OLEH :
NARITA EKANANDA A.R
1518012126
PERSEPTOR :
DR. DIAH AMBARWATI, SP. RAD, M.SC
Pendahuluan
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
Definisi
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
Klasifikasi
Predileksi infeksi
Pneumonia lobaris
Pneumonia lobularis
(bronkopneumonia)
Pneumonia
interstisisal
Penyebab
Atipikal
Tipikal
Virus
Jamur
Pneumonia Komuniti
Pneumonia yang didapat di masyarakat
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak / purulen
Suhu tubuh > 380C (aksila) / riwayat demam
Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara
napas bronkial dan ronki
Leukosit > 10.000 atau < 4500
Pneumonia Nosokomial
Pneumonia nosokomial (HAP) adalah pneumonia
Daya Tahan
Tubuh
Faktor
Eksogen
Penyakit kronik
Pembedahan
Penggunaan antibiotik
Peralatan terapi pernapasan
Pemasangan NGT
Lingkungan Rumah Sakit
Atipika
l
Tipikal
Klebsiella
Mycoplasma
Staphylococcus
Legionella
Virus
Jamur
Pneumonia
lobularis /
Bronkopneumonia
Dapat
disebabkan oleh
bakteria maupun
virus.
Inflamasi paruparu biasanya
dimulai di
bronkiolus
terminalis
Pneumonia
Interstisial
Peradangan
dapat
ditemumkan
pada infeksi
virus dan
mycoplasma.
Terjadi edema
dinding bronkioli
dan juga edema
jaringan
interstisial
prebronkial
Virus
Influenza
Para influenza
RSV (respiratory syncytialvirus)
Adenovirus
Bakteri
Streptokokkuspneumoniae
Stafilokokusaureus
Stafilokokuspiogenes
Klebsiellapneumonia
(Friedlander bacillus)
Escherichia Coli
Pseudomonas aeruginosa
Etiologi
Actinomyces israeli
Spergillus fumigatus
Histoplasma capsulatum
Pneumocystis carinii
(seringpadapenderitaAIDS)
Toxoplasma gondii
Jamur
Protozoa
Etiologi
Inhalasi
langsung
Hematogen
Inokulasi
langsung
Kolonisasi pada
permukaan
mukosa
Kongesti
Hepatisasi
Merah
Hepatisasi
Kelabu
Resolusi
Manifestasi Klinis
Manifestasi
nonspesifik
infeksi dan
toksisitas
Gejala umum
infeksi saluran
nafas bawah
Tanda
pneumonia
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penegakkan Diagnosis
Gejala Mayor
batuk
sputum produktif
demam (suhu>37,8oC)
Gejala Minor
sesak nafas
nyeri dada
konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik,
jumlah leukosit > 12.000/L.
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Penegakkan diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Kultur Bakteri
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi
Pneumonia Lobaris
Pneumonia Lobularis
(Bronkopneumonia)
Pneumonia Interstisial
Pneumonia Lobaris
Tampak gambaran gabungan konsolidasi
Bronkopneumonia
Bronkopneumonia disebut juga lobular pneumonia.
Pneumonia Interstisial
Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema
Terapi
Terapi
Kesimpulan
Pneumonia merupakan suatu peradangan paru yang
Kesimpulan
Patogenesis dan patofisiologi pneumonia terjadi