N
o
1.
Data Dasar
Interpretasi
Status Gizi
- WHZ
Kurus = 10 %
3.
Cut Off
1. Balita kurus
a. Kurus :
merupakan
Rendah< 5%
masalah kesehatan
Sedang 5 9,9 %
kategori Tinggi.
Tinggi 10 14,9 % 2. Balita underweight
Sangat Tinggi15%
merupakan
b. Underweight
masalah kesehatan
WAZ
Rendah<10 %
kategori sangat
Gizi Buruk = 5 %
Sedang 10 19,9%
tinggi.
Gizi kurang =
Tinggi 20 29,9%
3. Balita pendek
25%
Sangat tinggi 30%
merupakan
c. Pendek :
masalah kesehatan
Rendah<
20%
kategori tinggi.
HAZ
Sedang 20
Pendek = 35%
29,9%
Tinggi 30 -39,9%
Sangat tinggi 40%
Single 24 H recall
Rata-rata intake balita a. Usia1-3 tahun
pada rentang usia 2-3
Energy = 1125 kkal
tahun :
KH = 155 gr
- Energi : 1211,27
Lemak = 44 gr
Kal 107,67 %
Protein = 26 gr
Serat = 16 gr
- KH : 153,83 gr
Vit. A = 400 mcg
99,24 %
Zinc = 4 mcg
- Lemak : 45,29 gr
Fe = 8 mg
102,92 %
- Protein : 47,39
gr 182,26 %
- Serat : 4,11gr
25,68 %
- Vit A : 872,05
mcg 218,01%
- Zinc : 5,37 mcg
134,28 %
- Fe : 8,48 mg
105,96 %
1. Rata-rata intake
serat balita kurang
<77 % AKG.
2. Rata-rata intake
energi, lemak,
protein, vitamin A,
Fe (zat besi) dan
Zinc (Zn) balita
lebih dari AKG.
Penyajian Makanan
Balita
Baik 25 %
Kurang Baik 75 %
Indikator yang
diperiksa
a. Makanan dipiring
Sumber KH:
ya 100%
- Mayoritas
penyajian
makanan ibu balita
kurang baik.
Lauk Hewani:
Ya 85%
Tidak 15%
Lauk Nabati:
Ya 90%
Tidak 10%
Sayuran:
Ya 75%
Tidak 25%
Buah:
Ya 20%
Tidak 80%
b. Porsi Balita
Habis: Ya 65%
Tidak habis : 35%
c. Alat makan
Beda: Ya 15%
Tidak beda: 85%
d. Variasi dalam
Penyajian
Ya 5%
Tidak 95%
Pengolahan Makanan
a. Lauk
Direbus: tidak
90% ya 10%
Digoreng : Tidak
5%; Ya 95%
Ditumis : Tidak
80%; ya 20%
Dibakar : tidak
80% ; 20 % ya
b. Sayur
Pengolahan makanan
oleh ibu cenderung
kurang baik, karena
mayoritas lauk
digoreng.
6.
Direbus : tidak
10%; ya 90%
Dikukus : tidak
75%; ya 25%
Ditumis : Tidak
65%; ya 35%
Disantan : Tidak
75%; ya 25%
Kepercayaan
Terhadap Makanan
a. Makanan Pantangan
:
Ya 5%
Tidak 95 %
Jenis :
Jeruk mual dan
demam
b. Makanan Anjuran :
Tidak 100%
7.
Pendekatan
Ibu/Pengasuh Ketika
Balita Makan
a. Mengasuh Balita
Ibu 85%
Nenek/Kakaek
15%
b. Waktu Jam
Makan
Segera
menyiapkan
85%
Menunggu balita
minta 15%
c. Kebiasaan
makan balita
Baik 60%
Kadang-kadang
35%
Kurang baik 5%
d. Balita makan
sendiri
Ya 95%
Tidak 5%
Mayoritas masyarakat
memang
mengungkapkan
bahwa terdapat food
taboo dan food belief
namun alasan yang
diungkapkan
responden terkait
dengan kesehatan,
untuk alasan yang
terkait adat istiadat
atau kebudayaan
setempat tidak ada.
- Mayoritas balita diasuh
oleh ibu.
- Kebiasaan makan dari
balita mayoritas
cenderung kurang
baik
- Mayoritas balita sudah
bisa makan sendiri
- Mayoritas balita
kurang dilibatkan
dalam penyusunan
menu makan.
- Pemantauan jajan
balita kurang
maksimal.
e. Melibatkan
Penyusunan
menu
Ya 50%
Terkadang 15%
Tidak 35%
8.
f. Pemantauan
makanan (jajan)
Ya 70%
Terkadang 20%
Tidak 10%
Kebiasaan Makan
Keluarga
Kurang Baik 25 %
Baik 75 %
Indikator yang dinilai :
- Seringnya makan
bersama keluarga.
- Komposisi menu
yang disajikan tiap
makan.
10 Keterampilan
Pengolahan Makanan
Makanan Pokok
Tidak Bervariasi 100%
- Mayoritas kebiasaan
makan sudah baik
dilihat dari seringnya
makan bersama
keluarga dan
komposisi makanan
yang dihidangkan
tiap makan
bervariasi.
Mayoritas tingkat
pengetahuan ibu balita
kurang.
Tingkat paparan
informasi kurang
maksimal. Paparan
informasi sebagian
2. Participant Analysis
Person/Group
Categorize
Balita
Penerima
Manfaat
Pelaku
dari Pelaku
Bapak
Balita
Nenek
Balita
dari Pelaku
Ahli
gizi Pelaku
puskesmas
Interest, Motivies,
Attitude
Ceria
Menyukai
makanan yang
Suka bermain
menarik di mata
Aktif
(berwarna-warni)
Menyukai untuk
memcoba yang
baru
Sabar
Menginginkan
yang terbaik untuk
Peduli
Balitanya
Penyayang
Menginginkan
Balitanya sehat
dan kuat
Menginginkan
dirinya dan
bayinya sehat dan
kuat
Tegas
Menginginkan yang
terbaik untuk
Bertanggung
keluarganya
jawab
pada
keluarga
Peduli
Penyayang
Characteristic
Peduli
Penyayang
Menginginkan yang
terbaik untuk
familinya
Berpengalaman Meningkatkan
derajat kesehatan
Tertarik dengan
dunia
kesehatan
Pekerja keras
Bertanggung
jawab
Aktif
Suka menolong
masyarakat
Menangani masalah
gizi
Melakukan promosi
kesehatan
Menyadarkan
masyarakat akan
pentingnya
Potential
(Strength/Weakness)
(+) Ingin tahu tinggi
(+) disayang keluarga
(-) sulit diberitahu
(-) sulit dibujuk
(-) mudah sekali
menjadi bosan
Membantu menggerakkan
masyarakat
(+) Dipercaya
masyarakat
(-) sibuk
Pendekatan
Ibu/Pengasuh Kurang
Baik
Tidak Melibatkan MenyusunTidak
Menu
Mengontrol Jajanan
Ketrampilan
Pengolahan Kurang
C. Rencana Intervensi
1. Objective Tree
Porsi Sesuai
2. Alternative Analysis
Parameter Penilaian
Sumber daya:
Dana
Tenaga/Manusia
Waktu
Skill yang dibutuhkan
Manfaat untuk Masyarakat
Peluang Mencapai Tujuan
Resiko social
Keberlanjutan
Penggunaan SDA local
Dukungan dari institusi
Total
Unfavorable
2 = Semi Unfavorable
3 = So So
4 = Semi Favorable
5 = Favorable
3
3
4
4
3
4
5
3
4
5
38
3
3
3
3
4
4
4
3
4
5
36
Skor : 1
5
1=
Indicator
Goal:
Mengurangi jumlah balita
menolak makan dengan
Source of Verification
Nutrition and health
Assum
- Balita Sakit
survey
Hasil 24h recall
- Daya
beli
balita rend
- Orang
t
balita
ti
banyak w
mengolah
karena be
- Akses bah
sulit.
Output:
Bencana al
Jarak tempa
dengan tem
jauh
membaca d
1.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita tentang gizi seim
balita.
2.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita mengenai porsi
balita.
3.1
Melakukan Edukasi pada ibu/pengasuh balita mengenai varias
pengolahan bahan makanan.
4.1
Membagikan buku resep aneka ragam menu sehat balita.
5.1
Membagikan leaflet tentang cara mengatasi balita menolak ma