Anda di halaman 1dari 18

 1.

Erwinda 0810333083
2. Yance Irfan 0810333084
3. Annisa Fersi 0810333096
4. Elsy Noversiti 0810333100
5. Jendrawan Pati S 0810333104
6. Ricka Madona 0810333107
7. Vausani Irfa 0810333109
 1. Kesejahteraan ibu dan anak
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Keluarga Berencana
4. Infeksi menular seksual dan HIV / AIDS
5. Kekerasan pada perempuan
6. Pencegahan dan penanggulangan
komplikasi aborsi
7. Pencegahan, penanganan infertilitas
8. Kanker pada usia lanjut dan
osteoporosis

 Masalah Reproduksi
- Kesehatan, morbiditas dan kematian perempuan
yang berkaitan dengan kehamilan.
- Peranan atau kendali sosial budaya terhadap
masalah reproduksi
- Intervensi pemerintah dan negara terhadap
masalah reproduksi
- Tersediannya pelayanan kesehatan reproduksi
dan keluarga berencana
- Kesehatan bayi dan anak-anak
 Masalah Gender dan Seksualitas
- Pengaturan negara terhadap masalah
seksualitas
- Pengendalian sosio-budaya terhadap
masalah seksualitas
- Seksualitas dikalangan remaja
- Status dan peran perempuan
- Perlindungan terhadap perempuan
pekerja
 Masalah Kekerasan dan Perkosaan
terhadap Perempuan
- kekerasan secara sengaja kepada
perempuan, perkosaan, serta dampaknya
terhadap korban
- Norma sosial tindak kekerasan terhadap
perempuan
- Sikap masyarakat mengenai kekerasan
perkosaan terhadap pelacur
 Masalah Penyakit yang Ditularkan
Melalui Hubungan Seksual
- Masalah penyakit menular seksual sifilis, dan
gonorrhea
- Masalah penyakit menular seksual yang
relatif baru seperti chlamydia, dan herpes
- Masalah HIV/AIDS
- Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit
menular seksual
- Sikap masyarakat terhadap penyakit
menular seksual.
 Masalah Pelacuran
• Demografi pekerja seksual komersial
atau pelacuran
• Faktor-faktor yang mendorong
pelacuran dan sikap masyarakat
terhadapnnya
• Dampaknya terhadap kesehatan
reproduksi, baik bagi pelacur itu sendiri
maupun bagi konsumennya dan
keluarganya
 Masalah Sekitar Teknologi
• Teknologi reproduksi dengan
bantuan (inseminasi buatan dan bayi
tabung)
• Pemilihan bayi berdasarkan jenis
kelamin (gender fetal screening)
• Pelapisan genetik (genetic
screening)
• Keterjangkauan dan kesamaan
kesempatan
• Etika dan hukum yang berkaitan
dengan masalah teknologi reproduksi ini.
 Menurut WHO ke IX (1996-2001), masalah
kesehatan reproduksi ditinjau dari
pendekatan siklus kehidupan keluarga,
meliputi :
• Praktek tradisional yang berakibat buruk semasa
anak-anak
• Masalah kesehatan reproduksi remaja
• Tidak terpenuhinya kebutuhan ber-KB
• Kekurangan hormon
selama kehamilan, persalian dan masa nifas
• Infeksi saluran reproduksi
• Kemandulan
• Sindrom pre dan post menopause dan
peningkatan resiko kanker organ reproduksi
• Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
 A. UU No. 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak
1. a. Kesejahteraan Anak adalah suatu tata
kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin
pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar,
baik secara rohani, jasmani maupun social.
b. Usaha kesejahteraan anak adalah usaha
kesejahteraan social yang ditujukan untuk menjamin
terwujudnya kesejahteraan anak terutama terpenuhinya
kebutuhan pokok anak.

(1) Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan,


dan bimbingan, pelayanan untuk mengembangkan
kemampuan dan kehidupan sosialnya, pemeliharaan dan
perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat
membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya dengan wajar.
 B. UU No. 7 Tahun 1984 tentang
pengesahan konvensi mengenai
penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan (CONVENTION ON
THE ELIMINATION OF ALL FORMS OF
DISCRIMINA TION AGAINTS WOMEN) yang
telah disetujui oleh Majelis Umum
Perseriktan Bangsa – Bangsa pada tanggal
18 Desember 1979, dengan persyaratan
(reservation) terhadap pasal 29 (1) tentang
penyelesaian perselisihan mengenai
penafsiran atau penerapan konvensi ini,
yang salinannya dilampirkan pada Undang
– Undang ini.
 C. UU No.10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera.
1. Perkembangan kependudukan adalah
segala kegiatan yang berhubungan dengan
perubahan keadaan penduduk yang meliputi
kuantitas, kualitas, dan mobilitas yang mempunyai
pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan
hidup.
Pasal 4
1. Perkembangan kependudukan bertujuan
untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara kuantitas, persebaran
penduduk dengan lingkungan hidup.
2. Pembangunan keluarga sejahtera bertujuan
untuk mengembangkan kualitas keluarga agar
dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan
masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin
 D. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
Pasal 1
Dalam undang – undang ini yang dimaksud dengan :
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan social yang memungkinkan. Setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis
BAB III Asas dan Tujuan
Pasal 2
Pembangunan kesehatan di selenggarakan
berdasarkan prikemanusiaan yang berdasarkan
Ketuhanan yang maha esa, manfaat, usaha bersama
dan kekeluargaan, adil, dan merata, prikehidupan dalam
kesinambungan, serta kepercayaan akan kemampuan
dan kekuatan sendiri.
Pasal 3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup, sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
 E. UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 1989Tentang Pemerintahan
Daerah

 F. UU No.13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan


Lanjut Usia
- seseorang dikatakan lansia apabila telah mencapai
usia 60 tahun ke atas

 G. Undang – undang RI No. 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah
Pasal 2
(2) Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan
oleh daerah kabupaten dan daerah kota meliputi
pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan, dan
kebudayaan, pertanian, perhubungan, industry dan
perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup,
pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja.
 H. Undang – undang RI No. 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak dan undang-
undang No. 3 Tahun 1997 tentang
pengadilan anak disebut juga instruksi
presiden mengenai penyelenggaraan,
pembinaan, dan pengembangan kualitas
anak.

 I. Permenkes No. 433/Menkes/SK/1998


tentang pembentukan komisi kesehatan
reproduksi.

 J. Peraturan Pemerintah N0. 21 tahun 1994
Penyelenggaraan pembangunan
keluarga sejahtera

 K. Peraturan Pemerintah No. Pengelolaan


perkembangan kependudukan

 L. SK Menteri Negara pemberdayaan


perempuan / Kepala BKKBN no.
10/HK.010/BS/2001 tentang organisasi dan
tata kerja BKKBN Pusat.

Anda mungkin juga menyukai