Anda di halaman 1dari 12

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.2.3 NCP Komunitas Sasaran Balita
A. Interpretasi Hasil Survey
1. Tabel Sintesa Data (Data Primer)

N
o
1.

Data Dasar

Interpretasi

Status Gizi
- WHZ
Kurus = 10 %

3.

Cut Off

1. Balita kurus
a. Kurus :
merupakan
Rendah< 5%
masalah kesehatan
Sedang 5 9,9 %
kategori Tinggi.
Tinggi 10 14,9 % 2. Balita underweight
Sangat Tinggi15%
merupakan
b. Underweight
masalah kesehatan
WAZ
Rendah<10 %
kategori sangat
Gizi Buruk = 5 %
Sedang 10 19,9%
tinggi.
Gizi kurang =
Tinggi 20 29,9%
3. Balita pendek
25%
Sangat tinggi 30%
merupakan
c. Pendek :
masalah kesehatan
Rendah<
20%
kategori tinggi.
HAZ
Sedang 20
Pendek = 35%
29,9%
Tinggi 30 -39,9%
Sangat tinggi 40%

Single 24 H recall
Rata-rata intake balita a. Usia1-3 tahun
pada rentang usia 2-3
Energy = 1125 kkal
tahun :
KH = 155 gr
- Energi : 1211,27
Lemak = 44 gr
Kal 107,67 %
Protein = 26 gr
Serat = 16 gr
- KH : 153,83 gr
Vit. A = 400 mcg
99,24 %
Zinc = 4 mcg
- Lemak : 45,29 gr
Fe = 8 mg
102,92 %
- Protein : 47,39
gr 182,26 %
- Serat : 4,11gr
25,68 %
- Vit A : 872,05
mcg 218,01%
- Zinc : 5,37 mcg
134,28 %
- Fe : 8,48 mg
105,96 %

1. Rata-rata intake
serat balita kurang
<77 % AKG.
2. Rata-rata intake
energi, lemak,
protein, vitamin A,
Fe (zat besi) dan
Zinc (Zn) balita
lebih dari AKG.

Penyajian Makanan
Balita
Baik 25 %
Kurang Baik 75 %
Indikator yang
diperiksa
a. Makanan dipiring
Sumber KH:
ya 100%

- Mayoritas
penyajian
makanan ibu balita
kurang baik.

Lauk Hewani:
Ya 85%
Tidak 15%
Lauk Nabati:
Ya 90%
Tidak 10%
Sayuran:
Ya 75%
Tidak 25%
Buah:
Ya 20%
Tidak 80%
b. Porsi Balita
Habis: Ya 65%
Tidak habis : 35%
c. Alat makan
Beda: Ya 15%
Tidak beda: 85%

d. Variasi dalam
Penyajian
Ya 5%
Tidak 95%
Pengolahan Makanan
a. Lauk
Direbus: tidak
90% ya 10%
Digoreng : Tidak
5%; Ya 95%
Ditumis : Tidak
80%; ya 20%
Dibakar : tidak
80% ; 20 % ya
b. Sayur

Pengolahan makanan
oleh ibu cenderung
kurang baik, karena
mayoritas lauk
digoreng.

6.

Direbus : tidak
10%; ya 90%
Dikukus : tidak
75%; ya 25%
Ditumis : Tidak
65%; ya 35%
Disantan : Tidak
75%; ya 25%
Kepercayaan
Terhadap Makanan
a. Makanan Pantangan
:
Ya 5%
Tidak 95 %
Jenis :
Jeruk mual dan
demam
b. Makanan Anjuran :
Tidak 100%

7.

Pendekatan
Ibu/Pengasuh Ketika
Balita Makan
a. Mengasuh Balita
Ibu 85%
Nenek/Kakaek
15%
b. Waktu Jam
Makan
Segera
menyiapkan
85%
Menunggu balita
minta 15%
c. Kebiasaan
makan balita
Baik 60%
Kadang-kadang
35%
Kurang baik 5%
d. Balita makan
sendiri
Ya 95%
Tidak 5%

Mayoritas masyarakat
memang
mengungkapkan
bahwa terdapat food
taboo dan food belief
namun alasan yang
diungkapkan
responden terkait
dengan kesehatan,
untuk alasan yang
terkait adat istiadat
atau kebudayaan
setempat tidak ada.
- Mayoritas balita diasuh
oleh ibu.
- Kebiasaan makan dari
balita mayoritas
cenderung kurang
baik
- Mayoritas balita sudah
bisa makan sendiri
- Mayoritas balita
kurang dilibatkan
dalam penyusunan
menu makan.
- Pemantauan jajan
balita kurang
maksimal.

e. Melibatkan
Penyusunan
menu
Ya 50%
Terkadang 15%
Tidak 35%

8.

f. Pemantauan
makanan (jajan)
Ya 70%
Terkadang 20%
Tidak 10%
Kebiasaan Makan
Keluarga
Kurang Baik 25 %
Baik 75 %
Indikator yang dinilai :
- Seringnya makan
bersama keluarga.
- Komposisi menu
yang disajikan tiap
makan.

10 Keterampilan
Pengolahan Makanan
Makanan Pokok
Tidak Bervariasi 100%

- Mayoritas kebiasaan
makan sudah baik
dilihat dari seringnya
makan bersama
keluarga dan
komposisi makanan
yang dihidangkan
tiap makan
bervariasi.

Mayoritas ibu memiliki


keterampilan yang
kurang dalam
pengolahan makanan

Makanan Lauk Hewani


Bervariasi 5%
Tidak Bervariasi 95%
Makanan Lauk Nabati
Bervariasi 15%
Tidak Bervariasi 85%
Makanan Sayuran
Bervariasi 15%
Tidak Bervariasi 85%
Makanan Buah-buahan
Tidak Bervariasi 100%
11 Tingkat Pengetahuan
Sedang 15%
Kurang 85%
12 Paparan Informasi
Terpapar 50 %
Tidak Terpapar 50 %

Mayoritas tingkat
pengetahuan ibu balita
kurang.
Tingkat paparan
informasi kurang
maksimal. Paparan
informasi sebagian

besar melalui kader


pada kegiatan
emodemo, Televisi dan
Media sosial (Group
FB).

2. Participant Analysis

Person/Group

Categorize

Balita

Penerima
Manfaat

Ibu dari Balita

Pelaku

dari Pelaku

Bapak
Balita

Nenek
Balita

dari Pelaku

Ahli
gizi Pelaku
puskesmas

Interest, Motivies,
Attitude
Ceria
Menyukai
makanan yang
Suka bermain
menarik di mata
Aktif
(berwarna-warni)
Menyukai untuk
memcoba yang
baru
Sabar
Menginginkan
yang terbaik untuk
Peduli
Balitanya
Penyayang
Menginginkan
Balitanya sehat
dan kuat
Menginginkan
dirinya dan
bayinya sehat dan
kuat
Tegas
Menginginkan yang
terbaik untuk
Bertanggung
keluarganya
jawab
pada
keluarga
Peduli
Penyayang
Characteristic

Peduli
Penyayang

Menginginkan yang
terbaik untuk
familinya

Berpengalaman Meningkatkan
derajat kesehatan
Tertarik dengan

dunia
kesehatan
Pekerja keras
Bertanggung
jawab
Aktif
Suka menolong

masyarakat
Menangani masalah
gizi
Melakukan promosi
kesehatan
Menyadarkan
masyarakat akan
pentingnya

Potential
(Strength/Weakness)
(+) Ingin tahu tinggi
(+) disayang keluarga
(-) sulit diberitahu
(-) sulit dibujuk
(-) mudah sekali
menjadi bosan

Implication for the Project

Sebagai sasaran program


Menerima intervensi program

(+) pintar memasak


Sebagai sasaran program
(+) disayang keluarga Menerima intervensi program
(-) sulit diberitahu
(-) tertutup dengan halhal baru
(-) sibuk mengerjakan
pekerjaan rumah tangga

(+) Pemberi dana


(+)Pemberi keputusan
(+) didengarkan dan
dihormati
(-) tertutup dengan halhal baru
(-) sibuk bekerja
(+) didengarkan
keluarga
(+) membantu merawat
Balita
(-) masih mengikuti
mitos tertentu

Memberi ijin / keputusan


Membantu menggerakkan
antusiasme istrinya untuk
berubah menjadi lebih baik

Memberikan support dan


dukungan

Membantu menggerakkan

(+) memiliki kemampuan


dan pengetahuan
(+) didengarkan

masyarakat
(+) Dipercaya

masyarakat
(-) sibuk

antusiasme untuk berubah


menjadi lebih baik
Membantu merawat Balita
sesuai aturan yang tepat
sesuai umur
Memberikan ijin pengadaan
kegiatan
Membantu saat pelaksanaan
kegiatan
Membantu menggerakkan
antusiasme masyarakat
Memberikan saran
Pemberi dan penyalur
informasi ke masyarakat

B. Diagnos Gizi (Problem Tree)

Prevalensi Underweight Sangat Tinggi (30 %)

Prevalensi Balita Menolak Makan Tinggi (40 %)

Penyajian Makanan Kurang Baik

Cara Pengolahan KurangVariasi


Bervariasi
Porsi Tidak Sesuai
Bahan Makanan Kurang

Pendekatan
Ibu/Pengasuh Kurang
Baik
Tidak Melibatkan MenyusunTidak
Menu
Mengontrol Jajanan

Ketrampilan
Pengolahan Kurang

Tingat Pengetahuan Kurang tentang : (Variasi bahan makanan, Porsi


makan, Variasi Pengolahan, Cara Penyajian yang baik dan Pendekaan
makan baik balita.)
Paparan
Informasi Kurang
Maksimal

C. Rencana Intervensi
1. Objective Tree

Prevalensi Underweight Menurun

Prevalensi Balita Menolak Makan Rendah

Penyajian Makanan Baik

Cara Pengolahan Bervariasi


Bahan Makanan Bervariasi

Porsi Sesuai

Pendekatan Ibu/Pengasuh Baik

Melibatkan Menyusun Menu


Mengontrol Jajan Balita

Ketrampilan Pengolahan Baik

Tingat Pengetahuan Baik tentang : (Variasi bahan makanan, Porsi makan,


Variasi Pengolahan, Cara Penyajian yang baik dan Pendekaan makan baik
balita.)
Paparan Informasi
Maksimal

2. Alternative Analysis
Parameter Penilaian

Memperbaiki Penyajian Makan


Balita

Memperbaiki Pendekatan Ibu/Pengasuh


Keterangan
Score:

Sumber daya:
Dana
Tenaga/Manusia
Waktu
Skill yang dibutuhkan
Manfaat untuk Masyarakat
Peluang Mencapai Tujuan
Resiko social
Keberlanjutan
Penggunaan SDA local
Dukungan dari institusi
Total
Unfavorable
2 = Semi Unfavorable
3 = So So
4 = Semi Favorable
5 = Favorable

3
3
4
4
3
4
5
3
4
5
38

Yang dipilih: Memperbaiki penyajian makan balita.

3
3
3
3
4
4
4
3
4
5
36

Skor : 1
5
1=

3. Project Planning Matrix

Indicator
Goal:
Mengurangi jumlah balita
menolak makan dengan

Prevalensi balita menolak makan turun


menjadi 20 % dalam 3 bulan.
- Jumlah asupan makanan >77%
AKG .

Source of Verification
Nutrition and health

Assum

- Balita Sakit

survey
Hasil 24h recall

cara meningkatkan nafsu


makan balita.
Project Purpose:
Memperbaiki penyajian
makan balita.

- 75% ibu balita dapat menyajikan makanan


Hasil 24h recall dan
dengan baik.
Observasi
Dengan rincian :
Dalam satu sekali penyajian makanan
memenuhi pedoman gizi seimbang (ada
makanan sumber karbohidrat, lauk, sayur
dan buah).
Porsi makan sehari balita sesuai dengan
anjuran pedoman gizi seimbang.
Pengolahan makan balita bervariasi.

- Daya

beli

balita rend
- Orang
t
balita

ti

banyak w

mengolah

karena be
- Akses bah
sulit.

Output:

Bencana al

- 75% ibu balita menjawab pertanyaan- Pre/Post-test


1 Pengetahuan tentang
tentang variasi bahan makanan dengan - Tanya jawab
variasi bahan makanan
benar.
bagi balita meningkat.
2 Pengetahuan tentang
porsi makan balita
meningkat.
3 Pengetahuan tentang
macam-macam cara
pengolahan makanan
yang baik bagi balita
meningkat.
Aktivitas
I.

- 75% ibu baduta menjawab pertanyaan- Pre/Post-test


tentang porsi makan balita dengan benar. - Tanya jawab
- 75% ibu baduta menjawab pertanyaan
tentang macam-macam cara pengolahan- Pre/Post-test
makanan yang baik bagi balita dengan - Tanya jawab
benar,

Jarak tempa

dengan tem
jauh

Ibu balita tid

membaca d

1.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita tentang gizi seim
balita.
2.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita mengenai porsi
balita.
3.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita mengenai varias
pengolahan bahan makanan.
4.1
Membagikan buku resep aneka ragam menu sehat balita.
5.1
Membagikan leaflet tentang cara mengatasi balita menolak ma

Anda mungkin juga menyukai