Disusun oleh :
Adam Gemilang
12/331527/PT/06219
Kelompok II
Asisten : M. Rizkiy Syarifudin
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAK
BAGIAN PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Oviduct
Oviduct merupakan saluran kelamin paling anterior dan kecil.
Oviduct terdiri atas infundubulum, ampulla, dan istmus. Infundibulum
merupakan bagian oviduct yang paling dekat dengan ovarium, fungsinya
sebagai saluran transport oocyt. Ampulla juga berfungsi sebagai saluran
transport oocyt. Fertilisasi terjadi pada bagian ampulla dan istmus
junction. Fungsi dari oviduct adalah menerima ovum dari ovarium,
menerima
spermatozoa
dari
uterus,
mempertemukan
ovum
dan
bayi
agar
keluar
pada
proses
persalinan),
lapisan
mater
menutupi
lubang
fossa.
Infundibulum
hypophysis
mampu
mensekresikan
bermacam-macam
hormon
yang
Kelenjar
hypophysis
terdiri
dari
adenohypophysis
(lobus
adenohypophysis/hypophysis
anterior
dan
Hormon
yang
dihasilkan
oleh
acidophil
adalah
STH
Stimulating
Hormone)
diproduksi
di
hypotalamus,
tingkah
laku
kawin,
sifat-sifat
seksual
sekunder,
dan
yang
dihasilkan
ovarium
setelah mengalami
ovulasi
oosit primer yang dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel pipih. Pada folikel
primer, oosit dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel kubus. Kalaupun terdapat
folikel
sekunder
jumlahnya
tidak
banyak.
Dalam
tahap
pertama
terbentuklah folikel primer yang berasal dari satu epitel benih yang
membelah diri. Feradis (2010) mengatakan bahwa folikel primer terdiri dari
satu bakal sel telur yang pada fase ini berkumpul dibawah tunika
albugenia. Ciri khas dari folikel primer adalah letaknya melekat pada
permukaan ovarium dan ovanya tidak terbungkus oleh membrane vitallina.
Tahap kedua, pada tahap ini tejadi pertumbuhan dari folikel primer
menjadi folikel sekunder dan terjadi pada waku hewan betina telah lahir
dan telah mengalami pendewasaan tubuh. Folikel sekunder,
oosit
dikelilingi oleh dua atau lebih lapisan sel-sel folikel kubus, tidak semua
folikel primer akan menjadi folikel sekunder, tetapi akan berkurang 1/3 dari
folikel primer karena terjadinya kemunduran pertumbuhan dari folikel
tersebut. Menurut Feradis (2010) folikel sekunder berkembang kearah
pusat
stroma
cortex
sewaktu
kelompok
sel-sel
folikuler
yang
dikenal secara umum sebagai membrana granulosa, dan diisi oleh suatu
cairan jernih, liquor folliculi, yang kaya akan protein dan estrogen.
Tahap keempat, pada tahap ini terdapat pertumbuhan dari folikel
tertier menjadi folikel de graaf. Pada folikel de Graaf, hanya ada satu
rongga besar yang disebut antrum follikuli yang berisi cairan yang disebut
liquor follikuli.
antara
oosit primer dan korona radiata terdapat satu lapisan yang merupakan
cairan (glikoprotein) yang disebut zona pellusida. Folikel de graaf adalah
bentuk folikel yang terakhir dan tersebar pada ovarium dan hanya terdapat
pada hewan betina dewasa yang birahi dan menjelang birahi. Dalam
folikel de graaf ovum terbungkus oleh cumulus oophorus. Antrum-antrum
pada folkel tertier meluas dan menjadi satu yang berisi cairan.
Menurut Feradis (2010) diameter folikel de graaf berbeda-beda
menurut jenis hewan. Karena ukurannya yang selalu bertambah, folikel de
graaf yang matang menonjol keluar melalui kortex ke permukaan suatu
ovarium bagaikan suatu lepuh. Pertumbuhannya meliputi dua lapis sel
stroma cortex yang mengelilingi sel-sel folikuler. Lapisan tersebut
membentuk theca folliculi yang dapat dibagi atas theca eksterna dan
theca interna yang fibrous. Kemungkinan estrogen disekresi langsung dari
sel-sel theca interna kedalam folikel melalui suatu selubung dasar,
membrane propria, yang memisahkan theca interna dari membran
granulosa. Perkembangan pesat buluh-buluh darah cortex di sekeliling
folikel dan pembentukan dua lapisan theca, terutama pada theca interna.
Siklus reproduksi sapi terdiri dari serangkaian peristiwa yang
terjadi dalam urutan tertentu selama periode hari. Siklus estrus rata-rata
sapi yaitu selama 21 hari (rentang 17 sampai 24 hari) dan berkaitan
dengan mempersiapkan saluran reproduksi untuk estrus dan ovulasi
(pelepasan telur). Hari ke-0. folikel matang Graafian berovulasi (pecah)
hari
ke-19,
korpus
luteum
hampir
tidak
fungsional
dan
aktivitas.
Folikel
Graafian
tumbuh,
mensekresi
dan
mengambang
bebas
dalam
antrum
yang
setelah
jaringan
ikat
menginvasi
korpus
luteum
yang
Gambar 6. Siklus
Estrus
(Sumber: http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Dairy/ Graph2.jpg)
Oviduct
Secara histologis dinding oviduct terdiri atas tiga lapisan, yaitu
membrana serosa (lapisan paling besar terdiri dari jaringan ikat)
membrana muskularis (lapisan otot di bawah membran serosa) dan
membrana mucosa (lapisan yang membatasi lumen).
embrio
terjadi
di
dalam
tuba
fallopii
pengangkutan
dan
progesteron.
Oviduct
befungsi
sebagai
tronspor
Endometrium
merupakan membrane mukosa yang terdiri atas stroma, kelenjar, dan sel
epitel columner.
dan
vaskularisasi
endometrium
bervariasi
sesuai
dengan
selapis dalam otot sirkuler yang tebal dan selapis luar otot longitudinal
yang tipis. Selama kebuntingan, jumlah jaringan otot pada dinding uterus
sangat bertambah karena pembesaran sel dan penambahan jumlah sel.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum histologi betina yang dilakukan dapat
diketahui bahwa adenohypophysis terdiri dari chromophobe cell, -cell, cell,dan chromophile. Ovarium terdiri dari theca eksterna, membran
basalis, theca interna, antrum, stratum granulosum, rongga vitelina,
corona radiata, zona pelusida, membran vitelina, dan ovum. Oviduct terdiri
dari tunica serosa, membrana muscularis, membrana mucosa, dan lumen.
Uterus terdiri dari perimetrium, myometrium, sel longitudinal, sel sirkular,
sel kelenjar, sel stroma, endometrium, dan lumen.
Daftar Pustaka
Andriyani, Triana dan Juliarti. 2015. Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Deepublish. Yogyakarta
Anonim.
2010.
Anatomi
Betina.
Available
at
http://instruction.cvhs.okstate.edu/Histology/HistologyReference/hr
malers.htm Accestion date 7 Oktober 2015.
Anonim.
2010.
Anatomi
Betina.
Available
http://www.webpathology.com/image.asp?n=4&Case=27
Accestion date 7 Oktober 2015
at
Anonim.
2010.
Antomi
Betina.
Available
http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Dairy/Graph2.jpg
diakses tanggal 7 Oktober 2015
Anonim, 2014. Kelenjar Hyphophysis. www.medicinesia.com. Diakses
pada 7 Oktober 2015
at