Anda di halaman 1dari 5

Apa dampak covid 19 terhadap perubahan kurs?

Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu efek
negatif yang harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini terjadi karena
nilai tukar mata uang rupiah memiliki keterkaitan langsung dengan fundamental
ekonomi lainnya. Setidaknya terdapat beberapa kondisi fundamental ekonomi yang
dipengaruhi nilai tukar rupiah secara langsung. Pertama, nilai tukar rupiah berkaitan
erat dengan kondisi neraca perdagangan Indonesia. Dengan semakin lemahnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS maka akan semakin memperlebar defisit neraca
perdagangan dalam nilai riil mata uang rupiah. Defisit neraca perdagangan akan
semakin besar sehingga akan semakin menekan Anggaran Belanja dan Pendapatan
Negara (APBN) Oleh karena itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi karena
pandemi Covid-19 ini akan berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian
Indonesia secara keseluruhan. Bahkan jika pemerintah tidak mampu memberikan
respons yang tepat, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali masuk ke
dalam jurang krisis ekonomi seperti tahun 1998 silam.

Langkah indonesia dalam mengstop ekspor nikel ke eropa hingga mendapatkan


teguran, apakah dapat mempengaruhi/ melemahkan kurs indonesia terhadap
mata uang negara eropa?
Menurut klp kami kebijakan pemerintah Indonesia dalam melarang ekspor
bijih nikel ke eropa dinilai bisa menimbulkan dampak pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang eropa. Kebijakan tersebut akan berdampak langsung terhadap
kinerja ekspor Indonesia. Dimana Secara tidak langsung bisa (mempengaruhi rupiah)
karena ekspor akan turun sehingga pasokan mata uang eropa atau euro akan
berkurang. Dengan berkurangnya pasokan mata uang eropa di pasar keuangan
Indonesia, maka akan melemahkan nilai tukar rupiah. Hal ini memaksa Bank
Indonesia untuk kembali melakukan intervensi jika pelemahan itu terus berlanjut.
Kebijakan untuk mengstop ekspor nikel ke Eropa dapat membebani neraca dagang.
Ketika ekspor nikel dilarang, surplus tentunya akan menyempit, bahkan tidak
menutup kemungkinan kembali defisit. Kondisi neraca pembayaran berpengaruh
terhadap nilai kurs suatu negara. Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta
asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi
surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami
kenaikan.

manajemen eksposur transaksi terdiri dari 4 salah satunya yaitu derivatif.


Pertanyaan saya apakah kegunaan dari derivatif dan bisakah saudara berikan
contoh yang sederhana mengenai derivatif?
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio,
perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola
posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan harga saham dan
komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" memengaruhi posisi fisik
produk yang menjadi acuannya (underlying). Misalkan importir Indonesia melakukan
transaksi pembelian dari eksportir Amerika Serikat. Importir tersebut harus
membayar 1 juta dollar tiga bula mendatang. Importir tersebut dalam hal ini
menghadapi risiko perubahan kurs; jika rupiah melemah, ia bisa melakukan langkah
atau hedging dengan derivatif dan instrumen money-market. Karena importir
tersebut membutuhkan dollar 3 bulan mendatang, maka dia dikatakan short $. Short
$ adalah sedemikian rupa jika rupiah melemah, pemegang posisi short S akan
mengalami kerugian dan sebaliknya. Sebagai hedgenya, importir tersebut bisa
membeli 3- bulan $ forward

Apa contoh ancaman dari risiko perubahan kurs terhadap perusahaan atau
negara?
Risiko yang diakibatkan oleh danya perubahan nilai tukar pada mata uang
asing sendiri disebut dengan risiko nilai tukar atau risiko perubahan kurs. Jika terjadi
risiko perubahan kurs pada perusahaan yang bergerak di dunia Internsional maka
akan berdampak pada profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan.
Dalam perdagangan internasional pertukaran barang dan jasa menyebabkan
pertukaran mata uang dengan mata uang lain dalam melakukan pembayaran saat
melakukan transaksi bisnis. Adanya perbedaan transaksi dengan mata uang dapat
menimbulkan risiko keuangan bagi perusahaan akibat adanya perubahan kurs mata
uang. Nilai mata uang yang ditunjukan dalam kurs mata uang dari waktu ke waktu
mengalami fluktuasi sehingga terjadi perubahan pada arus kas yang  digunakan. Nilai
mata uang setiap negara yang selalu berfluktuasi satu sama lainnya menyebabkan
ketidakpastian bagi perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional.
Fluktuasi nilai tukar berkaitan erat dalam perdagangan internasional karena nilai
suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Dari munculnya
risiko perubahan kurs tersebut maka perusahaan harus mampu menemukan solusi
akibat dari adanya masalah tersebut.

Apakah selisih kurs dan transaksi dalam mata uang asing berpengaruh terhadap
penyajian laporan keuangan?
Transaksi dalam mata uang dan selisih kurs yang terjadi tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan karena transakasi
tersebut dicatat pada aku tersendiri sehingga berapapun nilainya akan memberikan
informasi yang terpisah pada pengguna laporan keuangan.

Bagaimana cara Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai rupiah agar
terhindar dari risiko perubahan kurs?
Ada beberapa kebijakan moneter yang dapat Bank Indonesia ambil untuk
kestabilan nilai tukar, kebijakan-kebijakan itu antara lain:
Meningkatkan intensitas triple intervention agar nilai tukar Rupiah bergerak sesuai
dengan fundamentalnya dan mengikuti mekanisme pasar.
Menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Valuta Asing Bank Umum
Konvensional, dari semula 8% menjadi 4%, berlaku mulai 16 Maret 2020. Penurunan
rasio GWM Valas tersebut akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan sekitar
3,2 miliar dolar AS dan sekaligus mengurangi tekanan di pasar valas.
Menurunkan GWM Rupiah sebesar 50bps yang ditujukan kepada bank-bank yang
melakukan kegiatan pembiayaan ekspor-impor, yang dalam pelaksanaannya akan
berkoordinasi dengan Pemerintah. Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah
kegiatan ekspor-impor melalui biaya yang lebih murah. Kebijakan akan
diimplementasikan mulai 1 April 2020 untuk berlaku selama 9 bulan dan sesudahnya
dapat dievaluasi kembali.
Memperluas jenis underlying transaksi bagi investor asing sehingga dapat
memberikan alternatif dalam rangka lindung nilai atas kepemilikan Rupiah.
Menegaskan kembali bahwa investor global dapat menggunakan bank kustodi global
dan domestik dalam melakukan kegiatan investasi di Indonesia.

Tadi telah disingguh terkait dengan hedging. Bagaimana hedging dikatakan dapat
memberikan perlindungan terdapat perubahan nilai tukar?
Dengan headging inilah dilakukan perlindungan dengan melakukan transaksi
semata-mata untuk menghindari resiko kerugian akibat terjdinya perubahan kurs.
Headging dikatakan sebagai investasi yang dilakukan untuk mengimbangi potensi
kerugian yang mungkin timbul akibat investasi lainnya. Jadi kerugian yang akan
dialami perusahaan dapat terlindungi karena telah diantisipasi oleh headging
tersebut.

Bagaimana cara yang efektif meningkatkan nilai rupiah untuk meningkatkan nilai
tukar tersebut?
Berikut adalah lima cara yang bisa kalian lakukan untuk membantu Rupiah menguat,

1) Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor.
2) Tidak Menimbun Dollar dan Menukarkannya dengan Rupiah.
3) Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor.
Dengan mengekspor produk maka membantu pemerintah dalam mengumpulkan
devisa.
4) Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri
Hal lain yang bisa membantu pemerintah adalah dengan menahan terlebih
dahulu keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri serta mendorong
pengembagnan sektor pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat
mempercepat penerimaan devisa.
5) Tidak Memanfaatkan Kondisi Lemahnya Rupiah.
Saat nilai tukar Dollar meningkat, banyak dari masyarakat Indonesia yang
menukarkan Rupiah mereka dengan harapan mereka dapat memperoleh
keuntungan di masa mendatang. Justri hal ini semakin menekan nilai tukar
Rupiah. Maka dari itu, kita semua perlu memupuk rasa nasionalisme yang kuat
agar tidak ikut tergoda mengambil keuntungan dari penurunan nilai Rupiah
tersebut.

Jika transaksi perusahaan anda banyak menggunakan mata uang asing, maka risiko
“rugi selisih kurs” pasti ada. Semakin sering transaksi terjadi atau semakin besar
nilai transaksinya, semakin besar pula potensi risikonya. Bagaimana cara
mencegah/ meminimalkan risiko kerugian selisih kurs?
Beberapa cara yang mungkin bias diterapkan untuk mencegah (setidaknya
meminimalkan) risiko rugi selisih kurs, yaitu: mengupayakan agar mata uang yang digunakan
untuk bertransaksi di sisi liabilitas (belanja) sama dengan mata uang yang digunakan untuk
bertransaksi di sisi aset (jualan). Jika impor barang dalam harga USD, maka diupayakan agar
penjualan barang tersebut di dalam negeri juga dalam USD. Jika ekspor barang dalam harga
USD, maka diupayakan agar mayoritas cost yang timbul untuk membuat barang tersebut
juga dalam USD. Jika tak bisa, maka buat cadangan kas (cash reserve) dalam mata uang yang
sama dengan lawan transaksi.
Selain itu, Kerugian selisih kurs dapat diantisipasi dengan menggunakan hedging.
Hedging dapat dilakukan melalui kontrak forward antara perusahaan dengan bank devisa
atau pialang valuta asing. Teknik hedging dengan kontrak forward ini banyak digunakan oleh
perusahaan untuk melindungi receivable atau payable terhadap resiko kurs.

Pada bagian manajemen eksposur operasi, apakah yang dapat dilakukukan


manajemen untuk mengurangi sensitivitas operasi perusahaan terhadap
perubahan kurs
Jadi, Pengurangan sensitivitas ini pada dasarnya mengubah produk atau
konsumen agar menjadi tidak sensitif terhadap perubahan harga. jika tdk sensitif thd
perubahan harga maka perubahan kurs tidak akan banyak berpengaruh thd
permintaan produk.
Lalu untuk pengurangan sensitivitas tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara
yakni:
 Melalui aspek pemasaran:
Perusahaan bisa melalukan diferensiasi terhadap produk dimana produk yang
terdiferensiasi akan menarik konsumen membeli bukan karena harga
melainkan karena fitur yang dimiliki.
 Melalui aspek produksi:
Perusahaan bisa melakukan manajemen eksposur operasi melalui aspek
produksi, sebagai contoh perusahaan bisa mendiversifikasikan inputnya.
Misalnya suatu perusahaan jepang menghadapi masalah dengan penguatan
yen terhadap dollar. Jika perusaan tersebut membeli inputnya tidak hanya dr
jepang tetapi juga dr negara lain sprti indonesia, inggris, india dll. Maka
penguatan yen tersebut akan dikompensasi oleh penguatan yen terhadap
mata uang lain yg mengakibatkan harga input menjadi lebih murah.
Atau alternatif lainnya yakni perusahaan dpt memindahkan fasilitas produksinya
Contohnya: untuk menghadapi kenaikan yen terhadap dollar. Toyota memutuskan
untuk membangun fasilitas pabrik di AS. Dengan cara tsb Toyota bisa mengurangi
dampak negatif penguatan yen tsb karena sbagian input Toyota dan tnga krjnya
berasal dari AS dan di byr menggunakan dollar

Anda mungkin juga menyukai