Stokiometri mencakup semua perhitungan kimia secara kuantitatif, dan tidak terbatas
pada unsur apa saja tetapi juga perhitungan senyawa maupun campuran
1. Konsep Mol
MOL = Gram / Ar atau Mr
= Jumlah Partikel / L
(L = Bil Avogadro = 6,02 x 1023)
= Molaritas x volume larutan
= V(STP) / 22,4 L
2. Rumus Kimia
Rumus Empiris (RE)
Rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur
yang menyusun senyawa.
Rumus Molekul
Rumus yamg menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun
satu molekul senyawa.
Rumus Molekul = ( Rumus Empiris )n
Mr Rumus Molekul = n x (Mr Rumus
Empiris)
Penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dapat ditempuh
dengan langkah berikut:
Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa =>Ubah ke satuan mol
=>Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris
Cari rumus molekul dengan cara: (Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul =>
Kalikan n yang diperoleh dari hitungan dengan rumus empiris.
3. Hukum Dasar Ilmu Kimia
a. Hukum Lavoisier ( Kekekalan Massa )
Menyatakan bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah
reaksi.
b. Hukum Proust ( Ketetapan Perbandingan )
Menyatakan dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur
penyusunnya selalu tetap.
c. Hukum Dalton ( Perbandingan Berganda )
Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka
untuk massa unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawanya
berbanding sebagai bilangan bulat.
4. Hukum Kimia untuk Gas
1. Hukum Gay Lussac ( Perbandingan Volume )
Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding
sebagai bilangan (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama.
koefisien gasA
koefisien gas
B
volume gasA
volume gas
B
2. Hukum Avogadro
Dalam suatu reaksi kimia, gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul
yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
koefisien gasA
n gasA
volume gasA
=
=
koefisien gas
n gas
volume gas
B
3
V = volume gas ( dm atau liter )
n = mol gas ( mol )
R = tetapan gas ( liter.atm/K.mol )
= 0,08205
T =
= oC + 273
Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada
suhu tertentu di luar keadaan standard atau keadaan ruang.
CONTOH SOAL
1. Pupuk yang paling banyak mengandung nitrogen adalah Ar (N=14) adalah...
a. (NH4)2SO4 (Mr=142)
b. (NH4)3PO4 (Mr = 150 )
c. (NH2)2CO (Mr = 60)
d. NH4NO3 (Mr = 80)
e. NaNO3 (Mr = 85)
Pembahasan : Massa atom Relatif (Mr) = Ar
Kadar Nitrogen = Jumlah atom N x Ar N
Mr.Senyawa
a. (2 x 14) / 142 = (28/142) =19,7 %
b. (3 x14 / 150 =( 42 / 150) =28%
c. (2 x 14 /60 = (28 /60) = 47%
d. (2 x 14 ) / 80 = (28/80) =35 %
e. (2 X 14 ) /85 = (28 /85) =33%
Jawaban C
2.
Jika bilangan Avogadro adalah 6,02 x 1023 maka jumlah gula yang terdapat
dalam 10 mL larutan gula 0,1 M adalah
a. 6,02 x 1019
d. 6,02 x 1024
b. 6,02 x 1023
e. 3,01 x 1019
c. 6,02 x 1020
Pembahasan :
Mol = M x V
Volume dari 1 mol N2 dan 1 mol H2 pada tekanan dan suhu yang sama adalah
mol H2
C. 4
E.. 6
B.
3
D. 5
Pirimidina tersusun dari 60% karbon, 5% hydrogen dan sisanya nitrogen ( C = 12; H
= 1; N = 14). Jika 1 gram pirimidina
C. C5H5N3
E. C5H5N3
B. C4H4N2 D. C6H6N3
Jika KClO3 dipanaskan akan terurai menjadi KCl dan O2. Pemanasan 245 gram
KClO3 (Mr = 122,5) akan menghasilkan gas oksigen sebanyak
32 gram
d. 80 gram
48 gram
e. 96 gram
64 gram
Pupuk urea, (NH2)2CO, mengandung 42% nitrogen. Jika Mr urea = 60. dan Ar N =
14, maka kemurnian pupuk urea adalah..
a. 45%
c. 75%
b. 60%
d. 80%
e. 90%
Pada pembakaran 12 gram suatu senyawa karbon, dihasilkan 22 gram CO2 (C=12;
O =16), kadar unsur karbon dalam senyawa tersebut adalah..
a. 23%
c. 50%
b. 27%
d. 55%
e. 77%
Sebanyak 60 gram asam laktat (Mr = 90) jika dibakar sempurna akan membentuk 88
gram CO2 dan 36 gram air (C=12; H = 1; O =16). Rumus molekul asam laktat
adalah..
A. C2H4O2
D. C4H10O2
B. C2H6O2
E. C4H8O4
C3H6O3
Perhatikan reaksi ..
2Fe2S3 + 3O2 + 6H2O
4Fe(OH)3 + 6S
Jika 2 mol Fe2S3, 2mol O2 dan 3 mol H2O bereaksi sempurna, akan dihasilkan..
A.
2 mol Fe(OH)3
D. 6 mol S
B.
3 mol Fe(OH)3
E. 8 mol S
C. 4 mol Fe(OH)3
A.
40%
C. 60%
E. 80%
B.
50%
D. 75%
Jika pada STP 4,25 gram suatu gas bervolum 2,8 liter, Mr gas tersebut adalah.
A.
26
C. 30
E. 34
B.
28
D. 32
D. 24
Satu mol logam L bereaksi dengan asam sulfat, menghasilkan 33,6 liter hidrogen
pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm. Rumus garam yang terbentuk adalah.
A. LSO4
C. L2(SO4)3
E. L(SO4)2
B. L2SO4
D. L3SO4
Pada suhu dan tekanan yang sama 2 gram gas X2 mempunyai volum 1 liter, dan 7,5
gram gas etana ( C=12 ; H = 1) mempunyai volum 10 liter. Massa atom relatif X
adalah
A.
20
C. 40
E. 80
B.
25
D. 50
Jika 10,8 gram logam aluminium bereaksi dengan asam sulfat berlebih, maka jumlah
gas hidrogen yang dihasilkan pada suhu dan tekanan dimana 7 gram gas nitrogen
bervolum 6 liter adalah.(Ar Al = 27 ; N = 14)
A.
2,4 L
C. 14,4 liter
E. 9,6 L
B.
4,8 L
D. 28,8 L
STRUKTUR ATOM
INTISARI
PARTIKEL PARTIKEL ATOM
Partikel
Muatan
Lokasi dalam atom
Proton (p)
+1
Di dalam inti
Neutron (n)
0
Di dalam inti
Electron (e)
-1
Mengelilingi inti
Massa Atom (A) = jumlah proton + neutron Nomor atom (Z) = jumlah proton
Jumlah neutron = A - Z
Atom netral : jumlah elektron = proton
Ion positif
Ion Negatif
KONFIGURASI ELEKTRON
Elektron elektron mengelilingi inti pada jalur-jalur lintasan yang disebut kulit (tingkat
energi)Satu kulit terdiri atas subkulit-subkulit. Satu subkulit terdiri atas orbital-orbital.
Satu orbital menampung maks 2 elektron
Jenis-jenis subkulit
1. Subkulit s : terdiri 1 orbital ( maksimal 2 elektron)
2. Subkulit p : terdiri 3 orbital ( maksimal 6 elektron)
3. Subkulit d : terdiri 5 orbital ( maksimal 10 elektron)
4. Subkulit f : terdiri 7 orbital ( maksimal 14 elektron)
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f
5s
5p
5d
5f
6s
6p
6d
7s
7p
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10
7p6
Catatan : Sub kulit d cenderung penuh (d-10) atau setengah- penuh (d5), sehingga
struktur d4 dan d9 tidak dimiliki atom-atom.
Diagram orbital
Dua elektron dalam satu orbital berotasi dalam arah yang berlawanan. Oleh karena
itu, kedua elektron tersebut dilambangkan sebagai dua anak panah yang berlawanan
arah. Dalam pengisian orbital-orbital, berlaku aturan hund.
BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum adalah bilangan-bilangan yang menyatakan lokasi suatu elektron
dalam atom, sehingga elektron tersebut eksklusif (dapat dibedakan) dari elektronelektron yang lain. Setiap elektron harus memiliki empat buah bilangan kuantum :
Bilangan kuantum utama (n ) = nomor kulit
K ( n = 1 ), L ( n = 2 ), M ( n = 3 ), N ( n = 4 ), dst.
Subkulit p (l = 1)
Subkulit d (l = 2)
m=0
Untuk = 1
m = 1
Subkulit f (l = 3)
m=0
Untuk = 2
m = +1
m = 2
m = 1
m=0
m = +1
m = +2
Untuk = 3
m = 3
m = 2
m = 1
m=0
m = +1
m = +2
m = +3
s = - )