Anda di halaman 1dari 24

COPYWRITER BUKU TAHUNAN SEKOLAH BERBASIS

CERITA PENDEK BERBAHASA INGGRIS:


ALTERNATIF BISNIS BARU

DISUSUN OLEH:

AYU CHUMAEROH
2225126233

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah berjudul Copywriter Buku Tahunan Sekolah Berbasis Cerita
Pendek Berbahasa Inggris: Suatu Alternatif Bisnis Baru yang disusun oleh Ayu
Chumaeroh NIM: 2225126233, telah disahkan oleh Wakil Dekan III Fakultas
Bahasa dan Seni - Universitas Negeri Jakarta pada :

Hari

: Kamis

Tanggal

: 5 Maret 2015

Dosen Pembimbing

Penulis

Lasito, S.Pd, M.App.Ling.


NIP. 1980022220080121022

Ayu Chumaeroh
NIM. 2225126233

Mengetahui,
Wakil Dekan III
Fakultas Bahasa dan Seni

Dra. Sri Suhita, M. Pd


NIP. 1957061819032002

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun karya tulis ilmiah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini membahas isu
entreprenuer atau wirausaha dalam menjual potensi diri sesuai dengan pilihan
topik yang disediakan dalam panduan Mawapres 2015.

Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan observasi dan bantuan dari berbagai pihak
untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama pengerjaan karya tulis
ilmiah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis
ilmiah yang saya susun ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun hasil karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Jakarta, Maret 2015

Ayu Chumaeroh

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................

ii

DAFTAR ISI ............................................................................................

iii

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................

1.1. Latar Belakang ..................................................................................

1.2. Perumusan Masalah ..........................................................................

1.3. Uraian Singkat ..................................................................................

1.4.Tujuan Penulisan ...............................................................................

1.5.Manfaat Penulisan .............................................................................

BAB II : TELAAH PUSTAKA ..............................................................

2.1. Buku Tahunan Sekolah ...................................................................

2.2. Perkembangan Buku Tahunan Sekolah ...........................................

2.3. Copywriter .......................................................................................

2.4. Copywriting .....................................................................................

2.5. Teori Hubungan Teks dengan Gambar ...........................................

10

BAB III : ANALISIS DAN SINTESIS ...............................................

12

3.1. Analisis ...........................................................................................

12

3.2. Sintesis ............................................................................................

15

BAB IV : SIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................

17

4.1. Simpulan .........................................................................................

17

4.2. Rekomendasi ..................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dengan menjamurnya buku tahunan sekolah (BTS) atau yearbook di

kalangan siswa SD, SMP maupun SMA sekarang ini, banyak sekolah yang
menjadikan pembuatan buku tahunan sekolah sebagai tradisi rutin yang wajib ada
setiap tahunnya. Namun sayang pengerjaan buku ini sering dianggap sebagai
pekerjaan amatiran, desain asal, perencanaan, dan konsep tidak dilakukan secara
profesional. Foto dan desainnya pun sering tidak terkonsep secara matang.
Fenomena pembuatan buku tahunan sekolah di wilayah Jakarta pada umumnya
dilakukan oleh Event Organizer (EO dari fotografi, desain buku, dan sampai
pengerjaan kemasan buku. Dikutip dari tesis salah satu mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2011, jasa atau pelayanan yang ditawarkan EO
buku tahunan terbagi dalam tiga tahap, yaitu pertama pelayanan perencanaan,
kedua pelayanan kreatif, dan ketiga pelayanan konsultasi konsep produksi. Tiaptiap EO memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dalam pembuatan buku
tahunan sekolah. Hal ini menjadi tolak ukur para siswa dalam menentukan EO
mana yang akan mereka pilih untuk bekerjasama dalam pembuatan buku tahunan
sekolah mereka nantinya.
Banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan para siswa dalam
pengambilan keputusan pemilihan EO pembuatan buku tahunan sekolah mereka.
Melalui berbagai observasi, faktor penentu bisa digolongkan kedalam dua
golongan, internal dan eksternal. Faktor internal bisa dilihat dari sudut pandang
berbagai EO buku tahunan yang menawarkan jasa mereka ke tiap-tiap sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh Ahmad Mirwan Hariadi, 2011, selaku pemilik
Abankirenk Creative yang merupakan salah satu EO buku tahunan sekolah di

Yogyakarta, di tahap awal setelah EO mempresentasikan produk unggulan mereka


di hadapan para siswa, mereka akan mempertimbangkan kualitas buku dari segi
hasil cetakan buku dengan finishing warna yang bagus dan juga harga yang
terjangkau. Selain kedua faktor tersebut, keunggulan lainnya seperti kemasan
buku dan tambahan pop-up --merupakan sebuah kertas yang memiliki bagian
yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi yang dapat membuat gambar
tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk
hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin-- yang menarik juga dapat
menjadi faktor internal pendukung untuk pertimbangan para siswa. Disamping itu
faktor eksternal dapat dilihat dari sudut pandang siswa atau pihak sekolah yang
ingin menggunakan jasa EO untuk membuat buku tahunan sekolah mereka.
Faktor eksternal ini sangat tergantung dengan budaya sekolah yang mereka akui.
Budaya sekolah yang dimaksud disini lebih mengarah ke pribadi siswanya sendiri,
seperti gaya hidup, tingkat pergaulan antar siswa sekolah satu dengan sekolah
lainnya yang berbeda wilayah atau pun tradisi turun temurun dari kakak kelas atau
senior mereka. Faktor eksternal ini sangat berpengaruh karena para siswa akan
saling menjaga image dan gengsi mereka dengan siswa sekolah lainnya. Disini
bisa dikatakan bahwa pada akhirnya siswa akan menjadikan buku tahunan sekolah
bukan lagi hanya sekedar buku yang berisikan foto diri, teman, guru mereka saat
di sekolah dulu melainkan juga sebagai andalan yang dapat dipamerkan dengan
angkatan sebelumnya atau sesudahnya nanti bahkan juga dengan buku tahunan
sekolah lain.
Melihat fenomena buku tahunan sekolah yang ada di Jakarta sebagaimana
dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa buku tahunan sekolah dapat menjadi
salah satu media publikasi dengan satu inovasi baru. Sangat disayangkan, jika
buku tahunan sekolah hanya berupa buku kenangan yang mengabadikan momenmomen tak terlupakan selama sekolah dalam bentuk foto. Berdasarkan hasil
pengamatan dan survey kepada responden dari berbagai lulusan SMA tahun 2012,
2013, dan 2014 yang berbeda di Jabodetabek menyatakan bahwa buku tahunan
yang ada di pasaran membosankan dan kurang menarik karena perkembangan
buku tahunan sekolah dari tahun ke tahun tidak banyak inovasi yang muncul.

Padahal, inovasi ini sangat diperlukan bagi EO untuk saling bersaing dan bertahan
di pasaran buku tahunan sekolah di Jakarta. Pada umumnya buku tahunan sekolah
dari yang paling sederhana berupa fotografi ditambah dengan desain buku.
Kemudian ada sedikit inovasi dalam penambahan pop-up. Lalu ada perkembangan
dalam

kemasan buku dengan beragam macam bentuk dan material yang

digunakan, seperti kayu, rumput sintesis, kain, bahkan mika.


Dengan penambahan alur cerita seperti penjelasan menggunakan bahasa
tertulis terkait dengan konsep foto yang diangkat dan dimasukkan kedalam buku
tahunan sekolah akan membuat buku tersebut menjadi lebih dramatis dan tentunya
jauh lebih berkesan dibandingkan dengan buku tahunan sekolah yang sudah
pernah ada pada umumnya. Alur cerita yang menarik tersebut akan dibuat dalam
bahasa Inggris bisa berdasarkan fakta yang ada atau pun fiktif oleh copywriter
yang ahli dan kompeten dibidangnya. Penggabungan dunia kreatif dengan seni
copywriting dapat menjadikan suatu produk buku tahunan yang mempunyai nilai
jual lebih tinggi dan tentunya dapat melebarkan target pasar, tidak hanya sekolah
negeri atau swasta yang ada melainkan sekolah bertaraf internasional di Jakarta.

1.2.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini antara lain:


1.

Bagaimana hubungan bahasa Inggris dengan buku tahunan sekolah agar


dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi?

2.

Bagaimana penerapan copywriting yang menarik kedalam buku tahunan


sekolah?

1.3.

Uraian Singkat
Fenomena buku tahunan sekolah di Jakarta merupakan salah satu media

publikasi yang tidak perlu dikhawatirkan lagi eksistensinya. Buku tahunan


sekolah akan jauh lebih menarik jika ada penerapan copywriting berbahasa Inggris
kedalamnya tanpa mengesampingkan unsur inti dari pembuatan buku tahunan
sekolah itu sendiri, seperti fotografi, desain, pop-up, dan kemasan buku yang

mempunyai ciri khas. Untuk membuat suatu alur cerita berbahasa Inggris yang
menarik untuk dibaca dibutuhkan jasa seorang copywriter yang menuntut
pemikiran kreatif dan paham betul mengenai budaya sekolah yang selalu up-todate mengikuti perkembangan jaman. Copywriter akan memegang peranan
penting dalam menaikkan nilai jual dari produk buku tahunan sekolah karena
secara tidak langsung akan menaikkan pasar untuk EO buku tahunan sekolah,
seperti pembuatan buku tahunan sekolah untuk sekolah bertaraf internasional di
Jakarta. Produk buku tahunan sekolah ini memiliki nilai unggul dibanding dengan
buku tahunan sekolah lain yang tidak menerapkan copywriting cerita kedalamnya,
yaitu bisa mengabadikan momen masa-masa indahnya bersekolah kedalam bentuk
foto dan juga cerita. Konsumen pun akan jauh lebih merasa puas karena dapat
memiliki buku tahunan sekolah yang bergengsi.

1.4.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui:
1.

Hubungan bahasa Inggris dengan buku tahunan sekolah agar dapat


menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi

2.

Penerapan copywriting yang menarik kedalam buku tahunan sekolah

1.5.

Manfaat Penulisan

Penulis berharap bahwa tulisan ini dapat memberikan beberapa manfaat kepada,
antara lain:
1.

Membuka wawasan kepada mahasiswa/i atau sarjana lulusan bahasa


Inggris tentang kesempatan menjadi copywriter tidak harus berada
dibawah instansi periklanan seperti umumnya melainkan bisa juga dalam
buku tahunan sekolah.

2.

Membangun rasa percaya diri yang tinggi bahwa mahasiswa/i atau sarjana
lulusan bahasa Inggris dapat berkompetisi dengan wirausahawan lain yang
mempunyai latar belakang pendidikan di bidang ekonomi atau yang
lainnya dengan cara menjual kemampuan berbahasa Inggris dalam

copywriting. Tidak menutup kemungkinan ikut serta dalam persaingan


bertaraf internasional seiring dengan telah dibukanya Pasar Bebas.
3.

Dapat membentuk pribadi mandiri bagi para mahasiswa/i atau sarjana


lulusan bahasa Inggris yang ingin memulai usaha di dunia kreatif sehingga
dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mempekerjakan masyarakat
yang berada di sekitarnya.

4.

Dapat mengurangi beban pemerintah dalam pemberantasan pengangguran


dan mampu menyejahterakan kehidupan ekonomi, baik bagi pribadi
copywriter itu sendiri maupun masyarakat yanng ada di sekitarnya.

10

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1.

Buku Tahunan Sekolah


Salah satu jenis buku tahunan adalah buku tahunan sekolah. Buku tahunan

sekolah merupakan salah satu bentuk media cetak dan menjadi peringatan setelah
lulus bagi siswa dan pihak sekolah itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Brian
F. Clark, Universitas Western Illinois, USA,

bahwa buku tahunan Sekolah

Menengah Atas (SMA) atau perguruan tinggi difungsikan sebagai bentuk memori
publik, suatu peringatan tahunan yang dicetak oleh suatu institusi untuk dikemas
dalam bentuk visual dan narasi yang pada akhirnya akan disetujui oleh lembaga
dan para anggotanya tersebut. Pendapat lain mengenai definisi buku tahunan
sekolah berasal dari E. Lisa Panayotidis and Paul Stortz, Universitas Calgary,
Kanada, yang menyatakan secara umum buku tahunan sekolah diproduksi dan
ditafsirkan oleh beberapa produsen di bawah spesifik budaya tertentu dan sanksi
kelembagaan. Sepintas buku tahunan yang sering dilihat hanya berupa gambaran
yang merepresentasikan nilai sejarah dari berbagai momen yang terjadi di masa
lampau. Ada hal penting yang harus disoroti dari buku tahunan sekolah itu sendiri,
yaitu memiliki fungsi untuk membangun dan membentuk budaya siswa, guru, dan
semua pihak yang berada di dalam sekolah tersebut. Berdasarkan kedua teori
tersebut bisa dipaparkan bahwa buku tahunan sekolah berfungsi sebagai media
kampanye yang berisi tentang informasi sekolah yang nantinya akan membentuk
suatu idealis budaya civitas sekolah itu sendiri karena proses pengadaannya yang
terus berlangsung dari tahun ke tahun.. Fungsi lain dari buku tahunan sekolah
adalah untuk menjaga hubungan antara alumni sekolah, siswa, dan guru.
Tambahannya, buku tahunan sekolah dapat dijadikan sebagai album foto untuk
setiap kelulusan sekolah. Siswa/i yang telah lulus bersekolah dapat melihat dan
menemukan kembali memori mereka ketika belajar di sekolah melalui buku
tahunan sekolah. Selain itu, buku tahunan sekolah dapat juga menjadi alat untuk

11

menemukan informasi data teman, guru, bahkan staf sekolah sekali pun. Data-data
tersebut dapat berupa alamat tempat tinggal atau nomor telepon.

2.2.

Perkembangan Buku Tahunan Sekolah


Buku tahunan sekolah akan selalu mengingatkan pemiliknya tentang

kebiasaan yang terjadi di kehidupan sekolah pada masa lampau. Meskipun nama
dan foto berubah dari tahun ke tahun, perubahan ini sangat terstruktur karena
hanya ada sedikit perubahan dari tahun ke tahunnya.
Perkembangan

buku

tahunan

sekolah

sudah

diakui

oleh

dunia

internasional. Pernyataan ini dapat didukung oleh beberapa teori, seperti The Yale
University Banner mengklaim bahwa buku tahunan perguruan tinggi tertua di
Amerika Serikat, pertama kali diterbitkan pada 1806. Namun, sumber lain,
Lifetouch Publishing, penerbit buku tahunan, mengklaim bahwa buku tahunan
telah ada sejak tahun 1600, ketika siswa memperoleh buku memorabilia sekolah
dengan tulisan tangan. Istilah "Buku Tahunan" pertama kali digunakan tahun
1700-an. Pada tahun itu, Akademi Waterville di Waterville, New York, mulai
menerbitkan "The Evergreen.
Konten buku tahunan pada awalnya berisi data petunjuk dan biografi
alumni. Daftar alumni akan diperbarui dengan publikasi setiap tahunnya. Buku ini
dapat disebut sebagai buku senior atau semusim karena yang membuat buku
tahunan adalah senior mereka sendiri. Beberapa halaman buku akan dikosongkan
untuk memuat foto bebas, seperti foto teman mereka. Dalam Halftone, percetakan
dan pembuat kop surat menekankan untuk membuat buku tahunan dengan gambar
yang sesuai dengan tema dan konsep pada tahun 1880. Sejak pertengahan 1800-an
sampai awal abad ke-19, konsep buku tahunan monoton dan membosankan. Lalu
pada pergantian abad, buku tahunan menjadi lebih hidup penuh dengan seni dan
beberapa karya sastra, seperti prosa. Karya sastra hasil kreatifitas siswa ini
biasanya bercerita mengenai pandangan guru, pendapat kedua orang tua, dan
bahkan perlakuan teman-teman terhadap diri mereka. Perpaduan seni dan sastra
kedalam konten buku tahunan diterbitkan pada tahun 1900-an.

12

Pada 1940-an, konten sastra dan seni digantikan oleh potret foto
kehidupan siswa. Buku tahunan bergambar atau memuat foto biasanya meliputi
kedua foto, yaitu foto individu dan foto kelas. Sekitar tahun 1950-an, sekolah
mulai mengidentifikasi semua siswa dalam urutan abjad lalu membagi-bagi
kedalam beberapa kelompok untuk pelaksanaan foto. Tidak sampai tahun 1960-an
terjadi suatu pergeseran pola pikir yang berdampak pada keberlangsungan
pengaadan buku tahunan. Siswa yang sudah lulus dari SMA akan melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi. Pada saat mereka sudah menjadi mahasiswa,
banyak mengurusi hal baru maka berdampak pada hilangnya buku tahunan. Disaat
itu mereka berpikir bahwa buku tahunan tidak akan bertahan lama. Mereka
beranggapan bahwa ketika buku tahunan rusak atau hilang akan menghilangkan
semua data penting yang terdpat pada buku tahunan itu sendiri. Dimulai abad ke20, siswa lebih tertarik dengan penggunaan media elektronik. Mereka mulai
melirik untuk menggunakan situs jaringan sosial yang dengan mudah akan
menghubungkan mereka dengan ratusan bahkan ribuan teman lainnya. Kematian
buku tahunan tradisional telah diramalkan sejak dua dekade yang lalu.

2.3.

Copywriter

Seorang copywriter pasti memiliki kemampuan serta pengalaman menulis yang


baik. Tulisan memiliki keunggulan dibandingkan dengan lisan karena tulisan
mampu membawa seseorang menuju alam ilusi, imajinasi, dan bayang-bayang.
Sebuah imajinasi yang diarahkan melalui tulisan dapat menghipnotis orang yang
membacanya. Copywriter memiliki tugas pokok seperti apa yang dipaparkan
dalam tesis salah satu lulusan Universitas Komputer Indonesia, Bandung, yaitu
mengarang kalimat-kalimat penjualan menjadi gagasan-gagasan penjualan yang
persuasif, menciptakan tema atau konsep dasar kampanye dan menghidupkan
argumentasi penjualan dengan kata-kata sesedikit mungkin. Mereka yang disebut
copywriter biasanya punya dasar dari bidang sastra dan bahasa. Seorang
copywriter harus memiliki kemampuan untuk mengelola kata-kata menjadi
sebuah kalimat yang padat dan tidak terlalu panjang, tetapi meninggalkan kesan di
benak para pembacanya.

13

2.4.

Copywriting
Copywriting adalah kegiatan penulisan kreatif yang dibuat oleh seorang

copywriter. Kegiatan copywriting ini bermaksud untuk memberikan tulisantulisan yang baik dan mudah dipahami serta dapat menarik perhatian dari publik
yang membacanya. Copywriting biasa digunakan dalam dunia advertising yang
mengharuskan iklan-iklannya memiliki daya tarik lebih. Sebab tidak hanya
visualisasi saja yang penting dalam sebuah kemasan iklan tetapi juga kata-kata
yang menjadi penegasan untuk bentuk visualisasi tersebut. Dan menjadi tugas
copywriter untuk menyusun kata-kata yang akan digunakan (Sandra Moriarty dkk,
2011).
Copywriting dapat dimanfaatkan untuk menentukan kalimat yang tepat
saat Public Relation Officer hendak mengkampanyekan sesuatu lewat social
media. Copywriting sangat berguna untuk merancang kalimat yang paling baik
untuk digunakan. Menurut penulis, khusus untuk media sosial seperti twitter,
copywriting amat penting untuk diterapkan. Karena twitter hanya menyediakan
seratus empat puluh karakter, copywriting turut membantu memudahkan
kampanye Public Relations dalam sebuah kalimat padat yang berkualitas.
Agustrijanto mengatakan copywriting harus mampu untuk menggugah, menarik,
memindahkan,

mengidentifikasi,

menggalang

kebersamaan,

dan

juga

mengkomunikasikan pesan dengan nilai komparatif pada masyarakat. Arti secara


ringkas dari copywriting menurut Agustrijanto adalah karya tulis atau salinan
copywriter. Masih menurut Agustrijanto dalam buku Copywriting; Seni
Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan (2006), Ia mengutip
pengertian copywriting dari Frank Jefkins bahwa copywriting adalah seni
penulisan pesan penjualan yang paling persuasif dan kuat, yang dilatarbelakangi
oleh kewiraniagaan melalui media cetak. Pengertian lain dalam buku Agustrijanto
tersebut adalah bahwa copywriting merupakan tulisan dengan ragam gaya dan
pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan
kerja sama dengan klien, staf legal, account executive, peneliti, dan juga direktur
seni.

14

Sebagai komponen iklan, maka copywriting harus merujuk pada Asas-Asas


umum, Penerapan Umum dan Penerapan Khusus dari Tata Krama dan Tata Cara
Periklanan Indonesia (TKTCPI), yaitu :

Pesan yang dibuat harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku.

Pesan copywriting yang dibuat tidak menyinggung menyinggung perasaan


dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku, dan
golongan.

2.5.

Pesan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.

Teori Hubungan Teks dengan Gambar


Meskipun kita melihat dengan mata kita, untuk sebagian besar pikiran

sadar kita dibingkai sebagai kata-kata. Akibatnya, kata-kata, seperti kemampuan


memori dan budaya, sangat memengaruhi pemahaman kita dan selanjutnya
ingatan jangka panjang ditengahi langsung atau gambar. Salah satu bentuk
komunikasi terkuat adalah ketika kata-kata dan gambar digabungkan dalam
proporsi yang sama. Imej, atau gambar, memiliki beragam hubungan yang
mungkin dengan verbal, kata-kata. Bagi Roland Barthes (Kress dan van Leeuwen,
2006) verbal menambah/memperluas makna imej dan sebaliknya. Kress dan van
Leeuwen lebih jauh mengatakan bahwa bagi Barthes, makna imej selalu
dihubungkan dengan dan tergantung pada makna teks verbal. Sementara bagi
Kress dan van Leeuwen, komponen visual teks, imej, adalah sebuah pesan yang
disusun dan diatur secara mandiri, berhubungan dengan teks verbal tapi tidak
tergantung padanya. Chen (2010) menggunakan empat kategori heteroglossic
dimension yang diajukan Martin dan White menemukan bahwa suara atau pesan
yang disampaikan yang visual bisa bertentangan dengan suara atau pesan yang
disampaikan verbal. Padahal, teks verbal dan visual ini muncul secara bersamaan
dalam sebuah kesempatan. Hubungan ini juga ditemukan oleh Bednarek and
Caple (2012) yang meneliti foto jurnalisme dalam koran cetak.

15

Royce (2002) melihat bahwa visual dan verbal yang digunakan sebagai mode
untuk menyampaikan pesan dalam sebuah teks memiliki hubungan antar mode
semiotik yang beragam.
Lebih jauh, untuk menjelaskan hubungan teks verbal dan visual, Martinec
dan Salway (2005) menawarkan sebuah sistem untuk melihat hubungan antara
visual dan verbal dalam sebuah teks multimodal. Pendekatan mereka berdasarkan
hubungan status dan logissemantik antara visual dan verbal. Ini berbeda dengan
sistem yang dikembangan oleh Liu dan OHalloran (2009) yang lebih berdasar
pada hubungan wacana antara teks verbal dan visual.

16

BAB 3
ANALISIS DAN SINTESIS

3.1.

Analisis
Buku tahunan sekolah yang sekarang ada di pasaran masyarakat pada

umumnya terdiri dari beberapa konten buku. Konten ini sudah mengalami banyak
perubahan, kemajuan, serta modifikasi dengan penggabungan dari beberapa ilmu
terapan. Melihat perkembangannya seperti apa yang dipaparkan oleh The Yale
University Banner, Amerika Serikat, pada tahun 1700 lebih mengenal
memorabilia dibanding istilah buku tahunan. Konten awal buku tahunan hanya
tulisan tangan dari para siswa yang berisi informasi penting mengenai dirinya.
Kemudian ada penambahan konten buku pada tahun 1800-an, yaitu foto individu
dari tiap siswa dan guru. Menginjak awal tahun 1900-an, penambahan konten
buku kembali terjadi, yaitu dengan adanya konten kreativitas siswa yang berupa
penggabungan seni dan sastra. Pada akhir tahun 1900-an, percetakan Halftone
sudah memprediksikan akan kematian atau berakhirnya trend penggunaan buku
tahunan sekolah. Dugaan itu benar adanya, karena di awal tahun 2000-an, trend
buku tahunan sudah berganti ke trend media elektronik, dengan adanya akses
internet, banyak sosial media bermunculan, salah satunya Facebook. Pada saat itu,
siswa lebih memilih untuk menggunakan akun Facebook dalam menyimpan
berbagai informasi diri mengenai teman-temannya. Fenomena itu tidak bertahan
lama, karena pada akhirnya siswa merasa kehilangan esensi memiliki buku
tahunan sekolah pada saat perayaan kelulusan mereka.
Pada pertengahan tahun 2000-an, industri kreatif di Indonesia, khususnya
Jakarta, melirik buku tahunan sekolah sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan
dilihat dari segi pasar dan kebutuhan yang menjnadi rutinitas setiap tahunnya.
Pada saat itu, buku tahunan sekolah sedang memasuki tahap menjadi buku
tahunan sekolah modern. Untuk penjelasan singkat mengenai perkembangan buku
tahunan sekolah di era modern, penulis meringkasnya dalam beberapa poin utama
berdasarkan pengamatan di lapangan, antara lain:

17

1.

Fotografi + Layout buku = Buku tahunan sekolah

2.

Fotografi + Layout buku + Pop-up = Buku tahunan sekolah

3.

Fotografi + Layout buku + Pop-up + Kemasan luar buku = Buku tahunan


sekolah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para pelanggan tetap

pengguna jasa buku tahunan sekolah, yaitu siswa kalangan SMP dan SMA selalu
menginginkan inovasi baru pada konten buku tahunan sekolah mereka. Hal ini
didasarkan oleh keinginan siswa untuk memiliki satu identitas sendiri yang akan
membedakan dengan sekolah lainnya. Seperti yang dikatakan oleh E. Lisa
Panayotidis and Paul Stortz, Universitas Calgary, Kanada, bahwa buku tahunan
sekolah akan membangun dan membentuk budaya siswa, guru, dan semua pihak
yang berada di dalam sekolah tersebut.
Untuk menemukan suatu inovasi baru penambahan konten pada buku
tahunan sekolah, maka diperlukan pengetahuan mengenai proses pembuatan buku
tahunan sekolah itu sendiri. Ada pun tahapan teknis pembuatannya secara umum
akan dipaparkan dibawah ini:

1. Konsep
Hal pertama yang biasa dilakukan adalah pembahasan konsep buku. Terjadi tukar
pikiran antar dua pihak, yakni EO buku tahunan dan siswa. Konsep akan
menjadikan buku tahunan sekolah terlihat lebih sistematik karena terdapat alur
dan skema yang jelas mulai dari sampul sampai akhir halaman.
2. Material

Pada tahap ini siswa akan menentukan spesifikasi apa saja yang akan digunakan
kedalam pembuatan buku tahunan sekolah mereka. Spesifikasi buku tersebut
mencakup beberapa hal, antara lain jenis kertas, model bentuk akhir buku
(finishing), lalu konten yang ada didalam buku (pop-up, pin, poster, atau
kemasan).

18

3.Waktu Pengerjaan
Idealnya pengerjaan buku tahunan sekolah memakan waktu 5-6 bulan yang
terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
-

Fotografi

: 2 bulan pertama

Desain buku

: 2 bulan kedua

Finishing / cetak buku

: 2 bulan ketiga

4. Pemotretan
Tahap ini merupakan tahap terpenting dari pembuatan buku tahunan sekolah
karena konten utama yang menjual buku tahunan sekolah adalah fotografi dari
tiap siswa. Pemotretan disesuaikan dengan lokasi foto, tema, dan kostum para
siswa yang sudah ditetapkan dari awal. Biasanya pemotretan dibagi dalam dua
bagian, yaitu foto individu dan foto kelompok tiap kelasnya.

5. Desain Layout Buku


Setelah tahap pemotretan, hasil foto akan diseleksi untuk masuk kedalam buku
tahunan sekolah. Disini terjadi proses pengeditan foto, seperti cropping, retouch,
dll. Kemudian mulai masuk kedalam desain layout atau latar buku tersebut.
Penerapan ilmu desain visual kedalam desain layout dilakukan oleh desainer
grafis.

6. Cetak dan Finishing


Cetak dan finishing merupakan tahap akhir dari teknis buku tahunan sekolah.
Sebelum buku dicetak, akan ada satu buku yang dicetak terlebih dahulu untuk
model (dummy) yang akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk
persetujuan naik cetak dari para siswa.

19

3.2.

Sintesis
Terkait dengan inovasi pada buku tahunan sekolah sesuai dengan

penjelasan diatas, penulis mempunyai gagasan ide untuk menerapkan seni


copywriting kedalam konten buku tahunan sekolah. Gagasan ide ini juga dapat
menghindari kebosanan terhadap foto-foto yang dimuat dalam buku karena
dengan membaca pesan copywriting yang dibuat oleh copywriter akan
memperluas dan memperkuat makna dibalik foto tersebut. Copywriting yang biasa
digunakan dalam dunia advertising yang mengharuskan iklan-iklannya memiliki
daya tarik lebih, akan coba diterapkan kedalam tambahan konten buku tahunan
sekolah. Sebab tidak hanya visualisasi saja yang penting dalam konten buku
tahunan sekolah, melainkan juga kata-kata yang menjadi penegasan untuk bentuk
visualisasi tersebut. Hal ini sesuai dengan teori Roland Barthes (2006), bahwa
unsur verbal/kata-kata dapat menambah/memperluas makna imej dan sebaliknya.
Penerapan seni copywriting kedalam buku tahunan sekolah akan
memberikan manfaat kepada pihak lain diluar EO maupun siswa itu sendiri, yaitu
copywritter. Mereka yang disebut copywriter biasanya punya dasar dari bidang
sastra dan bahasa. Biasanya, copywriter bekerja pada suatu instansi atau
perusahaan di bidang periklanan skala besar untuk memberikan jasanya dalam
menulis copywiting. Melihat hal ini sudah lazim di dunia periklanan, penulis
mencoba untuk memberi alternatif lain bahwa copywriter bisa menawarkan
jasanya kepada EO buku tahunan sekolah dengan keahliannya dalam mengelola
kata-kata menjadi sebuah kalimat yang padat dan tidak terlalu panjang, tetapi
meninggalkan kesan di benak para pembacanya. Copywriter bisa membantu EO
buku tahunan sekolah dalam menyusun konsep cerita pendek yang nantinya akan
digunakan sebagai tema buku. Selain itu, copywriter tidak hanya dapat membuat
copywriting, melainkan kutipan-kutipan sederhana yang dapat memberi kesan
lebih dramatis kepada para siswa pada saat mereka membuka kembali buku
tahunan sekolah pada jangka waktu 3 sampai 5 tahun mendatang. Melihat peluang
menjadi copywriter pada buku tahunan sekolah masih sangat terbuka luas, penulis
berharap bahwa ini bisa menjadi salah satu alternatif bisnis baru karena

20

menjanjikan dari segi finansial. Belum ada persaingan untuk menjadi copywriter
buku tahunan sekolah dibanding dengan ketatnya persaingan menjadi copywriter
di dunia periklanan.

21

BAB 4
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1.

Simpulan

Berdasarkan pemaparan analisis dan sintesis untuk menjawab perumusan masalah


diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Bahasa Inggris memiliki keterkaitan dalam menghasilkan produk buku


tahunan sekolah yang dapat menaikkan nilai jual dan pasaran bagi industri
kreatif yang menyediakan jasa pembuatan buku tahunan sekolah.
Berdasarkan survey yang dilakukan kepada 30 responden disebar secara
acak kepada mahasiswa lulusan SMA tahun 2012, 2013, dan 2014 ,
presentasi 85% menyatakan bahwa mereka akan jauh lebih tertarik dengan
buku tahunan sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai unsur
pendukung dan penguat tema dalam buku tahunan sekolah. 100% responden
menyatakan bahwa penambahan unsur copywriting dalam buku tahunan
bisa menjadi satu inovasi baru karena belum pernah memiliki bahkan
menemukan buku tahunan sekolah seperti itu.

2.

Copywriting dalam buku tahunan sekolah dengan bentuk cerita pendek akan
membuat buku tahunan sekolah menjadi lebih dramatis dibandingan hanya
dengan melihat kumpulan foto-foto didalamnya. Penggunaan bahasa tertulis
bertujuan untuk menjelaskan lebih rinci tentang tema atau konsep yang
diangkat dalam foto. Copywriting yang menarik adalah copywriting yang
menggunakan pilihan diksi tepat sesuai dengan suasana foto yang ingin
dijelaskan. Tidak sembarang orang bisa membuat copywriting karena bukan
suatu pekerjaan yang mudah. Biasanya orang yang mampu membuat
copywriting adalah orang yang berasal dari bidang sastra dan bahasa, yaitu
copywriter. Copywriting yang diterapkan kedalam buku tahunan sekolah
tidak akan serumit penggunaan copywriting di dunia periklanan karena
disesuaikan dengan target pembacanya, yang rata-rata masih duduk di

22

banguk sekolah. Penulis memuat contoh penerapan copywriting sederhana


pada buku tahunan sekolah yang terdapat pada lampiran Karya Tulis Ilmiah
ini, pencantuman kelas kata, cara pengucapannya, dan arti dari kata itu
sendiri bisa disesuaikan dengan hal apa yang sedang menjadi trend di
kalangan remaja, seperti contoh: latecomer /ltkmr/ noun: a person who
arrives late. Penjelasan ini sangat mendukung dan mengangkat cerita yang
digambarkan dalam foto, beberapa murid menunggu diluar gerbang sekolah
karena kedatangan mereka yang telat.

4.2.

Rekomendasi

Penulis merekomendasikan kepada beberapa pihak untuk membuat buku tahunan


sekolah dengan inovasi baru penambahan copywriting dalam bentuk cerita pendek
menggunakan bahasa Inggris kedalam buku tersebut. Adapun pihak-pihak yang
ingin dituju, antara lain:
1.

Pihak sekolah negeri maupun swasta yang ada di Jakarta dan sekitarnya;

2.

Pihak sekolah berstandar internasional; dan

3.

Bahkan instansi perkantoran tertentu yang membutuhkan pembukuan


acara tahunan. Memorabilia ini sangat cocok untuk perusahaan yang
bergerak di bidang industri kreatif.
Diluar dari produk buku tahunan sekolah itu sendiri, penulis tidak lupa

untuk merekomendasikan gagasan ini kepada copywriter karena tidak menutup


kemungkinan profesi copywriter buku tahunan sekolah akan menjadi profesi yang
menjanjikan dari segi finansial di masa depan, melihat perkembangan buku
tahunan yang semakin pesat mengikuti kebutuhan jaman.

23

DAFTAR PUSTAKA

Agustriyanto (2006). Copywritig: Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami


Bahaya Iklan.
Ahmed, Faathiron (2014). Yearbook Making Process by Indie Coorporation.
Yogyakarta.
Clark, Brian F (2012). From Yearbooks to Facebook: Public Transition. USA
Fall (2014). Communication: Journalism Education Today. Florida.
Hermawan, Budi (2012). Multimodality: Menafsir Verbal, Membaca Gambar,
dan Memahami Teks. Bandung.
Kurniawan, Prima (2012). Event Organizer (EO) Buku Tahunan Bisnis Masa
Depan. Yogyakarta.
Angel, David (2013). What Goes into a Review Report Card.
https://engeljournal.wordpress.com/category/copywriting/. Diunduh pada:
3 Maret 2015.
Irfansyah (2010). Pop-Up. http://www.popup-book.com/2012/10/pop-up.html.
Diunduh pada: 3 Maret 2015.

24

DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Kuisioner ............................................................................................. v

Survey Mengenai Konten Buku Tahunan Sekolah (BTS)


di Kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Jabodetabek

Petunjuk : - Berikan penjelasan singkat jika ada pertanyaan deskriptif


- Jawablah beberapa butir pertanyaan dibawah ini dengan kata ya / tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.

Berasal dari SMA manakah Anda?......................................................................................


Apakah Anda mempunyai buku tahunan sekolah pada saat lulus dari bangku SMA?........
Apakah buku tahunan sekolah anda menarik & berkesan? Berikan alasannya!
...............................................................................................................................................
Apa
saja
konten
yang
terdapat
pada
buku
tahunan
sekolah
Anda?
...............................................................................................................................................
Apakah ada penggunaan bahasa Inggris dalam buku tahunan sekolah Anda? ....................
Jika ada penggunaan bahasa Inggris di dalam buku tahunan sekolah Anda, jelaskan secara
singkat
seperti
apa
penggunaannya
dan
berikan
contoh?
......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Apakah dalam buku tahunan sekolah Anda memiliki konsep yang matang dan dapat
bercerita? ..............................................................................................................................
Apakah dalam buku tahunan sekolah Anda ada unsur alur cerita yang menggunakan bahasa
Inggris?......................................................................................................................
Apakah menarik jika ada penambahan ide cerita yang menggambarkan masa-masa Anda
bersekolah menggunakan bahasa Inggris? ...........................................................................

Keterangan tambahan:
- Konten buku tahunan sekolah meliputi fotografi, desain layout, pop-up, art paper, dan
kemasan luar buku seperti kardus, kain, kayu, mika, dsb.
- Penggunaan bahasa Inggris pada buku tahunan sekolah umumnya hanya terdapat pada judul,
kutipan, dan di kolom pesan & kesan
- Alur cerita dalam buku tahunan bisa diimajinasikan bahwa buku tahunan sekolah Anda
seperti buku cerita pada umumnya, hanya saja berisikan foto Anda.

Anda mungkin juga menyukai