Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

TB PARU
MELLY ANIDA
PRESEPTOR:
DR. DIAH AMBARWATI, SP.RAD, M.SC
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
NOVEMBER 2015

DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit menular

langsung yang disebabkan oleh kuman TB


(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. TB Anak
adalah penyakit TB yang terjadi pada anak
usia 0-14 tahun.

Inhalasi Mycobacterium tuberculosis


Fagositosis oleh

Kuman mati

makrofag alveolus paru

Masa inkubasi
(2-12 minggu)

Pembentukan fokus primer


Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen
Kompleks primer
Terbentuk imunitas seluler spesifik

Uji tuberkulin (+)

Sakit TB

TB Primer

Kuman hidup
berkembang biak

Infeksi TB

Komplikasi kompleks primer


Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen

Imunitas optimal

Meninggal
Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh

Sakit TB

Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat berdasarkan beberapa sumber)

Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer


Kompleks Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri
(3-24 bulan)

Erosi Bronkus
(3-9 bulan)
Pleural effusion
(3-6 bulan

INFEKSI

HIPERSENSIVITAS

TB Tulang
(dalam 3 tahun)
Meningitis
TB Milier
(dalam 12 bulan)

TB Ginjal
(setelah 5 tahun)

KEKEBALAN

1 tahun
2-12 minggu
(6-8 minggu)

Risiko tertinggi untuk


Risiko menurun
Komplikasi Lokal dan Diseminasi

DIAGNOSIS
GEJALA RESPIRATORIK
batuk > 2 minggu
- batuk darah
- sesak napas
- nyeri dada
GEJALA SISTEMIK
Demam
gejala sistemik lain adalah malaise, keringat
malam, anoreksia dan berat badan menurun

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaan Radiologis Tuberkulosis Paru
Kelainan pada foto toraks bisa sebagai usul tetapi bukan sebagai

diagnosa utama pada TB.Namun, Foto toraks bisa digunakan


untuk menyingkirkan kemungkinan TB paru pada orang-orang
yang dengan hasil tes tuberkulin ( +) dan tanpa menunjukkan
gejala.
Bila klinis ditemukan gejala tuberkulosis paru, hampir selalu
ditemukan kelainan padafoto roentgen.
Bila klinis ada dugaan terhadap penyakit tuberkulosis paru, tetapi
pada foto roentgen tidak terlihat kelainan, maka ini merupakan
tanda yang kuat bukan tuberkulosis.
Sebaliknya, bila tidak ada kelainan pada foto toraks belum berarti
tidak ada tuberkulosis,sebab kelainan pertama pada foto toraks
baru terlihat sekurang -kurangnya 10 minggusetelah infeksi oleh
basil tuberkulosis.

Sesudah sputum positif pada pemeriksaan bakteriologi, tanda

tuberkulosis yangterpenting adalah bila ada kelainan pada foto toraks.


Ditemukannya kelainan pada foto toraks belum berarti bahwa penyakit
tersebut aktif.
Dari bentuk kelainan pada foto roentgen memang dapat diperoleh
kesan tentang aktivitaspenyakit, namun kepastian diagnosis hanya
dapat diperoleh melalui kombinasi denganhasil pemeriksaan
klinis/laboraturis.
Pemeriksaan roentgen penting untuk dokumentasi, menentukan
lokalisasi, proses dantanda perbaikan ataupun perburukan dengan
melakukan perbandingan dengan foto-fototerdahulu.
Pemeriksaan roentgen juga penting untuk penilaian hasil tindakan
terapi sepertiPneumotoraks torakoplastik, torakoplastik.
Pemeriksaan roentgen tuberculosis paru saja tidak cukup dan dewasa
ini bahkan tidakboleh dilakukan hanya dengan fluoroskopi. Pembuatan
foto roentgen adalah suatukeharusan, yaitu foto posterior anterior
(PA), bila perlu disertai proyeksi-proyeksitambahan seperti foto lateral,
foto khusus puncak AP-lordotik dan tekhnik-tekhnik khususlainnya.

Ada 3 macam proyeksi pemotretan pada foto

toraks pasien yang dicurigai TB, yaitu :


Proyeksi Postero-Anterior
Proyeksi Lateral
Proyeksi Top LordotikProyeksi Top Lordotik dibuat
bila foto PA menunjukkan kemungkinan
adanyakelainan pada daerah apeks kedua paru.
Proyeksi tambahan ini hendaknya dibuatsetelah
foto rutin diperiksa dan bila terdapat kesulitan
dalam menginterpretasikansuatu lesi di apeks.
Pengambilan foto dilakukan pada posisi berdiri
dengan arah sinarmenyudut 35-45 derajat arah
caudocranial, agar gambaran apeks paru
tidakberhimpitan dengan klavikula.

Klasifikasi TB berdasarkan
radiologi
Gambaran Radiologis TB
Tuberkulosis Primer
Klasifikasi tuberkulosis sekunder

Klasifikasikasi tuberkulosis sekunder menurut American Tuberculosis


Association (ATA ).
Tuberculosis minimal : luas sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi
daerah yangdibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan, sarangsarang soliter dapat beradadimana saja. Tidak ditemukan adanya kavitas.
Tuberkulosis lanjut sedang ( moderately advance tuberculosis ) : Luas
sarang -sarangyang berupa bercak infiltrat tidak melebihi luas satu paru.
Sedangkan bila ada kavitas,diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau
bayangan sarang tersebut berupa awan - awanmenjelma menjadi daerah
konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihi 1 lobus paru
Tuberkulosis sangat lanjut (far advanced tuberculosis ) : Luas daerah
yang dihinggapisarang-sarang lebih dari 1 paru atau bila ada lubang
-lubang, maka diameter semualubang melebihi 4 cm.

Ada beberapa bentuk kelainan yang dapat

dilihat pada foto roentgen, antara lain :


Sarang eksudatif, berbentuk awan atau
bercak-bercak yang batasnya tidak tegas
dengandensitas rendah.
Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat
kecil yang batasnya tegas dan
densitasnyasedang..
Sarang induratif atau fibrotik, yaitu berbentuk
garis-garis berbatas tegas, dengan
densitastinggi.
Kavitas atau lubang.
Sarang kapur ( kalsifikasi)

Kemungkinan - kemungkinan kelanjutan suatu

sarang tuberkulosis
Penyembuhan
Penyembuhan tanpa bekasSering terjadi pada
anak-anak (tuberkulosis primer dan pada
orang dewasa apabiladiberikan pengobatan
yang baik
Penyembuhan dengan memninggalkan
cacat.Penyembuhan ini berupa garis - garis
berdensitas tinggi / fibrokalsifikasi di
kedualapangan atas paru dapat
mengakibatkan penarikan pembuluh
-pembuluh darah besar dikedua hilli ke atas.

Perburukan ( perluasan ) penyakit


Pleuritis
Terjadi karena meluasnya infiltrat primer langsung ke

pleura atau melalui penyebaranhematogen. Pada keadaan


normal rongga pleura berisi cairan 10-15 ml. Efusi pleura
biasterdeteksi dengan foto toraks PA dengan tanda
meniscus sign/ellis line, apabila jumlahnya175 ml.
Penyebaran miliar
Akibat penyebaran hematogen tampak sarang-sarang
sebesar l-2mm atau sebesar kepalajarum (milium),
tersebar secara merata di kedua belah paru. Pada foto
toraks, tuberkulosis miliaris ini menyerupai gambaran
'badai kabut (Snow storm apperance). Penyebaran seperti
ini juga dapat terjadi pada Ginjal, Tulang, Sendi, Selaput
otak /meningen, dsb..

Stenosis bronkus
Stenosis bronkus dengan akibat atelektasis lobus atau

segmen paru yang bersangkutansering menempati


lobus kanan ( sindroma lobus medius )
Kavitas (lubang)
Timbulnya lubang ini akibat melunaknya sarang keju.
Dinding lubang sering tipisberbatas licin atau tebal
berbatas tidak licin. Di dalamnya mungkin terlihat
cairan, yangbiasanya sedikit. Lubang kecil dikelilingi
oleh jaringan fibrotik dan bersifat tidakberubah-ubah
pada pemeriksaan berkala (follow up) dinamakan lubang
sisa (residualcavity) dan berarti suatu proses lama yang
sudah tenang

TB paru BTA + atau BTA -, lesi luas2 RHZE / 4 RH atau 2

RHZE / 6 HEII.
Kambuh : RHZES/ IRHZE sesuai hasil uji resistensi atau 2
RHZES/ 1 RHZE/ 5 RHE- Gagal pengobatan: 3-6
kanamisin, oflosaksin, etionamid, sikloserin/ 15-18
ofloksasin,etionamid, sikloserin, atau 2 RHZES/1 RHZE/ 5
RHEIII.
TB paru putus obatSesuai lama pengobatan
sebelumnya, lama berhenti minum obat dan keadaan
klinis,baketeriologi, dan radiologi saat ini atau 2 RHZES/
IRHZE/ 5R3H3E3
TB paru BTA -, lesi minimal2 RHZE/ 4 RH atau 6 RHE
atau 2 RHZE/ 4 R3H3V. TB paru kronik.

DAFTAR PUSTAKA
Rasad, Sjahriar. 2011. Radiologi Diagnostik.
Jakarta: FKUI
Yoga Adhitama, Djandra. 2013. Teknis Penangan
TB Anak. Jakarta: Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai