METODE PENELITIAN
4.1.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah true experimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini,
perlakuan diterapkan pada tepung ampas kedelai sebagai bahan subtitusi
tepung terigu pada mie basah dengan 4 taraf perlakuan. Subtitusi tepung
ampas kedelai digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan mie basah
untuk mendapatkan hasil mie basah dengan -karoten yang tinggi. Setiap
taraf perlakuan dilakukan 5 kali replikasi.Sehingga secara keseluruhan
terdapat 20 unit eksperimen. Subtitusi dalam formulasi diperoleh dari
penelitian Kajian kadar tepung kimpul pada pembuatan mie basah ,dimana
subtitusi tepung kimpul maksimal 30% mie tidak mudah patah (Revitriani,
2013). Sedangkan penggunaan tepung terigu minimal 60% agar mie bisa
dicetak dengan baik (Yustina, 2012)
1
Z01
Z11
Z21
Z31
2
Z02
Z12
Z22
Z32
Replikasi
3
Z03
Z13
Z23
Z33
4
Z04
Z14
Z24
Z34
5
Z05
Z15
Z25
Z35
40
4.2.
4.3.
Variabel Penelitian
4.3.1. Variabel Bebas
Jumlah komposisi (%) subtitusi tepung ampas kedelai dan tepung
terigu pada pembuatan adonan mie basah.
4.3.2. Variabel Terikat
41
4.5.
2.
Tahap Penelitian
Tahap pembuatan mie basah
-
Alat
Mixer
Mesin roll press
Alat pencetak
Pisau
Baskom
Nampan
Meja
Sendok
pengaduk
Serok kasa
Kompor.
Mixer
Mesin roll press
Alat pencetak
Pisau
Baskom
Nampan
Meja
Sendok
pengaduk
Serok kasa
Kompor.
Bahan
Tepung terigu
Garam
Minyak goreng
Telur
Air abu
Tepung tapioka
Air.
Tepung terigu
Tepung ampas
kedelai
Garam
Minyak goreng
Telur
Air abu
Tepung tapioca
Air.
42
P1
500 g
0g
10 g
10 g
60 g
20 ml
250 ml
Keterangan:
Total kebutuhan tepung terigu pada
masing-masing unit eksperimen
Total kebutuhan tepung ampas kedelai
pada masing-masing unit eksperimen
P2
450 g
400 g
350 g
50 g
100 g
150 g
10 g
10 g
10 g
10 g
10 g
10 g
60 g
60 g
60 g
20 ml
20 ml
20 ml
250 ml
250 ml
250 ml
Sumber Resep: Suyanti, 2008
0: 50 : 100 : 150
4.6.
Definisi Operasional
P3
43
Variabel
Definisi operasional
Ampas kedelai
Tepung Ampas
Kedelai
Tepung Terigu
Mie basah
Kadar -Karoten
4.7.
Prosedur Penelitian
4.7.1. Alur Penelitian
Tepung Terigu + Tepung ampas kedelai (dalam%)
Skala
rasio
44
P0
P1
P2
P3
(100:0)
(90:10)
(80:20)
(70:30)
45
Air
Pengeringan dengan
Suhu 60oC selama 4 jam
Penggilingan
Pengayakan
Tepung ampas
kedelai kasar
46
47
4.7.4.1.
Analisis Kadar -Karoten
Analisis kadar -Karoten dilakukan di laboratorium Pusat Pangan dan
Gizi Universitas Gadjah Mada, dikerjakan oleh laboran, dan
menggunakan metode spectrophotometrydengan prosedur sebagai
berikut:
1. Timbang sampel sebanyak 5 gram, lalu haluskan sampel dengan
lumpang porselen dengan menambahkan Petrolium Eter 1 : 1
Aseton dan dibantu dengan pasir murni bebas karoten untuk
memudahkan penghalusan.
2. Gerus dengan menambahkan Petrolium Eter 1 : 1 Aseton sampai
ekstrak warna carotene (kuning),yg terkandung dalam sampel
habis, kemudian tampung filtrate dalam erlenmayer.
3. Masukan filtrate ke dalam corong pisah,tambahkan aquadest 50
ml ke dalam corong pisah kemudian gojog,diamkan selama 5
menit maka akan terbentuk 2 lapisan.Lapisan atas adalah fraksi
karoten dalam Petrolium eter,sedangkan lapisan bawah adalah
fraksi sisa aseton yang tidak bereaksi yang terlarut dalam air.
4. Buang lapisan yang bawah,tampung lapisan yang atas ke dalam
erlenmayer.
5. Masukan filtrate yang tertampung ke dalam kolom Kromatografi
dengan spesifikasi; diameter= 1cm ; panjang= 25 cm.
6. Kolom bagian bawah diisi dengan glass wool
misal
48
4.8.
dalam
bentuk
tabel.
Pengolahan
data
dilakukan
dengan