Anda di halaman 1dari 6

Fugacity and Fugacity Coefficient

a) The requirement for liquid-vapor equilibrium of a pure fluid is equality of


fugacity ( f ) or fugacity coefficient ( ):

f L =f V or L =V . Explain

what is meant by fugacity and fugacity coefficient using the following plot of
f

as a function of pressure for H 2O at 300 . At what pressure these

requirements apply to water at a tempreture of 300 ? Is this pressure equal


to the vapor pressure given in the steam table?

b) Derive the given equation for ln () :


ln=Z 1ln ( ZB )

A
Z+ 2,414 B
ln
22B
Z 0,414 B

, where

A=

a (T ) P
R2 T 2

bP
B= RT ,
by combining the following thermodynamic relationship

and

ln =Z 1ln Z

( RTP 1v ) dv

and the Peng Robinson equation of

state.

c) Use the working equation above to regenerate the fugacity and the fugacity
coefficient data points of H2O at 300oC by writing a suitable FORTRAN
computer program and redraw the given plot
Jawab :
a) Fugasitas adalah ukuran kecenderungan suatu gas untuk keluar atau berkembang dan
dinyatakan dalam fungsi tekanan. Fugasitas juga dapat diartikan sebagai tekanan yang
diperlukan suatu gas dalam suhu tertentu agar gas non ideal dapat memenuhi
persyaratan gas ideal. Koefisien fugasitas adalah besaran tak berdimensi yang
menunjukkan perbandingan antara fugasitas dan tekanan. Berdasarkan grafik, maka
dapat diartikan beberapa hal, yaitu :
a. Garis pada grafik yang meningkat adalah garis hubungan tekanan terhadap
fugasitas, sementara garis pada grafik yang menurun adalah garis hubungan
tekanan terhadap koefisien fugasitas.
b. Fugasitas memiliki nilai yang sama atau mendekati nilai tekanan P (f = P)
pada keadaan ideal atau tekanan mendekati nol,

lim 0
P0

dan nilai koefisien

fugasitas akan mendekati 1 (lim = 1).


c. Semakin tekanan meningkat, nilai f akan lebih kecil dari nilai P (f < P). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan, suatu gas semakin tidak ideal.
Maka fugasitas adalah suatu tekanan yang digunakan untuk sistem gas nyata.
d. Kenonidealan suatu gas pada tekanan tinggi juga ditunjukkan dari nilai
koefisien fugasitas yang menjauhi nilai 1.
e. Fugasitas akan bernilai konstan atau meningkat tipis ketika tekanan telah
melewati tekanan saturated. Nilai koefisien fugasitas akan menurun secara
spesifik setelah melewati tekanan Psat karena nilai fugasitasnya relatif
konstan.
f. Keadaan dimana suatu tekanan dibawah tekanan saturated merupakan keadaan
superheated vapor. Keadaan dimana suatu tekanan berada di atas tekanan
saturated merupakan keadaan subcooled liquid.

Persyaratan kesetimbangan cair uap suatu fluida murni dapat dituliskan


v
L
menggunakan besaran fugasitas atau koefisien fugasitas ( f =f

atau

v = L

). Persyaratan ini didapatkan dari konsep fugasitas zat murni, yaitu :


Gi= i + RT ln f i
Kemudian untuk vapor dan liquid, dapat dituliskan menjadi :
Giv = i + RT ln f iV
L

Gi = i + RT ln f i

Giv Gi L=RT ( ln f iV ln f iL )
V

Giv Gi L=RT ln

fi
L
fi

Rumus diatas berlaku untuk proses perubahan fasa dari liquid ke vapor atau vapor ke
liquid. Untuk saat kesetimbangan fasa, energy Gibbs bernilai 0.
f iV
RT ln L =0
fi
V

ln

fi
=0
L
fi

( ln f iV ln f i L )=0
V

f i =f i

Maka berlaku juga


L

Untuk zat murni, fase uap dan cair akan terbentuk bersama jika keduanya memiliki
temperatur, tekanan, fugasitas, dan koefisien fugasitas yang sama. Persyaratan
v

f =f

atau

dapat berlaku pada uap air (steam) T = 300oC. Pada suhu

ini, nilai Psat = 8577,7kPa, sementara melalui perhitungan dari fugasitas didapatkan
nilai Psat :
f sat
P = isat

sat
i

sat

sat
Dari grafik didapatkan kira-kira nilai f i =6800 kPa dan =0,8 . Sehingga :
sat

Pi =

6800 kPa
=8500 kPa
0,8

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai Psat yang didapatkan dari grafik sama dengan
nilai Psat pada steam table.
b) Persamaan pada soal didapatkan dari :
V
P
1
ln
=Z
1ln
Z
dV
RT
a.
V

ln =Z 1ln Z

ln =Z 1ln Z

ln =Z 1ln Z

( RTP VV V1 ) dV
( VZ V1 ) dV
Z1
1
d
1

( )()

ln =Z 1ln Z ( Z1 )
0

ln =Z 1ln Z
0

ln =Z 1ln Z
0

( 1 ) d
2

( Z1 )
d

( Z1 )
d( b)
b

b. Persamaan Peng Robinson


a (T )
RT
P=

V b V ( V +b )+ b(V b)
P=

a (T )
RT
2
V b V +2 Vbb 2

a (T )
PV
V
V
=
2
2
RT V b V +2 Vbb RT
Z=

a (T )
1
1

2 2
1b 1+2 bb RT

Z 1=

a ( T ) 1b
1
1

2 2
1b 1+ 2bb RT
1b

Z 1=

a (T )
b
1

2 2
1b 1+ 2b b RT

c. Substitusi
b
a (T )
1
b
1
.

d ( b)
b
2 2
1b 1+2 bb RT
0

a(T )
1
1

d (b)
2 2
1b 1+2 bb bRT
b

a (T )
1
1
d ( b )
d (b)

1b
bRT 0 1+ 2bb2 2

d. Integral

1
( 1b
) d ( b )
0

1
( 1b
) d ( b )=ln(1b)
0

e. Integral

1
d( b)
2 2
1+2 b b

1
1
2 ax+b b2 4 ac
d
(x)=
ln
a x 2+ bx+ c
b24 ac 2 ax+ b+ b24 ac

Dengan a=-1; b=2; dan c=1


b
1
1
2 b+ 2 22+ 4
1+2 bb2 2 d ( b )= 2 ln
0
2 + 4 2 b+2+ 22+ 4

[(

1
1
b1+ 2
d ( b )=
ln
2 2
2 2
b1 2
1+2 bb

)]

f. Hasil dari tahap c


b
a (T )
1
1
d ( b )
d ( b )

1b
bRT 0 1+ 2bb2 2

[(
[ (

a (T ) 1
b1+ 2
ln ( 1b )
ln
bRT 2 2
b1 2

)]

a (T ) 1
b1+ 2 1+ 2 1 2
ln ( 1b )
ln
.
.
bRT 2 2
b1 2 1+ 2 1 2

)]

[(
[(
[(

( 1+ 2 ) b+1 1 2
a (T ) 1
ln ( 1b )
ln
.
bRT 2 2
( 1 2 ) b+ 1 1+ 2
ln ( 1b )

)]

) (

( 1+ 2 ) b+1 1 2
a (T ) 1
1 2
ln
.
ln
bRT 2 2
( 1 2 ) b+ 1 1+ 2
1+ 2

1+ 2 ) b+1
( bv ) abRT( T ) 2 1 2 ln ((1
2 ) b+1 ) ]

ln 1

g. Substitusi nilai A, B, dan Z

[(

BRT
+1
BRT
A 1
Pv
ln 1

ln
Pv
B 2 2
( 1 2 ) BRT +1
Pv

( 1+ 2 )

)]

[ ( )]

B
B
A 1
z
ln 1
ln
z
B 2 2
B
( 1 2 ) +1
z

( 1+ 2 ) +1

( )

ln

( 1+ 2 ) B+ z
A 1

ln
( zB
)
z
B 2 2 [ ( ( 12 ) B+ z ) ]

ln ( zB )+ ln z

[(

A 1
2.414 B+ z
ln
B 22
0.414 B+ z

)]

h. Substitusi akhir
b

ln =Z 1ln Z
0

( Z1 )
d(b)
b

ln =z1ln zln ( zB )+ ln z
ln =z1ln ( zB )
c) FORTRAN (suram)

[(

A 1
2.414 B+ z
ln
B 2 2
0.414 B + z

[(

A 1
2.414 B+ z
ln
B 2 2
0.414 B+ z

)]

)]

)]

Anda mungkin juga menyukai