Anda di halaman 1dari 15

Parotitis Epidemica

Gondong / Mumps

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Parotitis merupakan penyakit infeksi yang pada 30-40 %


kasusnya merupakan infeksi asimptomatik.
Infeksi disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal negative
yang berukuran 100-600 nm, dengan panjang 15000
nukleotida termasuk dalam genus Rubulavirus subfamily
Paramyxsovirinae dan family Paramyxoviridae

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah
suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi
oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar
ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang
sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher
bagian atas atau pipi bagian bawah.

Anatomi Kelenjar Ludah

Pembengkakan Parotitis

Etiologi & Epidemiologi Parotitis


Etiologi: Paramyxovirus A, RNA
Epidemiologi:

Mudah menular melalui kontak langsung &


droplet dari air liur atau sekresi lain pada
nasofaring.

Populasi padat, sekolah, asrama.

Pada populasi endemik 85% kasus terjadi pada


anak < 15 tahun, biasanya 5 10 thn

Dikirakan sampai 40% kasus subklinis maka


sulit mencari kasus sumber/indeks.

Epidemiologi Parotitis
SANGAT
Masa

hari)

Masa

MUDAH MENULAR

tunas/inkubasi: 12-26 hari (18

tular/infektiviti:
2-4 hari sebelum pembengkakan
parotis &
9 hari sesudah pembengkakannya
mulai. (Isolasikan pasien!)

Gambaran Klinis Parotitis


Stadium Prodrom: 1-2 hari

Febris sedang, anorexia, nyeri otot


umum

Nyeri didalam atau dibelakang


telinga kalau mengunyah atau
menelan

Terkadang diserta nyeri kepala,


mual/muntah & kaku kutuk
(Cf. komplikasi #1)

Gambaran Klinis Parotitis


Stadium Pembengkakan: (7-9 hari)

Kelenjar parotid makin nyeri & mulai bengkak


unilateral kemudian sering menjadi bilateral
sampai hari 3-4 pembengkakan lalu mulai mereda
selama 1 minggu.

Kulit diatas parotid erithema & mungkin edema

Pembengkakan parotid di daerah depan telinga,


diatas otot maseter & di cekungan belakang liang
telinga didepan mastoideus. Telinga bagian
bawah terangkat keatas & ke depan oleh
pembengkakan.

Trismus bisa sangat berat & nyeri bila menggigit.


Makan/minum yang asam sangat nyeri!

Diagnosa Banding:

Adenopati dari tonsilofaringitis: telinga


tidak terangkat oleh pembengkakan, inflamasi
faring nyata

Difteri berat / bullneck: Pembengkakan tidak


nyeri. Inflamasi faring serta pseudomenbrane.

Penyakit lain yang bergejala pembengkakan


kelenjar parotid: Sarkoidosis, Lukemia, Sindrom
Uveoparotitis (Mickulic)

Salivary Calculus: batu membuntu saluran


parotis, yang sering ductus submandibular.

Tetanus karena trismusnya. Mudah


dibedakan karena tidak ada kaku otot lain

Laborat (biasanya tidak perlu):


Karena diagnosis parotitis mudah
dibuat, pesan laborat jarang perlu.

Amylase serum meningkat walaupun


tidak ada tanda pankreatitis

CBC / DL: gambaran infeksi virus


biasa

Pleiositiosis mononuklear (limfosit)


pada liquor spinalis (bisa asimptomatik)

Komplikasi Parotitis:
Meningitis: 10%, Nyeri kepala, meningismus, febris,

mual/muntah, kasus ringan

Enkefalitis: 5:1000, 3 5X , Gejala & hasil liquor

spinalis seperti enkefalo-meningitis virus lain


(ringan)

Orkitis: Mulai 1 minggu setelah parotitis. 20 30%

anak lelaki post-puber, mendadak dengan nyeri &


mual/muntah.

Biasanya unlateral, nyeri, erithema & bengkak pada


testis kemudian atropi pada 35%.
Pada kasus E-O unilateral, jarang terjadi
sterilitas. Penting diberitahu kepada pasien.

Komplikasi Parotitis
Keguguran/abortus spontan: Infeksi pada trimester

pertama dapat menyebab abortus spontan pada 27%


kasus.

Pankreatitis: 1:30 Biasanya pada remaja & dewasa,

nyeri epigastrum, Febris lagi, mual/muntah

Tuli Unilateral: Jarang (Ada yang melapor sampai

6%,) mulai dengan tinitus, ataxia & mual/muntah.

Miokarditis (13% kasus dewasa: ST depresi di EKG)


Mastitis, Nefritis, Arthritis, Thyroditis, Dacrio-adenitis,
Neuritis Optica

Pengobatan:

Simptomatis, ibuprofen, paracetamol


untuk nyeri dan febris. (Jangan memberi
Kortikosteriod untuk edemanya!)

Istirahat sesuai keingingan pasien

Boleh kompres pembengkakan dengan


hangat atau dingin (sesuai keinginan
pasien, bukan ibunya!)

Diet sesuai selera:


Ingatlah makan/minum yang asam akan
menambah nyeri

Pencegahan: Vaksin Mumps

Vaksin hidup attenuated/


dilemahkan. >90%
menghasilkan antibodi.
Reaksi: jarang sekali.

Diberi sebagai MMR pada umur 15 bulan,


dan booster pada umur 4-6 tahun atau
12 tahun.

Kontraindikasi sama dengan yang berlaku


untuk Vaksin Measles & Rubella (vaksin
hidup)

Anda mungkin juga menyukai