Dalam memenuhi prasarana darat yang baik, maka jalan harus mampu
mewujudkan hal berikut:
Hal tersebut akan mewudkan kenyamanan bagi pengguna jalan, maka dari
tuntutan tersebut yang mendasari perencanaan geometri jalan. Geometri jalan
adalah perencanaan geometrik atau dimensi nyata jalan beserta bagianbagiannya disesuaikan dengan tuntutan serta sifat-sifat lalu lintas. Sifat-sifat
perjalanan yang harus dipenuhi adalah perjalanan berjarak pendek dengan
dengan variasi tempat tujuan sampai dengan tempat yang jauh dengan tempat
tujuan yang lebih menyatu.
Demikianlah yang mendasari sistem hierarki jalan yang diturunkan menjadi
klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Setiap jalan dengan fungsi tertentu
harus di desain dengan dimensi tertentu agar bisa mengkoordinir jumlah beban
kendaraan yang melaluinya dengan kecepatan tertentu, hai inilah yang nantinya
akan mewujudkan rasa nyaman bagi pengguna jalan. Bentuk dan dimensi jalan
standart ini yang nantinya akan mewujudkan keselamatan transportasi darat.
Macam-macam Jalan
Kelas jalan berdasarkan fungsi dari penggunanya.
(PP 43/1993,PP44/1993,RUU LLAJ/2006)
Kelas
Jalan
Fungsi
Jalan
Panjang
(mm)
MST
(Ton)
Tinggi
(mm)
PP 44/1993, ps. 115,
ayat (1) huruf b
4200 dan tidak lebih
tinggi dari 1,7 x
lebar kendaraan
IIIC
Cataan
Lokasi
2100
9000
8
dan
lingkung
an.
Dalam keadaan tertentu daya dukung jalan (MST) kelas IIIC dapat
ditetapkan lebih rendah dari 8 ton.
Panjang maksimum kendaraan penarik 12000. Jika ditambah gandengan
atau tempelan maka panjang maksimum tidak lebih dari 18000 mm.
3,5
3,5
Keterangan
2n x 3,5 2 = 2 jalur
n = jumlah lajur per jalur
n x 3,5 = lebar per lajur
Bahu Jalan
Bahu jalan adalah jalur yang terletak di tepi jalur lalu lintas. Bahu jalan
mempunyai kemiringan untuk keperluan pengairan air dari permukaan jalan
dan juga untuk memperkokoh konstruksi perkerasan. Kemiringan bahu jalan
normal antara 3% - 5%.
Median
Median adalah suatu jalur yang terletak di tengah jalan untuk
membagi jalan dalam masing-masing arah. Jalan 2 arah dengan 4 lajur atau
lebih harus dilengkapi median.
Fungsi Median
Jenis Median
Median dapat dibedakan atas 2 :
Astiningrum Dwi Prastuty_5140811175
Lebar Median
Lebar minimum median terdiri atas jalur tepian selebar 0,25 0,50 meter
dan bangunan pemisah lajur.
Bentuk Median
Median direndahkan
Median ditinggikan
Lebar Jalur
2,0
7,0
Saluran Samping
Saluran samping berguna untuk :
Kereb
Yang dimaksud dengan kereb adalah penonjolan atau peninggian tepi
perkerasan atau bahu jalan, yang terutama dimaksudkan untuk keperluankeperluan drainase, mencegah keluarnya kendaraan dari tepi perkerasan,
dan memberikan ketegasan tepi perkerasan. Pada umumnya kereb
digunakan pada jalan-jalan di daerah perkotaan, sedangkan untuk jalan-jalan
antar kota kereb hanya dipergunakan jika jalan tersebut direncanakan untuk
Astiningrum Dwi Prastuty_5140811175
Pengaman Tepi
Astiningrum Dwi Prastuty_5140811175
Gambar.
10
Perkerasan Jalan
Pendahuluan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah :
Batu pecah
Batu belah
Batu kali
Hasil samping peleburan baja
11
Aspal
Semen
Tanah liat
3.
4.
Perkerasan lentur
Repetisi beban
Penurunan tanah
dasar
Perubahan
temperatur
Perkerasan lentur
Aspal
Timbul Rutting
(lendutan pada jalur
roda)
Jalan bergelombang
(mengikuti tanah dasar)
Modulus kekakuan
berubah.
Timbul tegangan dalam
yang kecil
Perkerasan lentur
Semen
Timbul retak-retak pada
permukaan
Bersifat sebagai balok
diatas perletakan
Modulus kekakuan tidak
berubah.
Timbul tegangan dalam
yang besar
Sumber : Sukirman, S., (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung
Penguraian :
A. Lapisan perkerasan lentur
12
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan
permukaan
pondasi atas
pondasi bawah
tanah dasar
Penguraian :
Yaitu bagian dari struktur perkerasan lentur yang berada di tengah antara
lapisan
permukaan dan lapisan pondasi bawah. Bahan yang digunakan adalah batu
pecah, kerikil pecah yang distabilisasi dengan semen, aspal, pozzolan, atau
kapur.
Fungsi lapisan pondasi atas :
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dan menyebarkan
beban roda ke bagian bawahnya.
Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
Sebagai bantalan untuk lapisan perkerasan.
Yaitu bagian dari struktur perkerasan lentur yang berada antara tanah
dasar dan lapis pondasi. Biasanya terdiri atas lapisan dari material berbutir
(granular material) yang dipadatkan, distabilisasi ataupun tidak, atau lapisan
tanah yang distabilisasi.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain :
Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan
menyebar beban roda.
Astiningrum Dwi Prastuty_5140811175
13
14
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Tinggi yang diukur dari permukaan jalur lalu lintas dan penentuannya
didasarkan
pada keamanan pemakai jalan baik di jalan lurus, maupun di tikungan dalam
hal pandangan bebas pengemudi, ditentukan oleh Pembina Jalan.
15