Anda di halaman 1dari 25

engertian Devaluasi

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah dalam menurunkan nilai mata uang lokal suatu negara
terhadap nilai mata uang asing. Artinya, mata uang suatu negara memiliki kurs atau harga yang
semakin murah secara internasional.

Keadaan devaluasi ini akan sangat berdampak terhadap perekonomian suatu negara, terutama
pada kegiatan perdagangan internasional. Nah, sebenarnya kenapa kebijakan ini
diambil? Yuk,  cari tahu bersama.

Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Devaluasi


Faktor penting yang menjadi penyebab devaluasi adalah aktivitas impor. Volume impor yang
tinggi terhadap suatu komoditas dari luar negeri yang tidak diimbangi dengan aktivitas ekspor
yang sepadan akan mengakibatkan semakin tingginya permintaan konversi nilai mata uang
lokal menjadi mata uang asing.

Misalnya, konversi dari rupiah ke dolar. Jika permintaan semakin tinggi, maka kurs beli
terhadap dolar akan naik dan nilai rupiah akan semakin turun sehingga terjadilah inflasi. Oleh
sebab itu, kebijakan devaluasi dikeluarkan pemerintah sebagai salah satu cara menyelesaikan
masalah ini agar keuangan negara kembali stabil.

Selain kebutuhan impor yang tinggi, devaluasi juga bisa disebabkan oleh kegiatan ekspor yang
hanya bertumpu pada bahan pangan dan biota laut. Bisa juga karena besarnya tingkat
pengangguran sebuah negara.

Tujuan Pemerintah Menerapkan Devaluasi


Dengan menurunkan nilai mata uang, pemerintah sebenarnya tengah berusaha untuk
mendorong aktivitas ekspor dan membatasi impor. Hal ini bertujuan memperbaiki
posisi balance of payment  (BOP) dan balance of trade  (BOT) agar menjadi equilibrium
(setara/seimbang) atau setidaknya mendekati equilibrium. Dengan tercapainya keseimbangan
BOP diharapkan nilai kurs valuta asing dapat menjadi relatif stabil.

Ketika nilai mata uang asing naik, harga barang impor menjadi lebih mahal dibanding barang
produksi dalam negeri. Harapannya adalah penggunaan produksi dalam negeri pun meningkat
karena masyarakat cenderung memilih barang yang harganya lebih terjangkau. Namun ketika
hal ini terjadi, ada juga dampak negatifnya, lho.

Dampak Menerapkan Devaluasi


Dalam jangka pendek, tindakan devaluasi dapat menggeser pengeluaran atau expenditure
switching  dari konsumsi produk luar negeri kepada konsumsi produk dalam negeri.

Pergeseran konsumsi ini dapat berakibat terhadap kenaikan harga barang dan jasa dalam
negeri sebab permintaan atas barang yang naik.

Nah, kenaikan harga ini akan berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat yang cenderung
turun. Penurunan konsumsi dapat menyebabkan turunnya aktivitas ekonomi yang dapat
mendorong terjadinya deflasi.

Pada kelanjutannya, kondisi ekonomi ini dapat mengakibatkan terjadinya resesi ekonomi.
Selain itu, warga lokal yang memiliki utang luar negeri akan semakin bertambah nilai utangnya.

Dalam jangka menengah, tindakan devaluasi dapat memperbaiki BOP dan BOT melalui
mekanisme elastisitas permintaan ekspor dan impor sesuai dengan Marshall-Lerner-Condition.

Kondisi Marshal Lerner adalah suatu kondisi saat devaluasi riil atau depresiasi riil dapat
memperbaiki neraca perdagangan jika nilai elastisitas (nilai absolut) permintaan impor dan
ekspor terhadap nilai tukar riil lebih daripada satu. Selain itu, devaluasi dapat juga
memperbaiki posisi BOP melalui mekanisme moneter.

Sedangkan, dampak jangka panjang biasanya merupakan akibat dari dampak yang terjadi pada
jangka pendek dan menengah. Begini penjelasannya, dalam jangka pendek terjadi perubahan
harga produk dan pergeseran konsumsi diikuti dengan peningkatan aliran modal atau devisa
pada jangka menengah.

Nah, dampak ini nantinya akan menyebabkan terjadinya pergeseran produksi atau production
switching, baik yang menyangkut tradeable goods maupun non-tradeable goods. Pergeseran
produksi ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur ekonomi secara nasional.

Selain beberapa dampak jangka pendek, menengah, dan panjang tersebut, ada beberapa
pengaruh dalam perekonomian suatu negara.

1. Berkurangnya volume impor


Devaluasi menyebabkan harga barang luar negeri semakin mahal sehingga masyarakat akan
semakin kesulitan untuk membelinya. Hal tersebut secara bertahap akan mengubah pola pikir
masyarakat untuk membeli barang dalam negeri sehingga volume impor semakin berkurang.

Di sisi lain, konsumsi barang lokal akan semakin meningkat yang dapat memengaruhi
pendapatan perkapita suatu negara.
2. Bertambahnya volume ekspor
Jika nilai mata uang lokal rendah di dunia internasional, harga barang lokal juga akan dirasa
murah oleh warga asing. Hal ini akan mendorong permintaan barang oleh masyarakat luar
negeri sehingga volume ekspor dapat bertambah. Peningkatan ekspor dapat meningkatkan
jumlah peredaran mata uang asing seperti dolar dalam suatu negara sehingga dapat
memperbaiki posisi BOP dan BOT.

3. Barang lokal semakin bersaing


Kondisi devaluasi dapat menjadi salah satu batu loncatan pengusaha lokal untuk bersaing di
pasar internasional. Barang lokal yang ditawarkan kepada masyarakat luar negeri akan
semakin beragam.

Bahkan harga barang lokal yang dianggap murah di luar negeri mengubah pola pikir
masyarakat asing sehingga mereka lebih memilih barang impor yang murah daripada barang
lokal mereka yang cenderung lebih mahal.

Selain itu, keadaan tersebut juga akan menyebabkan pengusaha lokal di luar negeri
menurunkan harganya.

4. Meningkatkan devisa
Saat volume ekspor lebih tinggi dibandingkan volume impor, hal itu akan memberikan
keuntungan dalam perdagangan internasional sehingga cadangan devisa meningkat. Cadangan
devisa tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan maupun mendirikan suatu
perusahaan yang dapat menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Sejarah Devaluasi di Indonesia


Apakah Indonesia pernah menerapkan kebijakan devaluasi? Pernah. Bahkan sepanjang sejarah,
Indonesia telah menerapkannya sebanyak lima kali. Meskipun dalam jangka pendek, kebijakan
ini punya dampak negatif, namun sebagai langkah tersebut dinilai sebagai salah satu upaya
mendasar untuk menstabilkan perekonomian negara.

Berikut ini beberapa kebijakan devaluasi yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia.

1. Devaluasi 30 Maret 1950


Pemerintahan Presiden Soekarno, melalui Menkeu Syafrudin Prawiranegara (Masyumi, Kabinet
Hatta RIS) pada 30 Maret 1950 melakukan devaluasi dengan pengguntingan uang. Syafrudin
Prawiranegara menggunting uang kertas  bernilai Rp5 ke atas sehingga nilainya berkurang
separuh. Tindakan ini dikenal sebagai “Gunting Syafrudin”.
2. Devaluasi 24 Agustus 1959
Pada 24 Agustus 1959, semasa pemerintahannya, Presiden Soekarno melalui Menteri
Keuangannya yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda menurunkan nilai mata uang
Rp1.000 yang bergambar gajah dan Rp 500 yang bergambar macan. Diturunkan nilainya hanya
jadi Rp100 dan Rp50. Pemerintah juga melakukan pembekuan terhadap semua simpanan di
bank-bank yang melebihi jumlah Rp25 ribu.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai rupiah dan rakyat kecil tidak dirugikan. Namun,
kebijakan ini ternyata tidak dapat mengatasi kemunduran ekonomi secara keseluruhan.

3. Devaluasi tahun 1966


Imbas dari tindakan embargo yang dilancarkan oleh sekutu kapitalis dan imperialis terhadap
Indonesia karena berani menentang pembentukan negara boneka di kawasan Asia Tenggara
oleh Inggris dan AS. Waperdam III Chairul Saleh terjeblos dalam tindakan ekstrim, mengganti
uang lama dengan uang baru dengan kurs Rp1.000 akan diganti Rp1 baru.

Akibat inflasi yang tidak terkendali itulah terjadi lonjakan 650% dan Bung Karno dipaksa untuk
mengeluarkan Supersemar 11 Maret 1966 yang semakin mengukuhkan pemberontakan
Soeharto sejak menolak dipanggil ke Halim oleh Panglima Polim tertinggi pada 1 Oktober 1965.

4. Devaluasi 21 Agustus 1971


Masa pemerintahan Presiden Soeharto (Orde Baru) melalui Menkeu Ali Wardhana. Amerika
Serikat pada 15 Agustus 1971 harus menghentikan pertukaran dolar dengan emas. Presiden
Richard Nixon cemas dengan terkurasnya cadangan emas AS jika dolar dibolehkan terus
ditukar emas, sedang nilai waktu itu US$34,00 sudah bisa membeli 1 ons emas.

Soeharto tidak bisa mengelak dari dampak gebrakan Nixon dan Indonesia mendevaluasi rupiah
pada 21 Agustus 1971 dari Rp378 menjadi Rp415 per 1 US$.

5. Devaluasi 15 November 1978


Masa Pemerintahan Presiden Soeharto melalui Menkeu Ali Wardhana. Walaupun Indonesia
mendapat rezeki kenaikan harga minyak akibat Perang Arab-Israel 1973, tetapi Pertamina
justru nyaris bangkrut dengan utang US$10 miliar dan Ibnu Sutowo mengundurkan diri sebagai
dirut pada 1976. Tetap tidak bisa dihindari devaluasi kedua oleh Soeharto pada 15 November
1978 dari Rp415 menjadi Rp625 per 1 US$.
6. Devaluasi 30 Maret 1983
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto melalui Menkeu Radius Prawiro. Pada saat itu Menkeu
Radius Prawiro mendevaluasi rupiah 48%, jadi hampir sama dengan menggunting  nilai separuh.
Kurs 1 dolar AS naik dari Rp702,50 menjadi Rp970,00.

7. Devaluasi 12 September 1986


Masa Pemerintahan Presiden Soeharto melalui Menkeu Radius Prawiro. Pada 12 September
1986 Radius Prawiro kembali mendevaluasi rupiah sebesar 47%, dari Rp1.134 ke Rp1.664 per 1
dolar AS.

Itu tadi penjelasan singkat tentang dampak devaluasi terhadap perekonomian suatu negara.
Semoga bisa menambah pengetahuan kita.

Nilai waktu dari uang atau time value of money (TVM), suatu konsep dimana uang yang dimiliki
sekarang bernilai lebih dari jumlah yang sama di masa depan karena ada potensi kapasitas
penghasilannya. Prinsip inti keuangan ini menyatakan bahwa asalkan uang dapat menghasilkan
bunga, berapa pun jumlah uang akan bernilai semakin cepat diterima, semakin baik. TVM juga
kadang disebut sebagai nilai diskonto sekarang.

Nilai waktu dari uang berasal dari gagasan, investor yang rasional lebih suka menerima uang hari ini
daripada jumlah uang yang sama di masa depan karena potensi uang untuk tumbuh nilainya selama
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, uang yang disetorkan ke dalam rekening tabungan
menghasilkan tingkat bunga tertentu dan oleh karena itu dikatakan nilainya bertambah.

Seperti kebanyakan orang, bila anda akan menerima $ 10.000 sekarang, dibanding tiga tahun
mendatang. lebih baik menerima sekarang, sebab tiga tahun mendatang waktu yang lama untuk
menunggu. Mengapa ada orang yang rasional menunda pembayaran ke masa depan ketika dia bisa
memiliki jumlah uang yang sama sekarang? Bagi sebagian besar dari kita, mengambil uang di masa
sekarang hanyalah naluriah belaka. Jadi pada tingkat paling dasar, nilai waktu dari uang
menunjukkan bahwa semua hal dianggap sama, lebih baik memiliki uang sekarang daripada di masa
mendatang.

Uang kertas $ 100 memiliki nilai yang sama dengan uang kertas $ 100 setahun dari sekarang,
bukan? Sebenarnya, meskipun tagihannya sama, bisa berbuat lebih banyak dengan uang yang
dimiliki, jika dimiliki sekarang karena seiring waktu dapat memperoleh bunga lebih banyak dari uang
Anda.

Kembali ke contoh opsi A dengan menerima $ 10.000 hari ini, Anda siap untuk meningkatkan nilai
uang di masa depan dengan berinvestasi dan mendapatkan bunga selama periode waktu tertentu.
Untuk Opsi B, Anda tidak punya waktu, dan pembayaran yang diterima dalam tiga tahun akan
menjadi nilai masa depan Anda.

Jika Anda memilih Opsi A, nilai masa depan Anda akan menjadi $ 10.000 ditambah bunga yang
diperoleh selama tiga tahun. Nilai masa depan untuk Opsi B, di sisi lain, hanya akan menjadi $
10.000. Jadi bagaimana Anda dapat menghitung dengan tepat berapa lebih banyak Opsi A bernilai,
dibandingkan dengan Opsi B?

Jika Anda memilih Opsi A dan menginvestasikan jumlah total pada tingkat bunga tahunan
sederhana 4,5%, nilai investasi Anda di akhir tahun pertama adalah $ 10,450. Untuk mencapai itu
dengan mengalikan jumlah pokok sebesar $ 10.000 dengan tingkat bunga 4,5% dan kemudian
menambahkan bunga yang diperoleh ke jumlah pokok:

$10,000×0.045=$450

$450 + $10,000 = $10,450

Perhitungan itu masih bisa dimanipulasi secara sederhana

OE= ($10,000×0.045)+$10,000=$10,450

dimana:

OE= Original Equation (Persamaan asli)

Manipulasi= $10,000× (1×0.045)+1=$10,450

Persamaan akhir= $10,000×(0.045+1)=$10,450

Persamaan yang dimanipulasi di atas hanyalah penghapusan variabel seperti $ 10.000 (jumlah
pokok) dengan membagi seluruh persamaan asli dengan $ 10.000.

Jika $ 10.450 yang tersisa di akun investasi Anda pada akhir tahun pertama tidak tersentuh dan
Anda menginvestasikannya sebesar 4,5% tahun berikutnya, berapa banyak yang akan dimiliki? Untuk
menghitung ini, akan mengambil $ 10,450 dan kalikan lagi dengan 1,045 (0,045 +1). Pada akhir dua
tahun, akan memiliki $ 10.920,25.

Menghitung Nilai Masa Depan


Maka perhitungan di atas setara dengan persamaan berikut:

Future Value = $ 10.000 x (1 + 0,045) x (1 + 0,045)

Pikirkan kembali ke kelas matematika dan aturan eksponen, yang menyatakan bahwa perkalian dari
istilah yang sama adalah setara dengan menambahkan eksponen mereka. Dalam persamaan di
atas, kedua istilah sejenisnya adalah (1+ 0,045), dan eksponen pada masing-masing sama dengan 1.
Oleh karena itu, persamaan tersebut dapat direpresentasikan sebagai berikut:

Future value = $ 10.000 x (1 + 0,045) 2


Kita dapat melihat bahwa eksponen sama dengan jumlah tahun di mana uang menghasilkan bunga
dalam investasi. Jadi, persamaan untuk menghitung nilai investasi tiga tahun ke depan akan terlihat
seperti ini:

Future value = $ 10.000 x (1 + 0,045) 3


Namun, kita tidak perlu terus menghitung nilai masa depan setelah tahun pertama, lalu tahun kedua,
lalu tahun ketiga, dan seterusnya. Anda dapat membayangkan semuanya sekaligus, sehingga untuk
berbicara. Jika Anda tahu jumlah uang sekarang yang Anda miliki dalam investasi, tingkat
pengembaliannya, dan berapa tahun Anda ingin memiliki investasi itu, Anda dapat menghitung nilai
masa depan (FV) dari jumlah itu. Itu dilakukan dengan persamaan:

FV = PV x (1 + i)n
FV = future value

PV = present value

i = suku bunga per periode

n = Jumlah periode

Dasar-dasar Nilai Sekarang


Jika Anda menerima $ 10.000 hari ini, nilai sekarang tentu saja menjadi $ 10.000 karena nilai
sekarang adalah apa yang diberikan investasi Anda sekarang jika Anda membelanjakannya hari ini.
Jika Anda menerima $ 10.000 dalam satu tahun, nilai sekarang dari jumlah itu tidak akan menjadi $
10.000 karena Anda tidak memilikinya di tangan sekarang namun di masa sekarang.

Untuk menemukan nilai sekarang dari $ 10.000 yang akan Anda terima di masa depan, Anda perlu
berpura-pura $ 10.000 total nilai masa depan dari jumlah yang diinvestasikan hari ini. Dengan kata
lain, untuk menemukan nilai sekarang dari $ 10.000 di masa depan, kita perlu mengetahui berapa
banyak yang harus kita investasikan hari ini untuk menerima $ 10.000 itu dalam satu tahun.

Untuk menghitung nilai sekarang, atau jumlah yang harus diinvestasikan hari ini, harus mengurangi
bunga akumulasi (hipotetis) dari $ 10.000. Untuk mencapai ini, bisa mendiskon jumlah pembayaran
di masa depan ($ 10.000) dengan tingkat bunga untuk periode tersebut. Intinya, semua yang
dilakukan menata ulang persamaan nilai masa depan di atas sehingga bisa menyelesaikan nilai
sekarang (PV). Persamaan nilai masa depan di atas dapat ditulis ulang sebagai berikut:

PV = FV : (1 + i)n
Persamaan alternatif adalah:

PV = FV x (1 + i)-n
PV=Present value (original amount of money)

FV=Future value

i=Interest rate per period


n=Number of periods

Menghitung Nilai Sekarang


Mari kita mundur dari $ 10.000 yang ditawarkan di Opsi B. Ingat, $ 10.000 yang akan diterima dalam
tiga tahun benar-benar sama dengan nilai investasi masa depan. Jika memiliki satu tahun sebelum
mendapatkan uang, akan mendiskon pembayaran kembali satu tahun. Dengan menggunakan rumus
nilai sekarang (versi 2), pada tanda dua tahun saat ini, nilai sekarang dari $ 10.000 yang akan
diterima dalam satu tahun adalah $ 10.000 x (1 + .045) -1 = $ 9569.38.

Perhatikan bahwa jika hari ini kita berada pada tanda satu tahun, di atas $ 9.569,38 akan dianggap
sebagai nilai investasi masa depan  satu tahun dari sekarang.

Melanjutkan, pada akhir tahun pertama akan mengharapkan menerima pembayaran $ 10.000 dalam
dua tahun. Pada tingkat bunga 4,5%, perhitungan untuk nilai sekarang dari pembayaran $ 10.000
yang diharapkan dalam dua tahun adalah $ 10.000 x (1 + .045) -2 = $ 9157,30.

Tentu saja, karena aturan eksponen, tidak harus menghitung nilai investasi masa depan setiap tahun
dengan menghitung kembali dari investasi $ 10.000 pada tahun ketiga. Untuk bisa menempatkan
persamaan lebih ringkas dan menggunakan $ 10.000 sebagai FV. Jadi, inilah cara menghitung nilai
sekarang dari $ 10.000 yang diharapkan dari investasi tiga tahun yang menghasilkan 4,5%:

$8,762.97= $10,000 × (1+.045)-3

Jadi nilai sekarang dari pembayaran di masa depan sebesar $ 10.000 bernilai $ 8,762.97 hari ini jika
suku bunga 4,5% per tahun. Dengan kata lain, memilih Opsi B seperti mengambil $ 8,762.97
sekarang dan kemudian menginvestasikannya selama tiga tahun. Persamaan di atas
menggambarkan bahwa Opsi A lebih baik tidak hanya karena menawarkan uang sekarang tetapi
karena ia menawarkan $ 1.237,03 ($ 10.000 – $ 8.762,97) lebih banyak dalam bentuk tunai! Lebih
jauh, jika Anda menginvestasikan $ 10.000 yang terima dari Opsi A, pilihan memberi nilai masa
depan yaitu $ 1,411.66 ($ 11.411,66 – $ 10.000) lebih besar dari nilai opsi B. di masa depan.

Nilai Sekarang dari Pembayaran Masa Depan


Mari bertaruh pada penawaran. Bagaimana jika pembayaran di masa depan lebih dari jumlah yang
akan diterima segera? Katakanlah bisa menerima $ 15.000 hari ini atau $ 18.000 dalam empat
tahun. Keputusan sekarang lebih sulit. Jika memilih menerima $ 15.000 hari ini dan
menginvestasikan seluruh jumlah itu, mungkin benar-benar berakhir dengan jumlah uang tunai pada
empat tahun kurang dari $ 18.000.

Bagaimana cara memutuskan? Untuk menemukan nilai masa depan $ 15.000, tetapi karena kita
selalu hidup di masa sekarang, mari kita temukan nilai sekarang $ 18.000. Kali ini, akan
menganggap suku bunga saat ini 4%. Ingat bahwa persamaan untuk nilai sekarang adalah sebagai
berikut:

PV = FV x (1 + i)-n
Dalam persamaan di atas, yang dilakukan hanyalah mendiskontokan nilai investasi masa depan.
Dengan menggunakan angka-angka di atas, nilai sekarang dari pembayaran $ 18.000 dalam empat
tahun akan dihitung sebagai $ 18.000 x (1 + 0,04) -4 = $ 15.386,48.
Dari perhitungan di atas, sekarang bisa menentukan pilihan hari ini adalah antara memilih $ 15.000
atau $ 15.386,48. Tentu saja, kita harus memilih untuk menunda pembayaran selama empat tahun.
(***/Harya)

Nilai waktu dari uang atau time value of money (TVM), suatu konsep dimana uang yang dimiliki
sekarang bernilai lebih dari jumlah yang sama di masa depan karena ada potensi kapasitas
penghasilannya. Prinsip inti keuangan ini menyatakan bahwa asalkan uang dapat menghasilkan
bunga, berapa pun jumlah uang akan bernilai semakin cepat diterima, semakin baik. TVM juga
kadang disebut sebagai nilai diskonto sekarang.

Nilai waktu dari uang berasal dari gagasan, investor yang rasional lebih suka menerima uang hari ini
daripada jumlah uang yang sama di masa depan karena potensi uang untuk tumbuh nilainya selama
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, uang yang disetorkan ke dalam rekening tabungan
menghasilkan tingkat bunga tertentu dan oleh karena itu dikatakan nilainya bertambah.

Seperti kebanyakan orang, bila anda akan menerima $ 10.000 sekarang, dibanding tiga tahun
mendatang. lebih baik menerima sekarang, sebab tiga tahun mendatang waktu yang lama untuk
menunggu. Mengapa ada orang yang rasional menunda pembayaran ke masa depan ketika dia bisa
memiliki jumlah uang yang sama sekarang? Bagi sebagian besar dari kita, mengambil uang di masa
sekarang hanyalah naluriah belaka. Jadi pada tingkat paling dasar, nilai waktu dari uang
menunjukkan bahwa semua hal dianggap sama, lebih baik memiliki uang sekarang daripada di masa
mendatang.

Uang kertas $ 100 memiliki nilai yang sama dengan uang kertas $ 100 setahun dari sekarang,
bukan? Sebenarnya, meskipun tagihannya sama, bisa berbuat lebih banyak dengan uang yang
dimiliki, jika dimiliki sekarang karena seiring waktu dapat memperoleh bunga lebih banyak dari uang
Anda.

Kembali ke contoh opsi A dengan menerima $ 10.000 hari ini, Anda siap untuk meningkatkan nilai
uang di masa depan dengan berinvestasi dan mendapatkan bunga selama periode waktu tertentu.
Untuk Opsi B, Anda tidak punya waktu, dan pembayaran yang diterima dalam tiga tahun akan
menjadi nilai masa depan Anda.

Jika Anda memilih Opsi A, nilai masa depan Anda akan menjadi $ 10.000 ditambah bunga yang
diperoleh selama tiga tahun. Nilai masa depan untuk Opsi B, di sisi lain, hanya akan menjadi $
10.000. Jadi bagaimana Anda dapat menghitung dengan tepat berapa lebih banyak Opsi A bernilai,
dibandingkan dengan Opsi B?

Jika Anda memilih Opsi A dan menginvestasikan jumlah total pada tingkat bunga tahunan
sederhana 4,5%, nilai investasi Anda di akhir tahun pertama adalah $ 10,450. Untuk mencapai itu
dengan mengalikan jumlah pokok sebesar $ 10.000 dengan tingkat bunga 4,5% dan kemudian
menambahkan bunga yang diperoleh ke jumlah pokok:

$10,000×0.045=$450

$450 + $10,000 = $10,450


Perhitungan itu masih bisa dimanipulasi secara sederhana

OE= ($10,000×0.045)+$10,000=$10,450

dimana:

OE= Original Equation (Persamaan asli)

Manipulasi= $10,000× (1×0.045)+1=$10,450

Persamaan akhir= $10,000×(0.045+1)=$10,450

Persamaan yang dimanipulasi di atas hanyalah penghapusan variabel seperti $ 10.000 (jumlah
pokok) dengan membagi seluruh persamaan asli dengan $ 10.000.

Jika $ 10.450 yang tersisa di akun investasi Anda pada akhir tahun pertama tidak tersentuh dan
Anda menginvestasikannya sebesar 4,5% tahun berikutnya, berapa banyak yang akan dimiliki? Untuk
menghitung ini, akan mengambil $ 10,450 dan kalikan lagi dengan 1,045 (0,045 +1). Pada akhir dua
tahun, akan memiliki $ 10.920,25.

Menghitung Nilai Masa Depan


Maka perhitungan di atas setara dengan persamaan berikut:

Future Value = $ 10.000 x (1 + 0,045) x (1 + 0,045)

Pikirkan kembali ke kelas matematika dan aturan eksponen, yang menyatakan bahwa perkalian dari
istilah yang sama adalah setara dengan menambahkan eksponen mereka. Dalam persamaan di
atas, kedua istilah sejenisnya adalah (1+ 0,045), dan eksponen pada masing-masing sama dengan 1.
Oleh karena itu, persamaan tersebut dapat direpresentasikan sebagai berikut:

Future value = $ 10.000 x (1 + 0,045) 2


Kita dapat melihat bahwa eksponen sama dengan jumlah tahun di mana uang menghasilkan bunga
dalam investasi. Jadi, persamaan untuk menghitung nilai investasi tiga tahun ke depan akan terlihat
seperti ini:

Future value = $ 10.000 x (1 + 0,045) 3


Namun, kita tidak perlu terus menghitung nilai masa depan setelah tahun pertama, lalu tahun kedua,
lalu tahun ketiga, dan seterusnya. Anda dapat membayangkan semuanya sekaligus, sehingga untuk
berbicara. Jika Anda tahu jumlah uang sekarang yang Anda miliki dalam investasi, tingkat
pengembaliannya, dan berapa tahun Anda ingin memiliki investasi itu, Anda dapat menghitung nilai
masa depan (FV) dari jumlah itu. Itu dilakukan dengan persamaan:

FV = PV x (1 + i)n
FV = future value

PV = present value
i = suku bunga per periode

n = Jumlah periode

Dasar-dasar Nilai Sekarang


Jika Anda menerima $ 10.000 hari ini, nilai sekarang tentu saja menjadi $ 10.000 karena nilai
sekarang adalah apa yang diberikan investasi Anda sekarang jika Anda membelanjakannya hari ini.
Jika Anda menerima $ 10.000 dalam satu tahun, nilai sekarang dari jumlah itu tidak akan menjadi $
10.000 karena Anda tidak memilikinya di tangan sekarang namun di masa sekarang.

Untuk menemukan nilai sekarang dari $ 10.000 yang akan Anda terima di masa depan, Anda perlu
berpura-pura $ 10.000 total nilai masa depan dari jumlah yang diinvestasikan hari ini. Dengan kata
lain, untuk menemukan nilai sekarang dari $ 10.000 di masa depan, kita perlu mengetahui berapa
banyak yang harus kita investasikan hari ini untuk menerima $ 10.000 itu dalam satu tahun.

Untuk menghitung nilai sekarang, atau jumlah yang harus diinvestasikan hari ini, harus mengurangi
bunga akumulasi (hipotetis) dari $ 10.000. Untuk mencapai ini, bisa mendiskon jumlah pembayaran
di masa depan ($ 10.000) dengan tingkat bunga untuk periode tersebut. Intinya, semua yang
dilakukan menata ulang persamaan nilai masa depan di atas sehingga bisa menyelesaikan nilai
sekarang (PV). Persamaan nilai masa depan di atas dapat ditulis ulang sebagai berikut:

PV = FV : (1 + i)n
Persamaan alternatif adalah:

PV = FV x (1 + i)-n
PV=Present value (original amount of money)

FV=Future value

i=Interest rate per period

n=Number of periods

Menghitung Nilai Sekarang


Mari kita mundur dari $ 10.000 yang ditawarkan di Opsi B. Ingat, $ 10.000 yang akan diterima dalam
tiga tahun benar-benar sama dengan nilai investasi masa depan. Jika memiliki satu tahun sebelum
mendapatkan uang, akan mendiskon pembayaran kembali satu tahun. Dengan menggunakan rumus
nilai sekarang (versi 2), pada tanda dua tahun saat ini, nilai sekarang dari $ 10.000 yang akan
diterima dalam satu tahun adalah $ 10.000 x (1 + .045) -1 = $ 9569.38.

Perhatikan bahwa jika hari ini kita berada pada tanda satu tahun, di atas $ 9.569,38 akan dianggap
sebagai nilai investasi masa depan  satu tahun dari sekarang.

Melanjutkan, pada akhir tahun pertama akan mengharapkan menerima pembayaran $ 10.000 dalam
dua tahun. Pada tingkat bunga 4,5%, perhitungan untuk nilai sekarang dari pembayaran $ 10.000
yang diharapkan dalam dua tahun adalah $ 10.000 x (1 + .045) -2 = $ 9157,30.
Tentu saja, karena aturan eksponen, tidak harus menghitung nilai investasi masa depan setiap tahun
dengan menghitung kembali dari investasi $ 10.000 pada tahun ketiga. Untuk bisa menempatkan
persamaan lebih ringkas dan menggunakan $ 10.000 sebagai FV. Jadi, inilah cara menghitung nilai
sekarang dari $ 10.000 yang diharapkan dari investasi tiga tahun yang menghasilkan 4,5%:

$8,762.97= $10,000 × (1+.045)-3

Jadi nilai sekarang dari pembayaran di masa depan sebesar $ 10.000 bernilai $ 8,762.97 hari ini jika
suku bunga 4,5% per tahun. Dengan kata lain, memilih Opsi B seperti mengambil $ 8,762.97
sekarang dan kemudian menginvestasikannya selama tiga tahun. Persamaan di atas
menggambarkan bahwa Opsi A lebih baik tidak hanya karena menawarkan uang sekarang tetapi
karena ia menawarkan $ 1.237,03 ($ 10.000 – $ 8.762,97) lebih banyak dalam bentuk tunai! Lebih
jauh, jika Anda menginvestasikan $ 10.000 yang terima dari Opsi A, pilihan memberi nilai masa
depan yaitu $ 1,411.66 ($ 11.411,66 – $ 10.000) lebih besar dari nilai opsi B. di masa depan.

Nilai Sekarang dari Pembayaran Masa Depan


Mari bertaruh pada penawaran. Bagaimana jika pembayaran di masa depan lebih dari jumlah yang
akan diterima segera? Katakanlah bisa menerima $ 15.000 hari ini atau $ 18.000 dalam empat
tahun. Keputusan sekarang lebih sulit. Jika memilih menerima $ 15.000 hari ini dan
menginvestasikan seluruh jumlah itu, mungkin benar-benar berakhir dengan jumlah uang tunai pada
empat tahun kurang dari $ 18.000.

Bagaimana cara memutuskan? Untuk menemukan nilai masa depan $ 15.000, tetapi karena kita
selalu hidup di masa sekarang, mari kita temukan nilai sekarang $ 18.000. Kali ini, akan
menganggap suku bunga saat ini 4%. Ingat bahwa persamaan untuk nilai sekarang adalah sebagai
berikut:

PV = FV x (1 + i)-n
Dalam persamaan di atas, yang dilakukan hanyalah mendiskontokan nilai investasi masa depan.
Dengan menggunakan angka-angka di atas, nilai sekarang dari pembayaran $ 18.000 dalam empat
tahun akan dihitung sebagai $ 18.000 x (1 + 0,04) -4 = $ 15.386,48.

Dari perhitungan di atas, sekarang bisa menentukan pilihan hari ini adalah antara memilih $ 15.000
atau $ 15.386,48. Tentu saja, kita harus memilih untuk menunda pembayaran selama empat tahun.
(***/Harya)

Konsep Dasar Time Value of Money


Time value of money adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa nilai uang akan

berbeda-beda dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jika dijelaskan

lebih lanjut, time value of money adalah suatu konsep di mana nilai uang pada masa
sekarang dapat dikatakan lebih berharga jika dibandingkan dengan nilai uang dengan

nominal yang sama di masa yang akan datang.

Pin

Sebagai contoh, nominal uang Rp 8.000 pada tahun 2000 pasti nilainya berbeda

dengan nominal uang Rp 8.000 di tahun 2021. Jika pada tahun 2000 uang senilai Rp

8.000 dapat digunakan untuk membeli 1 kilogram telur ayam, maka di tahun 2021 ini

uang senilai Rp 8.000 tidak bisa lagi digunakan untuk membeli 1 kilogram telur ayam,

karena harga telur ayam telah mengalami kenaikan hingga Rp 30.000 per kilogramnya.

Perubahan nilai uang ini sangat erat kaitannya dengan perubahan harga barang akibat

terjadinya inflasi, yaitu kenaikan harga barang-barang secara umum dan terjadi secara

kontinu atau terus menerus. Oleh karena itu, nilai uang sekarang dapat dikatakan lebih

berharga dibandingkan dengan nilai uang di masa yang akan datang selama uang
tersebut mampu memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan jika digunakan di

masa yang akan datang nanti.

Cara Menghitung Time Value of Money


Agar mampu melakukan budget manajemen yang baik, maka Anda harus paham

bagaimana cara menghitung time value of money.

Perhitungan time value of money memiliki dua konsep utama, yaitu perhitungan nilai

uang sekarang (present value) dan perhitungan nilai uang di masa yang akan datang

(future value).

 Present Value (Nilai Uang Sekarang)

Present value adalah nilai uang yang dimiliki saat ini yang dapat

diinvestasikan untuk mendapatkan bunga dan keuntungan di masa

depan.

Adapun rumus umum yang digunakan untuk menghitung present

value, adalah sebagai berikut.

Pv = Fv / (1 + i)n

Keterangan:

Pv = present value (nilai uang sekarang)

n = jangka waktu

Fv = future value (nilai uang di masa depan) di tahun ke-n

i = interest (suku bunga)


Berikut contoh perhitungan present value, seorang karyawan akan

menabung di bank dengan tujuan agar mendapatkan uang

Rp10.000.000 setelah satu tahun menabung. Jika tingkat suku

bunganya 10% maka jumlah awal uang yang harus ditabungkan

karyawan tersebut adalah?

Jawab:

Pv = Fv / (1 + i)n

Pv = Rp10.000.000 / (1 + 0.1)1

Pv = Rp10.000.000 / 1.1

Pv = Rp9.090.909

Jadi uang yang harus ditabungkan karyawan tersebut adalah

Rp9.090.909.

Berlangganan newsletter kami


Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari
Harmony, langsung di email Anda!

 Saya menyetujui kebijakan privasi, syarat & ketentuan Harmony. (Link )

Daftar

 Future Value (Nilai Uang di Masa Depan)


Future value adalah nilai uang yang akan diterima di masa depan setelah

menginvestasikan atau menabung sejumlah uang dengan mendapat suku

bunga tertentu. Cirinya adalah nominal uang yang ditabung akan bertambah

sesuai persentase suku bunga yang didapat.

Adapun rumus umum yang digunakan untuk menghitung future value,

adalah sebagai berikut.

Fv = Pv (1 + i)n

Keterangan:

Pv = present value (nilai uang sekarang)

n = jangka waktu

Fv = future value (nilai uang di masa depan) di tahun ke-n

i = interest (suku bunga)

Berikut contoh perhitungan future value, seorang karyawan menabung uang

sebesar Rp 20.000.000. Jika suku bunga yang didapatkan sebesar 10% per

tahun, maka nilai total tabungan karyawan tersebut satu tahun yang akan

datang yaitu

Jawab:

Fv = Pv (1 + i)n

Fv = Rp20.000.000 (1 + 0,1)1

Fv = Rp20.000.000 (1.1)

Fv = Rp22.000.000
Jadi, nilai total tabungan karyawan tersebut setelah satu tahun adalah

Rp22.000.000.

Nah, sudah memahami tentang nilai waktu dari uang? Untuk mendukung proses pencatatan dan

pembukuan keuangan perusahaan Anda, gunakan Software Akuntansi Harmony. Dengan

aplikasi Harmony, siklus keuangan akan lebih mudah terkontrol dan kinerja tim keuangan juga

lebih efisien. Pembukuan keuangan menjadi lebih cepat, modern, dan otomatis.

Manfaatkan masa trial GRATIS 30 hari penggunaan Software Akuntansi Harmony dengan

cara klik di sini. Dapatkan juga info terupdate tiap hari melalui

akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Pembukuan Lebih Mudah!


Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!

COBA GRATIS

Anda juga mungkin suka:

FINANCE
Apa Saja Alat Pembayaran Non Tunai dan Manfaatnya Bagi Bisnis

03/02/2021

FINANCE

10 Alat Pembayaran Internasional Yang Sering Digunakan Pebisnis

02/03/2021

BUSINESS

Seperti Apa Manajemen Likuiditas dan Bagaimana Mengelolanya?


11/03/2021

ACCOUNTING

Manajemen Kas, Inilah Pengertian, Model dan Tujuannya Bagi Bisnis

15/03/2021

FINANCE

Ketahui Apa Itu Present Value (PV) dan Cara Menghitungnya

29/03/2021
FINANCE

Future Value (FV), Bagaimana Cara Menghitungnya?

30/03/2021

Harmony

Harmony menyajikan artikel seputar bisnis, keuangan, perpajakan dan finansial untuk
membantu para pemilik usaha kecil. Dapatkan cara mudah membereskan keuangan usaha
Anda menggunakan Harmony dan coba gratis 30 hari.

Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar 
Nama * 

Email * 

 Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya
berikutnya.

 Daftar kepada newsletter kami

Kirim Komentar

Follow Social Media Kami


Dapatkan konten terbaru dari Harmony
Facebook-f
Linkedin-in
Instagram
Youtube
Envelope

Gratis Tips & Trik Terbaru Harmony di Email Anda.

SUBSCRIBE

No spam, hanya Info terbaik kami kirimkan dan Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Artikel Popular Lainnya


Weekly
Monthly
All-Time
Mengenal Peran Jurnal Eliminasi

Konsolidasi Apa Itu Net Working Capital dan

Cara Menghitungnya? Cadangan Kerugian

Piutang Perlu Dibuat Agar Bisnis Lancar 5


Aspek Pemasaran Yang Penting Untuk Diketahui Pebisnis
Seperti Apa Pajak Komisi Penjualan dan
Contoh Perhitungannya?

Pembukuan Lebih Mudah!


Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!

COBA GRATIS

3
SHARES


Table of Contents

Harmony
Fitur
Keamanan
Bantuan & Support
Integrasi
Perusahaan
Tentang Kami
Hubungi Kami
Mitra
Afiliasi
Blog
Accounting
Business
Finance
Marketing
Tax
Alamat
Jl. Kyai Maja No.25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Syarat & Ketentuan
Kebijakan Privasi
Facebook-f

Instagram

Linkedin-in

Youtube

Hi! Ingin dapat notifikasi berbagai artikel gratis dan update lainnya dari Harmony?

Anda mungkin juga menyukai