Teori
Observasi
Analisis
Makanan
Rekomendasi
(foto terlampir)
11. Instalasi gizi juga melayani
kebutuhan makan karyawan.
Setiap hari untuk makan siang
dibagikan mie instan beserta
telur pada 13.30. Khusus hari
Rabu, dibagikan nasi kotak
untuk makan malam karyawan
12. Pada 18 Februari 2016,
dilakukan pembelian buah
semangka saat pemorsian
makan malam karena ada
permintaan jus semangka dari
pasien VIP
SDM
1. Jumlah tenaga gizi sebanyak
17 orang di mana 6 orang
bertugas di bagian servis dan
distribusi
2. Tiap tenaga memiliki skill
lebih dari satu, misal karyawati
A untuk makan pagi memasak
nasi tetapi dapat memasak lauk
hewani saat makan siang
3. Ahli gizi sebanyak 3 orang,
merangkap ahli gizi di instalasi
gizi dan di ruangan
Peralatan
Observasi
Analisis
Metode distribusi
1. Distribusi menggunakan
sistem sentralisasi di mana
petugas pemorsian merangkap
petugas distribusi
2. Distribusi dilakukan dengan
troley dan ditumpuk untuk dua
pasien lalu ditata kembali saat
akan diberikan pada pasien
Metode pengecekan ketepatan diit
1. Telah dibuat list bahan
makanan yang tidak
diperbolehkan untuk tiap diet
2. Tiap pegawai mengecek ulang
makanan yang sudah diporsi,
sudah sesuai atau belum. Misal
untuk pasien alergi ayam
dipastikan mendapat menu
berbahan telur, diet RPRG
tidak menerima kacang
panjang, dan sebagainya
3. Pengecekan dilakukan pada
label makanan pasien yang
Rekomendasi
Observasi
Analisis
Ketepatan waktu distribusi
1. Jadwal makan siang: 07.00
untuk makan pagi, 09.00 untuk
snack, 12.00 untuk makan
siang, dan 17.00 untuk makan
malam
2. Pengamatan pada tanggal 17
Februari 2016:
Rekomendasi
B. Penyajian Makanan
Pengertian:
Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dari perjalanan makanan. Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap dan
layak santap. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap penyajian makanan antara lain sebagai berikut:
1. Tempat penyajian
Perhatikan jarak dan waktu tempuh dari tempat pengolahan makanan ke tempat penyajian serta hambatan yang mungkin terjadi
selama pengangkutan karena akan mempengaruhi kondisi penyajian. Hambatan di luar dugaan sangat mempengaruhi keterlambatan
penyajian.
2. Prinsip penyajian makanan
a. Prinsip pewadahan yaitu setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah yang terpisah dan memiliki tutup untuk mencegah
terjadinya kontaminasi silang
b. Prinsip kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi baru dicampur menjelang penyajian untuk menghindari
makanan cepat basi
c. Bahan yang dapat dimakan, hal ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan salah makan
d. Prinsip pemisah yaitu makanan yang disajikan dalam dus harus dipisah satu sama lain
e. Prinsip panas yaitu penyajian makanan yang harus disajikan dalam keadaan panas, hal ini bertujuan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan meningkatkan selera makan. Makanan yang harus disajikan panas diusahakan tetap dalam keadaan
panas dengan memperhatikan suhu makanan Sebelum ditempatkan dalam alat saji panas (food warmer/bean merry) makanan
harus berada pada suhu > 600C
f. Prinsip bersih yaitu setiap peralatan/wadah yang digunakan harus higienis, utuh tidak cacat atau rusak
g. Prinsip handling yaitu setiap penanganan makanan tidak boleh kontak langsung dengan anggota tubuh
h. Prinsip tepat penyajian disesuaikan dengan kelas pelayanan dan kebutuhan. Tepat penyajian yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat
tata hidang dan tepat volume (sesuai jumlah)
(KEMENKES, 2013)
Analisis
Rekomendasi
Suhu
Suhu merupakan titik kritis yang - Adapun proses persiapan
Holding time makanan terlalu Jangka pendek
menentukan
Observasi
pertumbuhan
bahan
makanan
yang
setiap
pada
makanan,
sebagai berikut :
dan
zone,
matang.
Suhu
makanan
aman
untuk
a. Masakan
pagi
diporsikan
memasak
saat
untuk
sehingga
dapat
mendekati
masakan
sore
sebelumnya
makanan
bisa
makanan
untuk
b. Masakan
sehari
siang
yang
menyebabkan
berbahaya
suhu
makanan
harus
selalu
c. Masakan
sore
yang
telah
selesai
15:45
WIB,
makanan
berlangsung
Teori
agar
Observasi
Disiapkan oleh shift
kualitas
pengamatan
pada tanggal 23 27
Maret
2015,
produksi
RSUD
jadwal
makanan
Lawang
di
adalah
sebagai berikut :
Makan Pagi : 04:30
06:00 WIB
Makan Siang : 08:30
10:45 WIB
Makan Sore : 12:30
14:45 WIB
- Setelah
menu
diproduksi,
sore
rata-rata
lauk
nabati
Analisis
Rekomendasi
diporsikan memakan waktu +45
menit, distribusi sore jam 16:30
WIB).
- Makanan
tetap
dihangatkan
di
dipanaskan/
atas
kompor
waktu/lama
Teori
Observasi
suhu makanan pada saat
Analisis
Rekomendasi
dengan penghangat.
Tidak
tersedianya
penyelenggaraan
thermometer
makanan
dapat
sakit
dirumah
ini
tidak
dilakukan
pengontrolan
merakibat
disajikan
karena
diporsikan.
tidak
adanya
disediakan
makanan.
pada
thermometer
makanan
yang
untuk
saat
akan
Jangka Pendek
- Menjaga suhu makanan
tetap
waktu
antara
makanan
untuk
makanan
yang
thermometer
Teori
Observasi
Analisis
makanan,
Rekomendasi
agar memudahkan
dalam
-
mengontrol
suhu
makanan.
Belum adanya SOP terkait - Membuat SOP terkait suhu aman
time
aman makanan di
petugas
C)
setiap
jenis
dan
pada
kurang
saat
terarah
aman
untuk
makanan
yang
telah
mereka
produksi.
holding
suhu
sedangkan
harus
>60
makanan
C,
yang
time
makanan.
yang
mencair
isi
makanan
boleh
penuh
(KEMENKES, 2013)
Penghias
hidangan
(garnish)
Garnish
dapat
27 Maret 2015
meningkatkan
karena
yang
seharusnya
diberikan
kecil.
sebagai
pasien
disajikan
VIP
pada
adalah
nafsu
tetap
menggunakan
bisa
seledri
diberikan
pemanis
harus
Teori
diperhatikan
dalam
bawang
Observasi
goreng,
sedangkan
makanan
menarik
akan
merangsang
indra
penglihatan
yang
dulu
waktu
yang
disajikan
berhubungan
dengan
cita
Analisis
Rekomendasi
penampilan makanan yang
disajikan untuk pasien.
untuk
sudah
pernah
tersebut
membuang
dinilai
buang
bahan makanan
- Makanan
disajikan dalam
piring
sama,
yang
akan
berbeda kecuali
nabati
kecil.
yang
Selain
itu
dijadikan satu di
satu
nabati
piring,
berbeda
Teori
Observasi
bahkan jika kedua
Analisis
berdampak
bahan
makanan
tersebut
diolah
dengan
cara
berbeda
telur
bisa
Rekomendasi
pada untuk lauk hewani dan nabati.
mengubah
rasa
makanan.
(Contoh:
bali
dan
tempe goreng)
Prinsip pewadahan yaitu setiap
Terdapat
Food Safety
- Jika
saran
pesan
untuk
yang
diberikan
menghabiskan
dari
makanan
(KEMENKES, 2013)
diberikan sebelum
1
jam
yang
setelah
Pada
ini
tidak
makanan
harus
disampaikan
kepada
pasien
akan
sangat
memungkinkan
pasien
langsung
mengkonsumsi makanan
tersebut.
pasien
tidak
pendistribusian
makanan.
jam
kurang
Untuk
pasien
monitoring
secara
Teori
Observasi
dengan
Analisis
tersebut
terkontaminasi
Rekomendasi
penyampaian pesan makanan
memberikan
bakteri
sebaiknya
lembaran berisi
karena
tidak
dihabiskan
dalam
waktu 1 jam
akan
diambil dalam 1
- Pada
jam.
ruang
perawatan
disajikan
wrap
menggunakan
nampannya
makanan
dengan
secara
terpisah,
yang
bukan
diwrap,
Teori
secara
Observasi
bersamaan
(tidak
Analisis
kelas 3 makanan tidak di
wrap
terpisah),
makanan
tidak
di
alasan
ekonomi (dana).
karena
Namun
setelah
dikonfirmasi
pada
ahli
sangat
memungkinkan
terjadinya
dengan
kontaminasi
cara
tersebut
cross
dari
satu
semakin cepat.
makanan lain.
Rekomendasi
makanannya juga diwrap.
2. SDM
Sumber daya manusia/penjamah makanan yang bekerja untuk pelayanan di
rumah sakit harus memenuhi syarat personal higiene dan sanitasi. Karena penjamah
makanan merupakan salah satu sumber yang dapat mencemari bahan pangan seperti
kontainan kimia,fisik dan biologis. Sumber pencemaran dari tubuh manusia yaitu
tangan,rambut, mulut , hidung ,telinga, dubur dan organ kemaluan.
Personal hygiene dan sanitasi penting untuk menjaga keamanan makanan. Berikut
syarat personal higienen dan sanitasi
a. Kesehatan pekerja
Pekerja dengan keadaan demam,flu atau memiliki gejala penyakit seperti
diare,muntah atau radang tenggorokan dapat menyebarkan ke makanan yang
ditangani. Pekerja dengan keadaan tersebut tidak diperbolehkan menangani
makanan
b. Cuci tangan
Pekerja yang menangani makanan diharuskan mencuci tangan sesering mungkin.
Cuci tangan wajib menggunakan sabun dan air hangat. Setelah cuci tangan wajib
dikeringkan secara bersih dengan tisu kertas sekali pakai. Berikut waktu cuci
tangan yang tepat
- Sebelum memulai pekerjaan
- Sebelum dan sesudah menangani makanan,terutama bahan makanan mentah
seperti daging sapi, daging ayam dan seafood
- Setelah dari kamar mandi
- Setelah makan
- Setelah memegang uang atau sisa makanan
- Setelah membuang sampah atau memegang cairan pembersih lantai
- Setelah bersin, batuk atau memegang hidung
- Setelah memegang rambut, wajah atau bagian tubuh lain
- Saat kapanpun anda beralih menangani pekerjaan lain
c. Kebersihan lingkungan kerja dan peralatan
Berikut peralatan yang harus dijaga kebersihannya
- Cuci baju setiap hari menggunakan cairan sanitasi dan air panas
- Cuci peralatan memasak terutama talenan dan meja preparasi menggunkan cairan
-
sanitasi
Pisahkan antara preparasi antara bahan makanan berdasarkan jenisnya seperti
daging tidak dicampur dengan sayuran.
Observasi
-Saat
pemorsian,
petugas
sudah
Analisis
Petugas masih kurang Jan
memperhatikan personal -
Teori
untuk melindungi pekerja dari
Observasi
menggunakan
alat
Analisis
hygiene saat melakukan
penutup
kepala,
namun
belum
menutup
semua
yang
makanan.
belum menggunakan
kepada pasien.
Alat
pelindung
ini
akan
Celemek
memperhatikan
Penutup kepala
orang
menggunakan
saat
pasien/mendistribusikan
proses
makanan.
(Kemenkes,2013)
menggunakan
menyebabkan
yang
produksi
alat
masih
terdiri dari
saja
Petugas
diberikan
bertemu
belum
dengan
Penampilan
penutup
kepala,
sarung
tangan
saat
menjamah makanan.
-Dari hasil observasi
tanggal 23-24 Maret
didapatkan
petugas
produksi
tidak
merapikan
penampilannya saat
menemui
pasien.
Beberapa
petugas
masih menggunakan
celemek
masih
mengobrol
2015
disajikan berurang.
saat
Teori
Observasi
mengantarkan
Analisis
makanan
pada
pasien.
-Petugas yang
akan
memorsikan
makanan
tidak
mencuci
tangan
dengan
sabun
terlebih
dahulu
sebelum
memorsikan
makanan.
-
Petugas
distribusi
dahulu
sebelum melakukan
distribusi. Selain itu
pada saat distribusi
petugas
masih
menggunakan sandal
jepit. Hal itu dinilai
-
tidak profesional.
Petugas distribusi/ - Jumlah petugas distribusi yang
transporter di RSUD
Baik pendistribusian
maupun
pemorsian
hingga
penyajian
makanan
pada
Teori
Observasi
pasien tidak hanya
dilakukan
Analisis
petugas
bagian
distribusi/transporte
r,
namun
juga
Petugas
distribusi
bertugas
untuk
memorsikan
makanan,
mendistribusikan
makanan,
mengambil peralatan
makan
pasien,
mencuci
peralatan
instalasi
gizi.
3. Peralatan
Peralatan makan merupakan benda yang secara langsung kontak dengan makan
pasien, maka dari itu peralatan makan harus sangat diperhatikan kebersihannya.
Teori
Syarat alat transportasi
- Petugas
Observasi
menggunakan
Analisis
Handgloves
yang
distribusi makanan
digunakan
disajikan
hasil
sesuai
pengamatan
bebrapa
label
menggunakan
digunakan
lengkap
dengan
identitas
petugas
tidak
berbahan
untuk
karet,
untuk
Teori
Distribusi makanan atau
troli makan harus bersih
berbahaya
dan
beracun
-
Kebersihan
alat
dan
Makanan ditutup
Hygiene perorangan
Pelayanan
Observasi
alat makan pasien.
- Berikut
adalah
Analisis
mencuci piring. Dan
jika
mekanisme
digunakan
panas,
tepat
Selain
tangan
(Aritonam, 2014)
tangan
itu
sarung
jenis
sehingga
setiap
selesai
-
mencuci
harus dibuang.
Tidak ditemukan
masalah pada teknik
pencucian,
sebaiknya
dibersihkan.
Berikut
ini
bisa
tidak
melindungi
untuk
yang terbuka.
baik,
nantinya
namun
kontaminan
fisik
pasien
disebabkan
karena
proses
menggosok
alat
cepat
dan
pembilasan
kurang
mudah
kurang
berkarat
misalnya
yang
merata,
besar
memungkinkan sisa
Teknik Pencucian
1) Teknik pencucian
masih
Teori
Teknik pencucian yang benar
akan
memberikan
pencucian
yang
aman.
hasil
sehat
pasien,
dan
Tahapan-tahapan
pencucian
adalah
Observasi
Analisis
Pencucian alat makan - Belum adanya air panas dan
sebagai
menggunakan
dapat
piring.
maksimalnya pembersihan
Tapi
tidak
berikut:
desinfektan
dan desinfektan.
atau
mencuci
detergen.
Pada
lemak
dalam
yang
perlatan
makanan.
d) Pembilasan
Pembilasan
dengan
yang
sebanyak
yang
Jika
digunakan
Troli
terbuat
dari
air mengalir.
sekat
atau
sekat
di
untuk
buah,
digunakan
2
buah.
semua
troli
dapat
digunakan
akan
dapat
petugas
transporter
utamanya
saat
mengambil
alat
sudah kotor.
Karena troli
da
- Seh
di
pe
la
pe
la
pintu.
mempermudah
membebashamakan.
dalamnya
desinfection
menggunakan
sebanyak 2 troli.
Makanan didistribusikan
juga
da
ol
di
se
Teori
dengan merendam dalam
Observasi
dengan
menggunakan
Analisis
digunakan
sabun
mengangkut
800C
bersuhu
selama
Dan
pencuci
piring.
setiap
atau
peralatan
terlihat
kotor
yang
akan
dibersihkan
untuk
makan
kotor,
akan
sangat
dengan
mengeringkan.
menggunakan
memungkinkan
pembersih.
terjadinya
dibersihkan
kemudian
ditiriskan
dalam
rak-rak
khusus
yang
telah
kontaminasi
oleh
bakteri
jika
troli
tidak
dibersihkan
dan ditutup.
Pada beberapa alat
makan
untuk
pasien,
baik
nampan
yang
makanan
melamin,
(Kemenkes,2013)
Setelah
pencucian,
harus
semua
disanitasi.
berbahan
piring
berbahan
keramik maupun
dan
melamin
ditemukan
bercak
efektif.
dan
a) Sanitasi panas
adalah
piring
menggunakan
sendok plastik.
suhu
panas
organisme
Sanitasi
manual
atau
menggunakan
bercak
adalah 72 C-74 C.
b) Sanitasi dengan bahan kimia
karena
retak.
Sabun
pasien
alat
alat
merasa
makannya
kotor.
ditemukan
coklat
makan
pasien menurun
maupun
melamin
nafsu
keramik
sangat
untuk membuat
Hal
memungkinkan
dengan
retak.
ini
dan
coklat
dan
makan
dibedakan
antara
untuk
Teori
Metode dengan bahan kimia
Observasi
antara untuk pasien
Analisis
pasien isolasi dengan
memiliki
pasien
diberikan keterangan
isolasi.
yang
keunggulan
penghematan
energi
listrik
karena
meminimalisir
Namun
lain
tidak
jelas,
akan
memungkinkan
cuci
petugas
lain
diberikan keterangan
tidak
mengetahui
yang jelas.
cara
disesuaikan
dan
masih
Spon
belum
cuci
diganti
piring
hanya
jika
sabun cuci.
Spon cuci
juga
yang
piring
merupakan
tempat bersarangnya
bakteri,
mengelap,
sehingga
atau
menyemprotkan
alat
alat
persiapan,
bagian
pemorsian adalah
sayur
umum
di
ku
di
sayur.
sa
nasi,
nampan
plastik,
jepitan,
sendok
makan
dan
bagian
b) Perangkat
lunak
yaitu
air
stainless steel
3. Piring dan mangkuk dari
bahan
sayur - Me
sayur,
desinfektan)
dicuci.
pemorsian
yang
sa
sendok
bak
makan
sendok
panci,
dan
bisa
menggunakan
itu
mengkontaminasi
makan
selain
melamin
dan
dan
pasien
bersalin
4. Piring
dan
ruang
mangkuk
yang
di
ku
se
G
Teori
Jenis-jenis bahan pencuci yang
steel,
sesuai
untuk
peralatan
digunakan
mencuci
makan/masak
detergen,
anatara
detergen
lain
Jenis-jenis Desinfektan
Jenis-jenis
biasa
disinfektan
digunakan
pencucian
yang
lain
Ammonium
Compounds),
amphoteric
surfactans
dan
UGD
Sebelum
makanan
diporsikan
dalam
antara
alat
dibersihkan
maka
terlebih
dilakukan
pembersihan
menggunakan
untuk
lap/kain,
namun
lap/kain
yang
digunakan
kotor
sehingga
dapat
membersihkan
sudah
banyak
untuk
kotor
digunakan
membersihkan
peralatan lainnya.
-
Dikarenakan
dan
disinfektan.
3.6 jenis jenis kontaminan
Macam kontaminan yang
semua
kondisinya
pelonik
Analisis
sintesis,
Observasi
dan
nampan
Bahan
menjadi
makanan
yang
sumber
kontaminasi
untuk
alat
dan fisik.
terbuka,
telah dicuci.
Bahan
makanan
a. Kontaminan Biologis
Organisme
hidup
menimbulkan
dalam
makanan.
hidup
yang
menjadi
sehingga
lalat.
Demikian
juga
kontaminasi
Organisme
yang
kontaminan
sering
atau
dengan baik
makan
yang
dibiarkan
di
selain
ditumbuhi
dihinggapi
makanan
lalat
tidak
Teori
dapat menimbulkan kerusakan
makanan
Observasi
Analisis
(mikroorganisme
(mikroorganisme
-
patogen).
b. Kontaminan kimiawi
Kontaminan
kimiawi
pengolah
karena
alat
digunakan
melarutkan
zat
kimia
dapat
tembaga
dan
melarutkan
bismut
yang
perairan,
misalnya
antibiotik,
insektisida,
peptisida
pupuk,
atau
makanan,
petugas
distribusi
mengambil
makan
yang
kamar
lapisan
masing-masing
1. Terlarutnya
Proses pengambilan
peralatan
bahan
kontaminasi
tempat pencucian.
Selain itu di
instalasi
gizi
Lawang
juga
ala
sehingga
saat
memungkinkan
alat Jan
makan
terkontaminasi
karena
piring
letaknya
yang
sangat
dengan
tempat
tersebut
tepat
akan Pen
dekat
pencucian
untuk
tempat sampah.
mencuci
piring
bahan
mentah.
makanan
piring
dan
ala
Teori
Observasi
hewan
4. Bahan pembersih dan atau
sanitiser kimia pada peralatan
pengolah makanan yang tidak
bersih
yang
pembilasannya
secara
tidak
sengaja
mengkontaminasi
karena
atau
makanan
penyimpanan
yang
berdekatan.
c. Kontaminan Fisik
Kontaminan fisik merupakan
benda-benda
terdapat
asing
dalam
yang
makanan,
benda-benda
lainnya.
tertelan
(Purnawijayanti,2001).
SOP Pembersihan
peralatan
dan
dibersihkan
makanan
sebagainya
dari
sisa
maupun
Analisis
Teori
minuman dengan cara
menyikat atau menuang
ke
tempat
sampah.
Setiap
prosedur
pembersihan
sisa
makanan,
petugas
diwajibkan
menggunakan
pelindung
berupa
alat
diri
(APD)
sarung
tangan
peralatan
alat-alat
alat-alat
pada
bak
selama
menit
6. Satu-persatu
alat
tersebut digosok/disikat
dengan sabun cuci dan
bilas hingga bersih
7. Rendam
alat
makan
Observasi
Analisis
Teori
yang sudah dicuci bersih
dengan air panas 800 s.d
1000 C selama 3 menit
angkat
dan
tiriskan
sampai kering
8. Periksa kembali apakah
masih ada alat yang
kurang bersih, retak atau
pecah.
Jika
ada
alat
makan
yang
kurang
bersih
maka
lakukan
ulang
prosedur
segera
disisihkan/dibuang.
9. Simpan dengan teratur
pada tempatnya masingmasing
SOP Pembersihan Peralatan
Makan Pasien Menular
Dengan
Metode
Pencucian
Manual
1. Alat-alat seperti piring,
gelas
dan
dibersihkan
makanan
sebagainya
dari
sisa
maupun
tempat
sampah.
prosedur
Observasi
Analisis
Teori
pembersihan
Observasi
sisa
makanan,
petugas
diwajibkan
menggunakan
pelindung
berupa
alat
diri
(APD)
sarung
tangan
peralatan
menular
dengan
yang
larutan
disinfektan (klorin) 50
ppm
4. Kelompokkan
alat-alat
alat-alat
pada
bak
selama
menit
6. Satu-persatu
alat
tersebut digosok/disikat
dengan sabun cuci dan
bilas hingga bersih
7. Rendam
alat
makan
Analisis
Teori
1000 C selama 3 menit
angkat
dan
tiriskan
sampai kering
8. Periksa kembali apakah
masih ada alat yang
kurang bersih, retak atau
pecah.
Jika
ada
alat
makan
yang
kurang
bersih
maka
lakukan
ulang
prosedur
segera
disisihkan/dibuang
9. Simpan dengan teratur
pada tempatnya masingmasing
Observasi
Analisis
4. Fasilitas
Fasilitas dalam distribusi makanan rumah sakit ini adalah ruang pemorsian
dan pantri. Metode Sentralisasi menggunakan ruang pemorsian yang dekat dengan
dapur utama. Makanan yang sudah matang di porsi dan plating secara individu
untuk pasien. Pada suatu tempat terpusat yaitu di dapur utama pantri digunakan
untuk institusi penyelenggaraan makanan yang menggunakan metode distribusi
desentralisasi. Pada Metode Desentralisasi Pada metode distribusi desentralisasi
preparasi makanan dilakukan di dapur utama. Makanan yang sudah matang dalam
jumlah besar dikirimkan ke pantri-pantri kecil (dapur) yang berdekatan dengan
bangsal perawatan, dimana makanan dipanaskan kembali, diporsi dan plating di
pantri tersebut. Didalam pantri hanya tersedia peralatan masak yang sedikit seperti
alat panggang roti, teko pembuat kopi, kulkas, oven untuk memanaskan kembali
makanan. Piring kotor dari pasien dapat dicuci di pantri ini atau dicuci di dapur
pusat dengan catatan piring yang sudah bersih harus dikembalikan ke pantri asal.
(Palacio, 2009).
Sarana pencucian terdiri dari 2 jenis perangkat keras yaitu sarana fisik dan
permanen yang digunakan berulang-ulang dan perangkat lunak yaitu bahan habis
pakai dalam proses pencucian.
Perangkat keras yaitu bagian untuk persiapan, bagian pencucian yang
terdiri dari 1 sampai 3 bak/bagian (bak pencucian, bak pembersih dan bak
disinfeksi) dan bagian pengeringan atau penirisan dengan ukuran minimal
75x75x45 cm
Perangkat lunak yaitu air bersih, zat pembersih, bahan penggosok dan
disinfektan (Kemenkes RI,2013)
Teori
1. Ruang Pemorsian
Metode
Observasi
Dapur instalasi gizi RSUD
Pada
Analisis
meja pemorsian
Sentralisasi
ruang
terdapat
dekat
barang
utama.
tidak
di ruang produksi/dapur
dengan
utama.
menggunakan
pemorsian
dengan
yang
dapur
baranglain
yang
berhubungan
pemorsian,
Teori
Observasi
Analisis
memicu kontaminasi
silang
Makan
Fasilitas Pencucian Alat
Makan hendaknya :
a. Terletak terpisah dengan
ruang pencucian bahan
makanan dan peralatan
b. Tersedia air mengalir
dalam jumlah cukup
dengan tekanan 1,2 kg/cm3
c. Tersedia air panas dan alas
pembersih seperti sabun ,
detergen dan sikat.
dan
munculnya serangga.
Tempat
mencuci
peralatan
masih
utama.
kecil
Dengan
gambaran
terdapat
makan men
tergolong yang
dan
sehingga
sempit DEP
proses temp
untuk
makan
wastafel
digunakan
1
untuk
dan
produksi,
wastafel
alat
sedangkan
2
digunakan
pekerja
juga
wastafel
kurang
di S
maksimal.
Selain itu jika bahan
dipe
makanan dicuci di
penc
tempat cuci alat
makan
akan
memungkinkan
terjadinya
kontaminasi silang.
5. SOP/SSOP
Dalam suatu institusi, untuk mengontrol kinerja sumberdaya, diperlukan suatu
pedoman. Suatu pedoman yang ditetapkan pimpinan rumah sakit yang digunakan
sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada pasien dan karyawan
disebut dengan Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit atau disingkat PPMRS.
PPMRS suatu rumah sakit sekurang-kurangnya mencakup ketentuan macam
konsumen yang dilayani, kandungan Gizi, Pola Menu dan Frekuensi Makan Sehari,
dan Jenis Menu (Kemenkes RI, 2013). Selanjutnya PPMRS akan dijabarkan dalam
bentuk prosedur operasional yang disebut dengan Standard Operational Procedure
(SOP).
Teori
SOP distribusi dan penyajian
makanan
Observasi
SOP Distribusi RSUD LAWANG
menurut 1. Makanan
ke
KEMENKES (2013)
Pengangkutan makanan
distribusi
makanan
berbahaya
dan
peracun (B3)
didistribusikan
Analisis
Selama observasi dari tangg
sesuai
jam
makan
pengankut
proses
gizi
melakukan
pengecekan
wadah
dan
suda
pasien
makanan
Hindari 3. Petugas
distribusi
menata
distribusi,
mengatur
SDM
melakukan distribusi
tida
yan
Teori
perlakuan makanan yang
makanan
ditumpuk,
diduduki,
Observasi
kedalam troli
Analisis
dan
karat
ukurannya
dan
memadai
Wadah
tidak
dibuka
menghindari
makanan
dan
apabila
sesuai
mencair (kondensasi)
f. Pengangkutan
makanan
dalam
proses
yang baik.
Tempat penyajian
Perhatian jarak dan waktu
tempuh
dari
pengolahan
tempat
hambatan
tempat
makanan
penyajian
yang
ke
serta
mungkin
dugaan
sangat
Teori
mempengaruhi
keterlambatan
Observasi
penyajian
(KEMENKES, 2013).
Analisis
ANALISIS PROSES
1. Metode Distribusi
Pada dasarnya metode ditribusi pada penyelenggara makanan ada 2 yaitu:
a. Sentralisasi
Metode sentralisasi persiapan makanan sampai pemorsian makanan dilakukan pada
dapur utama. Nampan yang sudah berisi makanan untuk setiap pasien diantar ke ruang
pasien masing-masing dengan menggunakan berbagai macam kereta dorong. Piring
kotor yang dari ruangan pasien dibawa kembali ke dapur utama utama untuk dicuci.
Keunggulan dari metode distribusi sentralisasi adalah mudah untuk dilakukan
supervisi pengontrolan kualitas makanan, pengontrolan porsi, pengontrolan ketepatan
menu yang pada setiap troli, dan untuk pengontrolan suhu makanan. Selain itu,
keunggulan dari metode distribusi sentralisasi adalah tidak membutuhkan peralatan
dan sumberdaya manusia yang banyak.
b. Desentralisasi
Pada metode distribusi desentralisasi preparasi makanan dilakukan di dapur utama.
Makanan yang sudah matang dalam jumlah besar dikirimkan ke pantri-pantri kecil
(dapur) yang berdekatan dengan bangsal perawatan, dimana makanan dipanaskan
kembali, diporsi dan plating di pantri tersebut. Didalam pantri hanya tersedia peralatan
masak yang sedikit seperti alat panggang roti, teko pembuat kopi, kulkas, oven untuk
memanaskan kembali makanan. Piring kotor dari pasien dapat dicuci di pantri ini atau
dicuci di dapur pusat dengan catatan piring yang sudah bersih harus dikembalikan ke
pantri asal. Metode desentralisasi digunakan untuk penyelenggara makanan yang
memiliki jarak jauh dengan pasien (Palacio, 2009).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode distribusi makanan adalah:
a. Jenis penyelenggara makanan
b. Besar layout instansi
c. Jenis pelayanan yang digunakan
d. Skill level pegawai
e. Ketersediaan biaya untuk labor cost
f. Waktu pelayanan makanan
g. Ruangan yang dibutuhkan dan yang tersedia untuk persiapan makanan
(Palacio, 2009)
Teori
Observasi
Metode distribusi makanan- RSUD Lawang menggunakan
Analisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu
cara
pengiriman
hidangan
makanan
dimana
diporsi
untuk
setiap
konsumen.
distribusi
telah
Hidangan-
makanan
Metode Distribusi
Metode
distribusi
dapat
sentralisasi
dan
didistribusikan
didistribusikan
didistribusikan
desentralisasi.
a. Metode
Sentralisasi
-Waktu
yang
dibutuhkan
yang
dengan
pemorsian
dilakukan langsung di
dapur
adalah
metode
digunakan
proses
utama
kemudian
yang
langsung
didistribusikan
ke
nampan
dibagikan
ke
trolley
untuk
semua
pasien.
memilih
metode
SOP :
Distribusi makan pagi :
sesuai
instansi
makanan.
di
Penyelenggaraan
makanan
RSUD
termasuk
dalam
Lawang
sistem
karena
Conventional
tempat
persiapan
instansi
memungkinkinkan
diterapkan
system
observasi,
masih
untuk
distribusi
sentralisasi.
c. Jenis pelayanan yang digunakan.
Jenis
pelayanan
yang
berikut :
digunakan dalam RSUD Lawang
Ruang Adenium : 4 menit
Ruang Caladium : 5 menit
adalah tray service.
Ruang Flamboyan : 8 menit
d. Skill level pegawai.
Ruang Geranium : 7 menit
Ruang Anthurium : 4 menit
Pegawai
dalam
Ruang Dendrobium : 3 menit
pendistribusian terbagi dalam 2
Ruang Begonia : 5 menit
Ruang Jasmine : 9 menit
shift, setiap shift terdapat 1
karyawan khusus distribusi dan
di RSUD Lawang tugas yang
b. Metode
adalah
Desentralisasi
metode
digunakan
yang
dengan
adalah
Teori
pemorsian
Analisis
pasien dengan dibantu petugas
masing-masing ruangan
piring
setelah
proses
Observasi
itu
baru
didistribusikan
ke
semua pasien.
(Palacio, 2012)
kotor
pasien.
Untuk
cost
desentralisasi
karena
akan
system
memakai
yang
digunakan
cukup
untuk
adalah supaya pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
(Depkes, 2007).
Teori
Observasi
Analisis
Prasyarat
supaya
pasien
mendapat
makanan
sesuai
(PPM),
termasuk
Petugas
a. Definisi
Prosentase ketepatan diet
yang disajikan sesuai dengan
diet order dengan rencana
yang
pasien
Rendah Garam
Diabetes Mellitus
Jantung
Rendah Garam Rendah
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
Lemak
Rendah Protein
Rendah Purin
Rendah Lemak
Rendah Serat
Post operasi
Diet Bistik (Alergi)
Diet cair
Pengecekan
distribusi
asuhan
b. Skor: 100%
Selama
pengamatan
pada
c. Prosedur
- Pilih pasien (minimum 4 tanggal 23 27 Maret tidak ada
pasien
yang
mengeluh
maks 20) untuk dilakukan
mendapatkan diet yang salah,
evaluasi
- Catat rencana intervensi diet tapi beberapa pasien terkadang
yang terdapat dalam rekam membuat
permintaan
sendiri
dituliskan
untuk
dalam SOP
menghindari
Teori
Observasi
yang disajikan
nasi biasa. Dan pada tanggal 25
Jawaban ya bila order diet
maret
2015,
ditemukan
sesuai
dengan
rencana
pemesanan diet di buku
intervensi, order diet sesuai
makanan tidak sesuai dengan
dengan diet yang disajikan;
diet pasien yang sebenarnya
Jawaban tidak bila terjadi
(diet dipagi hari tidak sama
sebaliknya.
Jawaban
dengan diet kemarin sore) dan
Pengecualian,
bila
petugas yang menemukan hal
ketidaksesuaian
tersebut
tersebut
sudah
melakukan
karena sesuatu hal yang
klarifikasi dengan ahli gizi yang
mendasar
(misalnya
memegang pasien tersebut
perubahan diet menjelang
Adapun jenis makanan sumber
waktu makan, atau pasien
karbohidrat yang disediakan
menolak makanan).
Lakukan rekapitulasi dan adalah
tentukan
apakah
skor
lakukan
masalah
dan
tindak lanjutnya
d. Frekuensi audit
Bila ketepatan memenuhi
skor 100%, maka diaudit
kembali 1 tahun, bila belum
mencapai
penyebabnya,
skor
dicari
ditindak
a. Nasi
b. Bubur kasar
c. Bubur halus
Untuk bubur halus biasanya
diberikan kepada pasien post
operasi.
Analisis
ANALISIS OUTPUT
1. Ketepatan Waktu Distribusi
Teori
Waktu/jadwal pemberian makan
Observasi
Kegiatan
distribusi
Analisis
Tidak terdapat masalah pada Me
makanan
dilaksanakan
a. Jadwal
proses
pemberian
untuk
pasien
apabila
pemorsian
telah
sampai
ditangan
dengan
yang baik
pasien
dengan
mempertimbangkan
oleh
diet
dan
jumlah pasien.
Kegiatan distribusi
ini
jenis
telah diatur.
Petugas yang
melakukan
bertugas
distribusi
dikomunikasikan kepada
makanan
pasien
dan
semua
(merangkap
berada
dalam
dilindungi
makanan
pada
pasien
sebagai
petugas
distribusi)
dan
petugas
distribusi
atau
transporter.
Ketika makanan
sudah
Teori
dilindungi dari hal yang
Observasi
melepaskan
celemek
jam makan
e. Jadwal pemberian makan
pasien
selalu
berpenampilan
menarik,
bersih,
dan
memakai masker.
Proses
distribusi
dengan
menggunakan
dengan
makanan
makanan
2005).
APD
dipantau
perubahan
sebagai
pemorsian
Analisis
apron/
troli
di
RSUD
sebagai berikut :
pukul 12:00 WIB
a. Makan pagi: pukul 06.30
c. Makan sore didistribusikan
WIB
pukul 16:00 WIB
b. Makan siang: pukul 11.30
WIB
c. Makan sore: pukul 16.30
WIB
Walaupun tidak sesuai
dengan SOP, namun waktu
distribusi ini masih dalam
batas
atau
rentang
waktu
toleransi
- Berdasarkan pengamatan
dan
wawancara
pada
pendistribusian
makanan
dan
semua
makanan
pasti
sampai
Teori
Observasi
ketangan pasien dengan
-
Analisis
So
menghabiskan
se
jam
lebih
setelah
ad
pa
ka
bisa
bekas
pe
al
piringnya
tempat
petugas
meletakkan
di
akan
depan
jam
tidur
sehingga
lingkungan
enak
ruangan.
lalat, dll.
Namun
pengambilan
petugas
tetap
saat
piring
akan
bangsal
untuk
yang
belum
dari
makanannya
diluar ruangan.
Berdasarkan
observasi
pada tanggal 24 maret
menjadi
kurang
dipandang
dan
Teori
Observasi
2015, tidak semua pasien
meletakkan
Analisis
peralatan
sudah
disediakan
(troli
yang
dibiarkan
makanan).
Mereka
kadang
membiarkan piringnya di
meja
(yang
terletak
belum
menyelesaikan makannya.
2. Ketepatan Diet yang Diterima Pasien
Ketepatan diet yang diterima pasien disesuaikan dengan preskripsi diet pasien.
Preskripsi diet secara singkat menggambarkan rekomendasi mengenai kebutuhan
energi dan zat gizi individu pasien, jenis diet, bentuk makanan, komposisi zat gizi,
frekuensi makan (Kemenkes, 2013).
Teori
Observasi
a. Berdasarkan
a. Definisi
Prosentase
ketepatan
dan
keakuratan
makanan
yang
ketepatan
observasi, -
Semua
Analisis
pasien
sudah -
adalah
nasi/bubur, tumis
atas
fillet
nasi/bubur,
goreng
ditetapkan?
Apakan menu yang disajikan
sesuai dengan siklus menu
yang berlaku atau menu yang
diminta pasien?
Apakah porsi yang disajikan
sesuai dengan standar porsi
yang ditetapkan?
Apakah penampilan makanan
yang
disajikan
secara
keseluruhan
baik?
(kebersihan,
menarik,
penataan
makanan
sesuai
alat)
2. Jawaban ya bila sesuai dan
tidak bila tidak sesuai
3. Hitung
dengan
formula
dibawah
ini
jumlah
jawaban ya / 4 x 100%
4. Lakukan rekapitulasi
tentukan
apakah
dan
skor
lakukan
masalah
dan
tindak lanjutnya
d. Frekuensi audit
Bila minimum skor tercapai,
dilakukan
12
kali
dan
susu.
ikan
kembung
dikarenakan
tidak
tersedianya
tenggiri
supplier.
b. Selama observasi
dari
pada
namun
penggantinya
bahan
sudah
pada
pada
pasien.
Lawang
adalah
sebagai berikut:
Diet Jantung (rendah
dalam
lemak
dan
rendah
garam)
pasien terlampir)
Diet Diabetes Mellitus
perlu
diperbaiki
(KEMENKES, 2013).
(*Pedoman
(*Pedoman Pemberian
diet
pada
terlampir)
pasien
Diet
Rendah
Protein
makanan.
yang
siap
pasien terlampir
Diet Rendah Lemak
Diet Rendah Serat
Diet Bistik (Alergi)
Diet Makanan Cair
Diet
Post
Operasi
Makanan
dan
laik
santap
(KEMENKES, 2013)
Menurut
PGRS,
ketepatan
menu
berkaku/
menu
menu
yang
yang
ckd,
yang
diminta pasien?
b. Apakah
penampilan
makanan yang disajikan
secara keseluruhan baik?
hiperkalemia
dengan
penyakit
jantung),
dan
GEA
ada
memiliki
pasien
keluhan
penampilan makanan
yang
terkait
karena
makanan
pada
menurunkan
Rupiah).
Padahal
dokter
sebenarnya
makan nasi
pasien
sudah
ini
bisa
pasien
ini
dapat
kualitas
panjang.
- Sedangkan dampak jangka
pendeknya
menyebabkan
makanan
terbuang
secara
percuma
karena
harus
mengganti
makanan
yang
sudah
disajikan
permintaan pasien.
dengan
time
Teori
dengan
standar
Hasil
Observasi
observasi
penyelenggaraan
Analisi
pada - Holding time pada sa
makanan
matang
hingga
pemorsian
dilakuka
dan
24
maret
2015,
dapat menyebabkan
Walaupun
dipanaskan
dilakukan pemorsian
makan
kemb
Teori
Observasi
(120 menit) dan terkadang
Analisi
bakteri bakteri te
tahan
terbuka
diberi
menyebabkan risiko
atau
tidak
mulai
makanan
matang
hingga
makanan
dipanaskan
kembali.
Sedangkan holding time saat
makanan mulai diletakkan di
piring saji hingga sampai di
tangan pasien yang terakhir
didapatkan rata rata waktu
40 menit.
panas.
Sehi