Anda di halaman 1dari 16

CHECKSHEET

Checksheet adalah suatu formulir, dalam bentuk diagram


atau tabel yang digunakan untuk mengumpulkan data
dan memeriksa kondisi
Hasilnya merupakan alat bantu untuk memahami situasi
yang sebenarnya, menganalisa persoalan,
mengendalikan proses, mengambil keputusan dan
membuat rencana
Lembar periksa distruktur dan disiapkan guna
mengumpulkan dan menganalisa data.
Selain itu, lembar periksa juga bisa kita gunakan sebagai
lembar acuan untuk melakukan sesuatu dengan
urutannya dan tidak melewatkan urutan yang diperlukan.

Prosedur pembuatan dan penggunaan


lembar periksa
Definisikan masalah atau kejadian apa yang akan
diobservasi dan dikumpulkan datanya.Contohnya
munculnya keluhan pelanggan.
Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan untuk
berapa lama.Contohnya setelah proses penjualan
dengan periode satu tahun.
Desain format bentuk lembar periksa yang
dibutuhkan. Buat sesederhana mungkin, seperti hanya
perlu memberikan centang oleh pelaksana.
Uji desain tersebut apakah sesuai dengan kebutuhan.
Record atau kumpulkan data sesuai definisi masalah,
kejadian dan periode yang ditentukan diatas.

Contoh Pembuatan Check


Sheet
1. Judul
diletakkan
diatas
Checksheet

2. Item harus mudah


dimengerti. Pikirkan
tentang bagaimana
mengelompokkannya.
Sehingga mudah
menyimpulkan data.

Date
Tipe

Check Sheet Problem


Fotocopy
2-5,
2Paint
Mar Line,
3 Mar Maret
4 Mar 5
Mar
A
B2010A
B
Total

Problem

Kertas
Macet

3. Gunakan
Checkmark
Dalam bentuk yang
mudah dimengerti

Posisi
Tebal
Total

8
7
5
7
27

5. Yakinkan
bahwa
checksheet
sesuai dengan
tujuannya

4. Tambahkan kolom
rata-rata, persentase,
dll yang dibutuhkan
untuk mempermudah
pengumpulan dan
pemeriksaan

Fungsi check sheet dalam


pengendalian kualitas
Menurut Ishikawa (1982),check sheetmemiliki
fungsi sebagai berikut:Pemeriksaan distribusi
proses produksi (production process distribution
checks)
Pemeriksaan item cacat (defective item checks)
Pemeriksaan lokasi cacat (defective location
checks)
Pemeriksaan penyebab cacat (defective cause
checks)
Pemeriksaan konfirmasi pemeriksaan (check-up
confirmation checks)

Contoh penggunaan Check Sheet


Sebagai lembar periksa yang mengumpulkan
data untuk menunjukkan frekuensi
ketidaksesuaian atau cacat pada produk
Sebagai lembar observasi yang memeriksa
distribusi suatu data
Sebagai lembar periksa yang mengumpulkan
data untuk menunjukkan lokasi
ketidaksesuaian atau cacat pada produk
Digunakan sebagai acuan inspeksi atau
verifikasi (audit misalnya)

IV. TOOLS : HISTOGRAM


Histogram ditampilkan dalam bentuk diagram
balok, yang digunakan untuk menampilkan
distribusi data dan menampilkan variasi dalam
proses atau produk. Tampilan datanya
memudahkan pemeriksaan visual terhadap
proses atau produk dan menentukan metode
perbaikan yang paling memungkinkan.

Langkah menyusun histogram:


Menentukan batas-batas observasi, misalnya perbedaan
antara nilai terbesar dan terkecil
Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Biasanya, dalam menentukan
banyaknya kelas, apabila n menunjukkan banyaknya data,
maka banyaknya kelas ditunjukkan dengan n.
Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Biasanya, semua kelas
mempunyai lebar yang sama. Lebar kelas ditentukan dengan
membagi range dengan banyaknya kelas.
Menentukan Batas-Batas kelas. Tentukan banyaknya observasi
pada masing-masing kelas dan yakinkan bahwa kelas-kelas
tersebut tidak saling tumpang tindih.
Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram
batangnya.

Membuat Histogram
Kumpulkan Data
Identifikasi produk atau proses yang
ingin di periksa. Kumpulkan data
numerik (misalnya, jumlah waktu,
ukuran, atau berat). Sebagai aturan
praktis, kumpulkan minimal 45 nilai
data. Sebuah Check Sheet adalah
salah satu cara mengumpulkan data.

Membuat
Histogram

Tentukan Jumlah Kelas


Tentukan jumlah kelas menggunakan
jumlah data yang dihasilkan.
Sebagai panduan :
1. Data < 50; bentuk 5 7 kelas
2. Data 50 99; bentuk 6 10 kelas
3. Data 100 129; bentuk 7 12 kelas
4. Data > 250; bentuk 10 20 kelas

Membuat Histogram
Tentukan Lebar Kelas
Hitunglah rentangnya dengan mengurangi nilai
terkecil dengan nilai terbesar.
Hitung lebar tiap kelas dengan membagi rentang
dengan jumlah kelas. Untuk 90 nilai data, jumlah
kelas dapat berkisar dari enam sampai 10.
Catatan: Jika semua angka sulit untuk digunakan,
mungkin lebih mudah untuk mengumpulkan
lebar kelas ke desimal terdekat. Misalnya, jika
lebar kelas sama dengan 0,057, mungkin
dibulatkan ke 0,06.

Membuat Histogram
Tentukan Batas Kelas
Tentukan batas-batas untuk setiap kelas
(yaitu, nilai terkecil dan terbesar untuk
kelas masing-masing). Kelas-kelas
tersebut tidak boleh berisi nilai yang
sama, karena itu, batas harus sangat jelas
Tentukan Jumlah (Frekwensi) MasingMasing Kelas

Contoh Histogram

Kegunaan Histogram
Menunjukkan data dalam jumlah besar yang susah
diinterpretasikan dalam bentuk tabular.
Menampilkan frekuensi relatif terhadap kejadian
berbagai nilai data.
Menunjukkan pemusatan, variasi dan bentuk data.
Menggambarkan secara cepat distribusi data.
Menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi performa masa depan dari suatu
proses.
Membantu mengindikasi jika ada terjadi perubahan
dalam proses

Kegunaan Histogram
Histogram Dapat Mengidentifikasi
Spesifikasi Yang Diinginkan
2,0 2,1 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2

Variasi Pengumpulan
Data
Spesifikasi Yang
Diinginkan

Bentuk Histogram

Anda mungkin juga menyukai