Anda di halaman 1dari 8

penyakit Alzheimer dan abnormalitas membran fosfolipida

« pada: 25 Februari 2009, 18:18:06 » Kutip

Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang
kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit
Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga
pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-
kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis
masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.

Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan
dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian
dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada
pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan
fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya,
anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka
sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.

Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit ini tidak diketahui. Tetapi, ia bukanlah disebabkan
penuaan. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, ia dikaitkan dengan pembentukan dan
perubahan pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat.

Resiko untuk mengidap Alzheimer, penyakit yang sinonim dengan orang tua ini, meningkat
seiring dengan pertambahan usia. "Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai resiko
lima persen mengidap penyakit ini dan resiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,"
kata Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas
Malaya (PPUM), Dr. Esther Ebeenezer.

Menurut Esther, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah
membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita
dalam usia awal 50-an.

Sejarah Alzheimer
Penyakit yang pertama kalinya, ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini,
dinamakan Alzheimer, menurut namanya.

Hasil bedah pengamatan, Alzheimer mendapati Syaraf otak tersebut bukan saja mengecut,
malah dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat
yang berbelit-belit (neuro fibrillary).

Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein, dipercaya menyebabkan perubahan
kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi
menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.

Meskipun penyakit ini yang semula ditemukan hampir satu abad yang lalu, ia tidak seterkenal
penyakit yang lainnya seperti sakit jantung, hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS) atau sebagainya.

Kemungkinan ini disebabkan oleh penyakit ini tidak dapat dilihat gejalanya langsung seperti
penyakit hipertensi yang dapat dilihat melalui pemeriksaan tekanan darah secara berkala.

Penelitian klinis terbaru menunjukkan suplementasi dengan asam lemak omega-3 dapat
memperlambat menurunan fungsi kognitif pada penderita alzheimer ringan.

Pengungkapan terhadap Alzheimer


Publikasi mengenai penyakit Alzheimer masih rendah dan banyak orang tidak mengetahui
tentang penyakit ini sampai dipublikasikan secara terbuka sendiri oleh bekas Presiden
Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya tertanggal 5 November 1994.

Penyakit Alzheimer sukar dideteksi sebab banyak yang beranggapan orang tua yang semula
lupa, adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia. Padahal itu mungkin tanda-tanda awal
seseorang itu mengidap penyakit Alzheimer.

Tingkat Alzheimer
Lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, tidak tahu membeli barang ke kedai,
lupa nomor telepon atau kardus obat yang biasa dimakan ialah di antara sebagian gejala
ringan.

Apabila orang yang sakit lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan
atau cara-cara mengaduk air dikategorikan sebagai tingkat sederhana.

Apabila orang yang sakit sudah tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan
diri sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota
keluarga terdekat, ia menandakan orang yang sakit berada di tingkat yang serius.

Tanda-tanda lain
Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat
untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Diperkirakan bahwa pada sekitar 1950-
an kira-kira 2,5 juta penduduk dunia mengidap penyakit ini. Pada tahun 2000, pengidap
Alzheimer diperkirakan mencapai enam milyar orang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang tua yang
berusia lebih dari 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menghidap Alzheimer (2003).
Peningkatan ini, ada kaitannya dengan semakin banyak penduduk dunia yang berusia lanjut ,
masa hidup wanita meningkat hingga umur 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu,
penjagaan kesehatan yang lebih baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan
mereka yang kawin tetapi tidak banyak anak.

Orang yang sakit yang berada di tahap sederhana dan parah akan menunjukkan tingkah laku
yang aneh. Di antaranya, seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja
walaupun ke WC.

Selain itu, orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan
menakutkan. Semua ini secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat sebab
mereka terpaksa menjaga orang yang sakit '36 jam' sehari.

Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan pola tidur
mereka juga berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan
terbangun pada waktu malam.

Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat
radang paru-paru atau pneumonia. Ini disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat
melakukan sembarang aktivitas lain.

Yang menyedihkan, adalah orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada
diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini,
tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.

Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti kognitif,
aktivitas harian dan tingkah laku.

Orang yang berisiko


pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
Pengidap kencing manis
Kurang berolahraga
Tingkat kolesterol yang tinggi
Faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.
Pengidap Alzheimer yang terkenal

Enid Blyton
Charles Bronson
Winston Churchill
Perry Como
Alfred Deakin
James Doohan
Ralph Waldo Emerson
Barry Goldwater
Rita Hayworth
Charlton Heston
Beatrice Lillie
RatuJuliana dari Belanda(1948 – 1980)
Burgess Meredith
Iris Murdoch
Maurice Ravel
Ronald Reagan
Sugar Ray Robinson
Margaret Rutherford
Cyrus Vance
E.B. White
Harold Wilson
Randhy Dwirendrahadi

Posting Digabung: 25 Februari 2009, 18:30:40

Untuk diketahui penyakit alzheimer adalah penyakit menahun, penyakit degeneratif, yang
menyebabkan fungsi otak, menurun secara kompleks dan drastis.

Pasien alzheimer menjadi amat pelupa. Lupa menaruh barang dan lupa mengingat apa yang
baru saja dikerjakan, bahkan kadang lupa mengingat nama istri, anak, bicara atau percakapan
kadang tidak nyambung, kadang juga tidak bisa kencing dan buang air besar di toilet. Pasien
tidak bisa lagi mengurus diri sendiri, dan tentu saja menjadi sukar bekerja.

Penyakit alzheimer berbeda dari penyakit pikun karena usia lanjut, yang merupakan proses
menjadi tua yang wajar. Pasien alzheimer lumayan menderita dan memerlukan bantuan kita,
bantuan keluarga, bantuan perawat, karena selain masalah pelupa, juga fungsi intelektual dan
fungsi sosial terganggu.

Memang, informasi mengenai penyakit alzheimer masih sedikit, dan baru mulai banyak ditulis
setelah Ronald Reagan, mantan Presiden Amerika Serikat, menyatakan dirinya sakit alzheimer
pada tahun 1994.

Masalah penyakit ini cukup besar. Di seluruh dunia, diperkirakan ada sekitar 30 juta pengidap
alzheimer, dan di Amerika saja paling sedikit ada lima juta orang dan mungkin sekali akan
terus meningkat jumlahnya, karena populasi manula semakin bertambah.

Pada tingkat mikroskopik di otak dijumpai kelainan pada neurofibril dan juga ditemukan plak
amiloid, kadang juga disertai atrofi, pengecilan korteks otak. Bagaimana mendiagnosisnya?
Tidak mudah untuk mendiagnosis alzheimer. Ada beberapa rekomendasi dari Perhimpunan
Neurologi Amerika, antara lain pemeriksaan kadar cobalamin dan pemeriksaan skrining fungsi
kelenjar tiroid. Pemeriksaan yang lain diserahkan kepada klinisi, dokter yang menangani.

Seringkali dokter harus menyingkirkan berbagai kemungkinan penyakit-penyakit lain,


termasuk penyakit hematologi, liver, kelenjar adrenal dan penyakit sifilis.

Pemeriksaan CT Scan dan MRI kepala, diperlukan untuk menilai berapa luas atrofi didapatkan
pada otak atau korteks. Pemeriksaan EEG juga kadang diperlukan untuk menentukan ada
tidaknya penyebab demensia yang lain. Ada juga pemeriksaan yang agak rumit seperti tes
protein Tau atau genotip apolipoprotein.
Menurut Institut Nasional Neurologi Amerika yang hampir sama dengan kriteria Perhimpunan
Psikiatri Amerika, yang penting adalah ditemukannya:

* Penurunan yang progresif beberapa area kognitif, termasuk daya ingat dan afasia.
* Usia pasien antara 40 - 90 tahun.
* Tidak ditemukan penyakit otak yang lain serta tidak ditemukan penyakit sistemik yang lain
yang dapat menyebabkan gejala demensia. Diagnosis dipastikan dengan melihat hasil
histopatologi dari biopsi atau autopsi.

Jika sudah benar, bisa berobat ke neurolog. Tanyakan kepada dokter mengenai kepastian
penyakit. Sebaiknya konsultasi dilanjutkan dan jangan ganti-ganti dokter lagi.

Mengenai pengobatan, cukup banyak obat yang bisa diberikan untuk meringankan keluhan
ayahanda, baik obat untuk diminum, namun juga pengobatan dan dukungan untuk mengatasi
masalah perilaku dan gangguan kognitifnya.

Mengenai nama obat-obatnya, terlalu rumit untuk dibahas disini (obat ansiotilik, neroleptik,
antikonvulsan gabapentin, obat penghambat cholinesterase, antagonis aspartat, dan lain-lain),
serahkan saja kepada dokter untuk memilihkan yang terbaik, tergantung kondisi pasien.

Bila masih ada yang ingin ditanyakan, khususnya terkait dengan kesehatan, ada baiknya minta
waktu khusus kepada dokter saraf/neurolog yang mengobati sekarang ini untuk mendapatkan
penjelasan, atau boleh juga langsung konsultasi dengan Departemen Neurologi atau
Departemen Psikiatri FKUI RS Cipto Mangunkusumo, Jl Diponegoro 71, Jakarta Pusat.

Posting Digabung: 25 Februari 2009, 18:51:12

Otak merupakan organ tubuh yang sangat kompleks, dimana di otak terdapat area-area yang
mengurus fungsi tertentu, misalnya bagian depan berkaitan dengan fungsi luhur seperti daya
ingat, proses berpikir dsb, otak bagian belakang berkaitan dengan fungsi penglihatan dsb.

Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk dari penyakit Demensia yang sering ditemukan
di klinik. Sedangkan Dmensia adalah penyakit dengan gejala yang timbul sebagai akibat dari
kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat dan fungsi
berbahasa, yang berakibat pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Nama penyakit
Alzheimer sendiri berasal dari nama seorang dokter yang menemukannya yaitu : Dr. Alois
Alzheimer, berkebangsaan Jerman, berhasil menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr.
Alzheimer mendapatkan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat
menderita gangguan mental yang belum pernah ada sebelumnya. Pada jaringan otak tsb.
ditemukan adanya lapisan atau plaque dan serabut saraf yang abnormal.

Penyakit Alzheimer paling banyak ditemukan pada orang tua umur di atas 64 tahun. Di
Negara maju seperti di Amerika Serikat sampai saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia
lanjut menderita penyakit Alzheimer, dan diperkirakan akan meningkat hampir 4 kali pada
tahun 2050. Hal tsb. terkait dengan meningkatnya umur harapan hidup di negara maju,
sehingga penduduk usia lanjut di negara maju akan bertambah banyak, serta kemungkinan
lebih banyak pula yang akan menderita penyakit Alzheimer.

Pada penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan
fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental. Keadaan ini diperburuk
dengan penurunan zat neurotransmitter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara
satu sel otak dengan sel otak yang lainnya. Kondisi yang tidak normal tersebut menjadi
penyebab bahwa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat
mengalami kemunduran.

Gejala penyakit Alzheimer

Bahwa semua orang pasti pernah lupa akan sesuatu yang jarang kita lihat. Hal ini normal-
normal saja, tapi kalau kita lupa akan sesuatu yang sering kita lihat, bahkan sesuatu yang ada
disekitar lingkungan kita, hal tersebut merupakan hal yang abnormal. Ada beberapa gejala
penyakit Alzheimer yang perlu kita perhatikan, akan tetapi adanya gejala tersebut belum tentu
seseorang menderita penyakit Alzheimer. Untuk menentukan dengan pasti perlu pemeriksaan
secara khusus misalnya dengan tes wawancara atau tes tulis. Gejala penyakit Alzheimer yang
perlu mendapat perhatian kita yaitu :

Mengajukan pertanyaan yang sama pada suatu saat secara berulang-ulang atau mengulangi
cerita yang sama, dengan kata-kata yang sama terus menerus.

Lupa cara melakukan kegiatan rutin. Misalnya lupa cara memasak, cara menelpon dsb.

Gangguan berbahasa. Misalnya mengalami kesulitan untukmenemukan kata yang tepat. Bila
gejala tersebut berlanjut maka kemampuan untuk berbicara dan menulis akan terganggu pula.

Disorientasi. Misalnya lupa saat itu hari apa, bulan apa, ada dimana atau tidak tahu arah. Hal
tsb menjadi sebab mengapa pasien lansia sering tersesat karena lupa jalan pulang atau bahkan
pergi dari rumah karena merasa ia berada ditempat yang asing.

Gangguan berpikir secara abstrak, misalnya kesulita untuk menghitung uang.

Gangguan Kepribadian. Misalnya menjadi mudah tersinggung, mudah marah, dan mudah
curiga. Dokter sering kali mendengar keluarga mengeluh bahwa pasien menuduh ada yang
mengambil barang miliknya atau bahkan menuduh pasangannya sudah tidak setia lagi
kepadanya.

Gangguan untuk membuat keputusan sehingga menjadi tergantung pada pasangannya.

« Edit Terakhir: 25 Februari 2009, 18:51:13 oleh kaway » Laporkan ke moderator   Masuk
email90 Re:penyakit Alzheimer dan abnormalitas membran
myQ Pro-Aktif fosfolipida
« Jawab #1 pada: 25 Februari 2009, 19:39:00 » Kutip
Offline
pak.. menyimak pak..
Kelamin:
Tulisan: 933 sekaligus copas..

Laporkan ke moderator   Masuk

walaupun tampak buruk dan jauh dari sesuatu yang bisa diharapkan. tapi,
lelahku lelah berharap hal itu tidak menghalanginya dari sebuah kebaikan.. buka hati
mengejarku.. kami dalam menerima sebuah kenyataan kebaikan.
terimakasih bagi yang telah mengingatkan.

merangkul, memberi teladan, dan menguatkan.. innallaha ma'ana

hakimrie Re:penyakit Alzheimer dan abnormalitas membran


myQ Aktivis fosfolipida
« Jawab #2 pada: 25 Februari 2009, 20:05:32 » Kutip
Offline
naruh jejak dulu, syukron jaziilan artikelnya
Kelamin:
Tulisan: 1019

Laporkan ke moderator   Masuk


Change or Die!
‫< ِم ْن ُح ْس ِن إِ ْسالَ ِم ْال َمرْ ِء تَرْ ُكهُ َماالَ يَ ْعنِ ْي ِه‬br />Di antara baiknya keislaman seseorang
adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat ~ HR. At-Tirmidziy
no.2318

ali_imran Re:tanya : Penyakit Alzheimerm Kutip


myQ Perambah « Jawab #3 pada: 27 Februari 2009, 21:05:45 »

Offline Tambahan info ^_^


penyakit Alzheimer bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantarax :
Kelamin: 1. Faktor lingkungan
Tulisan: 226 faktor ini berperan dalam jangka waktu lama pada otak. Salah satu faktor
ini adalah krn stres oksidatif akibat molekul-molekul yg disebut "radikal
bebas" & dihasilkan melalui mekanisme metabolik normal.
"radikal bebas" yaitu zat yg sangat reaktif yg dapat memodifikasi molekul
lain seperti DNA & membran fosfolipid dlm membran sel.

2. Faktor genetika
pada penyakit Alzheimer terjadi kerusakan pada beberapa kromosom,
diantaranya pada kromosom 21.
Kromosom 21 ini mengkode protein yg dikenal sebagai protein prekursor
amiloid atau sering disebut APP yg dpt dipecah-pecah membentuk
amiloid (suatu bentuk protein yg abnormal).
Amiloid yg terbentuk & membentuk plak senilis sering ditemukan dalam
otak pasien Alzheimer.
Plak senilis ini mengandung dendrit & akson yg rusak & abnormal. Plak
senilis ini semakin lama akan menyebabkan kematian sel pada otak
sehingga terjadi gangguan2 pada fungsi otak

3. Faktor neurotransmiter
Dalam korteks otak manusia terdiri dari sejumlah akson kolinergik yg
merupakan suatu kunci neurotransmiter dlm fungsi kognitif.
Neurotransmiter (zat kimia penghantar) pada sistem saraf kolinergik ini
yaitu asetilkolin.
Asetilkolin merupakan karier kimia yg berperan pada proses penyimpanan
& pemanggilan kembali memori, atensi maupun konsentrasi seseorang.
Makin banyak asetilkolin yg dibentuk, maka makin banyak pula yg
dilepaskan ke dalam sinaps saraf sehingga makin banyak pula proses
memori & atensi sedangkan pada penderita Alzheimer didapatkan
penurunan dari :
. Aktifitas kolinasetil transferase
. Transfer kolin
. Asetilkoline esterase
. Penurunan biosintesa asetilkolin.
Pada penderita Alzheimer ditemukan terjadinya autokanibalisme (proses
pengambilan kolin) pada membran fosfolipid dgn tujuan untuk
memperoleh ketersediaan kolin yg adekuat untuk mencukupi pembetukan
asetilkolin.

Anda mungkin juga menyukai