Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NILAI INFLASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

” Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Ekonomi
Makro Islam dengan dosen pembimbing :K.Bina Buono S.E

Disusun Oleh:

FEGA NISRUL WAQI

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

STEBI -TANGGAMUS TAHUN 2022


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inflasi dalam dunia ekonomi memberi pengaruh negatif terhadap daya
beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat secara luas. Hal ini dikarenakan
inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi,
investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta
pendapatan di masa yang akan datang. Terjadinya inflasi dapat mendistorsi
harga-harga relatif, tingkat pajak, suku bunga riil, pendapatan masyarakat
akan terganggu, menghambat investasi, dan ketidakpastian stabilitas
ekonomi. Maka dari itu, mengatasi inflasi merupakan salah satu sasaran
utama kebijakan moneter.
Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian
para ekonom, pemerintah, maupun kebijakan suatu negara. Berbagai teori,
pendekatan dan kebijakan dikembangkan supaya inflasi dapat
dikendalikan sesuai tingkat yang diinginkan. Permasalahan tersebut juga
menimbulkan reaksi para ahli ekonomi Islam, dimana ekonomi Islam
dipercaya dapat mengatasi inflasi dengan mengubah perilaku masyarakat
dan pemimpin negeri.
Selain itu juga dapat diatasi dan bahkan dihilangkan jika
menggunakan sistem uang yang berbasis pada dinar dan dirham. Karena
emas dan perak secara riil sangat stabil, dan tidak dapat diproduksi
seenaknya. Karena dinar dan dirham sangat tergantung kepada persediaan
emas dan perak. Maka dari itu dalam ekonomi Islam istilah inflasi tidak
menjadi masalah utama dalam ekonomi secara agregat, karena mata uang
yang dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang
stabil dan dibenarkan oleh Islam, namun dinar dan dirham di sini adalah
dalam artian yang sebenarnya yaitu yang dalam bentuk emas maupun
perak bukan dinar dan dirham yang sekedar nama. Pada zaman kerajaan
Byzantium mereka berusaha keras mengumpulkan emas dengan
melakukan ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke negara-negara lain
dan mencegah impor agar dapat mengumpulkan emas sebanyak-
banyaknya.
Kemudian yang terjadi adalah kenaikaan tingkat harga komoditasnya
sendiri. Awal inflasi mata uang dinar dimulai bahkan ketika Irak sedang
berada dalam puncak kejayaannya. Revolusi harga di Eropa terjadi
sepanjang abad, pola kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia
dan Jerman sekitar tahun 1470 M. Inflasi kemudian menyerang ke negara-
negara Eropa lainnya dalam beberapa tahapan. Pada tahun 1870, Perancis
juga mengalami inflasi. Diduga ada hubungan besar antara kenaikan
tingkat inflasi dengan kenaikan produksi emas. Menurut Michael
Chevalier (1859), pada tahun 1859 mengatakan bahwa pertambahan
penawaran emas akibat ditemukannya tambang-tambang emas baru
sehingga mengakibatkan turunnya harga emas relatif yang akan membawa
pada turunnya nilai riil emas atau naiknya tingkat harga seluruh barang
kecuali emas.
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah dalam Al Quran surat At
Taubah ayat 34.

‫اس بِ ْالبَا ِط; ِل‬ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذينَ ٰا َمنُ; ْٓ;وا اِ َّن َكثِ ْي;رًا ِّمنَ ااْل َحْ بَ;;ار َوالرُّ ْهبَ; ِ ْأ‬
ِ َّ‫;ان لَيَ; ُكلُوْ نَ اَ ْم; َوا َل الن‬ ِ
‫هّٰللا‬ َّ ِ‫َب َو ْالف‬ َّ َ‫ص ُّدوْ نَ ع َْن َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ َۗوالَّ ِذ ْينَ يَ ْكنِ ُزوْ ن‬
ِ ‫ضةَ َواَل يُ ْنفِقُوْ نَهَ;;ا فِ ْي َس;;بِ ْي ِل‬ َ ‫الذه‬ ُ َ‫َوي‬
ۙ‫ب اَلِي ٍْم‬ٍ ‫ۙفَبَ ِّشرْ هُ ْم بِ َع َذا‬

Artinya:  Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-


orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan
jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di
jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) azab yang pedih.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan equiblirum in floating exchange rate
2. Menjelaskan penawaran uang dengan nilai tukat mata uang jangka
pendek
3. Menjelaskan teori nilai tukat islami
4. Menjelaskan perubahan harga terjadi di dalam negri1

1
https://www.google.com/search?q=makalah tentang inflasi dalam perspektif di akses pada
tanggal 21 desember 2022, pukul 15:23 WIB
BAB II

PEMBAHASAN

A. EQUIBLIRUM IN FLOATING EXCHANGE RATE


Nilai tukar mengambang (floating exchange rate) mengacu pada
sistem nilai tukar di mana penawaran-permintaan di pasar valuta asing
(valas) menentukan harga mata uang suatu negara. Pemerintah tidak
melakukan intervensi sama sekali di pasar untuk mempengaruhi nilai tukar
mata uang domestik. Nilai tukar mengambang bebas kadang-kadang
disebut sebagai kurs mengambang bersih atau murni atau fleksibel (clean
float). Pergerakan bebasnya memungkinkan nilai tukar untuk
menyesuaikan dan memperbaiki ketidakseimbangan, seperti defisit
transaksi berjalan.
Dalam kurs mengambang, nilai mata uang terus berfluktuasi sesuai
dengan dasar-dasar permintaan dan penawaran. Bahkan perilaku spekulatif
kecil juga berkontribusi terhadap fluktuasi.
Nilai tukar mengambang adalah kebalikan dari nilai tukar tetap.
Dalam rezim ini, nilai tukar tidak diserahkan pada mekanisme pasar; alih-
alih, pemerintah menentukannya. Sistem nilai tukar tetap membutuhkan
intervensi aktif dari pemerintah, yang dilakukan dengan membeli dan
menjual mata uang di pasar valas. Dari 1946 hingga awal 1970-an, sistem
Bretton Woods menjadikan mata uang tetap sebagai norma. Namun, pada
tahun 1971, banyak negara meninggalkannya dan memutuskan untuk
menegakkan nilai tukar tetap tidak lagi.
Sistem nilai tukar mengambang berarti perubahan harga mata uang
jangka panjang yang mencerminkan kekuatan ekonomi relatif dan
perbedaan tingkat bunga antar negara. Mata uang yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi dapat memengaruhi ekonomi secara negatif, yang
memengaruhi perdagangan suatu negara dan kemampuan membayar
utang.
Nilai tukar mengambang memiliki beberapa manfaat. Dalam sistem
ini, nilai tukar lebih mencerminkan nilai riil suatu mata uang. Itu karena
harga nilai tukar ditentukan oleh keseimbangan penawaran-permintaan di
pasar valas. Nilai tukar yang fleksibel mendukung penyesuaian kembali
dalam neraca pembayaran. Ketika depresiasi terjadi, nilai tukar membuat
barang domestik lebih murah di pasar luar negeri dan barang impor lebih
mahal di pasar domestik. Akibatnya, impor menurun dan ekspor
meningkat. Peningkatan ekspor dan pengurangan impor berarti permintaan
yang lebih tinggi untuk mata uang domestik, yang mengarah pada
apresiasi. Kemudian, apresiasi membuat barang domestik lebih mahal dan
barang impor lebih murah. Dengan demikian, nilai tukar yang fleksibel
memungkinkan neraca yang seimbang.
Keuntungan lain dari nilai tukar mengambang adalah:
 Izinkan penerapan kebijakan moneter independen. Bank sentral
tidak terikat kebijakannya dengan kebijakan ekonomi di mitra
dagang, misalnya, dalam menentukan suku bunga.
 Mempromosikan pembangunan ekonomi dengan memungkinkan
aliran modal internasional secara bebas
 Tidak memerlukan cadangan devisa yang cukup besar untuk
intervensi karena nilai tukar diserahkan pada mekanisme pasar

B. PENAWARAN UANG DENGAN NILAI TUKAR MATA UANG


JANGKA PENDEK

Keseimbangan nilai tukar dalam jangka pendek tergantung dari


interaksi supply dan demand di pasar valuta asing. Analisa ini dipermudah
dengan mengamsumsikan jumlah asset tetap, sehingga kurva supply
berbentuk vertikal. Sedangkan permintaan dari aset domestik tergantung
dari relative expected return dari aset domestik, iD – iF + (Ee t+1 – Et)/Et.
Hal-hal yang mempengaruhi kuva demand dari aset domestik menurut
Mishkin (2007) adalah:
(1) tingkat suku bunga domestik. Kenaikan tingkat suku bunga domestik
akan menaikan expected return dari aset domestik, sehingga permintaan
akan aset domestik meningkat/shift ke kanan, sehingga mata uang
terappresiasi. Akan tetapi apabila kenaikan tingkat suku bunga nominal
disebakan oleh kenaikan ekspektasi inflasi, maka hal ini akan membuat
mata uang terdepresiasi karena demand permintaan aset domestik
menurun;2

2
https://cerdasco.com/nilai-tukar-mengambang/ di akses pada 21 desember 2022, pukul 15:32
WIB
(2) tingkat suku bunga luar negeri. Kenaikan tingkat suku bunga luar
negeri akan menaikan expected return dari aset luar negeri, sehingga
permintaan akan aset domestik menururn/shift ke kiri, sehingga mata uang
terdeppresiasi;
(3) expected future exchange rate. Kenaikan ekspektasi nilai tukar masa
depan menyebabkan kenaikan relatif expected return aset domestik di
masa depan, sehingga permintaan akan aset domestik akan meningkat/shift
ke kanan, dan menyebabkan mata uang domestik terappresiasi.

C. MENJELASKAN TEORI NILAI TUKAR ISLAMI


Nilai tukar adalah banyaknya barang atau jasa yang dapat ditukar atau
dibeli dengan kesatuan dan pecahan uang (Hasibuan, 2001). Nilai tukar
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Nilai tukar nominal
dimana nilai tukar nominal menunjukkan harga relatif mata uang
dari dua Negara. Nilai tukar nominal dinyatakan dalam kurs yang
tetap, pemerintah dalam hal ini bank sentral menetapkan harga valuta
asing (valas) dan tetap bersedia membeli dan menjual valas pada harga
ini. Jika terjadi permintaan pada salah satu mata uang, maka
pemerintah akan langsung melakukan intervensi dengan cara
menambah penawaran dari mata uang yang permintaannya meningkat
sehinggga keseimbangan tetap terpelihara atau pemerintah secara
resmi mengubah nilai tukar lama menjadi nilai tukar baru. Perubahan
nilai tukar ini dikatakan sebagai devaluasi (jika suatu mata uang resmi
3
diturunkan) atau revaluasi (jika nilai tukar suatu mata uang resmi
dinaikkan).
b. Nilai tukar riil (Er)

3
https://www.coursehero.com/file/84201774/Makalah Nilai Tukar diakses pada tanggal 21
desember 2022, pukul 15:44
nilai tukar riil menunjukkan tingkat ukuran (rate) suatu barang dapat
diperdagangkan antar Negara. Nilai tukar riil ini dikenal juga sebagai
nisbah perdagangan (term of rate). Jika nilai tukar riil tinggi, artinya harga
produk luar relatif murah dan harga produk domestik relatif mahal. Jika
nilai tukar riil turun berarti harga produk domestik akan turun sehingga
meningkatkan net ekspor. Kebijaksanaan ekonomi dapat mempengaruhi
nilai tukar riil. Jika pemerintah mengalami anggaran defisit maka tabungan
domestik menurun.
Pengaruh perubahan ini menunjukkan penawaran rupiah menjadi
berkurang sehingga nilai rupiah menjadi naik (move valuable) nilai tukar
riil akan mengalami kenaikan. Karena nilai rupiah meningkat maka harga
barang domestik relatif menjadi lebih mahal dibandingkan harga barang
luar, selanjutnya nilai ekspor akan menurun dan atau nilai import akan
meningkat sehingga net ekspor akan mengalami defisit dan lain-lain.

D. MENJELASKAN PERUBAHAN HARGA TERJADI DI DALAM


NEGRI

Perubahan harga merupakan suatu masalah ekonomi yang sangat


besar,  terutama bagi negara-negara berkembang karena potensi Inflasi
itu memang rawan di negara-negara berkembang. Sumber utama
terjadinya inflasi di negara berkembang ada beberapa faktor, seperti
defisit anggaran belanja pemerintah yang kemudian berimbas pada
peningkatan jumlah uang beredar. Dilihat dari faktor-faktor utama
yang menyebabkan inflasi, probabilitas inflasi dapat disebabkan
permintaan, sisi penawaran dan ekspektasi.
Berikut adalah faktor penyebab perubahan harga:
1. Faktor permintaan (Demand Pull Inflation)
Penyebab Inflasi yang pertama disebabkan oleh permintaan
yang timbul karena adanya pertambahan jumlah uang beredar
dalam jangka pendek. Bertambahnya jumlah uang yang beredar
jangka pendek ini bisa berdampak terhadap suku bunga bisa
mengalami penurunan sehingga jumlah konsumsi dan investasi
meningkat secara keseluruhan. Dengan meningkatnya peredaran
mata uang jangka pendek maka perubahan harga barangpun kan
naik secara signifikan.
2. Penawaran atau cost push inflation/ supply shock inflation
Faktor yang ke dua disebabkan penawaran yang memicu
kenaikan harga penawaran atas suatu barang, termasuk barang-
barang yang harus diimpor, serta harga barang-barang yang
dikendalikan oleh pemerintah seperti  kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM), kenaikan harga minyak dunia, dan kenaikan tarif
dasar listrik (TDL).  Aktivitas penawaran sendiri memanglah
memiliki dampak yang signifikan terhadap potensi inflasi di suatu
negara. Selain hal itu kenaikan biaya produksi secara terus-menerus
dalam jangka waktu tertentu juga mampu memicu terjadinya suatu
inflasi. Namun secara sederhana, dampak yang secara langsung
terjadi pada penawaran barang.
3. Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran merupakan inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan permintaan dan kenaikan penawaran, perilaku permintaan
dan penawaran tidak seimbang ataupun permintaan terhadap barang
dan jasa bertambah. Hal itu menjadikan faktor produksi dan
ketersediaan barang akan down, dan barang pengganti akan di
kurangi, terbatas, dihilangkan. Momen ini biasanya digunakan oleh
para penjual untuk menaikkan harga barang secara drastis.
4. Ekspektasi (Expected Inflation)
Umumnya perilaku masyarakat memang haruslah forward
looking  dan adaptif terhadap isu-isu nasional atupun global
terhadap ekonomi. Penilaian masyarakat terhadap perkembangan
ekonomi masa depan tentu lebih baik jika dibandingkan dengan
masa sebelumnya. Hal seperti inilah yang disebut sebagi ekspetasi
masyarakat terhadap ekonimi, namun karena faktor inilah ada
probabilitas inflasi. Harapan atau ekspetasi masyarakat tersebut
memungkinkan menyebabkan terjadinya demand pull inflation
ataupun cost push inflation, namun masih tergantung pada harapan
masyarakat dan kondisi stok barang dan juga faktor relevansi
produksi waktu itu dan waktu mendatang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nilai tukar mengambang (floating exchange rate) mengacu pada
sistem nilai tukar di mana penawaran-permintaan di pasar valuta asing
(valas) menentukan harga mata uang suatu negara. Pemerintah tidak
melakukan intervensi sama sekali di pasar untuk mempengaruhi nilai
tukar mata uang domestik. Nilai tukar mengambang bebas kadang-
kadang disebut sebagai kurs mengambang bersih atau murni atau
fleksibel (clean float). Pergerakan bebasnya memungkinkan nilai tukar
untuk menyesuaikan dan memperbaiki ketidakseimbangan, seperti
defisit transaksi berjalan. Dalam kurs mengambang, nilai mata uang
terus berfluktuasi sesuai dengan dasar-dasar permintaan dan
penawaran.
2. Keseimbangan nilai tukar dalam jangka pendek tergantung dari
interaksi supply dan demand di pasar valuta asing. Analisa ini
dipermudah dengan mengamsumsikan jumlah asset tetap, sehingga
kurva supply berbentuk vertikal. Sedangkan permintaan dari aset
domestik tergantung dari relative expected return dari aset domestic
3. Nilai tukar adalah banyaknya barang atau jasa yang dapat ditukar atau
dibeli dengan kesatuan dan pecahan uang (Hasibuan, 2001). Nilai
tukar dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Nilai tukar nominal
b. Nilai tukar riil (Er)
4. Perubahan harga merupakan suatu masalah ekonomi yang sangat
besar,  terutama bagi negara-negara berkembang karena potensi
Inflasi itu memang rawan di negara-negara berkembang. Sumber
utama terjadinya inflasi di negara berkembang ada beberapa faktor,
seperti defisit anggaran belanja pemerintah yang kemudian
berimbas pada peningkatan jumlah uang beredar. Dilihat dari
faktor-faktor utama yang menyebabkan inflasi, probabilitas inflasi
dapat disebabkan permintaan, sisi penawaran dan ekspektasi.

B. SARAN

Saran yang peyusun sampaikan adalah sebagai berikut:


 Agar lebih giat belajar mengenai Nilai Inflasi Dalam Perspektif
Islam yang ada di Indonesia

 Semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran kita


semua dan menambah wawasan yang lebih luas bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai