KELAS :
X-IIS 1
KELOMPOK 1:
ANDIANI RAHMADINI FITRI FRIYADI (01)
ANDRE HAIDAR LUTHFI (02)
ANISYA HUMAIRA (03)
ARIEL GILANG MUHARAM (04)
AZKIYA KAMILA ROSADI (05)
BELLA APRILIA NRCAHYA (06)
yang lain banyak kerusuhan, bencana, dan lain sebagainya, maka nilai
Rupiah akan melemah.
2. Pelarian modal kembali ke luar negeri (Capital Flight)
Modal yang beredar di Indonesia, terutama di pasar finansial, sebagian
besar adalah modal asing. Ini membuat nilai rupiah sedikit banyak
tergantung pada kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis di
Indonesia. Semakin baik iklim bisnis Indonesia maka akan semakin banyak
investasi asing di Indonesia dan dengan demikian Rupiah akan semakin
menguat. Sebaliknya, semakin negatif pandangan investor terhadap
Indonesia, Rupiah akan kian melemah.
Mari ambil contoh pemotongan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral
Amerika Serikat, The Fed, baru-baru ini. Kebijakan uang ketat (tight money
policy) tersebut membuat investor memindahkan investasinya dari Indonesia
kembali ke Barat sehingga kemudian diikuti oleh pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar.
3. Ketidakstabilan Politik- Ekonomi di Indonesia
Faktor yang paling mempengaruhi Rupiah adalah kondisi politikekonomi. Performa data ekonomi Indonesia, seperti pertumbuhan PDB
(Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product), inflasi, dan neraca
perdagangan, juga cukup mempengaruhi Rupiah. Pertumbuhan yang bagus
akan menyokong nilai Rupiah, sebaliknya defisit neraca perdagangan yang
bertambah akan membuat Rupiah terdepresiasi. Dua sisi dalam neraca
perdagangan, impor dan ekspor, sangat penting disini. Inilah sebabnya
kenapa sangat penting bagi Indonesia untuk menggenjot ekspor dan
mengurangi ketergantungan pada produk impor, defisit neraca perdagangan
Indonesia dan tingginya inflasi yang menyebabkan kebutuhan akan dolar
meningkat tajam karena impor lebih besar daripada ekspor.
4. Kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros
Kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros serta public policy
terkait utang. Pemerintah akan kesulitan berutang di dalam negeri, maka
kekurangan akan ditutupi dengan berutang ke luar negeri. Maka karena
utang harus dibayar dengan mata uang dolar, nilai tukar rupiah terhadap
dolar dipastikan melemah.
swasta dalam mata uang tersebut, sehingga ketika kurs Rupiah melemah
akan tetap terasa efeknya. Muttaqiena, A. Beragam dampak kurs rupiah
melemah.
2. Harga bahan baku impor akan naik
Kenaikan harga barang impor ini akan buruk sekali bagi industri yang
berbahan baku impor, misalnya industri tempe dan tahu. Kebutuhan kedelai
Indonesia sebagian besar dipenuhi dari impor, sehingga bila kurs Rupiah
melemah terus menerus, maka harga kedelai akan makin menjulang tinggi
dan dampaknya harga tempe dan tahu naik, serta industrinya terancam
gulung tikar. Semakin banyak industri berbahan baku impor di Indonesia,
maka dampak kurs rupiah melemah terhadap perekonomian akan semakin
berat. Selain karena perusahaan-perusahaan di industri itu terancam tutup,
para pegawainya bisa di-PHK dan pertumbuhan ekonomi juga terancam
melambat. Padahal jumlah industri berbahan baku impor ini banyak terdapat
di Indonesia.
Meningkatnya beban anggaran negara karena berdasarkan data
Kementerian Keuangan, setiap rupiah melemah Rp100, defisit anggaran
bertambah Rp940,4 miliar-Rp1,21 triliun. Jadi, jika rupiah melemah Rp1.000
sejak awal tahun, maka negara akan mengalami defisit anggaran sebesar
Rp9 triliun-Rp12triliun.