Anda di halaman 1dari 20

OLEH :

MELLY ANIDA

15180121125

PERSEPTOR :
DR.IRESCHA P. SP.RAD, M.SC

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
OKTOBER 2015

LAPORAN KASUS
Os pria usia 45 tahun datang dengan keluhan anggota gerak sebelah kanan
lemas 1 hari yang lalu, susah untuk bicara. BAB N, BAK N, nafsu makan
N
R/ hipertensi disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Status gizi : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : TD 200/130 mmhg, Nadi :102x/mnt, RR: 20x/mnt, T: 36oC
Kepala : normochepal, penyebaran rambut normal, rambut tipis dan tidak
mudah rontok. Wajah simetris, tidak anemis, tidak ada ikterik, tidak ada
pernafasan cuping hidung. Pupil diameter 3 mm bulat isokhor, refleks
cahaya (+) normal gerakan bola mata baik ke segala arah.

Leher: tekanan vena jugular Normal, kelenjar getah bening tidak


teraba
Dada: bentuk dan gerak simetris, Jantung : ictus cordis teraba di
Intercostalis 5 kiri, linea midclavicularis sinistra, tidak ada
kuat angkat, tidak ada thrill, batas jantung kanan linea sternalis
dextra, kiri linea midclavicularis kiri, atas intercostalis 3.
Pulmo: simetris, sonor-redup, ekspansi (+), vocal fremitus (+)
Abdomen: datar lembut, limpa tidak teraba, ruang traube kosong,
nyeri ketok costo vertebrae (-)
Ekstremitas : edema -/-, reflek kanan (-) kiri (+)

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Normal
Hb: 14,8 g/dl
Ht: 43,8 %
Eritrosit: 5,41 jta/UL
Trombosit: 241 rbu/UL
GDS: 102 mg/dl

Hasil ct scan:
Gyri sulci tak prominent
Batas white matter dan gray matter tegas
Tampak lesi hipodens di nukleus caudatus sinistra (slice 14-19). Tak tampak lesi
hipo/iso/hiperdens di intracerebellar
Sistema ventrikel tak tampak menyempit maupun melebar
Struktur mediana ditengah tak bervariasi
SPN dan air cellulae mastoidae tampak normodens
Kesan:
Infarcnucleus caudatus sinistra

TATALAKSANA
IVFD RL 15TPM + SOHOBION
CITICOLIN 2X500 MG
RANITIDINE 2X1
COPIDOGREL 1X1

TINJAUAN PUSTAKA
CT scan adalah test diagnostik yang memiliki
informasi yang sangat tinggi. Tujuan utama
penggunaan ct scan adalah mendeteksi
perdarahan intra cranial, lesi yang memenuhi
rongga otak (space occupying lesions/ SOL),
edema serebral dan adanya perubahan struktur
otak. Selain itu Ct scan juga dapat digunakan
dalam mengidentikasi infark , hidrosefalus dan
atrofi otak.

Menurut WHO
Stroke (serebrovascular disease) adalah kematian jaringan otak
(infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah
dan oksigen ke otak

Penyebab kematian no.3 di Indonesia maupun di


dunia

STOKE TERBAGI 2 :
1.Stroke Iskemik (non hemorragik)
Aliran darah ke otak terhenti krn adanya
aterosklerosis
atau
trombus
yang
telah
menyumbat suatu pembuluh darah.
83% pasien stroke mengalami stroke jenis ini
2.Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga aliran darah
normal terhambat dan darah merembes ke
dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita
hipertensi
FAKTOR RESIKO STROKE
1.Penyakit
HTN, DM, jantung
2.Keadaan tertentu
usia lanjut, perokok, suku bangsa tertentu, dll.

Stroke hemorragik dibagi 2 :


1.
Perdarahan intraserebrum
tanda dan gejala :
- hemiparesis, hemiplagia, hemianestesia.
- gangguan kognitif
- cadel
- penurunan kesadaran
- sakit kepala
2.
Perdarahan subrakhnoid
disebabkan oleh suatu aneurisma vaskuler
dan trauma kepala.

GEJALA & MANIFESTASI KLINIS


1.Hemiplagia
kelumpuhan lengan atau tungkai pada
salah satu sisi tubuh
2.Gangguan pendengaran
3.Gangguan penglihatan (diplopia)
4.Bicara cadel (disartria)
5.Inkontinensi kandung kemih
6.Ataksia dan pingsan
7.Koma
8.Kadang-kadang disertai oleh
ketidakmampuan mengendalikan emosi

NON HEMORAGIK SUBAKUT ATAU


KRONIS
Selama periode subakut (1-7 hari), edema meluas
dan didapatkan efek massa yang menyebabkan
pergeseran jaringan infark ke lateral dan
vertikal. Hal ini terjadi pada infark yang
melibatkan pembuluh darah besar. Edema dan
efek massa memuncak pada hari ke-1 sampai ke2, kemudian berkurang. Infark kronis ditandai
dengan gambaran hipodensitas dan
berkurangnya efek massa. Densitas daerah
infark sama dengan cairan serebrospinal .

PEMBAHASAN
Pada pasien yang dilaporkan terdapat gejala klinis stroke
non hemoragik/iskemik yang jelas dimana terjadi
kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak 1 jam
sebelum masuk rumah sakit, aphasia motorik, parese
nervus cranialis VIII-XII. Pada pemeriksaan CT Scan
kepala didapatkan kesan sugestif infark intranukleus
caudatus sinistra.

Dikatakan di beberapa literatur bahwa pada


hiperakut stroke akan sulit dinilai dari
pencitraan CT Scan kepala non kontras,
dikatakan bawah ada tanda-tanda awal stroke
akut pada CT Scan tanpa kontras berupa sulci
yang dangkal, insular ribbon sign, batas greywhite matter tak tegas, nukleus lentiformis
mengabur, hiperdensitas arteri serebri media,
Sylvian dot sign.

KESIMPULAN
Dilaporkan pasien dengan klinis stroke non
hemoragik/iskemik dengan riwayat hipertensi
disangkal. Pada pemeriksaan CT Scan tanpa
kontras awal dikesankan lnfarknucleus caudatus
sinistra. Dari diagnosis klinis dan hasil ct scan
maka dapat disimpulkan stroke non hemoragik
subakut menuju kronis

DAFTAR PUSTAKA
Dina, Mariana. 2014. Awal Stroke Iskemik
[Referat]. Yogyakarta:UGM
Indah, Monika. 2013. Stroke Iskemik akut
[Laporan Kasus]. Yogyakarta: UGM
Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI,
Setiowulan W. 2000. Kapita Selekta Kedokteran
FKUI Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Putz R, Pabst R. 2006. Sobotta: Atlas of Human
Anatomy. Volume 1: Head, Neck, Upper Limb.
Edisi 22. Elsevier GmbH, Munich.

PERTANYAAN PESERTA
Bagaimana cara membedakan gambaran ct
scan pada pasien stroke hemoragik?
Jawab: pada CT scan nampak hiperdens, karena
pada pasien stroke hemoragik adanya
perdarahan dalam otak. Sehingga gambarannya
hiperdens sesuai dengan skala HU 100.
1.

Anda mungkin juga menyukai