
mengembangkan diri serta bergairah atas
hidup yang dipercayakan padanya.
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

23

ARTIKEL

Ketika Aku Menjadi Bagian dari Mudika


wilayah, dengan luas jangkauan hingga di
Sukatani, yang sekarang menjadi Kuasi Paroki
Bunda Maria Ratu (BMR). Keterlibatan orang
muda sudah dimulai dari mendampingi
Sekolah Minggu, Misdinar, Remaja Katolik
(Rekat), Mudika Wilayah dan Paroki, dan juga
KKMK (Kelompok Karyawan Muda Katolik).
Karena keterlibatan yang berjenjang itulah,
maka orang muda tidak pernah sepi dari
aktivitas kegiatan. Meski demikian bukan
berarti orang muda tidak ada persolan,
Petrus JS
namun kami juga mengalami pasang surut
KoordBid Kategorial
dalam keaktifannya. Persoalan juga sering
Lain dulu lain sekarang, ini kisah tentang muncul dengan orang tua. Orang muda
sering ditempatkan pada posisi yang salah
Mudika tahun 1990-an...
dan kalah.
Mulai terlibat di kegiatan Mudika pada tahun
1989, ketika Santo Thomas masih berstatus
Stasi, bagian dari Paroki Keluarga Kudus
Cibinong. Kekompakan sangat kami rasakan
dan begitu mudahnya berkumpul sebagai
komunitas orang muda. Perlahan dan pasti,
hingga akhirnya Stasi berubah status menjadi
Paroki Santo Thomas pada tanggal 23 Maret
1991.
Kegiatan Mudika Stasi pun bergerak maju
seiring dengan perubahan status menjadi
Mudika Paroki. Kegiatan anggota Mudika
di Lingkungan, Wilayah, terus bergerak
maju perlahan, terutama membantu tugastugas di lingkup terkecil tersebut, seperti
tugas koor, menjadi bagian dari kepanitiaan
yang diadakan oleh Wilayah. Dalam setiap
pertemuan lingkungan, orang muda turut
menjadi bagian dari umat. Yang terjadi adalah
relasi antara orang muda dan orang tua tidak
ada jarak.
Kegiatan di Paroki pun mendapat dukungan
yang cukup kuat dari orang muda di Wilayah.
Ketika itu Paroki masih terdiri dari enam

26

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Kalimat seperti, kami ini pernah muda....


kamu belum pernah menjadi tua, selalu
disampaikan oleh orang tua kepada orang
muda, hingga akhirnya sering terjadi salah
paham. Sementara orang muda ingin
kegiatannya selalu mendapat dukungan dari
para orang tua dengan ide-ide mereka.
Sempat ada semacam guyonan di kalangan
orang muda kala itu, tatkala akan ada
kegiatan yang membutuhkan dana. Setelah
segala usaha penggalangan dana dilakukan,
seperti dengan berjualan; maka cara
terakhir adalah meminta bantuan dana
kepada para orang tua. Mereka dengan
bangga menceritakan usaha pencarian dana
tersebut, kami mendapatkan sumbangan
75 ribu dan 100 ribu.. (pada masa itu uang
sebesar itu cukuplah banyak). Lalu ditanggapi
oleh temannya, Oh, ya? Serius?, Iya,
seriuslah..... 75 ribu... 100 ribu kataaaa......
Dan gelak tawa pun sambung-menyambung.
Itulah yang membuat orang muda tetap ceria
dan semangat.

ARTIKEL
Perjumpaan-perjumpaan dan kebersamaan
yang saya rasakan ketika terlibat di Mudika
adalah semangat kebersamaan dalam
keterbatasan. Dalam keadaan terbatas itulah
keinginan untuk mewujudkan segala kegiatan
itu begitu kuat. Luar biasa! Padahal, pada
masa itu sarana dan prasarana pendukung
masih minim, apalagi alat komunikasi belum
secanggih sekarang ini.
Kegiatan anggota Mudika dalam koor Mudika
Paroki yang diadakan seminggu dua kali,
kemudian kelompok koor Mudika itu diberi
nama Favorabilis. Ternyata orang-orang
muda menjadi penggerak orang muda di
wilayahnya masing-masing. Orang muda
yang datang ke Paroki bukan hanya untuk
latihan koor saja, tetapi mengkomunikasikan
banyak hal yang berkaitan dengan kegiatan
Mudika. Dan setelah selesai kegiatan,
anggota Mudika saling mengantar pulang ke
rumah yang letaknya jauh. Inilah salah satu
cara untuk mengenal orangtua dari orang
muda tersebut.
Harmoni orang muda dan orang tua pun
tampak tatkala kegiatan Porseni tiba, momen
pesta nama Santo Thomas 3 Juli yang
digabung dengan Perayaan Kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus. Pertandingan antar
wilayah yang diadakan diikuti oleh orang tua
dan orang muda. Seperti pertandingan volly
putra dan putri yang selalu seru. Dan apakah
kegiatan seperti itu bisa dilakukan saat ini?

pernah sepi.
Tidak ketinggalan, orang muda pun selalu
terlibat dalam kegiatan kerja bakti di Gereja
saat momen-momen Hari Raya, seperti
Natal, Paskah, dan Pesta Nama Santo
Thomas. Belum lagi, bila selesai Perayaan
Ekaristi Malam Natal atau Paskah, semakin
banyak orang muda yang berkumpul selain
membantu para Panitia, melaksanakan tugas
parkir dilanjutkan juga menghabiskan malam
itu dengan makan bersama menu spesial
orang muda sebagai rasa syukur. Dananya
dari mana? Ya, dari saweran para orang muda
yang bekerja.
Orang muda juga menjadi bagian anggota
lektor, Legio Mariae, dan bertugas mengatur
parkir, yang akhirnya menjadi tugas sepanjang
masa. Masalah perparkiran, ketika itu pernah
terjadi persoalan dengan Dewan Paroki.
Padahal Perayaan Ekaristi dan kendaraan
yang ada belum seperti sekarang ini. Bisa
dibayangkan situasinya!
Orang muda memiliki energi yang kuat. Oleh
karena itu, mereka perlu mendapat tempat,
dukungan, dan kepercayaan yang penuh
untuk berkembang sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Di bulan Agustus 1991, Mudika Paroki
mengadakan rekreasi di Pantai Karang
Bolong, Banten, dengan jumlah kurang lebih
170 orang muda. Yang berkesan adalah
Perayaan Ekaristi diadakan di pinggir pantai
beralaskan tikar. Bukan itu saja, Pastor Hardo
berkenan hadir dengan naik bus sendiri dari
Jakarta, demi mempersembahkan Ekaristi
untuk orang muda, sebelum kembali ke
Depok. Pengalaman yang sungguh menjadi
kenangan tak terlupakan.

Kesempatan berkumpul di Paroki bisa kapan


saja, bila tiba hari Minggu orang-orang
muda selalu janjian untuk ikut Perayaan
Ekaristi bersama, disamping mereka
merayakan Ekaristi bersama keluarganya.
Setelah Perayaan Ekaristi Minggu, orangorang muda Paroki tidak langsung pulang,
tetapi melakukan segala kegiatan dan diskusi
tentang apapun. Baik hari minggu maupun Bersyukur pada tahun 1994, berkesempatan
hari-hari biasa, terutama sepulang jam terlibat dengan beberapa teman muda dari
kerja. Karena itulah muncul ungkapan dari Paroki Santo Paulus, Paroki Santo Markus,
Paroki lain, bahwa Paroki Santo Thomas tidak
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

27

ARTIKEL
berkumpul untuk mengadakan pertemuan
dengan Mudika Paroki yang ada Wilayah
Utara Keuskupan Bogor. Antara lain Cibinong,
Depok Paulus, Markus, Matheus, Cinere dan
Kelapa Dua. Dari pertemuan-pertemuan tim
kecil, dilanjutkan pertemuan pengurusMudika
Paroki dan dihadiri sekitar 75 pengurus dari
target 45 orang. Berikutnya disepakati untuk
mengadakan Porseni yang dipusatkan di
Paroki Paulus dan ditutup dengan Perayaan
Ekaristi yang dipersembahkan oleh Bapak
Uskup Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur,
OFM., di Paroki Santo Thomas. Dan inilah
yang menjadi sarana perjumpaan Mudika
untuk berkumpul.

sempat aktif ini, hingga saat ini masih sering


berkumpul untuk mengobati kerinduan
perjumpaan seperti masanya dulu. Tapi,
karena mereka sudah berkeluarga, maka
wadah ini menjadi Komunitas Keluarga Muda
Katolik (KKMK).

Pada tahun 1995, bertepatan dengan


Indonesia Emas diadakan Pertemuan Nasional
(Pernas). Setiap keuskupan mengirimkan
lima orang perwakilan orang muda, yaitu
diwakili oleh Santo Thomas Kelapa Dua(1),
Matheus(2), Paulus(1), Paroki Katedral
Bogor(1) dan dari Komkep RD. Antonius
Dwi Haryanto.yang diadakan di Civita. Kami
berkesempatan untuk mengikuti pembukaan
Sidang Agung KWI-Umat.

Namun, tetap saja masih ada orangtua


yang belum merelakan anaknya untuk ikut
aktif dalam pelayanan dilingkup gereja.
Meski demikian, orang muda harus tetap
mengidolakan Yesus sebagai kekuatan dalam
hidupnya.

Singkat cerita kegiatan orang muda yang


dinamis ini, pada akhirnya Mudika Paroki dan
KKMK ketika itu, dipercaya untuk menjadi
Panitia Paskah pada tahun 1999. Bukti bahwa
orang muda mampu melaksanakan tugas
itu. Kesempatan dan kepercayaan serta
pendampingan yang baik menjadi kunci
melaksanakan kepanitiaan tersebut.

Untuk ke depannya, diharapkan orang muda


membangun relasi dan komunikasi yang
baik dengan orang tua. Dan sebagai orang
tua tetap menjadi pendamping dan sahabat
Seiring dengan kegiatan-kegiatan orang bagi orang-orang muda untuk tumbuh dan
muda, KKMK juga muncul mewarnai kegiatan berkembang dalam pelayanan gerejawi.
di Paroki ini dan sempat aktif dalam kegiatan
KKMK Keuskupan Bogor dan Keuskupan Selamat Natal dan Tahun Baru 2017!
Agung Jakarta. Para anggota KKMK yang dulu

28

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL

Ketagihan Kumpul dengan Sesama

Intan Puspa Prayualita


OMK Wilayah IX
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat
hidup sendiri, ada hubungan timbal balik dan
rasa ketergantungan dengan orang lain, maka
kita akan selalu ingin bersama orang di sekitar
kita, khususnya orang terdekat dan tentunya
rindu bertemu dengan mereka. Sesama
disini dapat diartikan sebagai keluarga, sanak
saudara, teman, sahabat, pasangan, dan
masyarakat yang berada di sekeliling kita.
Jika membahas lebih dalam tentang kerinduan
ingin bertemu sesama, juga tak bisa lepas
dengan yang namanya kegiatan melayani,
dimana kita bertemu dengan sesama untuk
saling membantu dan mengisi satu sama lain
menggunakan talenta masing-masing. Hal
ini juga selaras dalam ayat alkitab 1 Petrus
4:10 yang berbunyi layanilah seorang akan
yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus
yang baik dari kasih karunia Allah. Kita
mestimelayani dengan tulus ikhlas sesuai
dengan karunia yang diberikan Allah dengan
cuma-cuma. Tak hanya melayani di lingkup
Gereja, tapi juga melayani di lingkungan
yang ada di sekitar kita, lingkungan rumah,
sekolah, kampus, kantor.

32

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Sesuai perintah Allah sendiri, saya juga


mencoba untuk selalu melayani dengan
talenta yang saya miliki. Singkat kata, saya
adalah tipe orang yang senang mengenal
orang baru dan mencoba hal baru. Di lingkup
Gereja, saya berpartisipasi aktif dalam
kegiatan Orang Muda Katolik (OMK), yaitu
ambil bagian dalam pengurus OMK Wilayah
IX dan Pengurus OMK Paroki. Tak hanya itu,
saya juga bergabung dalam Paduan Suara
Favorabilis dan dipercaya teman-teman
menjadi Ketua PS Favorabilis. Saya juga
bergabung dalam kelompok Lektor-Lektris
Santo Thomas. Di lingkungan kampus, saya
juga aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan
dan organisasi seperti BEM. Demikian pula di
dalam keluarga dan lingkungan masyarakat,
saya akan terus melayani dan membantu jika
ada yang membutuhkan. Sungguh tak ada
rasa ingin menyombongkan diri, tetapi lebih
kepada bagaimana rasa rindu kepada sesama
saya wujudkan dengan melayani sesama
sesuai dengan yang dikatakan Tuhan Allah.
Ada perasaan ketagihan ketika saya bisa
melayani sesama. Tak hanya itu, menurut
saya, banyak energi positif dan berkat yang
mengalir ketika kita bisa melayani sesama.
Sesama tak hanya kawan sepantaran, tetapi
juga orang terdekat kita yaitukeluarga.Saya
pribadi selalu rindu untuk bertemu dengan
mereka (Mama, Papa, Adik). Dengan segala
kelebihan dan kekurangan yang meraka
punya, saya bersyukur mempunyai mereka
dalam hidup saya. Sesuai dengan tema
Aksi Adven Pembangunan (AAP) 2016 yang
diusung Keuskupan Bogor yakni Orang Muda
Katolik Merayakan Natal dalam Keluarga,
tema ini mungkin menjadi permenungan bagi
saya dan Anda (khususnya OMK). Apakah kita
sudah memberikan waktu yang cukup untuk
keluarga kita, khususnya dalam merayakan
perayaan ekaristi bersama keluarga? Jangan
sampai kita menyesal di kemudian hari

jika keluarga sudah tiada, lalu kita belum


memberikan waktu yang cukup untuk mereka.
Jika boleh sedikit berbagi cerita, ada
perkataan dari sosok orang yang merupakan
sumber inspirasi saya, yang perkataannyasaya
terapkan sampai sekarang. Menurut saya
kehidupannya seimbang jasmani dan
rohani,yaitu kakek saya (Eyang F.X. Lilik
Soewadi). Di umurnya yang menginjak
86 tahun, beliau yang adalah veteran TNI
AL, masih aktif melayani dalam kegiatan
Gerejawi
contohnyasekarang
pengurus
DPP, Penasihat Gereja, dan masih banyak
pelayanan Gereja lainnya. Tak pernah absen
misa pagi dan selalu mendorong keluarga
besarnya untuk dekat kepada Yesus, tak
hanya itu, ia juga masih aktif bekerja sebagai
pengacara di firma hukum ternamadi Jakarta
dan sering membantu teman-teman kolega
dan siapapun yang dirasanya membutuhkan
pertolongan, dan tak pernah lupa juga
untuk meluangkan waktu bersama keluarga.
Perkataan eyang kira kira seperti ini saat
berbicara pada saya,Berbuat baik itu ndak
ada kata lelah, juga melayani. Melayani Gusti
Allah dan orang-orang di sekitar. Maafkanlah
orang yang sirik dan berbuat jahat, itu urusan
mereka dengan Tuhan, kita lakukan saja apa
yang menjadi perintah Yang Di Atas. Hidup
juga mesti seimbang, pelayanan di Gereja dan

ARTIKEL
kehidupan sehari-hari. Tuhan juga kan ndak
suka tho kalau kita cuma sibuk di Gereja saja?
Intinya ndak usah neko-neko, berserah dan
bersyukur sama Gusti Allah, lakukan yang
terbaik dari diri kamu dan jadi berkat untuk
sesama.Semoga kata-kata tersebut juga
dapat menginspirasi hidup Anda.
Akhir kata, di momen Natal yang bahagia
ini, mari kita berkaca dan merefleksikan diri
sejenak. Apakah kehadiran kita sungguh
menjadi sumber kerinduan dan berkat untuk
sesama kita? Apa kita sudah melayani sesama
dengan ikhlas dan tulus hati? Apakah kita
sudah cukup memberikan waktu yang kita
punya untuk berkumpul, bercengkrama dan
berbagi keluh kesah dengan keluarga kita?
Refleksi ini dapat menjadi permenungan agar
kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Semoga di hari Kelahiran Yesus Kristus
ke dunia, kita juga dapat sama seperti Kristus
yaitu terlahir kembali menjadi diri yang baru
untuk selalu rindu berbuat baik kepada
sesama dan saling melayani satu sama lain,
juga tak lupa untuk selalu mendekatkan diri
kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Selamat Natal 2016 dan Selamat Tahun Baru
2017! Berkah Dalem.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

33

ARTIKEL

Menumbuhkan Semangat Orang Muda


di Dalam Pelayanan Gerejawi
pendidikan iman Katolik secara intensif
hanya pada kegiatan formal sebagai syarat
menerima sakramen komini pertama,
penguatan, dan persiapan perkawinan.
Perlu adanya pemahaman bahwa Gereja
bukan sekedar bangunan melainkan
komunitas tempat pembelajaran. Kenyataan
orang muda pada umumnya, dan OMK
pada khususnya harus membawa kita pada
realitas berikutnya, yaitu cara pandang Allah
dan Gereja Kristus terhadap orang muda.
Pemuda gereja sangat berharga di mata
Tuhan.

Evantinus Hadi
KoordBid. Kepemudaan
Gereja masa kini dihadapkan dengan nilainilai populer yang baru seperti materialisme,
hedonisme, dan individualisme, yang dapat
mereduksi eksistensi pelayanan gereja,
serta membuat gereja semakin tidak solider
dan tidak transformatif. Orang muda adalah
objek yang rentan untuk dimasuki nilainilai baru tersebut. Mereka dapat dengan
mudah terjebak dalam nilai-nilai baru
kehidupan yang menjadi populer ini.
Dalam gereja, pemuda adalah gereja itu
sendiri, individu yang telah mengalami
karya keselamatan dari pengorbanan Yesus
Kristus di kayu salib. Kehadiran pemuda
gereja dalam kehidupannya merupakan
gambaran kehadiran gereja itu sendiri,
dengan tugas dan tanggung jawab yang
telah melekat di dalam dirinya.
Kebanyakan OMK Indonesia mengalami

36

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Dalam 1 Kor 3: 16 dikatakan engkau adalah


bait Allah yang hidup. Karena itu berikanlah
hidup, jiwa, dan ragamu untuk melayani
Tuhan. Markus 10: 45 menyatakan bahwa
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani
melainkan untuk melayani. Melayani
Tuhan dengan talenta, karunia yang telah
diberikan kepada kita baik ditengah-tengah
keluarga, gereja, masyarakat, dan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Alah secara
istimewa menaruh orang muda di dalam
hati-Nya. Dalam sejarah keselamatan, Allah
memanggil orang muda sebagai rekan
kerja. Diantara mereka ada Ishak (Kej 21:17; 22:1-8), Musa (Kel 3), Yosua (Ul 31: 7-8),
Samuel (1 Sam 3: 1-21), Daud (1 Sam 16:113, bab 17), Yosia, raja yang bertakhta
pada usia delapan tahun yang membaharui
hidup keagamaan (2 Raj 22, 23), Yeremia
(Yer 1:4-10), Ruth, Yudith, Ester dan tujuh
pemuda sesaudara (2 Mak 7:1-42). Kisah
para tokoh muda itu berliku, dan titik
balik mereka sehingga berpaling kepada
kehendak Allah yang Mahakudus sangat
penting dijadikan inspirasi. Bahkan dalam
hidup mereka, kita dapat menjumpai Allah

sebagai Pembina Orang Muda. Allah adalah


Pencipta semua ciptaan yang muda dan
Allah memperhatikan perkembangan setiap
ciptaan-Nya itu serta masa depan mereka.
Yesus juga memperlihatkan betapa
pentingnya pembinaan orang muda. Ia
adalah contoh sebenarnya dari Pastoral
Orang Muda itu. Ia memperlihatkan
perhatian yang istimewa pada orang
muda. Orang muda dan anak-anak dekat
di hati Tuhan. Beberapa peristiwa dalam
hidup publik-Nya, Yesus secara kuat
menggambarkan kasih-Nya pada orang
muda. Ia mempercayai potensi orang muda.
Seleksi-Nya atas beberapa orang muda
untuk menjadi pemimpin bagi Gereja-Nya
memperlihatkan kepercayaan-Nya akan
potensi orang muda itu dan Ia mengakui
pentingnya peran serta sumbangsih dari
orang muda itu, betapapun kecilnya namun
menjadikannya bermakna bagi orang
banyak (lih Yoh 6:1-13).
Jika gairah orang muda itu diresapi oleh
semangat Kristus dan dijiwai oleh sikap patuh
dan cinta kasih terhadap para Gembala
Gereja, diharapkan akan menghasilkan buah
yang melimpah. Kaum muda sendiri harus
menjadi rasul-rasul pertama dan langsung
bagi kaum muda, dengan menjalankan
sendiri kerasulan di kalangan mereka,
dengan tidak mengindahkan lingkungan
sosial kediaman mereka. Hendaknya kaum
dewasa dalam suasana persahabatan
berusaha menjalin dialog dengan kaum
muda, sehingga dengan mengatasi jarak
umur dimungkinkan kedua belah pihak
dapat saling mengenal, dan saling bertukar
pikiran.
Selain itu, diharapkan para kaum dewasa
terutama dengan teladan dan bila ada
kesempatan dapat memberikan masukan

ARTIKEL
yang membangun serta bantuan yang tepat
guna sehingga dapt mendorong kaum muda
untuk merasul. Di lain pihak, hendaknya
kaum muda pun dapat memupuk rasa
hormat dan kepercayaan terhadap kaum
dewasa. Dan meskipun secara alamiah
para kaum muda cenderung ke arah hal-hal
baru, hendaknya mereka saling menghargai
tradisi-tradisi yang terpuji sebagaimana
seharusnya. (Apotoliscam Actuositatem,
12).
Para pemuda yang melayani, terkesan
sering kali didorong oleh kesenangan
diri sendiri. Bila tidak ada sesuatu yang
menyenangkan dalam pelayanan atau
kegiatan tertentu, mereka akan mencari
alasan untuk tidak terlibat. Oleh sebab itu,
dibutuhkan pula pendekatan-pendekatan
yang tepat dan sesuai dengan gaya kaum
muda tanpa mengesampingkan berkarya
untuk Tuhan dan tanpa berbelok dari
tujuan awal kegiatan. Beberapa fase yang
khas sesuai perkembangan pribadi dan
iman OMK yang perlu diperhatikan secara
khusus dalam menumbuhkan semangatnya
dalam pelayanan Gerejawi yaitu pertamatama ialah memulai dipercaya, bahwa
melalui rahmat Allah dan inspirasi
Roh Kudus, orang tua mendampingi
perjalanan OMK menuju iman akan Yesus.
Mempercayai bahwa tugas perutusan iman
Katolik bukan hanya untuk orangtua saja,
tetapi orang muda juga harus mengambil
perannya. Seseorang yang dengan kuat
dipercaya segera akan merasa memiliki.
Rasa memiliki dan rasa dimiliki penting
untuk pertumbuhan imannya, sehingga
komunitas-komunitas basis akan terbentuk
untuk memfasilitasi rasa akan hal tersebut,
hal ini akan memberi kesempatan bagi
orang muda untuk membangun identitas
baru dan mempunyai peran-peran baru
sehingga mereka turut ambil bagian dalam
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

37

ARTIKEL
panggilan dan karya Gereja. Dengan demikian bisa menghasilkan pribadi-pribadi yang
unggul dalam pertumbuhan gereja, seperti benih yang ditanam dengan perawatan dan
pendampingan yang tepat, ia akan bertumbuh.
Dalam perkembangannya, OMK mengalami tiga dimensi iman: iman yang dipahami
(katakese), iman yang dialami (pelayanan, kesaksian dan paguyuban), serta iman yang
dirayakan (liturgi) menemani mereka untuk menemukan panggilan hidup mereka yang
unik dalam rencana besar Allah sendiri.
Kepemudaan itu sendiri merupakan sikap memandang kehidupan ke masa depan.
Kepemudaan berciri kekritisan dan selalu mempertanyakan banyak hal, keberanian
yang bersemangat tinggi walau penuh risiko. Mereka memiliki komitmen radikal dan
kemampuan kreatif untuk memberikan tanggapan baru terhadap perubahan dunia.
Dinamika orang muda merupakan suatu proses kreatif yang membaharui budaya. Orang
muda memiliki potensi kreatif yang luar biasa. Kita bahkan harus yakin bahwa orangorang muda bukan hanya menjadi Gereja hari esok namun juga merupakan Gereja
saat ini. Gereja melihat orang muda sebagai kekuatan besar untuk pembaharuan,
sedangkan pembaharuan merupakan halkikat dari Gereja itu sendiri. Pelayanan pastoral
untuk orang muda harus dilakukan dengan kerendahan hati, yaitu menggantikan sikap
ketidakpercayaan dan apatisme terhadap orang muda dengan sikap kepercayaan dan
pengharapan.
Keyakinan kita, pemuda gereja itu kuat, mampu, dan bisa diandalkan. Songsong masa
depan bersama yang lebih indah dengan berkarya bagi Tuhan dan sesama. Sejarah telah
membuktikan. Selamat Melayani wahai Orang Muda Katolik, sebagai Gereja Masa Kini
dan Masa Depan,!!!

38

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL

AKU BAGIAN DARI KELUARGA DAN GEREJA


Saya sangat bersyukur dilahirkan dari
keluarga Katolik, yang mengenal Yesus
Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan menggereja, saya merupakan
bagian dari Orang Muda Katolik (OMK) dan
bagian dari Wilayah IX Santo Lukas, Paroki
Santo Thomas Kelapa Dua, Depok.

Andriano Advento
Ketua OMK Wilayah IX
Keluarga, merupakan tempat terbaik bagi
semua orang, dimana awal kehidupan setiap
manusia berawal dari keluarga. Keluarga
menjadi tempat pertama dan terkecil
dimulainya hidup bersosialisasi.Kita dididik
dan dibesarkan dengan cara orangtua kita
masing-masing. Dengan berbagai cara
orangtua mendidik kita supaya menjadi
pribadi yang lebih baik ke depannya dan
berguna bagi diri sendiri, keluarga,Gereja
dan masyarakatnya. Selanjutnya Gereja
berperan mengembangkan kehidupan
iman berkeluarga. Keluarga Katolik
sebagai sekolah pertama dan utama bagi
perkembangan iman Katolik anggotanya,
sebagai wujud kasih Kristus dan GerejaNya.

Dalam kegiatan pelayanan gereja, Puji


Tuhan, saya memiliki keluarga yang
pengertian dan mendukung penuh segala
kegiatan saya di gereja. Keluarga saya
sangat memahami dan mengerti betapa
pentingnya pelayanan dan kehidupan
menggereja. Dalam kegiatan gereja
banyak hal positif yang dapat kita ambil,
yaitu bersosialisasi dengan banyak orang,
memiliki teman baru, mengenal banyak
kenalan baru, belajar berorganisasi, dan
yang lebih penting, dapat melayani Tuhan
bersama-sama.
Saya merasakan manfaat dari banyaknya
kegiatan yang dilakukan di gereja, selain
mendapatkan teman baru, belajar
berorganisasi, juga bertukar pikiran, dan
banyak pengalaman lain.

Meski sebagai bagian dari gereja, namun


kita, orang muda, pun harus bisa membagi
waktu antara keluarga, gereja, pekerjaan,
dan teman. Yang terpenting adalah jangan
melupakan tugas kita sebagai anak, sebagai
Sebagai masa depan Gereja, peran Orang bagian dari keluarga, untuk menjaga kedua
Muda Katolik (OMK), sangat penting. orangtua kita dan membahagiakan mereka.
Namun perlu bimbingan, dukungan,
pendampingan dari berbagai pihak, baik Dalam kehidupan menggereja, yang
keluarga, lingkungan, wilayah, dan segala berorientasi pada pelayanan, sayangnya
saat ini tidak semua keluarga di Paroki
elemen Gereja.

42

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL
Santo Thomas mendorong anak-anak
mereka dalam mengikuti kegiatan dan
bersosialisasi di gereja. Banyak orangtua
yang
lebih
berorientasi
terhadap
kepentingan pendidikan anak-anak mereka.
Memang bisa dipahami, karena pendidikan
merupakan hal yang penting, sebagai masa
depan anak-anak mereka.

kasih-Nya yang agung bagi umat manusia.


Natal dapat menjadi saat pemulihan dan
pembaruan kekuatan. Allah Bapa mengutus
Putera tunggal-Nya, Yesus, untuk dilahirkan
ke dalam dunia. Kelahiran-Nya membawa
sukacita yang besar bagi dunia. Berbagai
perayaan dilakukan di seluruh dunia,
semua tempat, termasuk Gereja kecil, yaitu
keluarga, merupakan hal yang sangat indah
Sementara di sisi lain, banyak orangtua untuk menyambut natal. Damai sukacita
yang mendorong anaknya agar mengikuti Natal dapatdirasakan oleh umat manusia.
kegiatan dan pelayanan di gereja, namun
kembali ke pribadi anak tersebut yang tidak Dalam rangka Perayaan Natal tahun 2016
ingin mengikuti kegiatan OMK. Ternyata ini, besar harapan saya, sebagai bagian
bukan hanya di Wilayah IX saja hal demikian dari keluarga, OMK, dan saya sendiri, ingin
terjadi, tetapi itu merupakan masalah yang mengajak semua keluarga dan umat dari
mempengaruhi perkembangan OMK di paroki Santo Thomas Kelapa Dua, untuk
gereja Santo Thomas. Padahal, dari data bersama-sama membangun keluarga dan
yang kami himpun, jumlah OMK Santo masa depan gereja sebagai bagian dari
Thomas cukup banyak.
pewartaan iman, khususnya pelayanan.
Saya ingin mengajak seluruh umat untuk
Berbagai cara sudah kami lakukan, namun menyambut perayaan Natal tahun ini
hanya bertambah beberapa OMK saja yang dengan penuh syukur dan sukacita, semoga
akhirnya bisa aktif dalam berbagai kegiatan kasih, damai dan sukacita Natal menyertai
Gereja. Kurangnya kesadaran yang lebih dari kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
keluarga-keluarga merupakan masalah yang Selamat Natal!
harus dicarikan solusinya secara bersamasama. Sebenarnya banyak kegiatan di gereja
yang sangat positif yang dapat membangun
kreatifitas dan menyalurkan bakat setiap
OMK. Banyak kegiatan yang bisa dijadikan
sarana berkumpul untuk melakukan
kegiatan positif. Salah satu momen yang
sekarang ini adalah Perayaan Natal.
Perayaan Natal merupakan momen yang
penuh rasa sukacita bagi umat Kristiani di
seluruh dunia. Umat manusia menyambut
kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Inilah
saat yang dipakai Allah untuk menunjukkan

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

43

ARTIKEL

Gen Y Melawan Galau Keuangan

Ditto Santoso
Wakil Ketua Pengurus
Kopdit Dian Padua
Pernah mendengar istilah gen Y?
Mungkin istilah itu terdengar cukup sering di
telinga kita beberapa tahun terakhir. Istilah
ini dihubungkan dengan generasi yang
dilahirkan pada kurun waktu akhir 1970an hingga pertengahan 1990-an. Generasi
yang terlahir sebelum gen Y adalah generasi
traditionalist (terlahir 1922-1943), generasi
baby boomers (terlahir 1944-1964), dan
generasi X (terlahir 1965-akhir 1970-an).
Melihat masa kelahiran gen Y, rentang usia
ini biasanya diisi oleh anak-anak muda yang
baru saja lulus kuliah dan memasuki dunia
kerja, bahkan ada yang sudah memutuskan
menikah.Lalu, apa yang dialami oleh gen Y
kemudian? Pada ranah keuangan, mereka
akan berhadapan dengan ragam biaya
hidup yang mungkin tak pernah dialami
sebelumnya. Misalkan biaya pernikahan,
pembelian rumah, kelahiran anak,
pendidikan anak, dan sebagainya.
Mereka juga akan menemukan beberapa
tantangan. Pertama, menjadi bagian dari

sandwich generation, yaitu kelompok usia


produktif yang harus menanggung biaya
hidup anak-anak maupun orangtuanya
yang telah berusia senja. Kedua,
mereka juga tidak memiliki tabungan
cukup sebagai modal mengawali tahap
kehidupan barunya selepas kuliah, karena
tidak pernah didorong untuk menabung
sejak dini. Ketiga, ketika harus mencari
pinjaman untuk modal usaha ataupun
memenuhi kebutuhan hidup, mereka
berhadapan dengan lembaga keuangan
yang menetapkan suku bunga tinggi dan
persyaratan yang kompleks. Dan keempat,
karena tidak melek keuangan, mereka
tidak tahu bagaimana membesarkan
nilai asetnya. Sekumpulan kondisi ini bisa
dikatakan sebagai galau keuangan.
Kondisi galau keuangan ini mungkin juga
dihadapi oleh sebagian orang muda
Katolik yang masih tergolong gen Y. Posisi
Kota Depok, tempat Paroki kita berada,
merupakan kota penyangga strategis bagi
Jakarta, merupakan kota pelajar (sekolah
dan kampus bertebaran dimana-mana),
sekaligus kota yang memasok tenaga kerja
setiap hari ke Jakarta. Proses pembangunan
juga berkembang pesat. Namun, di sisi
lain, proses pembangunan juga memicu
meningkatnya perilaku konsumtif (coba
saja hitung berapa banyak mall dibangun
pada era 2000-2010). Kondisi di sekitar
gen Y ini sungguh amat menggoda. Modal
keuangan seadanya di tengah godaan yang
bertubi-tubi. Dan galau keuangan pun
semakin menjadi-jadi.
Lantas, bagaimana menghadapinya?
Sebenar-nya, jawabannya dikembalikan
kepada para gen Y sendiri. Tengoklah
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

47

ARTIKEL
kedalam diri sendiri dan tanyakan, sudahkah
menemukan aset terbesarmu? Aset
terbesar seseorang adalah dirinya sendiri.
Diri sendiri jugalah yang akan menjadi
modal awal untuk mengembangkan aset
lainnya. Oleh karenanya, penting bagi gen
Y untuk selalu berupaya meningkatkan
nilai aset terbesarnya itu. Caranya?
Dengan memupuk kompetensi dan
pengalaman yang mampu membuatnya
jadi tangguh di dunia kerja nyata, gen Y
akan menambah nilai jual-nya sebagai
profesional, wirausaha, atau bidang apa
pun yang ditekuninya. Termasuk dalam
pengembangan diri ini ialah menjadikan
dirinya melek keuangan. Ikuti kata
hatimu. Lakukan apa yang kau cintai dan
uang akan datang. Banyak orang yang
tidak mempercayainya, namun ini benar
terjadi. (Oprah Winfrey)
Segala sesuatu akan terkelola dengan
baik apabila dilakukan perencanaan
sebelumnya.
Pengelolaan
keuangan
pribadi akan berjalan baik apabila didahului
dengan pembuatan rencana keuangan.
Rencana keuangan pribadi diperlukan oleh
gen Y agar bisa memproyeksikan kondisi
keuangan di masa yang akan datang.
Rencana keuangan ini akan bermanfaat
untuk menilai kondisi kesehatan keuangan,
merencanakan tujuan-tujuan keuangan,
mengantisipasi risiko-risiko yang potensial
terjadi di masa depan, serta membangun
aset keuangan pribadi. Masa depan milik
mereka yang merencanakannya di masa
kini. (Malcolm X)

bisa dikategorikan sebagai kelompok


spenders ini? Beberapa diantaranya ialah
ketagihan berbelanja menggunakan kartu
kredit, merasa bisa menghilangkan stress
ketika berbelanja, berusaha ngutang untuk
membeli barang yang diidam-idamkan,
berbondong-bondong belanja jika ada pekan
diskon, atau suka membeli banyak barang
meski belum tentu digunakan. Intinya,
menjadikan belanja sebagai gaya hidup.
Jika harus berbelanja, lakukanlah smart
shopping (berbelanja secara cerdas). Buatlah
rencananya, prioritaskan needs (kebutuhan)
daripada wants (keinginan). 20% isi
pengelolaan keuangan pribadi adalah soal
pengetahuan. 80%-nya adalah soal perilaku.
(Dave Ramsey)
Mulai menabung dan berinvestasi merupakan
langkah besar yang perlu dilakukan oleh gen
Y. Sulit? Acap kali setiap orang mengalami
kesulitan untuk menabung. Yang perlu
dilakukan ialah mengubah kebiasaan
pengeluaran (spending habit) dengan
menjadikan menabung sebagai prioritas
utama dalam pengeluaran. Demikian pula
dengan investasi yang tentunya perlu
dipertimbangkan
dalam
perencanaan
keuangan berjangka panjang. Gen Y perlu
membuat proyeksi target keuangan yang
akan dicapai di masa depan dan perangkat
investasi apa yang bisa mendukungnya
untuk mencapai tujuan tersebut. Tentu
dengan mempertimbangkan pula imbal hasil
dan risiko yang melekat pada instrumeninstrumen tersebut. Jangan menabung dari
sisa belanjamu, tapi belanjakan dari sisa
tabunganmu. Jangan bergantung pada satu
sumber penghasilan, lakukan investasi untuk
menciptakan sumber yang lain. (Warren
Buffet)

Sebagian orang mengatakan bahwa gen Y


itu memiliki kebiasaan spend now, save
later (belanja sekarang, menabung nanti).
Tentu tidak semua gen Y berperilaku seperti
ini. Namun, apa tanda-tandanya sehingga Memberi dari kelebihan itu biasa, namun

48

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL
memberi dari keterbatasan itu luar biasa.
Dalam satu dasawarsa terakhir banyak
bermunculan sosok-sosok gen Y yang
melakukan terobosan-terobosan untuk
ikut menyelesaikan masalah sosial di
sekelilingnya. Mereka mengeluarkan
uang dari kantongnya sendiri atau
bahkan secara cerdas memobilisasi
banyak orang melalui media sosial untuk
bersama-sama menyisihkan dana, waktu,
atau tenaga guna melakukan sesuatu
bagi orang lain atau lingkungannya.
Berbagi untuk sesama dan lingkungan
menjadi satu gaya hidup yang perlu
dipupuk sejak dini. Taburlah kebaikan,
tuailah kebaikan, dan persembahkanlah
segalanya
demi
sebesar-besarnya
kemuliaan Tuhan, karena Dia-lah yang
menjamin keberlimpahan manusia di
dunia. Memberi itu lebih baik daripada
menerima, karena memberi adalah awal
dari menerima. (Jim Rohn)

Terakhir, kepada siapakah gen Y mencurahkan


isi hatinya ketika suntuk dengan galau
keuangannya? Curcol dengan sahabatnya
via whatsapp atau line, mengunggah status
di facebook atau twitter dan menjadi viral?
Ketenangan dalam bertindakumumnya berawal
dari kedamaian dalam keluarga. Kedamaian
dalam keluarga terwujud jika ada komunikasi
yang cair antara para anggota keluarga, yaitu
anak dengan orang tuanya. Bangunlah dialog
dengan orangtua mengenai mimpi dan opsiopsi keuangan yang akan dibangun. Orangtua
mungkin dapat memberikan perspektif yang
berbeda berdasarkan pengalaman hidupnya.
Jika diperlukan, mintalah juga masukan dari
penasihat keuangan pribadi yang kompeten.
Dan gen Y akan memperoleh perspektif
yang lebih luas. Indah bukan? Orangtuamu
mungkin tidaklah sempurna, namun mereka
adalah hadiah paling berharga yang diberikan
Tuhan padamu. (ungkapan lama).

SUSUNAN PANITIA NATAL 2016


Penasehat

RD. Robertus Eeng Gunawan


RD. Yustinus Joned Saputra

Penanggung Jawab
Richard Victor

Pengarah

Dewan Harian DPP

Bendahara

Agustinus Budi Susanto

Ketua Pelaksana

Theresian Anna Ria S


Ambar Indhiarni
Fransisca Sri Puji H

Sie Liturgi

Sie Perlengkapan

Bernard Sanjoto (Koord)


Wahyu Utami Dewi
Florentinus Christian S
Intan Puspa Prayualita
Jessica Igna Amanda
Henry Fransiscus P. Kesek

Sie Katekese

Sr. Wilfrida PRR (Koord)


Faustinus Wundu
Stefanus Warsidi
Felix S Giran
Caecilia Lisliyanti M

Kianto Somali (Koord)


Arifin Saelanie
Martinus Winata
Timotheus Indarto
Haryadi Dahlan
Kim Kie
Robertus Dwi Haryato
Oktavianus Wirya S
Robby Lahi
Herry Susanto

Sie Keamanan

Iwan Saputra (Koord)

Megasari Arifin (Koord)

F. Sadji Rahayu
Miranda

Harry Tanujaya
Daniel Kurniawan
Ray Hutabarat
Earvin Mathew
Kosmas Kaju Gae

Sie Konsumsi

Sie Parkir

Sie Tata Bunga

Priska Lyna Setianingsih (Koord)

Holi Ratna Dewi


Maria Anesia Situmorang
WKRI Ranting 4 Wil 9

52

Sekretaris

Elisabeth Balthazar
Lucia Anita Lestariyanto

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

OMK Wil. 9
Devin (Ketua OMK Paroki)

Sie Kesehatan

Christina Purwati (Koord)


Dr. Ignatius Lioe Teddy
Priska Hariani
Herlina Sinaga
Laurensia Elsa Nainggolan
Vega Nainggolan
Dr. Frisca A

Sie Perayaan
Natal Anak

Andalusia Gunawan (Koord)

Sr. Theodeta PRR


Veronica Ria Hayatri
Linda Herawati Sitepu
Linda Yunita
Bernadetha Stefani Anggi
Maria Fransisca Galih
Monica Angelia
Gabriela Atalie
Bibiana Helena
Helen Hervinia H
Angelica Diana Teddy
Angel Sitepu
Audry Amaradyaputri
Vina Budi Susanto
Tim Bina Iman St. Thomas

Sie Dana

Henry Budiardja (Koord)


Faustinus Wundu
Veronica Wiwin
Wenefrida Efi Rosiawati
Robert Lokmansui
Adriano Advento
Esmiralda Katuuk
Ketua Wilayah 1 - 9

Sie Goa Natal

Dionisius Leba (Koord)


Christoforus Bakri
OMK Wil. 9

Sie Dokumentasi
& Publikasi

Leonardus Sukiyan (Koord)


Yohana Hellyanti Anita
Crescentia Iramika W
Frederik Agustin
Bonifasius Daniel
Sie Komsos St. Thomas

Sie Sosial

Cicilia Mursinto (Koord)


Lusiana Sogo
Anastasia Sandra
Maria Lisye Hambali
Tiur Henny Maria Saragih
Anastasia Yulistia
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

53

56

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

57

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

61

62

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

63

Perayaan
Ekaristi

64

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

Malam Natal

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

65

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

67

mengucapkan

Selamat Natal 2016


& Tahun Baru 2017
Ibu Lina
Lingkungan St. Filipus

Ibu Suryadi L.
Lingkungan St. Filipus

Kel. FX Soeyatno
Lingkungan St. Filipus

Kel FX. Supardi


Lingkungan St. Filipus

Michael & Tenia


Lingkungan St. Filipus

Tri Sujatmiko
Lingkungan St. Filipus

Kel. Kaunang
Lingkungan St. Filipus

V. Hadi Mulyanto
Lingkungan St. Filipus

Lingkungan St. Bartholomeus

Kel. Budi Sentosa

Lingkungan St. Bartholomeus

Kel. Eddy Susanto

Lingkungan St. Bartholomeus

Kel. Sihite

Kel. FX Sudarto

Lingkungan St. Bartholomeus

Melania R. Anggraini

Linda Tanzil

Kel. Theda Endang W.

Lingkungan St. Bartholomeus

MTH Sulistia Untaryo

Lingkungan St. Bartholomeus

Lingkungan St. Bartholomeus

Lingkungan St. Bartholomeus

Lingkungan St. Bartholomeus

Kel. Panky Nurdin

Kel. Thomas Purwono

Kel. Elly Hendra

Kel. Henny Hinggu M

Kel. Titi Harsayaningsih

Lingkungan St. Markus

Lingkungan St. Markus

Lingkungan St. Markus

Lingkungan St. Markus

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan Seluruh Umat
Paroki Gereja St. Thomas Kelapa Dua

mengucapkan

Selamat Natal 2016


& Tahun Baru 2017
Kel. P. Suandi Halim

Lingkungan St. Markus

Albertus Priatna S

Lingkungan Sta. Theresia

AC Rudie Rustandi

Lingkungan Sta. Theresia

Kel. A. Suharsono

Lingkungan St. Markus

Stephani Bambang

Kel. A. Hariyanto

Lingkungan St. Markus

Herman Hambalie

Lingkungan Sta. Theresia

Lingkungan Sta. Theresia

S. Djaya Rustandi

Ibu Lies Daryanto


Lingkungan Sta. Sesilia

Lingkungan Sta. Theresia

Lingkungan Sta. Sesilia

Lingkungan Sta. Sesilia

Ibu G. Pri Astutik Marsel

Ibu MTh. Prapti Slamet


Lingkungan Sta. Sesilia

Ibu Sesilia Sulani


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Moses Paso Pelo


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Emanuel Ndapa


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. FX. Ellyas Nyoman


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. FX. Hendro


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Stephanus Haryono

Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. HR. Mardiyanto


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Paulus Joni Purba


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Yusefus Mulyanto


Lingkungan Sta. Sesilia

Kel. Dr. Gregorius Septayudha

Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,


Frater, Suster, dan Seluruh Umat
Paroki Gereja St. Thomas Kelapa Dua

OPINI

Orang Muda Katolik Merayakan Natal dalam


Keluarga dan Harapan di Tahun Mendatang

Apa yang menjadi pengalaman Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Thomas dalam merayakan
Natal bersama keluarga dan harapan mereka terhadap mereka sendiri dan Gereja di tahun 2017?
Redaksi menanyakan kepada beberapa perwakilan OMK untuk mengemukakan pendapat mereka.
Dan inilah hasilnya.

Katarina Dwi Astuti


Lingkungan St. Nikolas/Wilayah I - St. Agustinus
Saat Hari Natal, yang pasti di rumah makin banyak tetangga
yang sowan ke rumah, repot juga sih kalau keluarga besar
datang, plus sedih karena sudah tidak dapat angpao seperti
waktu masih kecil......hehehehhe.
Harapan di tahun 2017, bagi diri saya sendiri, semoga saya
jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan bisa jadi
agen kebahagiaan buat orang lain.Bagi Gereja, semoga Paroki Santo Thomas makin
menjadi gereja modern, baik dari sisi pembangunan spiritual, fisik, maupun sumber
daya manusianya.

Benedictus Verdo Daviarta


LingkunganSt. Yulius/Wilayah II - St. Yohanes Rasul
Budaya Natal yang ada di keluarga saya yaitu selalu pulang
kampung untuk bertemu dengan keluarga kami, itu merupakan
hal yang selalu menjadi pengalaman terbaik saat Natal bagi
keluarga saya.
Harapan di tahun 2017, bagi diri saya, yang pasti ingin lebih baik
lagi dari tahun sebelumnya, serta menjadi pribadi yang lebih
berguna bagi keluarga, dan lingkungan di sekitar saya. Bagi Gereja: semoga Gereja
tetap menjadi arti dari gereja itu sendiri, dan saya berharap gereja kedepannya
lebih membukakan diri terhadap perkembangan zaman serta lebih merakyat dalam
berbagai aktivitas menggereja.

Feliz
Lingkungan St. Laurentius/WilayahIII - St. Paulus
Saya biasanya merayakan Natal dengan menyiapkan
makanan keluarga untuk para tamu yang datang. Harapan
di tahun 2017, bagi diri sendiri: semoga saya bisa aktif dalam
setiap kegiatan OMK. Bagi Gereja: Semoga gereja lebih
peduli kepada OMK dengan memberikan atau menyediakan
anggaran yang memadai untuk kegiatan OMK.

72

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

ARTIKEL

Kevin Lio Santoso


Lingkungan St. Yohanes De Britto/
Wilayah IV - St. Stefanus
Perayaan Natal adalah perayaan yang paling saya nantikan
tiap tahunnya karena hari Natal sendiri yang bersifat ceria
yang dirayakan bersama teman dan keluarga, keluarga dalam
artian yang luas yaitu keluarga gereja, perayaan yang seru,
tak terlupakan yang akan dinanti setiap tahunnya, saya hanya berharap perayaan
Natal akan semakin meriah tiap tahunnya.
Harapan di tahun 2017, agar OMK dapat lebih aktif dalam aktivitas di dalam gereja,
dan dapat mendukung pembangunan gereja dan dapat mengenal umat - umat di
gereja lebih luas lagi serta menjadi saksi kristus yang bisa lebih baik dan tidak takut
untuk mewartakan Kerajaan Allah. dan dapat mendukung pembangunan gereja dan
dapat mengenal umat - umat di gereja lebih luas lagi serta menjadi saksi kristus yang
bisa lebih baik dan tidak takut untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Virgilia Oriza Sativa Rahaded


Wilayah V - St. Fransiskus Xaverius
Kehangatan Natal dalam keluargaku bukan hanya tentang
adanya pohon natal dengan lampu-lampu indahnya, hadiah,
dekorasi natal atau makanan yang enak - enak, tetapi Natal
itu berarti berkumpul dengan sanak saudarauntuk samasama merayakan sukacita terbesar atas kelahiran Sang Raja
Damai adalah momen yang paling berharga di setiap tahunnya
dan itulah yang kusebut sebagai kehangatan Natal di dalam keluargaku.
Harapan di tahun 2017, bagi diri sendiri: semakin dewasa dalam iman, diberkati selalu
disetiap aspek kehidupan saya, ingin setia lebih, dan lebih lagi dalam tugas pelayanan di
gereja Santo Thomas ini dan yang pasti arapan saya untuk tetap memiliki semangat
sebagai kaum muda Katolik untuk mewartakan kabar baik.
Bagi Gereja: Semoga gereja bukan hanya sebagai sarana tempat beribadah saja
tetapi menjadi wadah untuk melayani umat dalam perjalanan iman masing-masing.

Prita Gero
Lingkungan St. Bartholomeus/
Wilayah VI - St. Kristoforus
Pengalaman Natal saya dalam keluarga selalu menyenangkan.
Kami saling memberikan kejutan melalui hadiah, sehingga Natal
selalu menjadi momen yang paling kami nantikan.
Harapan di tahun 2017, agar Gereja semakin menjadi wadah
yang menarik bagi para kaum muda untuk berkumpul dan
menghabiskan waktu luangnya. Sehingga banyak kaum muda yang mungkin menemukan
pasangan hidupnya di dalam Gereja Katolik juga, soalnya makin banyak yang menemukan
pasangan beda agama terus pindah deh, semoga Gereja semakin aware akan hal ini
dan berupaya untuk menciptakan kegiatan yang mempererat iman dan komunitas kita.
Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

73

OPINI

Agnes Yuliana Kolin


LingkunganSt. Markus/WilayahVII - St. Bernardus
Pengalaman saya dalam keluarga cukup hangat. Bisa menghias
pohon Natal, misa malam Natal bersama, bertemu saudara
dan juga menelfon keluarga yang jauh. Menurut saya sukacita
Natal akan terasa hangat dan berkesan dimana pun asalkan
bersama keluarga.
Harapan di tahun 2017 bagi diri sendiri: Semoga saya bisa
menjadi OMK yang lebih aktif lagi dalam kegiatan menggereja, baik di lingkungan dan
wilayah. Semoga juga bisa membagikan dan mengajak untuk semangat pelayanan
kepada OMK yang belum aktif.
Bagi Gereja: Semoga Gereja dan para Romo di Tahun 2017 selalu diberkati Tuhan dan
senantiasa melayani umat dengan hati yang tulus ikhlas, dan semoga di tahun 2017
membuat gereja menjadi tempat para umat bernaung dan menganggap Gereja adalah
rumah kedua bagi para saudara seiman.

Benedikta Suryandari
LingkunganSt. Gregorius Agung/
WilayahVIII - St. Benediktus
Saya merasakan Natal di dalam keluarga sih di bawa senang
aja, kumpul bersama sepupu, om, tante, pakde, bulek doa
bareng, dan makan bareng.
Harapan saya di tahun 2017 terhadap Gereja adalah ikut
berpartisipasi di dalam meningkatkan kesadaran akan
kesehatan dan perilaku hidup sehat di masyarakat dan meningkatkan kedamaian di
lingkup keluarga.

Thomas Tegas Pribadi


Lingkungan Ratu Pecinta Damai/Wilayah IX - Santo Lukas
Merayakan Natal dengan pergi ke Gereja dan mengunjungi
rumah saudara untuk berkumpul bersama, makan bersama
dan berbagi sukacita dengan orang-orang yang disayang.
Harapanku untuk tahun 2017 nanti adalah ingin dapat mengenal
sosok Tuhan Yesus lebih dalam melalui Gereja dan kegiatankegiatannya. Juga agar saya dapat merubah pribadi lebih
rajin dari sebelumnya dan berharap supaya bisa menjadi berkat bagi orang-orang
yang sayangi dan masyarakat di sekitar saya.

74

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

IKLAN MAJALAH.pdf

CM

MY

CY

CMY

12/14/16

11:29 AM

Menengok Tradisi Natal di Negara Lain


Hiasan Pohon Natal dengan Jaring
Laba-laba di Ukraina

Natal atau atribut ala Sinterklas juga


tidak menonjol di tempat umum. Namun,
spanduk-spanduk ucapan Selamat Natal
banyak ditemui, bahkan pihak Universitas
Al Azhar Kairo mengirim utusan resmi
mengunjungi gereja dan mengucapkan
Selamat Natal kepada umat Kristiani.
Pemerintah Mesir menjadikan perayaan
Natal tanggal 07 Januari sebagai hari libur
resmi Nasional sejak tahun 2002 silam.

Warga di Ukraina terbiasa menghias


pohon Naral dengan jaring laba-laba
dibanding dengan ornamen yang cantik.
Rupanya tradisi itu berasal dari cerita
rakyat setempat. Warga Ukraina meyakini
sebuah cerita rakyat yang mengisahkan
seorang perempuan miskin yang tidak
punya uang untuk menghias pohon Natal.
Namun, keesokan harinya ia melihat sinar
matahari yang menyinari sarang laba-laba
di Pohon Natal miliknya. Dan itu terlihat Tradisi Puasa Menjelang Natal di
sangat indah karena sarang laba-laba itu Negara Iran
berubah warna menjadi perak keemasan. Seperti apakah perayaan Natal di Iran?
Penganut Kristen di Negara ini merupakan
kaum minoritas. Mayoritas umat Kristen
Natal Timur Tengah Di Mesir
Di Mesir Natal dirayakan pada tanggal di Iran adalah keturunan Armenia dengan
7 Januari, mayoritas umat kristiani di aliran Kristen Oriental Ortodoks. Selain itu,
Mesir adalah penganut Kristen Koptik ada juga Kristen Assyria, Katolik, Protestan,
yang memang merayakan Natal pada dan Injil. Umat Kristen merayakan Natal
tanggal 7 Januari berdasarkan kalender dengan menghias pohon Natal, bertukar
yang mereka yakini. Seorang kawan dari hadiah, dan beribadah di gereja. Dimulai
Universitas Al Azhair Kairo bercerita bahwa dengan puasa kecil selama 25 hari pada
suasana perayaan Natal di Mesir tidak tanggal 1 Desember, umat Kristen berpuasa
seheboh sebagaimana di Indonesia, di dari produk hewani (daging, telur, keju, dan
Mesir penjagaan terhadap gereja-gereja susu). Ini biasanya dilakukan oleh umat
tidak berlebihan. Tradisi menghias pohon Kristen Assyria. Puasa dimaksudkan untuk

78

W arta Thomas edisi khusus NATAL 2016

memurnikan pikiran, tubuh, dan jiwa untuk


menyambut kelahiran Kristus. Malam Natal
(24 Desember) adalah hari terakhir untuk
pesta kecil. Sebelum fajar pada tanggal
25 Desember, umat Kristen mengikuti
misa untuk menerima Komuni. Mereka
baru di izinkan berbuka puasa, setelah
menerima Komuni. Inilah yang disebut
dengan pesta kecil. Hidangan utama
pada hari Natal adalah ayam jelai rebus
ukuran besar yang biasa disebut Harrissa.

Tumpukan Duri dalam Perayaan


Natal di Irak
Umat Kristen di Irak merayakan Natal pada
25 Desember. Untuk pertama kalinya pada
2008, pemerintah Irak mengumumkan Hari
Natal sebagai hari libur resmi. Perayaan
di Irak berbeda dengan tradisi di Barat.
Pada malam Natal (24 Desember), ibadah
dilakukan di halaman rumah tiap keluarga.
Anak-anak akan membacakan kisah Kelahiran
Sang Juruselamat dari Alkitab, sementara
anggota keluarga lainnya memegang lilin
yang sedang menyala. Tumpukan duri
kering disimpan di salah satu sudut rumah.
Begitu cerita dibacakan, tumpukan duri
dibakar. Selama api membakar duri, sebuah
mazmur dinyanyikan. Umat percaya dengan
membakar api menandakan masa depan

dari keluarga tersebut di tahun mendatang.


Jika tumpukan duri berubah menjadi
abu, itu merupakan pertanda baik dan
menunjukkan nasib baik bagi keluarga.
Di atas duri yang sudah berubah menjadi
abu, setiap orang harus melompatinya tiga
kali sambil membuat sebuah keinginan.

Pada Hari Natal, umat menghadiri ibadah


kebaktian di gereja lokal. Sebuah api
unggun, mirip dengan saat Malam Natal,
dinyalakan sambil jemaat menyanyikan
pujian. Kemudian Uskup membawa
gambar bayi Yesus di atas bantal kirmizi dan
berjalan di depan diikuti pejabat gereja.
Ibadah diakhiri dengan ritual Uskup
memberkati jemaat lalu menyentuh tiap
anggota jemaat dengan tangannya. Anggota
jemaat kemudian menyentuh setiap
orang di sebelahnya. Ini terus berlanjut
sampai semua orang di gereja disentuh.

Warta Thomas edisi khusus NATAL 2016

79

Merry

By: A
rin
2

Christma
s

6
01

MERRY CHRISTMAS
AND HAPPY
NEW YEAR 2017
ACCEPTING NEW STUDENT
ENROLLMENT FOR GRADE 7 AND 8
PLAYGROUP (2-3 YEARS OLD), KINDERGARTEN (4-5 YEARS OLD) , GRADE 1 - GRADE 6

OPEN HOUSE

SATURDAY, JANUARY 21ST 2017


09.00 a.m. - 11.00 a.m.

Multi Function Building 3rd Floor Sekolah NOAH


RSVP 021 2984 2191 / 2984 2192
0822 9899 0020
Jl. Kalisari Raya II No. 4A & 11, Pasar Rebo
Jakarta Timur - 13790
www.sekolahnoah.sch.id

Anda mungkin juga menyukai