DISUSUN OLEH:
AYU CHUMAEROH
2225126233
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah berjudul Copywriter Buku Tahunan Sekolah Berbasis Cerita
Pendek Berbahasa Inggris: Suatu Alternatif Bisnis Baru yang disusun oleh Ayu
Chumaeroh NIM: 2225126233, telah disahkan oleh Wakil Dekan III Fakultas
Bahasa dan Seni - Universitas Negeri Jakarta pada :
Hari
: Kamis
Tanggal
: 5 Maret 2015
Dosen Pembimbing
Penulis
Ayu Chumaeroh
NIM. 2225126233
Mengetahui,
Wakil Dekan III
Fakultas Bahasa dan Seni
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun karya tulis ilmiah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini membahas isu
entreprenuer atau wirausaha dalam menjual potensi diri sesuai dengan pilihan
topik yang disediakan dalam panduan Mawapres 2015.
Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan observasi dan bantuan dari berbagai pihak
untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama pengerjaan karya tulis
ilmiah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis
ilmiah yang saya susun ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun hasil karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Ayu Chumaeroh
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................
ii
iii
10
12
12
15
17
17
18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan menjamurnya buku tahunan sekolah (BTS) atau yearbook di
kalangan siswa SD, SMP maupun SMA sekarang ini, banyak sekolah yang
menjadikan pembuatan buku tahunan sekolah sebagai tradisi rutin yang wajib ada
setiap tahunnya. Namun sayang pengerjaan buku ini sering dianggap sebagai
pekerjaan amatiran, desain asal, perencanaan, dan konsep tidak dilakukan secara
profesional. Foto dan desainnya pun sering tidak terkonsep secara matang.
Fenomena pembuatan buku tahunan sekolah di wilayah Jakarta pada umumnya
dilakukan oleh Event Organizer (EO dari fotografi, desain buku, dan sampai
pengerjaan kemasan buku. Dikutip dari tesis salah satu mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2011, jasa atau pelayanan yang ditawarkan EO
buku tahunan terbagi dalam tiga tahap, yaitu pertama pelayanan perencanaan,
kedua pelayanan kreatif, dan ketiga pelayanan konsultasi konsep produksi. Tiaptiap EO memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dalam pembuatan buku
tahunan sekolah. Hal ini menjadi tolak ukur para siswa dalam menentukan EO
mana yang akan mereka pilih untuk bekerjasama dalam pembuatan buku tahunan
sekolah mereka nantinya.
Banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan para siswa dalam
pengambilan keputusan pemilihan EO pembuatan buku tahunan sekolah mereka.
Melalui berbagai observasi, faktor penentu bisa digolongkan kedalam dua
golongan, internal dan eksternal. Faktor internal bisa dilihat dari sudut pandang
berbagai EO buku tahunan yang menawarkan jasa mereka ke tiap-tiap sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh Ahmad Mirwan Hariadi, 2011, selaku pemilik
Abankirenk Creative yang merupakan salah satu EO buku tahunan sekolah di
Padahal, inovasi ini sangat diperlukan bagi EO untuk saling bersaing dan bertahan
di pasaran buku tahunan sekolah di Jakarta. Pada umumnya buku tahunan sekolah
dari yang paling sederhana berupa fotografi ditambah dengan desain buku.
Kemudian ada sedikit inovasi dalam penambahan pop-up. Lalu ada perkembangan
dalam
1.2.
Perumusan Masalah
2.
1.3.
Uraian Singkat
Fenomena buku tahunan sekolah di Jakarta merupakan salah satu media
mempunyai ciri khas. Untuk membuat suatu alur cerita berbahasa Inggris yang
menarik untuk dibaca dibutuhkan jasa seorang copywriter yang menuntut
pemikiran kreatif dan paham betul mengenai budaya sekolah yang selalu up-todate mengikuti perkembangan jaman. Copywriter akan memegang peranan
penting dalam menaikkan nilai jual dari produk buku tahunan sekolah karena
secara tidak langsung akan menaikkan pasar untuk EO buku tahunan sekolah,
seperti pembuatan buku tahunan sekolah untuk sekolah bertaraf internasional di
Jakarta. Produk buku tahunan sekolah ini memiliki nilai unggul dibanding dengan
buku tahunan sekolah lain yang tidak menerapkan copywriting cerita kedalamnya,
yaitu bisa mengabadikan momen masa-masa indahnya bersekolah kedalam bentuk
foto dan juga cerita. Konsumen pun akan jauh lebih merasa puas karena dapat
memiliki buku tahunan sekolah yang bergengsi.
1.4.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui:
1.
2.
1.5.
Manfaat Penulisan
Penulis berharap bahwa tulisan ini dapat memberikan beberapa manfaat kepada,
antara lain:
1.
2.
Membangun rasa percaya diri yang tinggi bahwa mahasiswa/i atau sarjana
lulusan bahasa Inggris dapat berkompetisi dengan wirausahawan lain yang
mempunyai latar belakang pendidikan di bidang ekonomi atau yang
lainnya dengan cara menjual kemampuan berbahasa Inggris dalam
4.
10
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.
sekolah merupakan salah satu bentuk media cetak dan menjadi peringatan setelah
lulus bagi siswa dan pihak sekolah itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Brian
F. Clark, Universitas Western Illinois, USA,
Menengah Atas (SMA) atau perguruan tinggi difungsikan sebagai bentuk memori
publik, suatu peringatan tahunan yang dicetak oleh suatu institusi untuk dikemas
dalam bentuk visual dan narasi yang pada akhirnya akan disetujui oleh lembaga
dan para anggotanya tersebut. Pendapat lain mengenai definisi buku tahunan
sekolah berasal dari E. Lisa Panayotidis and Paul Stortz, Universitas Calgary,
Kanada, yang menyatakan secara umum buku tahunan sekolah diproduksi dan
ditafsirkan oleh beberapa produsen di bawah spesifik budaya tertentu dan sanksi
kelembagaan. Sepintas buku tahunan yang sering dilihat hanya berupa gambaran
yang merepresentasikan nilai sejarah dari berbagai momen yang terjadi di masa
lampau. Ada hal penting yang harus disoroti dari buku tahunan sekolah itu sendiri,
yaitu memiliki fungsi untuk membangun dan membentuk budaya siswa, guru, dan
semua pihak yang berada di dalam sekolah tersebut. Berdasarkan kedua teori
tersebut bisa dipaparkan bahwa buku tahunan sekolah berfungsi sebagai media
kampanye yang berisi tentang informasi sekolah yang nantinya akan membentuk
suatu idealis budaya civitas sekolah itu sendiri karena proses pengadaannya yang
terus berlangsung dari tahun ke tahun.. Fungsi lain dari buku tahunan sekolah
adalah untuk menjaga hubungan antara alumni sekolah, siswa, dan guru.
Tambahannya, buku tahunan sekolah dapat dijadikan sebagai album foto untuk
setiap kelulusan sekolah. Siswa/i yang telah lulus bersekolah dapat melihat dan
menemukan kembali memori mereka ketika belajar di sekolah melalui buku
tahunan sekolah. Selain itu, buku tahunan sekolah dapat juga menjadi alat untuk
11
menemukan informasi data teman, guru, bahkan staf sekolah sekali pun. Data-data
tersebut dapat berupa alamat tempat tinggal atau nomor telepon.
2.2.
kebiasaan yang terjadi di kehidupan sekolah pada masa lampau. Meskipun nama
dan foto berubah dari tahun ke tahun, perubahan ini sangat terstruktur karena
hanya ada sedikit perubahan dari tahun ke tahunnya.
Perkembangan
buku
tahunan
sekolah
sudah
diakui
oleh
dunia
internasional. Pernyataan ini dapat didukung oleh beberapa teori, seperti The Yale
University Banner mengklaim bahwa buku tahunan perguruan tinggi tertua di
Amerika Serikat, pertama kali diterbitkan pada 1806. Namun, sumber lain,
Lifetouch Publishing, penerbit buku tahunan, mengklaim bahwa buku tahunan
telah ada sejak tahun 1600, ketika siswa memperoleh buku memorabilia sekolah
dengan tulisan tangan. Istilah "Buku Tahunan" pertama kali digunakan tahun
1700-an. Pada tahun itu, Akademi Waterville di Waterville, New York, mulai
menerbitkan "The Evergreen.
Konten buku tahunan pada awalnya berisi data petunjuk dan biografi
alumni. Daftar alumni akan diperbarui dengan publikasi setiap tahunnya. Buku ini
dapat disebut sebagai buku senior atau semusim karena yang membuat buku
tahunan adalah senior mereka sendiri. Beberapa halaman buku akan dikosongkan
untuk memuat foto bebas, seperti foto teman mereka. Dalam Halftone, percetakan
dan pembuat kop surat menekankan untuk membuat buku tahunan dengan gambar
yang sesuai dengan tema dan konsep pada tahun 1880. Sejak pertengahan 1800-an
sampai awal abad ke-19, konsep buku tahunan monoton dan membosankan. Lalu
pada pergantian abad, buku tahunan menjadi lebih hidup penuh dengan seni dan
beberapa karya sastra, seperti prosa. Karya sastra hasil kreatifitas siswa ini
biasanya bercerita mengenai pandangan guru, pendapat kedua orang tua, dan
bahkan perlakuan teman-teman terhadap diri mereka. Perpaduan seni dan sastra
kedalam konten buku tahunan diterbitkan pada tahun 1900-an.
12
Pada 1940-an, konten sastra dan seni digantikan oleh potret foto
kehidupan siswa. Buku tahunan bergambar atau memuat foto biasanya meliputi
kedua foto, yaitu foto individu dan foto kelas. Sekitar tahun 1950-an, sekolah
mulai mengidentifikasi semua siswa dalam urutan abjad lalu membagi-bagi
kedalam beberapa kelompok untuk pelaksanaan foto. Tidak sampai tahun 1960-an
terjadi suatu pergeseran pola pikir yang berdampak pada keberlangsungan
pengaadan buku tahunan. Siswa yang sudah lulus dari SMA akan melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi. Pada saat mereka sudah menjadi mahasiswa,
banyak mengurusi hal baru maka berdampak pada hilangnya buku tahunan. Disaat
itu mereka berpikir bahwa buku tahunan tidak akan bertahan lama. Mereka
beranggapan bahwa ketika buku tahunan rusak atau hilang akan menghilangkan
semua data penting yang terdpat pada buku tahunan itu sendiri. Dimulai abad ke20, siswa lebih tertarik dengan penggunaan media elektronik. Mereka mulai
melirik untuk menggunakan situs jaringan sosial yang dengan mudah akan
menghubungkan mereka dengan ratusan bahkan ribuan teman lainnya. Kematian
buku tahunan tradisional telah diramalkan sejak dua dekade yang lalu.
2.3.
Copywriter
13
2.4.
Copywriting
Copywriting adalah kegiatan penulisan kreatif yang dibuat oleh seorang
copywriter. Kegiatan copywriting ini bermaksud untuk memberikan tulisantulisan yang baik dan mudah dipahami serta dapat menarik perhatian dari publik
yang membacanya. Copywriting biasa digunakan dalam dunia advertising yang
mengharuskan iklan-iklannya memiliki daya tarik lebih. Sebab tidak hanya
visualisasi saja yang penting dalam sebuah kemasan iklan tetapi juga kata-kata
yang menjadi penegasan untuk bentuk visualisasi tersebut. Dan menjadi tugas
copywriter untuk menyusun kata-kata yang akan digunakan (Sandra Moriarty dkk,
2011).
Copywriting dapat dimanfaatkan untuk menentukan kalimat yang tepat
saat Public Relation Officer hendak mengkampanyekan sesuatu lewat social
media. Copywriting sangat berguna untuk merancang kalimat yang paling baik
untuk digunakan. Menurut penulis, khusus untuk media sosial seperti twitter,
copywriting amat penting untuk diterapkan. Karena twitter hanya menyediakan
seratus empat puluh karakter, copywriting turut membantu memudahkan
kampanye Public Relations dalam sebuah kalimat padat yang berkualitas.
Agustrijanto mengatakan copywriting harus mampu untuk menggugah, menarik,
memindahkan,
mengidentifikasi,
menggalang
kebersamaan,
dan
juga
14
Pesan yang dibuat harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku.
2.5.
15
Royce (2002) melihat bahwa visual dan verbal yang digunakan sebagai mode
untuk menyampaikan pesan dalam sebuah teks memiliki hubungan antar mode
semiotik yang beragam.
Lebih jauh, untuk menjelaskan hubungan teks verbal dan visual, Martinec
dan Salway (2005) menawarkan sebuah sistem untuk melihat hubungan antara
visual dan verbal dalam sebuah teks multimodal. Pendekatan mereka berdasarkan
hubungan status dan logissemantik antara visual dan verbal. Ini berbeda dengan
sistem yang dikembangan oleh Liu dan OHalloran (2009) yang lebih berdasar
pada hubungan wacana antara teks verbal dan visual.
16
BAB 3
ANALISIS DAN SINTESIS
3.1.
Analisis
Buku tahunan sekolah yang sekarang ada di pasaran masyarakat pada
umumnya terdiri dari beberapa konten buku. Konten ini sudah mengalami banyak
perubahan, kemajuan, serta modifikasi dengan penggabungan dari beberapa ilmu
terapan. Melihat perkembangannya seperti apa yang dipaparkan oleh The Yale
University Banner, Amerika Serikat, pada tahun 1700 lebih mengenal
memorabilia dibanding istilah buku tahunan. Konten awal buku tahunan hanya
tulisan tangan dari para siswa yang berisi informasi penting mengenai dirinya.
Kemudian ada penambahan konten buku pada tahun 1800-an, yaitu foto individu
dari tiap siswa dan guru. Menginjak awal tahun 1900-an, penambahan konten
buku kembali terjadi, yaitu dengan adanya konten kreativitas siswa yang berupa
penggabungan seni dan sastra. Pada akhir tahun 1900-an, percetakan Halftone
sudah memprediksikan akan kematian atau berakhirnya trend penggunaan buku
tahunan sekolah. Dugaan itu benar adanya, karena di awal tahun 2000-an, trend
buku tahunan sudah berganti ke trend media elektronik, dengan adanya akses
internet, banyak sosial media bermunculan, salah satunya Facebook. Pada saat itu,
siswa lebih memilih untuk menggunakan akun Facebook dalam menyimpan
berbagai informasi diri mengenai teman-temannya. Fenomena itu tidak bertahan
lama, karena pada akhirnya siswa merasa kehilangan esensi memiliki buku
tahunan sekolah pada saat perayaan kelulusan mereka.
Pada pertengahan tahun 2000-an, industri kreatif di Indonesia, khususnya
Jakarta, melirik buku tahunan sekolah sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan
dilihat dari segi pasar dan kebutuhan yang menjnadi rutinitas setiap tahunnya.
Pada saat itu, buku tahunan sekolah sedang memasuki tahap menjadi buku
tahunan sekolah modern. Untuk penjelasan singkat mengenai perkembangan buku
tahunan sekolah di era modern, penulis meringkasnya dalam beberapa poin utama
berdasarkan pengamatan di lapangan, antara lain:
17
1.
2.
3.
pengguna jasa buku tahunan sekolah, yaitu siswa kalangan SMP dan SMA selalu
menginginkan inovasi baru pada konten buku tahunan sekolah mereka. Hal ini
didasarkan oleh keinginan siswa untuk memiliki satu identitas sendiri yang akan
membedakan dengan sekolah lainnya. Seperti yang dikatakan oleh E. Lisa
Panayotidis and Paul Stortz, Universitas Calgary, Kanada, bahwa buku tahunan
sekolah akan membangun dan membentuk budaya siswa, guru, dan semua pihak
yang berada di dalam sekolah tersebut.
Untuk menemukan suatu inovasi baru penambahan konten pada buku
tahunan sekolah, maka diperlukan pengetahuan mengenai proses pembuatan buku
tahunan sekolah itu sendiri. Ada pun tahapan teknis pembuatannya secara umum
akan dipaparkan dibawah ini:
1. Konsep
Hal pertama yang biasa dilakukan adalah pembahasan konsep buku. Terjadi tukar
pikiran antar dua pihak, yakni EO buku tahunan dan siswa. Konsep akan
menjadikan buku tahunan sekolah terlihat lebih sistematik karena terdapat alur
dan skema yang jelas mulai dari sampul sampai akhir halaman.
2. Material
Pada tahap ini siswa akan menentukan spesifikasi apa saja yang akan digunakan
kedalam pembuatan buku tahunan sekolah mereka. Spesifikasi buku tersebut
mencakup beberapa hal, antara lain jenis kertas, model bentuk akhir buku
(finishing), lalu konten yang ada didalam buku (pop-up, pin, poster, atau
kemasan).
18
3.Waktu Pengerjaan
Idealnya pengerjaan buku tahunan sekolah memakan waktu 5-6 bulan yang
terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
-
Fotografi
: 2 bulan pertama
Desain buku
: 2 bulan kedua
: 2 bulan ketiga
4. Pemotretan
Tahap ini merupakan tahap terpenting dari pembuatan buku tahunan sekolah
karena konten utama yang menjual buku tahunan sekolah adalah fotografi dari
tiap siswa. Pemotretan disesuaikan dengan lokasi foto, tema, dan kostum para
siswa yang sudah ditetapkan dari awal. Biasanya pemotretan dibagi dalam dua
bagian, yaitu foto individu dan foto kelompok tiap kelasnya.
19
3.2.
Sintesis
Terkait dengan inovasi pada buku tahunan sekolah sesuai dengan
20
menjanjikan dari segi finansial. Belum ada persaingan untuk menjadi copywriter
buku tahunan sekolah dibanding dengan ketatnya persaingan menjadi copywriter
di dunia periklanan.
21
BAB 4
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1.
Simpulan
2.
Copywriting dalam buku tahunan sekolah dengan bentuk cerita pendek akan
membuat buku tahunan sekolah menjadi lebih dramatis dibandingan hanya
dengan melihat kumpulan foto-foto didalamnya. Penggunaan bahasa tertulis
bertujuan untuk menjelaskan lebih rinci tentang tema atau konsep yang
diangkat dalam foto. Copywriting yang menarik adalah copywriting yang
menggunakan pilihan diksi tepat sesuai dengan suasana foto yang ingin
dijelaskan. Tidak sembarang orang bisa membuat copywriting karena bukan
suatu pekerjaan yang mudah. Biasanya orang yang mampu membuat
copywriting adalah orang yang berasal dari bidang sastra dan bahasa, yaitu
copywriter. Copywriting yang diterapkan kedalam buku tahunan sekolah
tidak akan serumit penggunaan copywriting di dunia periklanan karena
disesuaikan dengan target pembacanya, yang rata-rata masih duduk di
22
4.2.
Rekomendasi
Pihak sekolah negeri maupun swasta yang ada di Jakarta dan sekitarnya;
2.
3.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Kuisioner ............................................................................................. v
7.
8.
9.
Keterangan tambahan:
- Konten buku tahunan sekolah meliputi fotografi, desain layout, pop-up, art paper, dan
kemasan luar buku seperti kardus, kain, kayu, mika, dsb.
- Penggunaan bahasa Inggris pada buku tahunan sekolah umumnya hanya terdapat pada judul,
kutipan, dan di kolom pesan & kesan
- Alur cerita dalam buku tahunan bisa diimajinasikan bahwa buku tahunan sekolah Anda
seperti buku cerita pada umumnya, hanya saja berisikan foto Anda.