Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga referat yang berjudul DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA ini dapat
kami seleseikan. Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada dosen pembimbing yang telah
memberikan tugas kepada saya.
Dalam penyusunan referat ini saya menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang telah meluangkan waktu untuk
membaca referat kami ini, yang nantinya dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca lainnya.
BAB I
1
PENDAHULUAN
Penyakit akibat kerja merupakan aspek kesehatan yang bertalian dengan lingkungan kerja dan
pekerjaan yang secara langsung/ tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja.Sebagian
hal pada penyakit akibat kerja dapat disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik dan penyakit
tersebut dapat dipercepat atau kambuh oleh pemaparan di tempat kerja dan dapat mengurangi
kapasitas kerja.
Menurut International Labor Organization (ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang
disebabkan oleh penyakit atau yang disebabkan oleh pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari
250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat kerja, dimana diperkirakan
terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.
Paling sering yang menjadi penyebab kematian adalah kanker, sedangkan kelompok
penyebab lain adalah pneumoconiosis, penyakit neurologis dan penyakit ginjal. Selain penyakit yang
menyebabkan kematian, masalah kesehatan lain terutama adalah ketulian, gangguan muskuloskeletal,
gangguan reproduksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Meningkatkan dan memeliharaderajat kesehatan tenaga kerja setinggitingginya baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan
pekerjaan.
Mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja.
Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan.
Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan
kondisi fisik, faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang
bersangkutan.
Pengertian:
Pengertian :
OCCUPATIONAL DISEASE
Terjadi hanya diantara populasi
pekerja (occurs mainly among
working population)
Penyebab Spesifik
Adanya paparan di tempat kerja
merupakan hal yang penting
Tercatat dan mendapatkan ganti rugi
(notifiable and compensable)
Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencerrnaan, kulit
dan mukosa
Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistematik,
kanker, kerusakan kelainan janin.
3. Faktor Biologi
Viral Desiases: rabies, hepatitis
Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
4. Faktor Ergonomi/Fisiologi\
Akibat cara kerja , posisi kerja, alat kerja, lkingkungan kerja yang salah, dan
kontruksi yang salah
Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan
bentuk, dislokasi, dan kecelakaan
5. Faktor Psikologi
Akibat organisasi kerja (type kepemimpinan, hubungan kerja komunikasi,
keqmanan), type kwerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja
kurang, kerja shif, dan terpencil)
6.
Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit? Apakah
penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab
penyakit. Meskipun demikian, adanya penyebab lain tidak selalu dapat digunakan
untuk menyingkirkan penyebab di tempat kerja.
7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya
Sesudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan
berdasarkan informasi yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. Seperti telah
disebutkan sebelumnya, tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu
6
penyakit, kadang-kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada
sebelumnya. Hal ini perlu dibedakan pada waktu menegakkan diagnosis. Suatu
pekerjaan/pajanan dinyatakan sebagai penyebab suatu penyakit apabila tanpa
melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan tertentu, pasien tidak akan menderita
penyakit tersebut pada saat ini.
Sedangkan pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila penyakit
telah ada atau timbul pada waktu yang sama tanpa tergantung pekerjaannya, tetapi
pekerjaannya/pajanannya memperberat/mempercepat timbulnya penyakit.
Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa untuk menegakkan diagnosis Penyakit
Akibat Kerja diperlukan pengetahuan yang spesifik, tersedianya berbagai informasi
yang didapatbaik dari pemeriksaan klinis pasien, pemeriksaan lingkungan di tempat
kerja (bila memungkinkan) dan data epidemiologis.
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmojo, soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta
Silalahi, Bennett dan Silalahi,Rumondang.1991. Manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.Pustaka Binaman Pressindo.
http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/dasar-dasar%20k3/PAK%20DAN%20PAHK.pdf.
Yang di akses pada tanggal 3 Februari 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1432/1/07002746.pdf. Yang di akses
pada tanggal 3 Februari 2015.
World Health Organization.1995. Deteksi Dini Penyakit akibat Kerja. EGC: Jakarta