Anda di halaman 1dari 27

Jadwal Dinas Perawat di Melati 3

Periode 1 bulan dari tanggal 1 Desember 31 Desember 2015


Jumlah Perawat
Pagi
Siang Malam Libur
4
1
1 Desember 2015
2
2
2
3
2
2 Desember 2015
4
2
1
3
3
3 Desember 2015
4
2
1
2
4
4 Desember 2015
4
3
2
3
5
5 Desember 2015
2
2
3
4
6
6 Desember 2015
1
2
2
3
7
7 Desember 2015
2
2
1
2
8
8 Desember 2015
4
1
2
1
9
9 Desember 2015
3
3
3
3
10
10 Desember 2015
2
3
2
4
11
11 Desember 2015
1
3
2
3
12
12 Desember 2015
2
3
2
3
13
13 Desember 2015
2
3
2
3
14
14 Desember 2015
3
2
2
4
15
15 Desember 2015
2
2
2
2
16
16 Desember 2015
4
2
2
3
17
17 Desember 2015
3
2
2
1
18
18 Desember 2015
3
3
3
3
19
19 Desember 2015
2
2
3
4
20
20 Desember 2015
2
1
2
4
21
21 Desember 2015
2
2
2
4
22
22 Desember 2015
3
1
2
5
23
23 Desember 2015
3
1
1
4
24
24 Desember 2015
1
2
3
4
25
25 Desember 2015
1
2
2
4
26
26 Desember 2015
1
3
2
4
27
27 Desember 2015
2
1
2
5
28
28 Desember 2015
1
2
1
2
29
29 Desember 2015
2
2
2
2
30
30 Desember 2015
2
3
2
2
31
31 Desember 2015
4
2
1
98
Jumlah
74
66
61
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3
No

Tanggal

Jadwal Dinas PH dan PRT di Ruang Melati 3


Periode 1 bulan dari tanggal 1 Desember 31 Desember 2015
No

Tanggal

1 Desember 2015

Pagi
3

Jumlah PH dan PRT


Siang
Cuti
Libur
1

Cuti

1
1

1
1
1
2
1
1
9

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

2 Desember 2015
3
3 Desember 2015
4
4 Desember 2015
3
5 Desember 2015
2
6 Desember 2015
2
7 Desember 2015
3
8 Desember 2015
3
9 Desember 2015
3
10 Desember 2015
3
11 Desember 2015
3
12 Desember 2015
3
13 Desember 2015
3
14 Desember 2015
3
15 Desember 2015
4
16 Desember 2015
2
17 Desember 2015
3
18 Desember 2015
3
19 Desember 2015
3
20 Desember 2015
1
21 Desember 2015
4
22 Desember 2015
4
23 Desember 2015
3
24 Desember 2015
2
25 Desember 2015
2
26 Desember 2015
1
27 Desember 2015
2
28 Desember 2015
2
29 Desember 2015
2
30 Desember 2015
3
31 Desember 2015
3
Jumlah
80
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3

1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2

1
1
1
3

1
2
2
2
1
1
1
11

1
2
1
1
1
27

Inventaris Fasilitas dan Peralatan


Ruang Melati 3 INSKA
RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Kapasitas: 11 tempat tidur (kelas 1:3, kelas 2:8)
a. Fasilitas Ruang Rawat Inap Kelas I (1 kamar isi 1 pasien)
Macam/Jenis Fasilitas
Tempat tidur adjustable
Bed side table
Kursi pasien

Rasio
1 : 1 (tiap pasien)
1 : 1 (tiap pasien)
1 : 1 (tiap pasien)

Standar
3
3
3

Inventari
s
3
3
3

Ket
Cukup
Cukup
Cukup

Nursing call
Jam dinding,
Lampu ruangan
Lampu tidur
Tempat sampah tertutup
Rak sepatu/sandal
Jemuran handuk
Wastafel dan kaca rias
Outlet oksigen sentral

1 : 1 (tiap pasien)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)
1 : 1 (tiap kamar)

3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3

Vacum suction
1 : 1 (tiap ruang)
Sofa
1 : 1 (tiap kamar)
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3

1
3

Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Ada 1
portable
Cukup

a. Fasilitas Ruang Rawat Inap Kelas II (1 kamar isi 2 pasien)

1 : 1 (2) ( tiap pasien)

inven
taris
8

1 : 1 (2) (tiap pasien)

cukup

3
1 : 1 (2) (tiap pasien)
4
1 : 1 (2) (tiap pasien)
5
1 : 1 (2) (tiap kamar)
7
1 : 1 (Tiap Kamar)
8
1 : 1 (2) (tiap Kamar)
9 Lampu Tidur,
1 : 1 (Tiap Pasien)
10 Tempat sampah Tertutup
1 : 1 (Tiap Kamar)
11 Rak Sepatu atau Sandal
1 : 1 (Tiap Kamar)
12 Jemuran handuk
1 : 1 (Tiap Kamar)
13 Wastafel dan Kaca rias
1 : 1 (Tiap Kamar)
14 Outlet O2 Central
1 : 1 (Tiap Kamar)
15 Korden Penyekat
1 : 1 (Tiap pasien)
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3

8
8
4
4
8
8
4
4
4
4
4
8

8
8
4
4
8
16
4
4
4
4
4
16

cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup

No
1

macam / jenis Fasilitas


Tempat Tidur Adjustable

Rasio

Standar

Bed side table


Kursi Pasien
Nursing Call
Kipas angin
Jam Dinding,
Lampu ruangan

a. Fasilitas Ruang Kerja Pengelola


No
1
2
3
4

Jenis fasilitas
Meja kerja 1/2
bro
Kursi
Komputer
Almari

Rasio

Standa
r

Inventari
s

Ket

1 : 1 ( Tiap Ruang )

Cukup

1 : 1 ( Tiap Ruang )
1 : 1 ( Tiap Lantai )
1 : 1 ( Tiap Ruang )

1
1
1

Cukup
Kurang
Cukup

ket
cukup

5
Alat kantor
1 : 1 ( Tiap Ruang )
6
Tempat sampah
1 : 1 ( Tiap Ruang )
7
Keset
: 1 ( Tiap Ruang )
8
Filling cabinet
1 : 1 ( Tiap Ruang )
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal melati 3

1
1
1
1

Cukup
Kurang
Kurang
Cukup

Alat Keperawatan Ruang Melati 3 INSKA


Ruang Melati 3 INSKA
RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
a. Alat Tenun
Spesifikasi
N
Stand
Nama Alat
Rasio
o
ar
Bahan/warna Ukuran (cm)
1 Sprei
Biru muda
p 275 l 180
1:3 tiap TT
33
2 Stek laken
Biru muda
p 180 l 100
1:3 tiap TT
33
3 Selimut
Biru
p 200 l 125
1:3 tiap TT
33
4 Sarung bantal
Biru muda
p 65 l 45
1:3 tiap TT
33
5 Kimono Pasien
Merah muda S dan M
1:3 tiap ps
30
6 Alas Troli
Biru muda
p 75 l 45
1:3 tiap alat
3
Korden penyekat
7 kmr ps
Biru
menyesuaikan 1:1/kelas 2
8
8 Kasur busa
spon/vinil
menyesuaikan 1:1 tiap TT
11
9 Bantal busa
spon/vinil
p 60 l 60
1:1,3 tiap TT
15
10 Perlak Vinil
Vinil
p 150 l 100
1:1 tiap TT
11
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3

Inven
taris
78
78
78
78
30
3
8
11
11
11

a. Alat Rumah Tangga

No

Nama Alat /
Barang

Loker 27 rak dan


27 kotak obat

Kaca Rias

Kursi Sofa

Rak Sepatu 3 rak

6
7
8
9

Kipas angin
Tv warna
Almari Es
Jam Dinding

10

Meja Tulis Biro

11

Kereta Alat Tenun

Spesifikasi
bahan/ Warna
Kayu jati

plastik, Kaca
Busa Super

Ukuran
(CM)
2 X 2,1 M,
P:2M L:2M
TEBAL :
60CM

Plastik
Menyesuaikan
menyesuaikan

P:110, L:50
P:130
P: 1M,
T:120cm
D: 40CM
18 Inci

menyesuaikan
menyesuaikan

standar
standar

Kayu Jati
Besi, Terpal

P:120, L:80
Menyesuaika

standar

Inv
ent
aris

Ket

1 Tiap ruang

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

2
2
1
1

Cukup
Cukup
Cukup
Cukup

Cukup

Cukup

1 Kamar
Ganti
1Tiap Ruang
1 Tiap ruang
Tiap ruang
1 Tiap ruang
1 Tiap ruang
1 Tiap Ruang
1Tiap Nurse
Station
1 Tiap Ruang

Ket
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
kurang
cukup

n
12
13
14

15

Almari peralatan 2
pintu 4 rak
Almari linen 2
pintu 4 rak
Almari berkas 2
pintu 4 rak

Baki besar

17

Baki kecil

19
20
21
22

Rak handuk
sampiran
Ember plastik
Ember linen kotor
Ember sampah
Medik
Ember Sampah
Non Medik

23

Keset

24

gayung mandi

No
1

P : 120, L 50
P: 120 , L: 50
T: 180
P: 120 , L: 50
T: 180
P: 90, L:95
T:90 36kotak
2 daun Pintu,
1 rak 2 daun
pintu
P: 43,5, L :
32,5

1Tiap Ruang

3 Tiap ruang

stainless
D: 20cm
D: 52cm

P: 23, L : 15
P: 75, L: 30
T:61
Plastik
Plastik

D: 40cm

Plastik

D: 40cm

Plastik

60 X 410

Karpet

Idi 500cc

Plastik

2 Tiap Ruang
15 Tiap
Ruang
tiap kamar
mandi
1tiap kamar
mandi

Kayu Jati
Kayu Jati

Kotak obat

16

18

Kayu jati

Nama Alat
Infuse pump

2
3

Flometer dinding
Nebulizer

Flometer tabung

Tabung O2

Tensimeter

Stetoskop

8
9

Termometer
Syringe pump

Kayu Jati
Stainless /
plastik
Stainless /
plastik

1 Tiap Ruang
1 Tiap Ruang

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Kuran
g

11

Cukup

1
2

Cukup
Cukup

Cukup

Kuran
g

Cukup

Cukup

1 Tiap Ruang
1 Tiap Ruang

1 Tiap Ruang
1 Tiap Ruang
6 Tiap Ruang

b. Alat Kesehatan dan Keperawatan


Spesifikasi
Rasio
Bahan/Warna Ukuran (cm)
menyesuaika
Stainless
n
1:1 tiap lantai
menyesuaika
kaca, formika n
1:1 tiap outlet
1:2 tiap ruang
menyesuaika
Besi
n
1:2 tiap alat
menyesuaika
Besi
n
1:2 tiap ruang
besi, kaca, air reuster p47
raksa
l12,5
1:2 tiap ruang
aluminium
reuster p47
karet
l12,5
1:3 tiap ruang
1:0,5 tiap
safety/digital pasien
Stainless
menyesuaika 1:3 tiap ruang

Standar

Inventari
s

Ket

cukup

11
2

11
1

cukup
Kurang

cukup

kurang

cukup

cukup

5
2

2
1

kurang
cukup

10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Suction
Bak intrumen K
Bak intrumen S
Senter
Bengkok
Tongue Spatel
Reflek Hammer
Rectal Tube
no.12
Headbox
WWZ (Buli-Buli
)
Timbangan Bayi
Gunting Perban
Korentang set
Bak spuit kecil
Tromol besar
Tromol sedang

Stainless
Stainless
Stainless
Plastik
Stainless
Stainless
Besi/karet

n
menyesuaika
n
30x20x8
30x20x8

P 19 cm

1:3 tiap ruang


1:2 tiap ruang
1:2 tiap ruang
1:2 tiap ruang
1:0,3

Plastik

Stainless
Stainless
Stainless
Stainless
Stainless

p 26
30x10x3
O 27 T 20
O 18 T 18

1:2 tiap tim


1:1 tiap ruang
1:1 tiap ruang
1:1 tiap ruang

3
2
2
2
7
3
1

3
1
2
1
7
1
1

cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang

1
1

1
1

cukup
cukup

1
2

1
2
2
1
3
1
1

cukup
cukup
cukup
kurang
kurang

2
3
1
1

sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal Melati 3


a. Alat Rumah Tangga
sumber data : Buku Inventarisasi Melati 3

Nama Alat/ Barang

Alat Pencatatan dan Pelaporan


Spesifikasi
Bahan/Warna

Pensil 2B

Kayu

17

Pensil merah biru

Kayu

17
B6

Spidol biasa

Menyesuaikan

White board

Putih

Menyesuaikan

Penghapus pensil

Karet

Menyesuaikan

Katun, kayu

Menyesuaikan

Putih

Menyesuaikan

Penghapus white board


Tipex

Jml

Ket

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Ukuran (cm)

Bollpoint

Spidol white board (500)

Rasio
5 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan
3 Tiap ruang /
bulan
3 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan

Klip

Menyesuaikan

Isi stapler

Menyesuaikan

Buku tulis kwarto

200 lemar

Buku folio 200 lembar


Kalkulator
Komputer

Kertas putih

Elektronik
Kertas
berperekat

Stiker

Buku register cetak

Kertas, karton

Kertas HVS
Penggaris
Tinta stempel
Map plastik
Map status pasien
Serutan pensil
Map dokumen
Formulir pengkajian
awal
Formulir catatan
perkembangan

Kertas putih
Plastik

Menyesuaikan
1 Tiap ruang /
bulan

Kertas karton

P : 30
Isi 100 cc
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Menyesuaikan

Kertas cetak

Menyesuaikan

Kertas cetak

Menyesuaikan

Kertas cetak

Menyesuaikan

Plastik
Plastik

Formulir observasi

200 lembar

2 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan
3 Tiap ruang /
bulan
5 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan

Formulir resume kep.


Kertas cetak
Menyesuaikan
Formulir pelaporan
INOS
Kertas cetak
Menyesuaikan
Formulir balance cairan
Kertas cetak
Menyesuaikan
Formulir pengkajian
Kertas cetak
Menyesuaikan
mutu klinik keperawatan
sumber data : Buku Inventarisasi Bangsal melati 3

1 Tiap ruang /
bulan
1 rim tiap ruang /
bulan
2
2
10
1 / pasien
2
10
4 Tiap ruang /
bulan
2 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap ruang /
bulan
0 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap ruang /
bulan
1 Tiap pasien
1 Tiap pasien

Cukup

Cukup

Kurang

Cukup

2
1

Cukup
Cukup

Cukup

Cukup

1
1
1
1
20
1
12

Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup

10

Cukup

10

Cukup

10

Cukup

10

Cukup

1
10

Cukup
Cukup

10

Cukup

c. Sarana di ruang tindakan:

Meja 1

Kursi 1
Bed 1

Bak sampah 4
O2 central 1
Wastafel kaca
acuta 1

Senter 1
Ac 1
Lampu 4
Lemari Es 1

Suhu ruangan
1

a. Sarana di nurse station:


Timbangan bayi 1
Timbangan berdiri 1
Lampu rontgen 1
White board 1
Jam dinding 1
Kipas angin 1
1. Tingkat ketergantungan pasien

Selama periode Oktober Desember tahun 2015 terdapat

6 besar jenis

penyakit yang dirawat di ruang Melati 1 dan 3 , yang dapat dilihat pada tabel 2 dan 3
:

Tabel 2 Kasus 6 besar penyakit Ruang Melati 1

Periode Oktober Desember 2015

Sumber : Buku Register Melati 1 2015

Tabel 3 Kasus 6 besar penyakit Ruang Melati 3

Periode Oktober Desember 2015

Penyak

it

VSD

Pnemo
nia

Encepal
itis

ISK

Koalng

itis

Cholest

asis

Lain

Lain

Sumber : Buku Register Melati 3 2015

Berdasarkan Buku Register Melati 1 tahun 2015 kasus terbanyak periode


Oktober Desember 2015 adalah DCA, sedangkan Melati 3 tahun 2015 kasus
terbanyak periode Oktober Desember 2015 adalah VSD. Dari data tersebut

dijadikan acuan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perawat yang


spesifik, pelatihan pemberian Asuhan keperawatan yang berkualitas.

Jumlah pasien yang dirawat perhari di Ruang Melati 3


Periode tanggal 1 Desember -28 Desember 2015

Ta

J
u
m
l
a
h

p
a
s
i
e
n
y
a
n
g
d
i
r
a
w
R
a
t
a
r
a
t
a

Jumlah pasien yang dirawat perhari di Ruang Melati 3

Distribusi Mahasiswa Praktek Di Ruang Melati 3

Periode Oktober Desember 2015

Na

Jum

Bulan

lah

Oktobe

Nove

esembe

rr

mber

1.

Ak

PS

Ak

Po

Total

248

Sumber: Data Jadwal Mahasiswa Praktek Ruang Melati 3 tahun 2015

Analisa:
Berdasarkan table ditunjukkan bahwa Ruang Melati 3 RSUP. Dr. Sardjito
cukup banyak menerima institusi pendidikan yang melakukan praktek klinik
keperawatan. Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam periode tersebut
terdapat 4 institusi yang melakukan praktek klinik. Peserta didik terbanyak adalah
dariAkper Notokusumo. Jadwal mahasiswa dibagi dalam 3 shift sesuai kebutuhan
ruangan.

B. PERENCANAAN

Pengaturan Perencanaan kebutuhan tenaga, sarana prasarana yang dilakukan kepala


ruang dihitung menurut aturan Depkes menggunakan blangko perencanaan kemudian
diajukan ke Rapat Kerja Tahunan (RKT) dan diteruskan ke Rapat Kordinasi yang

dilakukan setiap bulan Desember.


Kepala ruang membuat jadwal dan memimpin pre conference. Kepala ruang membuat
jadwal dinas perawat secara adil dan tertib. Setiap shift jaga ada perawat senior dan

junior, serta pembagian jadwal berdasarkan kompetensi. . Untuk kepala ruang dinas
setiap pagi hari dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, untuk mengkoordinir seluruh
anggotanya. Jadwal dinas tenaga keperawatan di bangsal Melati 3 di bagi dalam tiga
shift, yakni shif pagi, shift siang dan shift malam.
a Shift pagi : 4-7 orang, tiap orang rata-rata jaga pagi 6 hari dalam sebulan
b Shift siang : 4 orang, tiap orang rata-rata jaga siang 6 hari dalam sebulan
c Shift malam : 4 orang, tiap orang rata-rata jaga malam 6-8 hari dalam sebulan.
3 Kepala ruang menerima jadwal mahasiswa dari Rumah Sakit. Hari pertama
mahasiswa masuk bangsal Kepala Ruang mengorientasikan mahasiswa dan membagi
mahasiswa kedalam grup kemudian mahasiswa di beri kasus serta jadwal dinas.

C. PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam RSUP dr Sardjito Bangsal MELATI 3

Bentuk dan penerapan model praktik keperawatan profesional yang

diterapkan di Bangsal Melati 3 adalah metode primer modifikasi. Metode primer


modifikasi ini dikembangkan berdasarkan dari falsafah metode primer yang
menekankan pada pasien, bukan pada tugas. Perawat primer bertanggung jawab
penuh 24 jam sehari terhadap asuhan keperawatan pasien masuk sampai pasien
pulang dari rumah sakit. Perawat primer mempunyai otonomi, otoritas dan
bertanggung jawab terhadap pengkajian, pembuatan diagnosa, perencanaan terhadap
pasien, sedangkan perawat pelaksana (AN) bertanggung jawab untuk melaksanakan
tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah dibuat PN, karena pada
kenyataannya di Indonesia keterbatasan kualitas tenaga perawat sehingga
dikembangkan metode primer modifikasi (Nuryandari,2003).

Metode ini mendorong praktek keperawatan mandiri oleh

perawat, kejelasan tugas dan tanggung jawab antar perawat. Dalam penetapan metode
primer modifikasi ini terdapat keterikatan yang kuat dan terus menerus antara pasien
dan perawat selama 24 jam dari pasien masuk sampai pasien pulang dari rumah sakit,
sehingga tercipta kepuasan pasien. Penanggung jawab metode ini adalah perawat
primer.

Ciri-ciri metode primer modifikasi :

1. Sekelompok pasien dirawat oleh perawat primer dengan perawat pelaksana

2. Perawat primer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas parawatan pasien
dari masuk sampai pulang.
3. Keputusan klinis terhadap pasien pada perawat primer
4. Cakupan grup MPM adalah 6-8 pasien
5. PP adalah perawat S1/S2 keperawatan dan atau DIII keperawatan yang
berpengalaman.
6. Jika PP tidak ada maka digantikan oleh perawata pelaksana (AN)
7. Pengkajian pasien baru dilakukan oleh AN yang dikonfirmasikan dan dikoreksi
oleh PN.
8. Penetapan diagnosa dan perencanaan perawatan ditentukan oleh PN dan menjadi
tanggung jawab PN.
9. Pelaksanaan dan evaluasi pasien dilakukan oleh AN
10. Catatan perkembangan dilakukan setiap shift jaga (P/S/M)
11. Kelengkapan dokumentasi keperawatan menjadi tanggung jawab PN
12. Adanya pre dan post conference oleh PN bersama AN serta adanya pembahasan
kasus bersama tim kesehatan lain.
Metode Primer Modifikasi digunakan secara kombinasi dari kedua system tim
dan primer. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) (Penetapan system model ini
berdasarkan beberapa alasan :
a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena perawat primer harus
mempunyai latar belakang pendidikan S-1 Kperawatan atau setara.
b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tnggung jawab askep
pasien terfragmentasi pada berbgai tim
c. Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas auhan
keperawtan dan akuntabilitas askep terdapat pada primer karena saat ini perawat
yang ada di RS sebagian besar adalah lulusan D-3 bimbingan tentng asuhan
keperawatan diberikan oleh perawat primer/ketua tim.

1.
2.
3.
4.
5.

Kelebihan :
Holistik, kontinuitas dan komprehensif dalam perawatan.
Akuntabilitas dan pengembangan diri perawat
Kepuasan pasien tinggi
Lama perawatan berkurang
Mutu asuhan tinggi dan efektif.

Kelemahan :

1. Cost meningkat
2. Perawat mungkin tidak cukup menguasai pengkajian dan perencanaannya
3. Perawat anggota (AN) dapat merasa kehilangan wewenang
1. Tugas perawat primer
a. Membuat perencanaan ASKEP

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Mengadakan tindakan kolaborasi


Memimpin timbang terima
Mendelegasikan tugas
Memimpin ronde keperawatan
Mengevaluasi pemberian ASKEP
Bertanggung jawab terhadap pasien
Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
Memimpin timbang terima
Mengisi resume keperawatan

2. Peran kepala ruang


a. Menyusun jadwal dinas
b. Merencanakan koordinasi
c. Menyususn perencanaan tahunan
d. Menerima pasien baru
e. Memimpin rapat
f. Mengevaluasi kinerja perawat
g. Membuat daftar dinas
h. Menyediakan material
i. Perencanaan, pengawasan, dan pengarahan.

1. Peran perawat Assosciate


a. Memberikan ASKEP
b. Mengikuti timbang terima
c. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
d. Mendokumentasikan tindakan keperawatan

2. Tugas pokok Kepala Ruang


a. Mengelola kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan pasien di ruang rawat
b. Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain.
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
d. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK
e. Melakukan / membantu pelaksanaan penelitian
f. Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan guna penngkatan
mutu pelayanan keperawatan diruang rawat
g. Mendukung terlaksananya program Patient safety.

3. Tanggung jawab utama perawat primer modifikasi:


a. Memberikan dan menyiapkan informasi klinik yang diperlukan dari kliennya.
b. Perawat primer bertanggung jawab dalam menentukan, memutuskan pembeian
intervensi keperawatan yang sesuai dengan klien dan instruksi yang diberikan
dapat dilaksanakan oleh peawat asosiate
c. Membuat discharge plainning.

1. Pengaturan kebutuhan tenaga perawat

Ruang Bugenvil 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dipimpin oleh

seorang Kepala Ruang yang dibantu oleh 2 orang PN, 5 orang PJTJ dan 9 orang
AN. Pelayanan pemberian asuhan keperawatan dibantu oleh 1 orang pekarya dan
2 orang pramu husada.
Jadwal dinas tenaga keperawatan di bangsal melati 3 di bagi dalam tiga
shift, yakni shif pagi, shift siang dan shift malam.
a. Shift pagi : 5-7 orang, tiap orang rata-rata jaga pagi 6 hari dalam sebulan
b. Shift siang
: 3 orang, tiap orang rata-rata jaga siang 3 hari dalam sebulan
c. Shift malam
: 3 orang, tiap orang rata-rata jaga malam 6-8 hari dalam
sebulan.

Jam kerja perawat dalam sebulan berkisar 168-175 jam kerja dengan
libur rata-rata 9-10 hari
2. Pendelegasian wewenang dan pendelegasian tugas perawat

Kepala ruang sebagai pihak yang paling berwenang dalam mengatur


dan mendelegasikan kepada perawat maupun praktikan tentang tugas-tugas yang
harus dilaksanakan. Ruang Bougenvil 1 RSUP Dr.Sardjito menggunakan metode
primer modifikasi sehingga pengaturan tugas dengan cara modifikasi yaitu setiap
perawat tidak hanya mengelola pasien kelolaan dalam pembagian tugas jaga,
tetapi tetap mengelola semua pasien di Ruang Melati 3. Praktikan diikutsertakan
dalam tim.

Pendelegasian di Ruang Melati 3 dilaksanakan tergantung dengan


kepentingan, misalnya jika lebih dari 1 hari atau cuti setiap perawat mengisi form
resmi pendelegasian yang ada di bangsal, jika kurang dari satu hari bisa dilakukan
secara lisan antar perawat.

3. Pelaksanaaan timbang terima


1. Timbang terima
Pelaksanaan timbang terima di bangsal melati 3 dilaksanakan setiap
pergantian shift di ikuti oleh PN,AN, dan Parktikan, shift pagi di ikuti oleh kepala
ruang. Pendokumentasian timbang terima dilakukan oleh salah satu perawat AN
atau PN .Hal-hal yang dilakukan saat timbang terima sudah sesuai dengan
ketentuan dalan Konsep Timbang Terima. Dalam timbang Terima juga diberikan
masukan atau info kepada Kepala Ruang demi kemajuan dan peningkatan mutu
dari bangsal itu sendiri khususnya Bangsal melati 3.
1) Persiapan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
c. Kelompok yang akan menyerahkan menyiapkan buku operan
2) Pelaksanaan

a. Di ruang diskusi perawat berdiskusi untuk melaksanakn timbang terima


dengan mengkaji secara penuh mengenai masalah keperawatan pasien serta
segenap tindakan yang telah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainna selama masa perawatan.
b. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang
seebaiknya di catat secara khusus untuk kemudian di serah terimakan
kepada petugas berikutnya.
c. Hal-hal yang perlu di sampaikan dalam timan terima :
1. Identitas klien dan diagnose medis
2. Masalah keperawatan yang masih muncul
3. Tindakan keperawatn yang sudah dan belum dilaksanakan
4. Intervensi kolaboratif
5. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
operatif, pemeriksaan laboratorium penunjang lainnya, persiapan untuk
konsultasi atau untuk prosedur yang tidak rutin dilaksanakan.
6. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
7. Perawat melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tana
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
dan berhak menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
8. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan rumit.
9. Timbang terima dilaksanakan oleh mahasiswa langsung dengan
perawat ruangan yang dinas shift berikutnya, meskipun mahasiswa
dinas pagi semua.
10. Pelaporan untuk timbang terima di tuliskan langsung pada buku
laporan oleh mahasiswa yang berperan sebagai PP.
11. Alur timbang terima adalah sebagai berikut :

Pembukaan oleh kepala ruang


doa
operan
meja
laporan pasien
doa
penutup
oleh kepala ruang

dilanjutkan operan keliling ke semua pasien

4. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik keperawatan
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menstranfer dan
mempraktekkan pengetahuan yang didapat di kelas dan di laboratorium dengan
kunjungan secara langsung kepada pasien ( RSUD dr. Sardjito, 2007 )
a. Pengertian

Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk

mengatasi

keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien


untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh
Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta
melibatkan seluruh anggota tim.
b. Karakteristik Ronde Keperawatan

1)
2)
3)
4)
5)

Klien dilibatkan secara langsung


Klien merupakan fokus kegiatan
Perawat pelaksana, Perawat primer & konsuler diskusi bersama
Konsuler memfasilitasi kreativitas
Konsuler membantu mengembangkan kemampuan Perawat pelaksana
& Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi

masalah
c. Tujuan Ronde Keperawatan
1) Menumbuhkan cara berpikir secara kritis
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal
dari masalah klien
3) Meningkatkan validitas data klien
4) Menilai kemampuan justifikasi
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
6) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
d. Peran Perawat Dalam Ronde Keperawatan
1. Peran Perawat Primer dan Perawat Pelaksana
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum & yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2. Peran Perawat Primer Lain dan atau Konsuler
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan penguatan (reinforcement)
3) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan
serta tindakan yang rasional
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan teori & konsep yang telah dipelajari
e. Tahap Ronde Keperawatan
1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan)
1) Penetapan kasus minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan
ronde.
2) Pemberian informed consent kepada klien / keluarga.
2. Tahap Pelaksanaan Ronde
1) Penjelasan tentang klien oleh Perawat primer/Ketua tim yang
difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang
akan atau telah dilaksanakan & memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh Perawat primer / perawat konselor/
Kepala ruang tentang masalah klien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah & yang
akan ditetapkan.


3. Tahap Pasca ronde
1) Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
5. Supervisi Keperawatan

Supervisi dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruang dan


penyampaian tujuan supervisi. Kemudian kepala ruang manyampaikan hal apa
yang akan di supervisi dan meminta keterangan dan informasi seputar sistem
pendokumentasian yang dibuat oleh perawat primer. Setelah itu, kepala ruang
memberikan masukan bila didapati kekurangan dalam system pendokumentasian
dan memuji bila didapati hal- hal yang baik dan khusus yang memberikan nilai
lebih kepada perawat primer.

Supervise keperawatan

Supervise keperawatan adalah suatu roses pemberian sumber-sumber


yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka pencapaian
tujuan. Dalam pelaksanaan supervise keperawatan, kelompok melalui 3 tahap yaitu ;

1) Persiapan
Pada tahap Persiaapan kelompok melakukan :
a. Penetapan hari dilakukan supervise keperawatan
b. Menetapkan siapa yang menjadi supervise keperawatan
c. Menetapkan siapa yang menjadi kepala ruang yang akan mensupervisi dan
PP yang akan di supervise
d. Membuat proposal supervise keperawatan dan membuat format supervise.
2) Pelaksanaan
a. Supervise dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruang dan penyampaian
tujuan dan manfaat supervise
b. Kepala ruang memanggil PP dan penyampaian hal apa yang akan di
supervise
c. Kepala ruang meminta keterangan dan informasi seputar system
pendokumentasian yang di buat PP
d. Memberikan masukan bila didapati kekurangan dalam system
pendokumentasian dan memuji bila didapati hal-hal yang baik dan khusus
yang memberikan nilailebih kepada PP.
3) Evaluasi
a. Mencatat semua masukan dan hasil supervise kedalam laporan supervise
b. Melakukan evaluasi ulang setelah supervise setelah waktu yang ditetapkan.

D. EVALUASI
1. Evaluasi kepuasan pasien dilaksanakan saat pasien diperbolehkan pulang.
Penilaian kepuasan pasien meliputi kinerja tim medis (Dokter, perawat, pelayanan

gizi, pelayanan farmasi) di Melati 3. Upaya pencapaian kepuasan pasien dilakukan


dengan melihat hasil evaluasi kepuasan pasien yang lalu, kemudian memperbaiki
segala sesuatu yang dinilai kurang dan mengevaluasi ulang kepuasan pasien.
2. Evaluasi Asuhan Keperawatan (SAK)

Evaluasi standart asuhan keperawatan (SAK) di Bangsal Melati 3


RSUP DR. Sardjito ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang bermutu dan berkualitas.
Dalam kegiatan evaluasi ini meneliti kelengkapan isi dari masingmasing SAK ataupun kelengkapan referensi SAK secara keseluruhan. Jika
terdapat kekurangan dari SAK, yang seharusnya ada namun di Bangsa Bugenvil 1
RSUP DR. Sardjito belum ada, maka perlu untuk ditambahkan. Begitu juga
dengan isi dari SAK tersebut. Jika terdapat kekurangan ataupun memerlukan
revisi, maka di tambah ataupun di revisi ulang.
Penilaian mutu asuhan keperawatan dinilai dari pelaksanaan instrumen
A, B dan C. Intrumen A merupakan evaluasi terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah baku. Evaluasi dilakukan terhadap dokumentasi asuhan
pasien yang dirawat minimal 3 hari. Sedangkan Instrumen B merupakan salah satu
indicator mutu asuhan keperawatan adalah dilihat dari persepsi klien tentang mutu
asuhan keperawatan yang di berikan. Dan untuk mengevaluasi hal ini juga perlu
suatu instrument yang baku. Dalam melakukan tindakan keperawatan yang baik
harus sesuai dan mengacu pada protap-protap yang telah ditetapkan, protap-protap
tersebut merupakan Instrumen C.
3. Evaluasi kinerja perawat di bangsal Melati 3 dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan indeks kinerja individu dan dilakukan oleh kepala ruang. Hal-hal yang
dinilai dalam mengevaluasi kinerja perawat adalah tindakan, sikap, performance,
dan dari evaluasi tingkat kepuasan pasien. Setelah dilakukan evaluasi setiap 1
bulan sekali, bagi kinerja perawat yang kurang baik akan dipanggil oleh kepala
ruang dan diberikan teguran atau pengarahan. Kerugian perawat dengan kinerja
kurang baik akan mengurangi nilai dalam indeks kinerja individu masing-masing.
Untuk mencapai kinerja perawat yang baik, kepala ruang selalu melakukan

evaluasi ulang kepada setiap perawat di bangsal.

Anda mungkin juga menyukai