Anda di halaman 1dari 2

1.

Radix Platycodi

Radix Platycodi merupakan akar dari Platycodon grandiflorum (Jacq.). Senyawa kimia
utama dari Radix Platycodi adalah triterpen saponin berdasarkan sapogenin platycodigenin
dan polygalacic acid, contohnya paltycodins A-I dan polygalacins D dan D 2. Pada Chinese
Traditional Medicine, Radix Platycodi telah digunakan untuk mengobati batuk dengan
sputum, tonsillitis, pertussis dan asma.
Radix Platycodi diapat digunakan untuk pengobatan pertussis karena mempunyai
aktivitas sebagai antitussive dan expectorant. Efek expectorant berupa menstimulasi
pengeluaran saliva dan sekresi bronkial. Pemberian secara oral hasil decocta dari Radix
Platycodi (1g/kgBB) pada hewan coba yang sudah di anaestesi meningkatkan sekresi mucus
pada saluran respirasi dengan kemampuan yang sama seperti ammonium chloride. Respon
yang sama telah dilakukan pada kucing. Platycodin dipercaya sebagai senyawa aktif. Dosis
oral platycodin mengiritasi faring dan mucosa lambung.
Dapat diperhatikan penggunaan ekstrak Platycodon tidak boleh diberikan dalam bentuk
injeksi karena mempunyai efek haemolytic. Radix Platycodi dilaporkan mempunyai efek
menekan sistem syaraf pusat (CNS), oleh karena itu pasien yang menggunakan ini harus
menghindari penggunaan alkohol atau CNS depresan lain. Dosis penggunaan biasanya
adalah 2-9 g per hari (WHO, 1999).
2. Herba Thymi

Herba Thymi adalah daun yang dikeringkan dan bagian bunga ata dari Thymus vulgaris
L. atau Thymus zygis L. (Lamiaceae). Senyawa kimia yang terkandung dalam Herba Thymi

adalah thymol dan carvacrol (sampai dengan 64% dari minyak), bersama dengan linalool, pcymol, cymene, thymene, -pinene, apigenin, luteolin, and 6-hydroxyluteolin glycosida.
Herba Thymi dalam farmakope digunakan untuk treatment gangguan pencernaan, batuk,
bronchitis dan pertussis. Baik minyak essensial dan thymol merupakan bahan dari sejumlah
obat- obatan termasuk antiseptic dan salep penyembuh luka, sirup untuk merawat penyakit
pada saluran pernapasan.
Alasan penggunaan Herba Thymi sebagai treatment penunjang pertussis adalah
aktivitasnya sebagai antitussive, expectorant dan secretomotor. Aktivitas sebagai antitussive
diperoleh dari konstituen fenolik yaitu thymol dan carvacrol, yang membuat konsistensi
dalam bentuk minyak volatile lebih banyak. Senyawa ini mencegah kontraksi yang diinduksi
oleh trakea oleh histamin, asetilkolin dan reagen lain. Eksperimen evidence menyatakan
bahwa minyak thyme mempunyai aktivitas secremotor. Aktivitas ini berkaitan dengan
ekstrak saponin dari T. vulgaris. Stimulasi dari pergerakan silia dalam mucosa faring dari
hewan coba yang diberi perlakuan dengan larutan dari minyak thyme, thymol atau carvacrol.
Terlebih lagi peningkatan sekresi mucus dari bronkus setelah perawatan dengan ekstrak
thyme. Selain mempunyai aktivitas sebagai antitussive, expectorant dan secretomotor, Herba
Thymi juga mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, thymol mempunyai efektivitas 25 kali
lebih tinggi dibanding phenol, tetapi sedikit toksik.
Penggunaan Herba Thymi pada dewasa dan anak- anak 1 tahun, digunakan daun kering
1-2 g sedangkan anak- anak kurang dari 1 tahun digunakan 0,5-1 g. Tincture (1:10, 70%
ethanol) digunakan 40 tetes sampai 3 kali sehari. Penggunaan topical : 5% infusa sebagai
gargles atau mouth-wash (WHO, 2010).

DAPUS :
WHO. 1999. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Volume 1. Geneva : WHO.
WHO. 2010. WHO Monographs on Medicinal Plants Commonly Used in The Newly
Independent States (NIS). Geneva : WHO.

Anda mungkin juga menyukai