Anda di halaman 1dari 4

4.

1 Jajaj
4.2 Jajaja
4.3 Jajaja
4.4 Jajaj
4.5 Desain Struktur Ketahanan Korosi
4.5.1
Konstruksi Laminasi
Ketahanan korosi dari GFRP pada dasarnya bergantung pada ketahanan sifat dari resin
yang digunakan sebagai matriks. Dengan kata lain, penggunaan resin bertujuan untuk
pelindung GFRP dari zat kimia lingkungan menyebabkan korosi. Peralatan GFRP seperti
tangka, tower, vessel dan pipa biasanya dilapisi dengan lapisan gel coat atau resin-rich iner
dan intermediet resin-rich pada permukaan peralatan. Lapisan resin-rich inner memiliki
ketebalan 0.25 mm yang terbuat dari resin dengan kandungan 85% berat dan selebihnya
adalah zat tahan keasaman seperti C-glass. Sedangkan lapisan intermediet terbuat dari
sekurang-kurangnya 2 lapisan 450 g/m2 E-glass berbentuk untain tikar (mat)yang
terimpregnasi oleh 68 78% berat resin. Tujuan dari penggunaan mat adalah pemecahan resin
selama proses moulding. Pada prinsipnya, pembuatan lapisan pelindung korosi peralatan yang
terdiri dari inner dan intermediet adalah untuk memberikan lapisan yang diperbolehkan
terkena korosi, sehingga lapisan baja dari pelatan terlindungi dari zat kimia dari lingkungan
yang menyebabkan korosi.

Gambar. Konstruksi Lapisan Pelindung terhadap Korosi

Gambar. Contoh Lapisan Resin dan Lapisan atas E-glass dari Suatu Peralatan
4.5.2
Persamaan Laju dan Life Prediction
4.5.2.1
Persamaan Laju Korosi
dx
=k . x . C
dt
Dimana:
x adalah bagian lapisan yang terkena korosi
t adalah waktu pencelupan
k

adalah konstanta laju korosi

adalah konsentrasi liquid


dan adalah konstanta

Konstanta laju korosi merupakan konstanta yang mengikuti persamaan Arrhenius


seperti persamaan dibawah ini:
k =k 0 exp (E /RT )
Dimana:
k 0 adalah factor frekuensi
E adalah energi aktivasi
R adalah konstanta gas
T

adalah temperature

Dengan asumsi C dan T bernilai konstan, saat


persamaa 4.9 dapat digunakan. Namun saat

= 0 pada persamaan 4.11 maka

= -1 maka persamaan 4.11 dapat

diturunkan. Saat nilai C dan T bervariasi maka digunakan persamaan dibawah ini:
a) Epoxy resin yang dipanaskan dengan MTHPA dalam larutan NaOH
x= A2 exp (9444 T /C ) C 0.56 .t
b) Isophtalic UP dalam 10% berat larutan NaOH
1 /2
x= A3 (6420/T ) t

c) Iosphtalic UP dalam larutan potassium hydroxide pada suhu 80 oC


x= A4 C .t
Tabel. Persamaan Laju Korosi dari Berbagai Resin

4.5.2.2

Life Prediction
3 Pl
sB=
2 b b 02

Dimana:
bo adalah ketebalan spesimen sebelum pencelupan
b adalah lebar spesimen sebelum pencelupan
l adalah jari-jari spesimen sebelum pencelupan
P adalah breaking load dalam uji flexural setelah pencelupan
Kekuatan flexural s B setara dengan kekuatan resin yang sebenarnya
terdapat pada persamaan dibawah ini:
3 Pl
s B =s B 0 =
2
2( b2 x)( b02 x)
2

S=

s B (b2 x)(b02 x)
=
2
sB 0
b b0

4.5.3
Faktor yang Mempengaruhi Korosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi diantaranya adalah:
a) Struktur kimia resin
Keaktifan gugus fungsi, ikatan dan konsentrasi resin
Isomer konstisional (Iso, Ortho)
Number repeated unit (n) dan panjang rantai molekul

s B 0 yang

Carboxylic acid

Gambar. Hubungan Laju Korosi terhadap Asam Karboksilat


Hambatan sterik
Degree of cure dan densitas crosslingking
Substansi residu
Produk hasil korosi (lapisan yang terkena korosi)
b) Perawatan dan pengujian kondisi
Temperature dan gradien temperature
Konsentrasi pelarut
pH
Laju kecepatan
Tegangan

Anda mungkin juga menyukai