Anda di halaman 1dari 13

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sebab dan dampak intrusi air laut


Intrusi air asin adalah pergerakan air asin ke akuifer air tawaryang
dapat mengkontaminasi sumber air minum. Intrusi air asin dapat
terjadi secara alami hingga derajat tertentu pada sebagian besar
akuifer pantai, dikarenakan adanya hubunganhidrolik antara air
tanah dan air laut. Karena air asin memiliki kadar mineral yang lebih
tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki massa jenis yang lebih
tinggi dan tekanan air yang lebih besar. Sehingga air asin bergerak
menuju air tawar.[1]Berbagai aktivitas manusia, terutama pemompaan
air tanah dari akuifer pantai, dapat meningkatkan intusi air laut karena
tekanan air tanah berkurang dan menjadi relatif lebih kecil
dibandingkan tekanan dari air laut. Penyebab intrusi air asin lainnya
yaitu kanal navigasi dan drainase yang menciptakan celah bagi air laut
bergerak ke daratan melewati permukaan dan melalui pasang surut air.
[2] Intrusi air laut juga dapat terjadi pada kondisi cuaca ekstrim
seperti badai dan ombak besar.[3]
Hidrologi[sunting | sunting sumber]
Pada wilayah pinggir pantai, air tanah yang mengalir dari daratan yang
lebih dalam bertemu dengan air tanah yang asin dari lautan. Air tanah
tawar mengalir dikarenakan perbedaan tinggi.[2] Karena air asin
memiliki kadar mineral terlarut yang lebih tinggi, maka air laut lebih
padat dibandingkan air tawar sehingga memilikitinggi hidrolik yang

lebih tinggi dibandingkan air tawar. TInggi hidrolik mengacu pada


tekanan cairan yang ditunjukan pada kolom air; kolom yang memiliki
tinggi hidrolik lebih besar akan bergerak ke kolom air yang memiliki
tinggi hidrolik lebih rendah, jika kedua kolom terhubung.[4]
Dalam intrusi, air laut dan air tawar bertemu pada zona transisi di
mana pencampuran yang terjadi melalui dispersi dan difusi.[2]
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Ekstraksi air tawar[sunting | sunting sumber]
Ekstraksi air tanah adalah salah satu penyebab utama intrusi air asin.
Air tanah merupakan sumber air minum pada sebagian besar wilayah
pantai dan ekstraksi telah meningkat dengan bertambahnya
permukiman pinggir pantai. Pada kondisi dasar, intrusi air asin hanya
mencapai wilayah tertentu karena dibatasi oleh tekanan dari kolom air
tawar yang lebih besar karena posisinya yang lebih tinggi dari
permukaan air laut. Ekstraksi air tanah mengurangi tekanan kolom air
tanah yang berarti air laut dapat mengalir lebih ke arah daratan.[2] Di
wilayah Cape May, New Jersey, sejak tahun 1940an pengambilan air
telah menurunkan tinggi muka air tanah hingga 30 m, sehingga
menyeabkan intrusi air asin dan kontaminasi sumur air yang meluas.
[5][6]
Jaringan kanal dan drainase[sunting | sunting sumber]
Konstruksi kanal dan drainase dapat memicu instrusi air asin. Kanal
menyediakan celah bagi air asin untuk menuju ke daratan.[2][7] Di
wilayah estuari danau Sabinedi teluk Meksiko, jalur air skala besar
telah membuat air asin bergerak menuju danau. Pengerukan kanal di
sekitar rawa untuk memfasilitasi pengeboran minyak dan gas juga
menyebabkan subsiden lahan, yang mempu menyebabkan intrusi air
asin lebih jauh.[8]
Jaringan drainase yang dibangun untuk mengalirkan air dari wilayah
permukiman pinggir pantai dapat memicu intrusi karena menurunkan
tinggi muka air tawar. Intrusi air asin di Florida telah terjadi dalam
sekala besar sebagai akibat dari kanal drainase yang dibangun antara
1903 sampai 1980an untuk mengeringkanEverglades demi
pembangunan permukiman dan kawasan pertanian. Penyebab utama
intrusi air adalah penurunan tinggi muka air. Selain itu, proses
konstruksi dan keberadaan kanal juga telah membuat air laut mengalir
ke daratan hingga dibangunnya pintu air kendali.[6]
Efek terhadap suplai air[sunting | sunting sumber]

Banyak komunitas wilayah pantai mengalami kontaminasi air asin di


sumber air mereka, dan masalah ini telah terjadi selama puluhan
tahun.[9] Konsekuensi dari intrusi air laut untuk suplai air bervariasi
begitu luas, tergantung pada seberapa jauh intrusinya, tujuan
penggunaan air, dan tingkat kadar garamnya.[2] Di banyak tempat
seperti negara bagian Washington, intrusi hanya mencapai sebagian
dari akuifer dan mempengaruhi sebagian dari sumur air. Akuifer
lainnya telah mengalami kontaminasi lebih jauh dan mempengaruhi
suplai air tanah secara signifikan.[6]
Hubungan Ghyben-Herzberg[sunting | sunting sumber]
Perhitungan fisik intrusi air pertama kali dibuat oleh W. Badon-Ghijben
(1888, 1889) dan A. Herzberg (1901)[10] Mereka menurunkan solusi
analisis untuk menentukan perkiraan sifat intrusi yang berdasarkan
pada sejumlah asumsi yang tidak terdapat pada kasus hidrologi
lainnya.

[2]
Gambar di atas menunjukan hubungan Ghyben=Herzberg. Dalam
persamaan:
{\displaystyle z={\frac {\rho _{f}}{(\rho _{s}-\rho _{f})}}h}

ketebalan air tawar pada zona di atas permukaan air laut


dilambangkan dengan {\displaystyle h}

dan di bawah

permukaan laut dilambangkan dengan {\displaystyle z}

. Kedua

ketebalan air tawar, {\displaystyle h}

dan {\displaystyle z}

berkaitan dengan {\displaystyle \rho _{f}}


air tawar) dan {\displaystyle \rho _{s}}

(massa jenis

(massa jenis air asin).

Air tawar memiliki massa jenis sekitar 1000 gram per centimeter kubik
pada suhu 20 C, di mana air laut diperkirakan memiliki massa jenis
1025 gram per centimeter kubik. Persamaan di atas dapat
disederhanakan menjadi[2]:
{\displaystyle z\ =40h}

Rasio Ghyben-Herzberg menyatakan bahwa dalam setia kaki air tawar


di akuifer tak tertutup di atas permukaan air, terpadat 40 kaki air tawar
di akuifer di bawah permukaan air laut.
Mitigasi[sunting | sunting sumber]

Struktur kendali Catfish Point (lock) di Sungai Mermentau di pantai


Louisiana
Intrusi air asin juga menjadi masalah bagi lock kanal yang memisahkan
air asin dari air tawar. Untuk mencegah hal tesebut perlu dibangun
basin atau penampungan air sementara supaya air laut dapat
dipompakan kembali ke laut. Namun untuk menjaga tingkat keasinan
wilayah air payau demi menjaga tingkat migrasi ikan, tangga
ikan untuk membantu migrasi ikan dan juga mengendalikan kadar
garam di sekitar air payau.[11]

INTRUSI AIR LAUT

Intrusi air laut adalah naiknya batas antara air tanah dengan air laut ke
arah daratan. Intrusi air laut diakibatkan tekanan air tanah yang lebih
kecil di bandingkan tekanan air laut pada kedalaman yang sama.
Perbedaan tekanan ini menyebabkan batas antara air tanah dan air
laut naik ke daratan. Intrusi akan terjadi karena adanya aksi, dalam hal
ini pengambilan air tanah. Intrusi adalah reaksi dari aksi tersebut dan
mengubah keseimbangan hidrostatik alami antar muka air tanah tawar
dan air asin. Dalam kondisi normal (tidak ada gangguan tekanan), air
laut sudah mengintrusi ke daratan karena masa jenis air laut lebih
besar di bandingkan air tanah. Namun bila tekanan air tanah turun
dapat menyebabkan intrusi air laut ke daratan semakin jauh kearah
daratan.
Penyebab intrusi air laut
1.

Pengambilan tanah yang berlebihan

2.

Suplay air tanah dari pegunungan berkurang

3.

Naiknya muka air laut

4.

Pemangkasan hutan mangrove di pesisir pantai

5.

Pemanasan global

6.
Turunya muka air tanah akibat proses geologi (pergeseran
lempeng tektonik)
Dampak intrusi air laut
1.
Kebutuhan akan air bersih semakin sulit karena air tanah sudah
terkontaminasi dengan air laut sehingga rasanya asin.
2.
Pertanian di sekitar pesisir pantai akan mengalami kerugian
karena kebutuhan akan air tawar untuk irigasi semakin berkurang.
3.
Kesehatan penduduk sekitar pesisir pantai memburuk karena
kurangnya konsumsi air bersih.

Cara mencegah terjadinya intrusi air laut


1.
Memberi batasan pengambilan air tanah kepada penduduk
sekitar pesisir pantai sesuai ketentuan yang berlaku.
2.
Menjaga dan melestarikan kembali hutan mangrove yang ada di
pesisir pantai.

3.

Memperluas area resapan air

4.

Membuat bendungan untuk menampung air bersih.

5.

Membuat lubang resapan biopori

6.

Meningkatkan daya infiltrasi air hujan kedalam air tanah

7.
Meminimalisasi tutupan tanah, khususnya dengan jenis yang
tidak bisa ditembus air, seperti beton dan aspal
8.
Menghindari penggundulan dengan melakukan penghijauan,
membuat undak-undhakan (terasering) di [permukaan miring.
9.
Menerapkan unsure reduce, reuseu, recycly dan recharge pada
sumber daya air di kawasan bisnis seperti gedung perkantoran dan
mal.
10. Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya mengelola air tanah
berientasi pada kelestarian ligkungan,

http://nurrizza.blogspot.co.id/2013/09/intrusi-air-laut.html
PENGERTIAN DAN TUJUAN REKLAMASI UNTUK PEMANFAATAN KAWASAN
PADLI SUUDI 00:32 REKLAMASI
PENGERTIAN DAN TUJUAN REKLAMASI UNTUK PEMANFAATAN KAWASAN
Jumpa lagi pada blog Materi Perkapalan yang kali ini akan berbagi
artikel tentang PENGERTIAN DAN TUJUAN REKLAMASI UNTUK
PEMANFAATAN KAWASAN. Jika pada artikel sebelumnya telah
membahas tentang LANGKAH DAN TAHAPAN PENGERUKAN maka pada
kali ini kita akan membahas tentang REKLAMASI. Sebelum kita
melangkah lebih jauh kita tahu dulu apa itu pengertian reklamasi.

REKLAMASI merupakan pekerjaan atau usaha dalam pemanfaatan


suatu kawasan atau lahan yang tidak berguna dan berair untuk
dijadikan lahan yang berguna dengan cara dikeringkan. Tempat-tempat
yang biasa dijadikan sebagai tempat untuk melakukan reklamasi
seperti kawasan pantai,lepas pantai atau offshore, danau, rawarawa ataupun sungai yang begitu lebar.
Tujuan Reklamasi yaitu menjadikan kawasan yang tidak berguna atau
tidak bermanfaat menjadi kawasan yang mempunyai manfaat.
Kawasan yang sudah direklamasi tersebut biasanya dimanfaatkan
untuk kawasan pertanian, pemukiman, perindustrian, pertokoan/bisnis
dan objek wisata.Pekerjaan reklamasi juga bertujuan untuk memacu
pembangunan sarana dan prasarana pedukung lainnya. Dalam
membangun suatu pelabuhan ataupun terminal pelabuhan yang
berada pada perairan maka dapat dilakukanpekerjaan reklamasi.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN REKLAMASI
Dalam pekerjaan reklamasi pasti ada keuntungan ataupun kerugian
akibat pekerjaan tersebut, untuk itu silahkan simak apa saja
keuntungan dan kerugian dalam melakukan pekerjaan reklamasi untuk
suatu kawasan berikut ini
KEUNTUNGAN REKLAMASI
Dapat membantu suatu negara, kota ataupun daerah-daerah untuk
menyediakan lahan untuk keperluan seperti, penataan suatu daerah
pantai, pengembangan wisata bahari dan lain sebagainya.

KERUGIAN REKLAMASI
Akan terjadi perubahan ekosistem pada lingkungan seperti perubahan
pada pola arus erosi pada pantai, Maka perubahan demikian dapat
membahayakan suatu daerah atau lingkungan karena dapat
mengakibatkan banjir
Akan berdampak buruk pada sistem drainase dan perubahan
hidrodinamika yang mempunyai dampak negatif kepada lingkungan
dan masyarakat yang ada disekitarnya
Akan mengganggu lingkungan sekitar quarry karena adanya galian
yang dilakukan dengan cara pengeprasan bukit maupun pulau-pulau
yang tidak mempunyai penghuni
Beberapa keanekaragaman hayati akan punah seperti hilangnya
spesies magrove, punahnya spesies ikan, kerang laut dan lain
sebagainya akibat dari proyek reklamasi
KETENTUAN ATAU PRINSIP REKLAMASI SEBAGAI BERIKUT
Kebutuhan dalam pengembangan budi daya untuk suatu kawasan yang
berada pada sisi daratan
Dapat merupakan kawasan perkotaan yang padat maka membutuhkan
pengembangan wilayah untuk mengakomodasikan kebutuhan
SYARAT UNTUK LOKASI YANG AKAN DILAKUKAN REKLAMASI ANTARA
LAIN
Telah memenuhi ketentuan rencana kota yang dituangkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan atau Kota/Kabupaten dan
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Reklamasi, dan dituangkan ke
dalam Peta Lokasi laut yang akan direklamasi.
Ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur dan atau
Walikota/Bupati (tergantung posisi strategis dari kawasan reklamasi)
yang berdasarkan pada tatanan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
dan atau Kota/Kabupaten serta Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Reklamasi
Sudah ada studi kelayakan tentang pengembangan kawasan reklamasi
pantai atau kajian/kelayakan properti (studi investasi);
Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari
kawasan lindung atau taman nasional, cagar alam, dan suaka
margasatwa;

Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan


batas wilayah dengan daerah/negara lain.
Memenuhi ketentuan pemanfaatan sebagai kawasan dengan ijin
bersyarat
Dituangkan di dalam Peta Situasi rencana lokasi dan Rencana Teknis
Pelaksanaan Reklamasi dan mendapat persetujuan dari instansi terkait
PERSYARATAN DALAM MEMENUHI KETENTUAN PEMANFAATAN KAWASAN
REKLAMASI
Penyusunan dokumen ANDAL
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL)
Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALIN)
Mengenakan biaya dampak pembangunan (development impact fee),
dan atau aturan disinsentif lainnya.
http://materi-perkapalan.blogspot.com/2014/11/pengertian-dan-tujuanreklamasi-untuk.html
REKLAMASI LAHAN RAWA
REKLAMASI LAHAN RAWA

Lahan rawa memiliki peranan yang sangat penting baik ditinjaudari seg
i ekonomi maupun ekologi. Lahan rawa kaya akan hasilhutan yang ber
upa kayu dan beraneka ragam tanaman lainnya,berfungsi sebagai pen
yimpanan air untuk mengendalikan banjir,serta kawasan tersebut juga
sangat berperan penting sebagai pengendali iklim karena kemampua
nnya untuk menyerapkarbon.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang terdiri dari lahan rawapasang s
urut dan rawa lebak kurang lebih seluas 39 juta ha,
yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.
Dari luasan tersebut sebagian besar merupakan lahan pasangsurut.

Berdasarkan
data dari Badan Litbang, Balitrawa tahun 2005,saat ini di
Indonesia terdapat
areal lahan rawa pasang surutseluas 34,2 juta ha.

Dari luasan tersebut, lahan yang telahdiusahakan untuk lahan pertania


n seluas 1,53 juta
ha. Namun demikian berdasarkan kenyataan yang ada lahan-lahan
belum dapat diusahakan secara insentif dan terus-menerus, sehingga
belum dapat memberikan produktivitas yang lebihtinggi.

DEFINISI TERKAIT LAHAN RAWA


Reklamasi Lahan adalah suatu upaya pemanfaatan, perbaikandan peni
ngkatan kualitas lahan pertanian kurang produktif baikyang diakibatka
n secara alami maupun pengaruh manusiamelalui penerapan teknologi
dan pemberdayaan.

Reklamasi Lahan Rawa adalah suatu upaya pemanfaatan lahanrawa ya


ng telah diusahakan untuk usaha pertanian melaluiperbaikan prasaran
a dan sarana pertanian di kawasan tersebutsehingga meningkatkan ku
alitas dan produktivitas lahan.

TUJUAN REKLAMASI RAWA


Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa melaluiteknologi hidrolik u
ntuk kepentingan umum dankesejahteraan masyarakat luas dengan ca
ra membangunjaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, danmeni
mbun rawa.
Memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikaninfrastruktur dan
penyediaan sarana produksi dalamrangka peningkatan perluasan areal
tanam danpeningkatan produktivitas lahan.
Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaluipenyiapan pr
asarana dan sarana bagi keperluan lahanpemukiman, pertanian, perke
bunan, perikanan, industri,dan perhubungan, serta pariwisata.
Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaluipenyiapan pr
asarana dan sarana bagi keperluan lahanpemukiman, pertanian, perke
bunan, perikanan, industri,dan perhubungan, serta pariwisata.
Melestarikan rawa sebagai sumber daya air, mendukungproduktivitas l
ahan dalam rangka meningkatkan produksipangan, dan mendukung pe
ngembangan wilayah berbasispertanian.

Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi danpemanfaatan ra


wa untuk kepentingan masyarakat luasdengan cara membangun jaring
an reklamasi rawa,mengeringkan rawa, dan menimbun rawa.
Reklamasi daerah rawa akan terdiri atas 4 langkah penting serta4 kond
isi yang mengikutinya, yaitu :
Penurunan elevasi muka air tanah.
Peningkatan kemampuan infiltrasi air.
Pelindihan dan pengenceran bahan toxic dari dalam tanah.
Pengelolaan tanah yang cerdas.
Membangun jaringan rawa dimaksudkan untuk membuang air
yang berlebihan dan memberi suplesi air
yang sesuai denganyang dibutuhkan dengan membuat saluran yang d
apat berfungsisebagai saluran drainase pada saat air surut dan suplesi
padasaat air pasang.
http://taufiqsabrie.blogspot.co.id/2012/10/reklamasi-lahan-rawa.html

Dzikri miftahul huda 170110140007 Sistem Administrasi Negara


Indonesia
REKLAMASI LAHAN RAWA
Lahan rawa memiliki peranan yang sangat penting baik ditinjau dari
segi ekonomi maupun ekologi. Lahan rawa kaya akan hasil hutan yang
berupa kayu dan beraneka ragam tanaman lainnya, berfungsi sebagai
penyimpanan air untuk mengendalikan banjir, serta kawasan tersebut
juga sangat berperan penting sebagai pengendali iklim karena
kemampuannya untuk menyerap karbon.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang terdiri dari lahan rawa pasang
surut dan rawa lebak kurang lebih seluas 39 juta ha, yang tersebar di
Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya. Dari luasan tersebut
sebagian besar merupakan lahan pasang surut.
Berdasarkan data dari Badan Litbang, Balitrawa tahun 2005, saat
ini di Indonesia terdapat areal lahan rawa pasang surut seluas 34,2
juta ha. Dari luasan tersebut, lahan yang telah diusahakan untuk lahan
pertanian seluas 1,53 juta ha. Namun demikian berdasarkan
kenyataan yang ada lahan-lahan belum dapat diusahakan secara
insentif dan terus-menerus, sehingga belum dapat memberikan
produktivitas yang lebih tinggi.
DEFINISI TERKAIT LAHAN RAWA
Reklamasi Lahan adalah suatu upaya pemanfaatan, perbaikan dan
peningkatan kualitas lahan pertanian kurang produktif baik yang

diakibatkan secara alami maupun pengaruh manusia melalui


penerapan teknologi dan pemberdayaan.
Reklamasi Lahan Rawa adalah suatu upaya pemanfaatan lahan rawa
yang telah diusahakan untuk usaha pertanian melalui perbaikan
prasarana dan sarana pertanian di kawasan tersebut sehingga
meningkatkan kualitas dan produktivitas lahan.
TUJUAN REKLAMASI RAWA
Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa melalui teknologi hidrolik
untuk kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat luas dengan
cara membangun jaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, dan
menimbun rawa.
Memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikan infrastruktur dan
penyediaan sarana produksi dalam rangka peningkatan perluasan areal
tanam dan peningkatan produktivitas lahan.
Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyiapan
prasarana dan sarana bagi keperluan lahan pemukiman, pertanian,
perkebunan, perikanan, industri, dan perhubungan, serta pariwisata.
Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyiapan
prasarana dan sarana bagi keperluan lahan pemukiman, pertanian,
perkebunan, perikanan, industri, dan perhubungan, serta pariwisata.
Melestarikan rawa sebagai sumber daya air, mendukung produktivitas
lahan dalam rangka meningkatkan produksi pangan, dan mendukung
pengembangan wilayah berbasis pertanian.
Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan
rawa untuk kepentingan masyarakat luas dengan cara membangun
jaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, dan menimbun rawa.
Reklamasi daerah rawa akan terdiri atas 4 langkah penting serta 4
kondisi yang mengikutinya, yaitu :
Penurunan elevasi muka air tanah.
Peningkatan kemampuan infiltrasi air.
Pelindihan dan pengenceran bahan toxic dari dalam tanah.
Pengelolaan tanah yang cerdas.
Membangun jaringan rawa dimaksudkan untuk membuang air yang
berlebihan dan memberi suplesi air yang sesuai dengan yang
dibutuhkan dengan membuat saluran yang dapat berfungsi sebagai
saluran drainase pada saat air surut dan suplesi pada saat air pasang.
Sebenarnya saya sendiri beranggapan bahwa pemanfaatan lahan rawa
seharusnya menjadi lahan yang sangat potensial membangun sistem
pertanian yang baik di negeri ini. Bisa dilihat bahwa sangat mungkin
bila reklamasi lahan rawa inimenjadi sektor pertanian bukan tidak
mungkin bisa membuat pertanian indonesia menjadi lebih baik lagi.
Bila kita maksimalkan potensi rawa tersebut ke arh pertanian padi,
bukan tidak mungkin pada import beras akan terjadi penurunan yg

signifikan bila kita mau dan kita bisa. Apalagi luas jumlah rawa yang
terdapat di Indonesia tidak sedikit. Itu bisa dimanfaatkan swharusnya
oleh pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok di masyarakat
dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Indonesia.
.
SUMBER:
http://www.academia.edu/6661121/Reklamasi_Lahan_Rawa,diakses
pada 4 desember 2015, pukul 20.30 WIB.
http://taufiqsabrie.blogspot.co.id/2012/10/reklamasi-lahan-rawa.html?
m=1 , diakses pada 4 desember 2015, pukul 20.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai