LATAR BELAKANG
1.1 Gambaran Umum Desa
1.1.1 Gambaran Secara Geografis
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah
4.763.198 ha (47,631 km2).Terdiri dari luas daratan 2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha
dengan ketinggian dari permukaan laut 2 - 3 meter dengan curah hujan rata-rata 24
mm/tahun.Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km.
Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI Jakarta.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau Kecamatan Neglasari.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau Pakuhaji.
Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk Naga
bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa Pangkalan, Tanjung Burung,
Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai, mempunyai luas
wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu
meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300 - 370C.
Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan
empang seluas 377,065 hektar.Pada daratan terdiri dari dua hektar pemakaman umum.
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1
adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo, dan Pangkalan.
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108
km,dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Berdasarkan status
a. Jalan Propinsi
b. Jalan Kabupaten
c. Jalan Desa
2. Berdasarkan kondisi fisik
a. Jalan hotmik
b. Jalan aspal
c. Jalan tanah
B. Jembatan
1. Jembatan besi
2. Jembatan beton
: 9,5 km.
: 5 km.
: 93,5 km.
: 17,5 km.
: 67 km.
: 14,5 km.
: 1 km.
: 7 km.
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah RumahTangga Dan Kepadatan Penduduk
Desa/Kel
Luas
Wilayah
(km2)
Jumlah
KepadatanPenduduk
(km2)
No
Rata-Rata Jiwa/
Rumah
Penduduk Miskin
(Jiwa)
RT
RW
KK
3,61
5,14
7,54
5,24
6,682
3,566
16,888
7,699
734
490
1,495
740
32
22
35
16
15
6
11
8
1,408
793
3,229
1,484
1408
793
3229
1572
10.31
7.19
4.08
3.10
1850.97
693.77
2239.79
1463.55
Tanjung
5,64
9,513
1,348
31
18
1,936
2319
5.32
1686.70
Pasir
Tegal
2,83
9,513
1,081
23
1,895
1895
3.30
3361.48
53,831
5,889
139
45
10,745
10,745
4.33
1794
Lemo
Muara
Pangkalan
Tanjung
Rumah
(Jiwa)Penduduk
1.
2.
3.
4.
Burung
5.
6.
Angus
Jumlah
30,02
NO
KELOMPOK
JUMLAH PENDUDUK
UMUR
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
(TAHUN)
1
0-4
2,702
2,505
5,207
5-9
2,657
2,511
5,168
10-14
2,896
2,563
5,459
15-19
2,980
2,895
5,875
20-24
2,910
2,960
5,870
25-29
2,877
2,790
5,667
30-34
2,336
2,153
4,489
35-39
1,994
1,888
3,882
40-44
1,704
1,613
3,317
10
45-49
1,401
1,262
2,663
11
50-54
1,135
925
2,060
12
55-59
741
656
1,397
13
60-64
546
533
1,079
14
65-69
337
318
655
15
70-74
252
281
533
16
75
203
307
510
27,671
26,160
53,831
JUMLAH
No
Jumlah
1.
Buruh
4592
2.
Buruh Industri
13757
3.
Industri Rakyat
13536
4.
Nelayan
386
5.
Pedagang
6373
6.
Pengangguran
4004
7.
Pensiunan PNS
45
8.
43
9.
Perangkat Desa
141
10.
Pertukangan
4109
11.
Petani Pemilik
13316
12.
Petani Penggarap
6063
13.
PNS
222
14.
TNI/POLRI
65
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus 2013
No.
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1.
Tidak/belum tamat SD
12598
2.
SD/MI
15738
3.
SLTP/MTS
4060
4.
SLTA/MA
3601
5.
AK/Diploma
159
6.
Universitas
130
2. Bidan di Desa
Posyandu 45 buah, terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tegal Angus
Pangkalan
Tanjung Burung
Tanjung Pasir
Lemo
Muara
: 6 orang
: 7 Posyandu
: 10 Posyandu
: 7 Posyandu
: 9 Posyandu
: 6 Posyandu
: 6 Posyandu
: 45buah
: 225 orang
: 34 orang
Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali
umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.
b.
( 90,5% )
( 72,83% )
( 100% )
( 73,67% )
( 99,39% )
( 15,74% )
(10,09% )
( 23,5% )
( 23,5%)
( 96,85% )
D. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidang
kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah yang
tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga yang
lebih baik. Berikut ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi
kesehatan yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :
a) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua anggota
keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga
kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan
penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.Rumah
sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan.
Tabel 1.5.Laporan Cakupan Rumah Sehat Triwulan III Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
N PUSKES
O
MAS
1
2
1 Tegal
Angus
DESA
JUMLAH
SELURUH
NYA
3
Tanjung
Burung
Pangkal
an
Tegal
Angus
Tanjung
Pasir
Muara
Lemo
Jumlah
4
2473
RUMAH
JUML
%
AH
DIPERIK
DIPER
SA
IKSA
5
6
24
0.97
JUML
%
AH
SEH
SEHA
AT
T
7
8
20
83.33
4132
30
0.73
27
90.00
2879
21
0.73
19
90.48
1787
19
1.06
17
89.47
496
684
12415
10
13
117
2.02
2.01
8
9
11
103
90.00
84.62
88
PENDUDUK
KK
TANJUNG
BURUNG
7669
2473
989
24
PANGKALA
1688
8
4138
1655
30
27
8275
40
90
TEGAL
9513
2879
1152
21
19
5760
40.01
90.48
TANJUNG
PASIR
9513
DESA
PUSKESMAS
AKSES JAMBAN
TEGA
L
ANG
US
JML KK
JML KK
MEMILIKI DIPERIKSA
1787
715
19
17
3575
40.01
%
SEHAT
%A
JA
83.33
847
37
Tabel 1.6.Kepemilikan Sanitasi Dasar di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
TEMPAT SAMPAH
JML KK
MEMIL
IKI
JML KK
DIPERIK
SA
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILI
KI
% KK
DIPERIK
SA
%
SEHA
T
JML KK
MEMILI
KI
JML KK
DIPERIK
SA
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILI
KI
% KK
DIPERIK
SA
% SEHAT
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
618
24
20
62.49
3.88
83.3
3
225
24
20
9.1
10.67
1035
30
27
62.54
2.9
90
655
30
27
15.83
4.58
720
21
19
62.5
2.92
90.4
8
535
21
19
18.58
3.93
Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari jumlah rumah yang
diperiksa mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tidak adanya
sanitarian di Puskesmas Tegal Angus sehingga kurang tenaga untuk
memeriksa sanitasi dasar.Berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan,
pendidikan, ekonomi, sosial dan kesadaran penduduk yang lebih rendah
menyebabkan sulitnya meningkatkan kesehatan sanitasi masyarakat.
83
90
No
Penyakit
Kode ICD
Jumlah Kasus
Laki- laki
Perempuan
ISPA
J06
11
Dermatitis
L30
Demam
tidak R50
yang
diketahui sebabnya
4
Diabetes mellitus
E14
Hipertensi Essensial
I10
Batuk
R05
Sakit Kepala
R51
Myalgia
M791
10
A16
40
46
Jumlah
Tabel 1.8.Profil keluarga Tn. Dedi, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang Bulan Februari tahun 2014
No
Nama
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Peghasilan
23th
SMP
Nelayan
Rp 100.00/hari
IRT
jika melaut
-
(L/P)
1.
Tn. Dedi
Kepalakeluarga
2.
Ny. Siti
Istri
20th
3.
An. Ade
Anakpertama
10 bln
SD
(tidaktamat)
-
Gambar 1.3 Denah Rumah Keluarga Tn. Dedi, Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang Bulan Februari tahun 2014
Belakang
11m
Depan
8
Tn. Dedi memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah maupun di luar
rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih tiga bungkus dalam sehari.
Keluarga Tn. Dedi biasa mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum makan
dan memakai alas kaki saat keluar rumah.
Keluarga Tn. Dedi tidak memiliki sumber air sendiri seperti air sumur ataupun
PAM. Air terpaksa harus membeli dari luar, digunakan untuk beberapa keperluan,
seperti minum dan memasak. Keperluan membilas alat makan, mencuci baju, dan
mandi menggunakan air sumur bor dari tetangga sebelah.
Keluarga Tn. Dedi biasa membuang dan mengumpulkan sampah di
pekarangan sekitar rumah.Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika hendak
buang air besar mereka biasa pergi ke WC umun ataupun ke empang.
Keluarga Tn. Dedi juga memiliki kebiasaan menyalakan lampu di rumahnya
pada siang hari.
Faktor Internal dan Eksternal
Tabel 1.9. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn.dedi
No Kritera
Permasalahan
Kebiasaan merokok
Olahraga
Polamakan
Menabung
Aktivitas sehari-hari
No Kriteria
1.
Luas bangunan
Permasalahan
Luas rumah 5 x 4 m , memiliki tiga ruangan yang terdiri dari satu
ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, satu kamar
tidur, dan dapur
2.
3.
Ventilasi
4.
Pencahayaan
5.
MCK
6.
Sumber air
Tn. Dedi dan keluarganya setiap hari menggunakan air yang dibeli
dari luar untuk keperluan memasak, minum,dan mencuci.
7.
Saluran pembuangan
limbah
8.
Tempat pembuangan
sampah
Tabel 1.11Profilkeluarga Tn. Said, Kampung Garapan RT 001/RW 06, Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Februari Tahun 2014
No
Nama
Status Keluarga
JenisKel
Usia
amin
(tahun)
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
1.
Tn. Said
Kepalakeluarga
32
SD
Karyawan
Rp. 600.000,-
2.
Ny. Komariah
Istri
26
SD
IRT
3.
Putri
Anakpertama
10
SMP
Pelajar
4.
Rafa
Anakkedua
Gambar 1.4. Denah Rumah Keluarga Tn. Said, Kampung Garapan RT 001/RW 06, Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Februari tahun 2014
6m
Belakang
Dapur
9m
wc
Kamar 1
Ruang tamu
Kamar
2
Note: pintu
Jendela
Depan
memilikidua
jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan, satu pintu
belakang, dan dua pintu kamar. Untuk penerangan, rumah ini memiliki tiga buah
lampu yang hanya dinyalakan pada malam hari.Tn. Said memiliki barang elektronik
berupa televisi dengan antena didalam rumah, penanak nasi (rice cooker) dan
memiliki kendaraan berupa sepeda motor.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Said memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Komariah
memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu seadanya, serta rutin
mengkonsumsi gula dan garam namun keluarga Tn. Said tidak mengetahui garam
yang digunakan beryodium atau tidak. Contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah
nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Said dan keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan
dan susu.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Kedua anak Tn. Said lahir di bidan. Ny. Komariah mengaku bahwa anakanaknya tidak di imunisasi dengan baik. Ny. Komariah mengaku bahwa kedua
anaknya mendapatkan ASI sampai dengan usia 1,5 tahun sampai 2 tahun.
f. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. komariah, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung. Penyakit yang sering diderita
Tn. Said dan Keluarga adalah batuk-batuk , pilek dan mencret.
g. Riwayat Penyakit
Tidak ada
h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari
Tn. Said tidak memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Tn. Said biasa mencuci
tangan menggunakan air dan sabun sebelum makan dan memakai alas kaki saat
keluar rumah.
Keluarga Tn. Said memiliki sumber air berupa air sumur. Air ini ditampung
dalam sebuah sumur, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti mandi, mencuci
dan membilas alat makan. Ny. Komariah membeli air PAM untuk keperluan minum
dan memasak.
Keluarga Tn. Said memiliki dapur di belakang rumah dan memasak
menggunakan
kompor
gas.
Sampah-sampah
dibuang
di
lapangan
dekat
rumah.Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika hendak buang air besar
mereka harus pergi ke empang yang letaknya agak jauh dari rumah.
No Kriteria
Permasalahan
Kebiasaan merokok
Olahraga
Pola makan
Pola pencarian
pengobatan
Menabung
Aktivitas sehari-hari
No Kriteria
Permasalahan
1.
Luas bangunan
2.
Ruangan dalam
rumah
3.
Ventilasi
Pencahayaan
5.
MCK
6.
Sumber air
Air sumur
7.
Saluran
pembuangan
limbah
8.
Tempat
pembuangan
sampah
9.
Lingkungan
sekitar rumah
dirumah tersebut berjumlah 4 orang yang terdiri dari Pak Utar, Ibu Icha bersama
kedua anaknya Pitri dan Dedih.
Pak Utar sebagai kepala rumah tangga yang bekerja menjadi nelayan di daerah
tanjung pasir, biasanya berlayar dari jam 00.00 wib 10.00 wib dan juga bekerja
ditambak dari jam 14.00- 19.00. Penghasilannya setiap hari berkisar Rp 30.000,00
Rp 70.000,00.Pak Utar tidak mengetahui umurnya dan tidak pernah bersekolah
sehingga tidak dapat membaca dan menulis.
Ibu Icha sebagai ibu rumah tangga, tidak bekerja.beliau tidak bersekolah
sehingga tidak dapat membaca dan menulis. Ibu Icha juga tidak ingat berapa usianya
saat ini. Dia memiliki memiliki 7 orang anak. Anak yang masih tinggal dirumah
bersamanya berjumlah 2 orang yaitu anak ke 5 nya bernama Dedih dan anak ke- 7
nya bernama Pitri.
Dedih berusia 19 tahun, Dia bersekolah sampai SD dan saat ini bekerja menjadi
nelayan ikut dengan bapaknya. Penghasilan nya perhari sama seperti bapaknya. Pitri
berusia 17 tahun, bersekolah sampai SD dan saat ini bekerja di pabrik Jelly dengan
penghasilan Rp120.000,00 per minggu.
Gambar 1.5.Denah Rumah Keluarga Tn. Utar, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Februari tahun 2014
4,5m
dapur
Kamar tidur
10m
Kamar tidur
Ruang keluarga
teras
5m
note:
= jendela
= pintu
Tabel 1.14. Profil keluarga Tn. Utar, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan
Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Februari Tahun 2014
No
Nama
Status Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
1.
Tn. Utar
Kepala keluarga
Tidak sekolah
Nelayan
Rp30.000- Rp
2.
3.
Ny. Icha
An. Dedih
Istri
Anak ke 5
P
L
19
Tidak Sekolah
SD
IRT
Nelayan
70.000/hari
Rp30.000- Rp
th
4.
An. Pitri
Anak ke 7
17th
70.000/hari
SD
Pekerja Pabrik
Rp 120.000/ minggu
Ibu Icha melahirkan ke tujuh anaknya dengan bantuan dukun.Saat hamil ibu
Icha terkadang memeriksakan dirinya ke puskesmas bila mempunyai uang.Anakanaknya tidak pernah mendapatkan Imunisasi. Ibu Icha meyusui ke 7 anaknya
sampai usia 8 bulan setelah itu anaknya diberikan nasi lembut.
f. Kebiasaan Berobat
Keluarga Pak Utarakan ke puskesmas bila sudah sakit meriang. Jika hanya
pusing- pusing kepala dan pegal- pegal ibu Icha hanya akan membeli obat warung.
g. Riwayat Penyakit
Menurut Ibu Icha, keluarganya tidak pernah ada yang sakit sampai harus di
rawat ke rumah sakit kecuali anak pertamanya yang sudah meninggal.
No Kritera
Permasalahan
Kebiasaan merokok
setiap
Olahraga
Pola makan
Pola pencarian pengobatan Saat sakit ringan, keluarga membeli obat warung
Menabung
Aktivitas sehari-hari
memanfaatkan
jamban
cemplung
No Kriteria
Permasalahan
1.
Luas bangunan
100m2
2.
Ruangan
rumah
3.
Ventilasi
4.
Pencahayaan
5.
MCK
6.
Sumber air
8.
rumah
9.
Lingkungan
rumah
I.3.2.
Berdasarkan observasi yang dilakukan masalah yang dipilih merupakan masalah yang
ada pada semua keluarga binaan. Masalah yang dipilih yaitu masalah Kurangnya
pengetahuan tentang garam beryodium.
I.3.3.
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan, yaitu :
1. Dari hasil observasi didapatkan bahwa dari ketiga rumah keluarga binaan
mengkonsusmsi garam setiap harinya.
2. Dari hasil presurvey didapatkan bahwa setiap keluarga binaan menggunakan garam
sebagai penyedap disetiap masakannya.
3. Dari hasil presurvey didapatkan keluarga binaan belum pernah mendapatkan
penyuluhan mengenai pengetahuan garam beryodium.
I.3.4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6.
Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.Penilaian-penilaian ini berdasarkan
suatu kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.
Pengaruh
dari
intelektual,
afektif,
kognitif
dan
rasional terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Ibu hamil
yang berpendidikan, tentu akan banyak memberi perubahan terhadap apa yang
mereka lakukan dimasa lalu.
b. Paparan Media Massa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektrolik, berbagai informasi dapat
diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang lebih sering mendengar atau
melihat media massa (TV, radio, majalah, pamflet,dan lain-lain) akan memperoleh
informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
mendapat informasi media. Ini berarti informasi media masa mempengaruhi
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
c. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder, keluarga dalam
status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status
ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang
termasuk kebutuhan sekunder.
d. Hubungan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi
antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu
akan lebih besar terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga
mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan
menurut model komunikasi media.
e. Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari lingkungan.
Kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya sering mengikuti kegiatan.
Kegiatan yang mendidik misalnya seminar.Organisasi dapat memperluas
jangkauan pengalamanya, karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi
tentang suatu hal dapat diperoleh.
Pengalaman merupakan guru yang terbaik (experience is the best teacher),
pepatah tersebut bisa diartikan bahwa pemngalaman merupakan sumber
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dijadikan
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan persoalan
yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2002 : 13).
2.1.2.5. Sumber Pengetahuan
Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai
macam sumber, misalnya mediamassa, media elektronik, buku petunjuk, petugas
kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya. Sumber pengetahuan
dapat berupa pemimpin- pemimpin masyarakat baik formal maupun informal ahli
agama, pemegang peerintahan, dan sebagainya (Notoatmojo, 2005).
2.1.2.6.
Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
(kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau
diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.Pengukuran tingkat
pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005).
konsumsi manusia, ternak, pengasinan ikan dan bahan tambahan untuk industri
pangan.
Konsumsi garam yang dianjurkan untuk setiap orang sekitar 6 gram atau satu
sendok teh setiap hari. Dalam kondisi tertentu, dimana keringat keluar berlebihan
dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium dua sendok teh sehari. Cara
mengkonsumi garam biasanya digunakan sebagai garam meja dan penambahan
dalam pemasakan, pengaruh pemasakan terhadap penurunan KIO3 membuktikan
bahwa sayuran yang dimasak dengan cara dikukus, pembubuhan garam dilakukan
saat sayuran matang dan wadah ditutup setelah diberi garam, maka kehilangan iod
dengan cara tersebut disebabkan oleh panas mengingat salah satu sifat iod mudah
rusak oleh panas.
2.1.3.2 Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai Garam Beryodium
Garam beryodium yang di anjurkan untuk di konsumsi manusia adalah yang
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu berdasarkan SNI No. 01
3556.2.2000 tahun 1994 dalam SNI kadar yodium dalam garam ditentukan sebesar
30 80 ppm dalam bentuk KIO3 hal ini dikaitkan dengan jumlah garam yang
dikonsumsi tiap orang per hari adalah 6 10 gr.
2.1.3.3 Garam Beryodium Penting dikonsumsi Setiap Hari
Sangat penting untuk fungsi tiroid, dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan fungsi normal otak serta tubuh. Kekurangan yodium akan
menimbulkan gejala-gejala Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ( GAKY ) yaitu:
Uji yodina test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan yodium dalam
suatu garam. Pelaksanaan uji yodina test ini masih tergolong mudah dan praktis dari
pada uji titrasi.
Yodina test, dengan cara :
a. Siapkan garam yang bertuliskan garam beryodium.
b. Siapkan cairan uji yodina.
c. Ambil setengah sendok teh garam yang akan diuji dan letakkan dipiring.
d. Teteskan cairan uji yodina sebanyak 2-3 tetes pada garam tersebut.
e. Tunggu dan perhatikan apakah garamnya berubah warna, kalau garam tetap putih
berarti garam tersebut tidak beryodium (0 ppm).
f. Bila berwarna ungu berarti garam mengandung yodium sesuai persyaratan (30
ppm).
b. Uji Titrasi
Uji titrasi pelaksanaannya lebih rumit dari pada uji Yodina test, akan tetapi uji titrasi
ini memiliki keunggulan, yaitu dapat mengetahui berapa kadar yodium dalam garam
lebih rinci.
2.1.3.5. Pengertian GAKY
Gangguan akibat kekurangan yodium adalah rangkaian efek kekurangan
yodium pada tumbuh kembang manusia. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok
dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai terutama oleh gangguan
mental, gangguan pendengaran, gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa.
Adapun pengertian dari gondok, endemik dan kretin adalah :
1. Gondok
Gondok/goiter adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan pembesaran
kelenjar thyroid (Djokomoeljanto, 1985).
2. Gondok Endemik
Gondok endemik bukan penyakit melainkan suatu istilah kesehatan dalam konsep
kesehatan masyarakat yaitu apabila dalam masyarakat terdapat
prevalensi gondok / atau penderita gondok di masyarakat itu lebih dari 10 % dari
jumlah penduduk setempat, maka daerah tersebut disebut daerah gondok endemik
(Dir. Bina Gizi Masyarakat, 1992).
3. Kretin Endemik
Seseorang disebut kretin endemik apabila lahir di daerah gondok endemik. Kelainan
kretin terjadi pada waktu bayi dalam usia kandungan atau tidak lama setelah
dilahirkan dan terdiri atas kerusakan pada saraf pusat dan hipotiroidisme.
Secara klinis kerusakan saraf pusat bermanifestasi dengan :
a. Retardasi mental
b. Gangguan pendengaran sampai bisu tuli.
c. Gangguan neuromotor seperti gangguan bicara, cara berjalan yang aneh.
d. Hipotiroidi dengan gejala :
1. Miksedema pada hipotisodisme berat.
2. Tinggi badan yang kurang, cebol (Stunted Growth) dan osifikasi yang terlambat.
3. Pada pemeriksaan darah ditemukan kadar hormon tiroid yang rendah
2.1.3.6. Akibat Kekurangan Zat Beryodium
Pada kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormone
perangsang tiroid / TSH (Thyroid Stimulating Hormone) meningkat agar kelenjar
tiroid mampu menyerap lebih banyak yodium bila kekurangan berlanjut sehingga sel
kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan yodium oleh
kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok sederhana, bila
terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan gondok endemik. Gondok dapat
menampakkan dari dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk
kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala
kekurangan yodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu
hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan
berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan
pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Seorang anak yang menderita
kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ sekitar 20. Kekurangan yodium
pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
VARIABEL
PENGETAHUAN
MENGENAI
GARAM
BERYODIUM
DEFINISI
OPERASIONAL
Pemahaman
responden tentang
garam yang
mengandung
yodium . Yang
merupakan satu
bahan makanan yang
diperoleh dari proses
penguapan air laut
ALAT
CARA
UKUR
UKUR
Kuesioner Wawancara
HASIL
SKALA
11-12 : Baik
Nominal
8-10 :
Cukup
6-7
:
Kurang
2.
PENDIDIKAN
maupun dengan
cara lain hingga
mendapatkan kristal
putih yang
mempunyai rasa asin.
Konsumsi garam
yang dianjurkan
untuk setiap orang
sekitar 6 gram atau
satu sendok teh setiap
hari. Dalam kondisi
tertentu, dimana
keringat keluar
berlebihan dianjurkan
untuk mengkonsumsi
garam beryodium dua
sendok teh sehari.
Jenjang pendidikan
Kuesioner Wawancara
Tinggi
Jika
ditamatkan oleh
Responden
keluarga binaan
menjawab
Perguruan
Tinggi
Sedang
Jika
Responden
menjawab
SMA dan
SMP
Rendah jika
Responden
menjawab SD
dan Tidak
Sekolah
Ordinal
3.
PENGHASILAN
Penghasilan atau
Kuesioner Wawancara
Tinggi Jika
pendapatan yang
Lebih tinggi
dari Rp.
2.240.000
Ordiinal
Sedang Jika
2014
sama dengan
Rp.2.240.000
Rendah Jika
Lebih rendah
dari Rp.
2.240.000,-
4.
HUBUNGAN
Hubungan sosial
Kuesioner Wawancara
Jumlah 2:
SOSIAL
yang saling
Hubungan
mempengaruhi
sosial
keluarga binaan
mempengaru
hi
Nominal
di lingkungan sekitar
dalam hal
Jumlah <2:
pengetahuan garam
Hubungan
beryodium dan
sosial tidak
mengkonsumsi garam
mempengaru
yang mengandung
hi
yodium.
5.
PAPARAN
informasi yang
MEDIA MASSA
didapatkan tentang
manfaat dari garam
beryodium contohnya
seperti dari media
elektronik dan
penyuluhan .
Kuesioner Wawancara
Ya: Banyak
mempengaru
hi
Ragu-ragu:
Sedikit
mempengaru
hi
Ordinal
Tidak: Tidak
mempengaru
hi
6.
PENGALAMAN
Pengalaman keluarga
binaan dalam
mendapatkan garam
beryodium serta
pengalamannya
dalam mengkonsumsi
dan merasakan
manfaat dari
mengkonsumsi garam
beryodium.
Kuesioner Wawancara
Ya:
Merasakan
manfaat
mengkonsum
si garam
beryodium
Ragu-ragu:
Tidak
merasakan
manfaat
mengkonsum
si garam
beryodium
Tidak: Tidak
mengetahui
manfaat
mengkonsum
si garam
beryodium
Ordinal
KUISIONER
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
:
:
:
:
Pertanyaan
Yodium adalah salah satu mineral yang penting yang dibutuhkan
bagi kehidupan manusia
Kekurangan yodium dalam tubuh dapat mengakibatkan
munculnya penyakit gondok
Penyakit gondok adalah penyakit akibat kekurangan vitamin A
dalam tubuh
Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi garam
beryodium
Manfaat dari penggunaan garam beryodium dalam kehidupan
sehari-hari dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit
gondok
Cara menyipan garam adalah ditempatkan dalam wadah tertutup
yang tidak terkena air dan cahaya matahari
Indikator penilaian :
a. Jika jawaban BENAR nilai : 2
b. Jika jawaban SALAH nilai : 1
total:
jumlah total 11-12
: Pengetahuan Baik
: Pengetahuan Cukup
: Pengetahuan Kurang
Jawaban
a. Benar
b. salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
III. PENDIDIKAN
1. Pendidikan terakhir ibu:
a. Lulus perguruan tinggi (PT)
b. Lulus Pendidikan menengah (SMA/SMK/Sederajat)
c. Lulus Pendidikan Menengah Pertama ( SMP)
d. Lulus Pendidikan Dasar (SD)
e. Tidak lulus pendidikan dasar
Sedang
Rendah
IV. PENGHASILAN
Berapa jumlah pendapatan bulanan anda:
a. Lebih dari 2.240.000
b. Sama dengan 2.240.000
c. Kurang dari 2.240.000
Indikator :
b. Tidak
2. Apakah anda pernah mendapatkan ajakan dari lingkungan sekitar untuk mengkonsumsi
garam beryodium?
a. Ya
b. Tidak
Indikator:
Ya
:1
Tidak : 0
Total :
Jumlah 2
b. Ragu-ragu
c. Tidak
Indikator:
Ya
Ragu-ragu
Tidak
VII. PENGALAMAN
Menurut pengalaman anda, apakah mengkonsumsi garam beryodium bermanfaat bagi
keluarga?
a. Ya
b. Ragu-ragu
c. Tidak
Indikator:
Ya
Ragu-ragu
Tidak
DAFTAR PUSTAKA