Universitas Alkhairaat
Laporan Tutorial
Palu, 8 Desember 2014
SISTEM NEUROPSIKIATRI
MODUL 3
SUSAH TIDUR
Disusun Oleh:
Nama
: Novi Herman
Stambuk
: 12 777 030
Kelompok
: II (Dua)
Pembimbing
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario 2
Seorang wanita 31 tahun, ibu rumah tangga datang ke poliklinik dengan
keluhan susah tidur. Selain itu ia juga mengeluh sesak nafas, jantung berdebardebar ,serta leher tegang. Ia juga mengeluhkan pada banyak hal walaupun
sudah berusaha mengontrolnya ini dialami sejak beberapa tahun terakhir.
B. Kata kunci
1. Wanita, 31 tahun
2. Susah tidur
3. Sesak napas
4. Jantung berdebar
5. Leher tegang
6. Sejak beberapa tahun terakhir
BAB II
PEMBAHASAN
DEPRESI (GANGGUAN AFEKTIF)
I.
Definisi Depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang serius yang ditandai dengan
perasaan sedih dan cemas. Gangguan ini biasanya akan menghilang dalam
beberapa hari tetapi dapat juga berkelanjutan yang dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari (National Institute of Mental Health, 2010).
Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
munculnya gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu,
perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan
penurunan konsentrasi (World Health Organization, 2010).
atau
megakhiri
hidupnya
mempunyai
kadar
cairan
obat-obatan
yang
bersifat
serotonergik
pada
wanita
dibandingkan
pada
pria.
Pendapat-pendapat
yang
merefleksikan
antara
faktor-faktor
biologis
(seperti
faktor
genetis,
atau
dengan
cara
megubah
reseptor-reseptor
dari
individu dengan pendapatan yang rendah, yang terpapar dengan stressorstressor yang ada.
Penelitian yang menjelaskan gangguan depresi terjadi pertama kali pada
masa remaja telah meyakinkan para peneliti untukk melakukan pencegahan
awal pada anak remaja yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk
mengalami gangguan depresi. Sebagai contohnya anak remaja yang sudah
menunjukkan gejala-gejala depresi ringan sedang secara acak mendapatkan
terapi kognotof-perilaku dan control group. Para remaja mendapatkan terapi
kognitif-perilaku sebanyak 15 sesi dalam suatu kelompok-kelompok kecil
setelah kam sekolah atau perkuliahan selesai. Terapi ini berfungsi untuk
membantu mereka menangani cara berpikir mereka yang negatif dan untuk
mempelajari cara belajar yang efektif (Reus V.I., 2004).
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA, 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri
Klinis edisi 2. EGC, Jakarta.
2. Elvira SD, Hadisukanto G, 2010, Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit
FKUI, Jakarta
3. Ganong, W. F., 2000. Fisiologi Kedokteran, terjemahan Adrianto, P.,
Buku Kedokteran EGC, Jakarta
4. Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Alih
bahasa: Setiawan, I. dan Santoso, A., Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta
5. Mardjono,M.2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat
6. Maslim R, 2001, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
dari PPDGJ-III, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
Jakarta.
7. Japardi, Iskandar.2002. Gangguan Tidur. Fakultas USU.
8. Patlak, M. 2005. Your Guide to Healthy Sleep.U.S. Departement of health
and human Services
9. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4. Vol 1. Jakarta:EGC
10. Smith & Segal. 2010. Hoe Much Sleep do You Need? Sleep Cycles &
stages,
lack
of
Sleep,
and
Getting
The
Hours
You
http://helpguide.org/life/sleeping.htm.
11. Yosep, I, 2010, Keperawatan Jiwa, Refika Aditama, Bandung.
Need.