(RMLS)
Disusun Oleh :
Melly Anida, S. Ked
Perseptor :
dr. Andreas Infianto,MM,Sp.P
Klasifikasi MLS
MLS secara patofisiologi dibagi
menjadi 2 yaitu
1. MLS tipe obstruktif
2. MLS tipe non obstruktif
Etiologi MLS
1. MLS tipe obstruktif
-. Lesi endotrakeal atau tekanan dari
luar lobus medius bronkus
-. Tumor (benign dan malignant)
-. Infeksi jamur
-. Infeksi mikrobakterial
Epidemiologi
MLS lebih banyak terjadi kepada wanita
dibandingkan dengan pria, dari hasil
penelitian perbandingannya 3:1,5.
Pada penelitian 30-50 % pasien timbul
gejala kronik, batuk berulang,
dispneu, nyeri dada, wheezing,
demam dan berkaitan dengan
pneumonia obstruksi.
Gambaran Klinik
Anamnesa
- Batuk berulang
- Demam
- Nyeri dada
- Dispneu
- Sesak
- Hemoptosis
- Lelah
Pemeriksaan Fisik:
- Wheezing
- Ronki
- Dullness pada saat perkusi di bagian
lobus medius
- BB menurun
Gambaran Radiologi:
1. Foto Thorax
(shilluet sign)
shilluet sign, pada keadaan normal akan
terlihat adanya batas area dengan densitas
yang berbeda seperti bayangan jantung
dan paru. Hilangnya udara pada paru
biasanya karena konsolidasi bisa
menyebabkan menghilangnya batas
normal ini (shilluet sign). Tanda ini
menunjukkan adanya suatu kelainan. Atau
satu2nya petunjuk adanya konsolidasi
didekat jantung atau diafragma
Daftar Pustaka
Gudbajartsson,tomas, gunnar
gudmundsson. Middle lobe
syndrome: a review of
clinicopathological features,
diagnosis and tratment. 30 agustus
2011
Mirna, garnadi Y, meilyana F.
2000.kumpulan kasus dan ekspertise
radiologi. Jakarta: Media Dika