Anda di halaman 1dari 16

Pembiayaan

Kesehatan dan
Alternatif Pemecahan
Masalah
Disampaikan Oleh: Dr. Evi Derma Sastiva, MPPM
Difasilitasi oleh Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia dalam
Forum Nasional VI Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia di
Padang, pada 24,25,26 dan 27 Agustus 2015.
1

Biodata
Widyaiswara Madya
BKOM dan Pelkes
Provinsi Sumatera Barat
Mahasiswa Pasca Sarjana
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Peminatan S 3
Kesehatan Masyarakat.
0812-6625-4500,
eviderma@ymail.com
2

AGENDA

Latar Belakang

Latar Belakang
UU JKN

Tujuan

Penelitian/ kajian berujuan untuk melihat kondisi penduduk yang tidak


mempunyai jaminan kesehatan, sumber biaya dan alternatif
pemecahan masalahnya, sehubungan dengan pelaksanaan Undang
Undang Jaminan Kesehatan Nasional, Undang-undang BPJS, terhitung
mulai tanggal 1 Januari 2015 yang bersifat wajib dan Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Barat nomor 10 tahun 2011 tentang
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Sumatera Barat Sakato, yang
telah dilaksanakan semenjak tahun 2007 (dahulunya berdasarkan
peraturan Gubernur Sumatera Barat nomor 40 dan 41 tahun 2007
tengang
Pelaksanaan
dan
Pedoman
pelaksanana
program
pembiayaan dan jaminan kesehatan dengan sistem jaminan
kesehatan daerah (Jamkesda) dan sistem pelayananan kedokteran
keluarga di Provinsi Sumatera Barat).

Karena mempunyai pembiayaan kesehatan yang cukup bagi


masyarakat adalah penting, dan yang sangat penting adalah
bagaimana cara membelanjakan uangnya yang berasal dari
masyarakat dan pemerintah secara bijaksana.
5

Tujuan
melihat kondisi penduduk yang tidak mempunyai jaminan kesehatan

Metode
Metoda

penelitian/ kajian adalah


dengan mempelajari hasil riset
kesehatan daerah tahun 2013 dan
melakukan kajian pustaka yang
berhubungan dengan topik jaminan
kesehatan dan pembiayaan
kesehatan serta
mengasosiasikannya dengan
pengalaman penulis dalam
mengembangkan program jaminan
kesehatan daerah semenjak tahun

Hasil

Tabel 3.11.1 Proporsi penduduk menurut kepemilikan jaminan kesehatan dan provinsi,
Indonesia 2013 Provinsi
Askes/ Jamsos Askes Perusa Jamkes Jamkes Tidak
ASABRI tek
Swasta haan
mas
da
Punya
Aceh
8,8
1,5
0,4
0,5
56,7
30,8
3,4
Sumatera Utara
5,6
5,4
1,4
1,9
23,3
4,1
59,3
Sumatera Barat
8,7
1,6
1,0
0,4
26,1
9,3
53,6
Riau
5,2
5,6
3,0
2,9
15,4
13,9
57,8
Jambi
8,1
2,9
0,9
0,6
23,9
2,2
61,9
Sumatera Selatan
5,6
3,4
1,6
1,4
21,6
25,8
45,7
Bengkulu
9,3
3,3
0,7
0,5
28,5
0,7
57,7
Lampung
5,0
1,4
0,7
1,2
33,9
15,1
46,7
Bangka Belitung
8,7
3,3
2,1
1,2
13,0
45,5
34,0
Kepulauan Riau
4,8
20,3
4,0
5,7
13,5
7,9
48,3
DKI Jakarta
4,8
10,1
6,2
4,7
3,4
6,3
69,1
Jawa Barat
4,7
5,7
2,1
2,3
29,4
3,4
54,7
Jawa Tengah
5,1
3,0
1,1
0,9
35,8
2,9
52,9
DI Yogyakarta
11,9
4,7
3,7
2,5
41,0
7,7
32,5
Jawa Timur
5,1
3,6
1,2
1,0
28,3
1,3
60,5
Banten
4,8
8,7
3,7
4,3
23,9
2,9
54,5
Bali
7,3
5,5
3,9
3,5
12,4
67,7
11,0
Nusa Tenggara Barat
5,2
0,6
0,3
0,2
40,4
4,1
49,4
Nusa Tenggara Timur
7,1
0,1
0,3
0,1
58,6
2,8
31,7
10

Tabel 3.11.1 Proporsi penduduk menurut kepemilikan jaminan


kesehatan dan provinsi, Indonesia 2013 Provinsi
Askes/
ASABRI

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

5,5
9,7
7,4
6,7
11,3
9,5
7,7
10,8
9,3
6,6
10,9
9,6
8,8
8,2
6,0

Sumber: Riskesdas, 2013

Jamsos
tek

Askes
Swasta

1,7
2,9
5,5
12,5
4,3
1,7
2,3
1,0
1,5
1,4
1,6
1,1
2,9
1,5
4,4

0,6
0,6
1,1
2,1
1,4
0,2
0,6
0,2
0,7
0,1
0,6
0,4
0,3
1,8
1,7

Perusa Jamkes Jamkesda Tidak


haan
mas
Punya

0,9
4,4
1,0
2,7
0,7
0,3
0,5
0,3
0,2
1,2
0,1
0,2
0,7
2,3
1,7

22,2
16,8
15,9
15,4
32,3
31,2
31,4
34,0
47,6
39,0
37,5
26,3
62,1
50,9
28,9

12,5
26,4
9,6
35,4
3,5
7,7
49,2
11,0
15,3
15,8
5,6
10,6
6,4
26,0
9,6

58,6
46,4
60,9
30,2
48,0
50,5
14,0
43,8
26,6
41,4
44,5
52,5
26,3
34,8
50,5
11

Kesimpulan
Sistem

Pembiayaan
kesehatan yang dikelola
dengan cara bijaksana oleh
pemerintah
pusat/daerah/BPJS dan
masyarakat akan
menghasilkan derajat
kesehatan masyarakat

12

Kesimpulan

13

Rekomendasi

Mengoptimalkan sumber pembiayaan kesehatan dari m

14

Rekomendasi

Memperbaiki kebijakan/ peraturan pengeluaran biaya kesehatan secara e

15

TERIMAKASIH

16

Anda mungkin juga menyukai