Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
BAB IV
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PAIKEM
Pendahuluan
1-1
1-2
1-3
Sub Bab 1
Teori Belajar dalam Pembelajaran
Tujuan:
Menganalis penerapan teori-teori belajar dalam pembelajaran
Uraian Materi
1-4
1-5
Segala tingkah laku yang menyenangkan akan diingat dan mudah dipelajari.
Segala tingkah laku yang tidak menyenangkan akan diingat dan mudah
dipelajari.
Aplikasi dari teori ini dengan adanya pemberian ganjaran, hukuman, dsb.
1-6
1-7
Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dan diskusi dengan teman-temanya.
1-8
Prinsip Belajar
1.
Perhatian
dan
Motivasi.
BF Skiner
Operant Conditioning
Perhatian:
1. Menunjukkan tujuan.
2. Metode bervariasi.
3. Media yang sesuai.
4. Gaya bahasa tidak monoton.
5. Pertanyaan membimbing.
Motivasi:
1. Bahan ajar sesuai minat siswa.
2. Metode dan teknik yang disukai siswa.
3. Memberitahu hasil pekerjaan siswa.
4. Penguatan.
2.
Keaktifan
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Keterlibatan
langsung/Be
rpengalama
n.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
Pengulanga
n
5.
Tantangan
Conditioning Theory.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
Merancang pengulangan.
Mengembangkan soal-soal.
Petunjuk kegiatan.
Alat evaluasi.
Bervariasi.
Eksperimen individual dan kelompok
kecil.
Tugas pemecahan masalah.
Menyimpulkan isi.
Menyajikan pelajaran dengan tidak detail.
Menemukan konsep, fakta, prinsip,
generalisasi.
Diskusi.
2.
3.
4.
5.
6.
1-9
Prinsip Belajar
6.
Balikan dan
penguatan
7.
Perbedaan
Individual.
BF Skiner (Operant
Conditioning)
Thorndike (Low of Effect).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
3. Paradigma Pembelajaran
Teori belajar-teori belajar yang telah ditemukan akan digunakan dalam
konteks pembelajaran. Kecenderungan penggunaan teori-teori belajar akan
menghasilkan pandangan atau paradigma pembelajaran yang digunakan.
Paradigma pembelajaran dapat dibedakan secara garis besar menjadi 2, yaitu: (1)
paradigma behaviorisme dan (2) paradigma konstruktivisme.
a. Paradigma Behaviorisme
Pandangan behaviorisme sebenarnya merupakan penerapan dari teori
belajar Conditioning theory dan Connection theories. Sebagai ilustrasi dapat
dicontohkan dari operant conditioning yang dikemukakan oleh B.F. Skinner. Operant
conditioning ialah sebuah perilaku yang memberikan pengaruh pada
lingkungannya serta menimbulkan akibat. Sebaliknya, perilaku tersebut
dipengaruhi oleh akibat itu. Dan tindakan yang utama ialah pengadaan
reinforcement/penguatan. Kemungkinan terulangnya sebuah perilaku akan lebih
besar,
jikalau
akibat-akibat
yang
ditimbulkannya
memberikan
reinforcement/penguatan.
Penjelasan di atas dapat menggambarkan bahwa menurut operant
conditioning ada tiga komponen belajar, yaitu: (1) stimulus diskriptif, (2) respons
peserta didik, dan (3) konsekuensi perkuatan operan pembelajaran. Asumsi yang
membentuk landasan untuk conditioning theoris ini adalah: (1) Belajar adalah
tingkah laku, (2) Perubahan tingkah laku secara fungsional terkait dengan adanya
perubahan kejadian di lapangan, (3) Hubungan antara tingkah laku dan
lingkungan berpengaruh jika sifat tingkah laku dan kondisi-kondisi dapat
terkontrol secara seksama, (4) Data dari studi eksperimental tingkah laku
merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat diterima sebagai penyebab
terjadinya tingkah laku, (5) Tingkah laku organisme secara individual merupakan
sumber data yang cocok, (6) Dinamika interaksi organisme dengan lingkungan
adalah sama untuk semua jenis makhluk hidup.
Penerapan teori tersebut dalam pembelajaran dari pandangan behaviorisme
adalah teknik pembelajaran berprogram yang mengatur bahan pelajaran menjadi
bagian-bagian kecil (operasional) dan memberikan penguatan pada jawabanjawabannya (reinforcement). Sehingga behavior modification merupakan suatu
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 10
1 - 11
1 - 12
1 - 13
Rangkuman
1. Penentuan strategi bembelajaran merupakan penerapan dari azas-azas
pembelajaran. Azas pembelajaran ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip
belajar. Atau dapat dikatakan bahwa azas pembelajaran merupakan implikasi
prinsip-prinsip belajar bagi guru. Prinsip-prinsip belajar adalah: (1) Perhatian
dan motivasi, (2) Keaktifan, (3) Keterlibatan langsung/ berpengalaman., (4)
Pengulangan, (5) Tantangan, (6) Balikan dan penguatan, dan (7) Perbedaan
Individual.
2. Secara garis besar teori belajar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: (1)
Conditioning theory, (2) Connection theories, (3) Insightful Learning.
3. Conditioning theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu respons dari stimulus tertentu. Teori ini dikemukakan oleh
Pavlov, dan dikembangkan oleh Watson, Guthreic, dan Skinner.
4. Connection theories merupakan teori belajar yang menyatakan bahwa belajar
merupakan pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respons. Teori
belajar ini dikembangkan oleh Thorndhike yang juga dinamakan trial and error
learning. Hal ini disebabkan karena proses belajar dapat melalui coba-coba
dalam rangka memilih respons yang tepat bagi stimulus tertentu.
5. Insightful learning adalah belajar menurut pandangan kognitif. Disebut juga
Gestalt dan Field Teories. Teori mengutamakan pengertian dalam proses belajar
mengajar, jadi bukan ulangan seperti halnya kedua teori terdahulu. Dengan
demikian menurut teori ini belajar merupakan perubahan kognitif
(pemahaman). Belajar bukan hanya ulangan tetapi perubahan struktur
pengertian.
6. Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu
hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental.
Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,
minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar sematamata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang
dikuasai individu
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 14
Latihan
1. Guru melakukan pembelajaran dengan:
a) Multi metode dan media.
b) Tugas individu dan kelompok.
c) Eksperimen dan memecahkan masalah.
d) Mengerti isi bacaan.
e) Tanya jawab dan diskusi.
Pembelajaran tersebut merupakan implikasi pembelajaran untuk menerapkan
prinsip belajar:
A. Motivasi
B. Tantangan
C. Pengulangan
D. Keaktifan
2. Dalam suatu pendekatan mengandung makna bahwa refleksi belajar berkisar
pada manusia sebagai pengolah terhadap informasi (masukan) yang
diterimanya untuk memperoleh pemahaman. Dasar pikiran teori ini adalah:
a) Belajar berinteraksi dengan lingkungan secara aktif.
b) Orang menciptakan sendiri suatu kerangka kognitif bagi diri sendiri.
Implementasi pembelajaran yang menggunakan teori belajar tersebut adalah:
A. Belajar harus dijelaskan oleh guru
B. Belajar harus dari guru dan buku
C. Belajar sebaiknya melalui praktikum
D. Belajar sebaiknya melalui kelompok
3. Untuk menfasilitasi perbedaan individual. Dalam pembelajran diperlukan:
A. (1) Menggunakan multi metode dan media, (2) Mengenali karakteristik
siswa, (3) Mengadakan pengayaan dan remidiasi.
B. (1) Menunjukkan tujuan, (2) Metode bervariasi, (3) Media yang sesuai, (4)
Gaya bahasa tidak monoton, (5) Pertanyaan membimbing.
C. (1) Multi metode dan media, (2) Tugas individu dan kelompok, (3)
Eksperimen dan memecahkan masalah, (4) Mengerti isi bacaan, (5) Tanya
jawab dan diskusi.
D. (1) Memantapkan jawaban siswa yang benar, (2) Mengoreksi PR, (3)
Membagi lembar jawaban siswa, (4) Hadiah.
4. Dalam suatu pembelajaran, guru menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1 - 15
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
A
C
A
A
B
1 - 16
Sub Bab 2
Klasifikasi Metode dalam Strategi Pembelajaran
Tujuan
Uraian Materi
Strategi dan metode yang dipilih didasarkan dari model pembelajaran yang
digunakan atau model digunakan untuk memilih dan menyusun strategi
pembelajaran untuk suatu penekanan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dapat
digabungkan, dipertukarkan, dan dapat pula dimodifikasi teknik pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan kondisi siswa. Model-model
Pembelajaran secara umum terdiri dari model pemrosesan informasi, model
personal, model interaksi sosial, dan model behavioral.
1. Model Pemrosesan Informasi: Dalam model ini ditekankan pengambilan,
penguasaan dan pemrosesan informasi. Model ini lebih memfokuskan pada
fungsi kognitif siswa.
2. Model Personal: Penekanan dalam model ini adalah pada pengembangan
konsep diri setiap individu. Hal ini juga meliputi pengembangan proses
individu membangun dan mengorganisasikan dirinya sendiri. Model
memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan realistis untuk membantu
membangun hubungan yang produktif dengan orang lain dan lingungannya.
3. Model Interaksi sosial: Model ini menekankan pada hubungan personal dan
sosial kemasyarakatan diantara siswa. Fokusnya pada peningkatan
kemampuan siswa untuk berhubungan dengan orang lain, terlibat dalam
proses-proses yang demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat.
4. Model Behavioral: Model behaviorial menekankan pada perubahan perilaku
yang tampak dari siswa sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Sebagai
bagian dari teori stimulus-respon, model behaviorial menekankan bahwa
tugas-tugas harus diberikan dalam suatu rangkaian yang kecil, berurutan dan
mengandung perilaku tertentu.
Keempat model di atas tidaklah eksklusif. Sebuah unit pembelajaran
mungkin mengandung beberapa model sementara sebuah pembelajaran mungkin
menyertakan aspek-aspek lebih dari satu model. Penerapan model pembelajaran
membutuhkan strategi pembelajaran atau dapat dikatakan penetapan strategi
pembelajaran tergantung dari model yang akan diterapkan. Selain model
pembelajaran, dalam menetapkan strategi pembelajarn perlu juga diperhatikan
pendekatan pembelajara.
Pendekatan (approach) memiliki pengertian yang berbeda dengan strategi
(Sanjaya Wina, 2007), pendekatan bersifat filosofis paradigmatik, yang mendasari
aplikasi strategi dan metode. Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 17
1 - 18
1 - 19
1 - 20
1 - 21
1 - 22
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1 - 23
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
1 - 24
1 - 25
Rangkuman
Latihan
1. Pada pembelajaran Kompetensi Dasar tertentu, guru memilih dengan
menggunakan metode eksperimen. Pembelajaran seperti ini merupakan
strategi:
A. Pembelajaran langsung
B. Pembelajaran tidak langsung
C. Pembelajaran interaktif
D. Pembelajaran mandiri
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 26
C.
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
B
B
A
B
A
1 - 27
Sub Bab 3
Implementasi Metode dalam Pembelajaran
Tujuan
Uraian Materi
PAIKEM memerlukan implementasi yang jelas. Implementasi PAKEM tercermin
dalam kegiatan awal, inti, dan penutup. Supaya PAIKEM terlaksana perlu
digunakan bermacam-macam metode. Penggunaan bermacam-macam metode
inilah yang dinamakan dengan multimetode.
Dalam referensi kependidikan sering disandingkan antara pengertianpengertian model, pendekatan, strategi, metode dan teknik dengan maksud yang
serupa, untuk itu dalam panduan pengembangan RPP (Diknas, 2008) dinyatakan
sebagai berikut:
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran
dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran
peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya:
pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung,
pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,
observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa di dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), pada penetapan metode dapat dituliskan pendekatan, model,
strategi, ataupun metode. Hal tersebut sangat tergantung dari karakteristik
pendekatan yang dipilih. Sebagai contoh bisa saja ditulis: CTL, kooperatif,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah.
Tidak semua metode pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan pembelajaran dan keadaan pembelajaran berlangsung. Semua
metode pembelajaran memiliki kekhasan sendiri-sendiri dan relevan dengan tujuan
pembelajaran tertentu namun tidak cocok untuk tujuan dan keadaan yang lain.
Dengan kata lain, semua metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
Prinsip-prinsip penggunann metode antara lain: efektif dan efisien,
digunakan secara bervariasi, digunakan dengan memadukan beberapa metode.
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 28
1 - 29
1 - 30
1 - 31
4.
5.
6.
7.
8.
yang kurang tepat. Dalam hal ini guru menunjukkan sikap toleran terhadap
gagasan yang berbeda, menghargai meskipun pada saatnya gagasan tersebut
perlu diluruskan.
Guru memotivasi siswa berpendapat dengan pertanyaan terbuka
Jika siswa masih terbiasa dengan pembelajaran tradisional, berpartisipasi dalam
pembelajaran bukanlah hal yang ringan. Untuk mengatasi hal ini guru dapat
merangsang siswa berpendapat di kelas dengan memanfaatkan pertanyaan
terbuka, yakni pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban dan
kesemuanya benar. Pertanyaan semacam ini memberikan kesempatan pada
banyak siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
Guru mengajak siswa membangun aturan main/kesepakatan
Pembelajaran yang aktif mendorong terciptanya pribadi-pribadi yang tertib
karena kesadaran bukan karena rasa takut. Oleh karena itu dalam setiap
pembelajaran yang aktif siswa perlu diajak untuk mengembangkan aturan,
kesepatan atau kontrak terkait dengan jalannya perkuliahan. Hal ini dapat
mengmbangkan suasana yang lebih demokratis dan kepemilikan aturan oleh
mahasiswa. Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk mengatur diri
sendiri terkait dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Guru menyertakan humor, ice breaking dan permainan dalam perkuliahan
Menurut para psikolog setiap manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yakni
kebutuhan akan kekuasaan, cinta, kompetensi, kebebasan dan kesenangan.
Beberapa hal di atas telah mengadobsi kebutuhan akan kekuasaan, cinta dan
kompetensi. Untuk memenuhi kebutuhan akan kebebasan dan kesenangan
guru dapat menyertakan humor, ice breaking dan permainan dalam
pembelajaran. Tentu saja humor, ice breaking dan permainan tidak boleh
banyak menyita banyak waktu dan kalau bisa berhubungan dengan materi
pembelajaran.
1 - 32
1 - 33
Metode Simulasi
Langkah:
a. Pembentukan Kelompok
b. Pembagian dan penjelasan LKS
c. Sharing hasil pengembangan model
d. Penguatan guru
Dalam pembelajaran, biasanya menggunakan beberapa metode dalam satu
kali pertemuan. Hal itu yang mengakibatkan langkah-langkah dalam suatu metode
masih dapat dimodifikasi. Contoh penggabungan dari metode adalah sebagai
berikut.
1 - 34
1 - 35
1 - 36
Rangkuman
Metode adalah alat atau cara untuk mencapai tujuan yang bersifat prosedural
(fase pendahuluan, fase pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan ).
1 - 37
Latihan
2. Pada suatu pembelajaran guru menjelaskan materi sesuai dengan yang ada di
buku teks, dan siswa aktif mengikuti pelajaran dan mencatat apa yang dijelaskan
guru. Setelah pembelajaran, guru melaksanakan tes hasil belajar, tetapi semua
siswa memperoleh skor rendah.
Menurut pendapat Anda, di manakan letak kelemahan pembelajaran tersebut?
A. Sebagian besar siswa kurang berminat terhadap materi ajar
B. Guru tidak dapat menjelaskan materi tersebut dengan baik
C. Waktu untuk mengerjakan tes terlalu singkat
D. Guru tidak menggunakan pendekatan dan metode yang tepat
3. Metode pembelajaran yang tepat untuk kegiatan awal adalah
A. Demonstrasi, curah pendapat, Quis, Cerita atau visualisasi yang menarik
B. Percobaan, curah pendapat, Quis, Reviu koran atau berita
C. Pengamatan, curah pendapat, Quis
D. Observasi, pemecahan masalah, Reviu koran atau berita, Quis
4. Metode pembelajaran yang paling tepat untuk membahas nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita, sikap dan perilaku para tokoh dengan menggunakan
cassette player, DVD/VCD sebagai media adalah ...
A. Percobaan
B. Ekspositori
C. Demonstrasi
D. Ceramah
5. Dalam pembelajaran kegiatan awal harus dilakukan, karena:
A. Memfokuskan perhatian siswa dan menciptakan ketertarikan
B. Merangsang pemikiran siswa
C. Memotivasi siswa mempelajari materi
D. Jawaban A, B, C benar
Bab 4 Strategi pembelajaran PAIKEM
1 - 38
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
A
D
A
C
D
1 - 39
Daftar Pustaka
Abdul Aziz Wahab.2007. Metode dan Model- Model Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.
Burn. Dkk. 1996. Teaching Reading in Todays Elementary School. New Jersey.
Hougton Mofflin Company.
Dawud. 2008. Perspektif Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang:UM Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Jakarta:
Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi
Dworwtzky, John P. 1990. Introduction to Child Development. New York: West
Publishing Company
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Taman
Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2003. Model Pembelajaran IPS Sekolah Dasar.
Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA (SEQIF)
Ellis, K. A. 1997. Teaching and Learning Elementary Social Studies. MA. Abacon.
E.Mulyasa, 2008, Menjadi Guru Profesional Menciptakan pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung, Rosdakarya
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
IAPBE, 2007: Kumpulan Materi TOT Guru.
Joyce,B. and Weil, M. (1980) Models of Teaching. Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice-Hall Inc
Lapis PGMI, 2009. Kumpulan Materi TOT Guru
Paulina Panen,MLs.dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Ruseffendi, E.T. (1980). Pengajaran Matematika Modern Untuk orang tua murid
giru dan SPG seri ke lima. Bandung:Tarsito.
Sanjaya Wina. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Syah, Muhibbin , 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Sagala Syaiful, 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Wahab, Abdul Azis, 2007, Metode dan Model-model Mengajar IPS, Bandung, Elfabeta
Zaini, dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Center for Teaching Staff Development,
Yogyakarta.
1 - 40